Martinus kemudian mendorong tubuh Komar hingga terjatuh ke lantai membuat Bela dan Belia berteriak sambil berjalan ke arah Komar untuk membantu Komar berdiri.
"Suamiku .... Suamiku!" Teriak Bela sambil berusaha memantu suaminya berdiri.
"Ayah ... Ayah!" Teriak Belia sambil ikut membantu Ayahnya berdiri.
"Aduhhhh!!! Pinggangku sakitttt!" Teriak Komar sambil memegangi pinggangnya yang keseleo akibat ulah Martinus.
"Ini sangat menyakitkan bagiku." Sambung Komar.
Angela dan Martinus hanya menatap mereka tanpa ada niat untuk membantu Komar yang kesulitan berdiri karena tubuhnya yang gemuk membuat Bela dan Belia sulit mengangkat tubuh Komar.
"Kamu sangat berani, apakah kamu tahu siapa Dia? Dia adalah ketua grup Sutrisna sekaligus suamiku. Di mana kami bisa menghancurkanmu sampai mati dengan menggunakan satu jari." Ucap Bela dengan nada sombong.
Dengan susah payah Komar berusaha berdiri sambil mendengus dengan di bantu Bela dan Belia. Setelah berdiri Komar menatap Martinus dengan tatapan amarah yang teramat sangat.
"Dasar Semut dan kutu busuk, orang sepertimu tidak pantas menghadiri pesta ulang tahun Tuan Zul. Kesini kamu biar Aku menghukummu! Percaya atau tidak Aku bisa membuatmu menghilang dari kota ini." Ucap Komar dengan nada sombong.
Martinus menatap ke arah Angela sekilas kemudian menatap ke arah Komar dengan pandangan meremehkan.
"Oh ya? Aku akan menantikannya bagaimana kamu bisa membuatku menghilang dari kota ini." Jawab Martinus sambil menatap Komar dengan tatapan merendahkan.
"Anak laki-laki yang sombong, seseorang datang ke sini!" Perintah Komar.
"Beri hukuman untuk pria ini dan putriku yang tidak berbakti untuk pergi dari sini sekaligus menghilang dari kota ini." Sambung Komar.
Tidak berapa lama datang seorang pria paruh baya bersama istrinya, Dia adalah Tuan Zul dan Nyonya Zul. Tuan Zul dan Nyonya Zul berjalan ke arah mereka membuat Komar berjalan ke arah Tuan Zul dan Nyonya Zul untuk membantunya mengusir Martinus dan Angela.
"Tuan Zul, maaf sudah membuat pesta ulang tahun pernikahan Tuan Zul dan Nyonya Zul terganggu. Sepasang sampah ini beraninya membuat masalah di pesta ulang tahun pernikahan Tuan Zul dan Nyonya Zul. Tapi jangan kuatir Aku akan meminta orang untuk mengusir mereka sekarang." Ucap Komar.
"Diam!" Bentak Tuan Zul.
Komar langsung terdiam dengan wajah terkejut karena untuk pertama kalinya Tuan Zul membentak dirinya begitu pula dengan Bela dan Belia.
"Dia adalah Presiden Direktur Tuan Muda Martinus dari keluarga Besar Van Hounten, putra ke enam dari pasangan Tuan Besar Michael Van Hounten dengan Nyonya Besar Sandra Van Hounten." Ucap Tuan Zul.
"Keluarga Van Hounten adalah keluarga yang bermartabat jadi jangan pernah kamu menghina Tuan Muda Martinus dan Nyonya Muda Martinus." Sambung Tuan Zul.
"Apa?" Tanya mereka dengan serempak dengan wajah super terkejut.
"Beraninya kamu memanggil Tuan Muda Martinus dan Nyonya Muda Martinus dengan sebutan sepasang sampah." Ucap Tuan Zul.
"Dia ... Dia, sebenarnya adalah Tuan Muda Martinus?" Tanya Komar sambil menunjuk ke arah Martinus yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam.
"Ternyata pria itu adalah salah satu pemimpin keluarga paling kaya di kota ini." Ucap salah satu tamu undangan.
"Bagaimana Dia bisa menjadi Tuan Muda Martinus?" Tanya Komar dengan wajah yang masih tidak percaya begitu pula dengan Bela dan Belia.
"Mungkinkah Aku salah orang?" Tanya Tuan Zul dengan wajah kesal.
"Tapi ini ..." Ucap Komar menggantungkan kalimatnya.
"Apa itu? Tidak mengerti aturan." Ucap Tuan Zul dengan wajah masih kesal.
"Tuan Muda Martinus, Anda dan calon istri Anda silahkan masuk ke dalam ruangan khusus." Ucap Tuan Zul dengan nada ramah dan merubah wajahnya dari wajah kesal menjadi wajah yang dihiasi senyuman.
Martinus dan Angela hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berjalan meninggalkan ruangan tersebut.
"Suamiku, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Bela.
"Kita baru saja memarahi dan menghina Tuan Muda Martinus." Ucap Komar.
"Ayah, bukankah waktu itu Ayah mengatakan kalau Tuan Muda Martinus adalah pria jelek tapi jelas-jelas Tuan Muda Martinus sangat tampan." Ucap Belia.
Belia sangat menyesal ketika mengetahui kalau Martinus ternyata sangat tampan di tambah sangat kaya raya di kota itu.
"Ini tidak benar." Ucap Belia sambil membalikkan badannya.
Belia berlari untuk mengejar Martinus hingga akhirnya Belia bisa menyusul Martinus kemudian Belia memegang tangan Martinus. Sedangkan Martinus hanya menatap Belia dengan tatapan datar tanpa ada ekspresi sama sekali.
"Anda ini benar-benar Tuan Muda maksudku Tuan Muda Martinus?" Tanya Belia sambil masih memegang tangan Martinus.
"Memangnya kenapa?"Tanya Martinus balik bertanya sambil menarik tangannya.
"Berarti itu memang benar. Tuan Muda Martinus. Ini Aku, Aku Belia Sutrisna." Ucap Belia sambil memegangi dadanya.
"Akulah yang seharusnya menjadi calon istrimu." Sambung Belia.
"Nama calon istriku adalah Angela Sutrisna jadi ini tidak ada kaitannya dengan Anda." Jawab Martinus.
"Oh itu memang benar. Tuan Muda Martinus, Akulah yang harus menikahimu sedangkan Dia adalah palsu dan sama sekali tidak layak untukmu." Ucap Belia tanpa punya rasa malu sedikitpun.
"Calon suamiku, apakah calon suamiku menyesal dan ingin menikah dengan Belia?" Tanya Angela sambil memeluk erat lengan Martinus.
Martinus langsung menatap ke arah Angela yang sedang menatap dirinya. Kemudian Angela menatap ke arah Belia yang sedang menatap dirinya dengan tatapan tajam.
"Tapi sepertinya kamu sudah terlambat untuk menyesal karena calon suamiku sudah mulai suka denganku, benarkan calon suamiku?" Tanya Angela dengan nada manja dan suara menggoda.
"Aku sangat bersyukur karena Adikku tidak bersedia menikah denganmu karena matanya telah buta yang mengira calon suamiku jelek." Sambung Angela.
"Aku sangat bersyukur mempunyai calon suami yang sangat tampan dan baik hati. Benarkan Adik?" tanya Angela sambil masih menatap ke arah Belia.
"Angela Sutrisna, kamu jangan terlalu bangga." Ucap Belia sambil menahan amarahnya.
"Tentu saja Aku sangat bangga karena bisa bertemu dengan calon suami yang sangat luar biasa." Ucap Angela sambil merapatkan tubuhnya ke tubuh Martinus.
"Calon suamiku sangat tampan dan kaya raya jadi siapapun pasti akan merasa sangat bangga jika bisa menikah dengan calon suamiku." Sambung Angela sambil menyandarkan kepalanya di bahu Martinus.
"Dasar nakal." Ucap Martinus sambil masih menatap wajah cantik Angela.
Angela mengangkat kepalanya kemudian menatap wajah tampan Martinus sambil membalas senyuman Martinus.
"Ayo kita pergi." Ajak Martinus.
Angela hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berjalan meninggalkan Belia di mana Angela masih memeluk lengan Martinus. Hal itu membuat Belia kembali mengejar mereka lebih tepatnya mengejar Martinus.
"Tuan Muda Martinus." Panggil Belia sambil berlari ke arah Martinus.
"Aku ingin bertanya kenapa Tuan Muda Martinus lebih memilih Angela Sutrisna dari pada memilih Belia Sutrisna?" Tanya Belia.
"Padahal jelas-jelas kalau Angela Sutrisna adalah wanita penggantiku sekaligus statusnya lebih rendah dariku." Ucap Belia yang tidak rela jika Martinus memilih Angela.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Fatma Kodja
yang sampah kamu dan ibumu dan juga parasit karena menikmati harta rampasan dari mamanya Angela, bersenang" diatas harta milik Angela, tunggu pembalasan dari Angela melalui tuan Martinus yang akan merebut kembali aset milik Angela yang telah kalian rampas
2024-06-24
0
Maigy Magdalena Suoth
terlambat sudah.....nyesal kan
2024-06-13
1
Sri Siyamsih
nyesalpun tiada guna belia, dsh terlambat.
2024-05-12
0