Martinus yang mempunyai pendengaran tajam langsung membalikkan badannya dan berjalan dengan langkah cepat. Kepala Angela nyaris terbentur bathup dan tubuhnya juga nyaris mencium lantai jika saja Martinus tidak memeluk tubuh Angela.
Mereka saling menatap satu sama lain dengan posisi Martinus masih memeluk tubuh Angela hingga beberapa saat Angela tersadar dari lamunannya.
"Mengapa kamu tidak melepaskanku secepatnya?" Tanya Angela sambil mendorong tubuh Martinus dengan menggunakan tubuhnya.
Martinus langsung tersadar dan melepaskan pelukannya sedangkan Angela berjalan namun baru satu langkah salah satu kaki Angela menginjak busa sabun membuat Angela kembali terpeleset.
"Akhhhh!" Teriak Angela dengan wajah terkejut.
Tanpa sengaja Angela menarik dasi yang masih dikenakan Martinus membuat tubuh Martinus ikut tertarik.
Tubuh belakang Angela menabrak wastafel namun tidak terlalu keras sedangkan bibirnya tanpa sengaja mencium bibir Martinus. Ciuman pertama Martinus dan Angela membuat Mereka kembali saling menatap tanpa melepaskan ciumannya.
Sedangkan ke dua tangan Martinus menahan tubuhnya agar tidak menimpa tubuh Angela dengan cara memegang wastafel.
"Tuan Muda." Panggil Christina yang merupakan asisten setianya sambil mengetuk pintu kamarnya.
Martinus dan Angela langsung tersadar membuat Angela ingin melarikan diri namun dirinya tidak bisa karena tubuhnya berada di tengah-tengah antara ke dua tangan Martinus yang berada di samping kanan dan samping kiri tubuhnya.
Martinus langsung menarik ke dua tangannya dan berdiri dengan tegak setelah itu barulah Angela bisa berdiri dengan tegak.
Martinus menatap sekilas Angela lalu membalikkan badannya meninggalkan Angela sendirian menuju ke arah pintu sambil merapikan dasinya yang kusut akibat ulah Angela.
Martinus membuka pintu kamar dengan lebar dan melihat Christina sedang berdiri menatap dirinya sambil membawa dokumen.
"Tuan Muda, ini laporan yang Tuan Muda minta." Ucap Christina sambil memberikan dokumen.
Martinus menerima dokumen tersebut kemudian membacanya sekilas lalu menutup dokumen tersebut.
"Komar Sutrisna sangat berani memberikan pernikahan pengganti untukku." Ucap Martinus sambil menahan kesal terhadap Komar Sutrisna.
"Bagaimana kalau Nona Muda Aku antar kembali ke Tuan Komar Sutrisna?" Tanya Christina memberikan usulan.
Martinus terdiam hingga beberapa saat Martinus teringat akan sesuatu membuat Martinus memegangi bibirnya di mana untuk pertama kalinya dirinya mencium seorang gadis begitu pula dengan Angela.
"Tidak, hanya seekor kucing liar kecil. Di mana wanita itu tidak mungkin mampu menghadapi ombak besar." Jawab Martinus.
"Lalu bagaimana dengan jamuan Tuan Zul yang diadakan malam ini?" Tanya Cristina.
"Untuk menjaga Tuan Muda dari kerumunan para wanita, apakah Tuan Muda ingin membawa Nona Muda ke perjamuan Tuan Zul?" Tanya Cristina.
Karena selama ini Cristina yang selalu mengusir para gadis dan para wanita yang tergila-gila dengan Martinus dengan di bantu para bodyguard.
"Ya." Jawab Martinus dengan singkat.
Cristina hanya menganggukkan kepalanya kemudian memberikan dokumen dan paper bag yang berisi gaun yang sangat cantik dan tentunya sangat mahal untuk diberikan ke Martinus.
Martinus menerima dokumen dan paper bag tersebut kemudian menutup pintu dengan rapat. Martinus meletakkan paper bag ke atas meja kemudian berjalan sambil membawa dokumen ke arah ranjang di mana Angela sedang duduk di sisi ranjang sambil menatap wajah tampan Martinus.
"Namamu adalah Angela Sutrisna, apakah benar?" Tanya Martinus sambil melemparkan dokumen ke ranjang samping Angela.
"Tentu saja benar." Jawab Angela jujur sambil berdiri dan berjalan ke arah Martinus.
"Aku adalah Angela Sutrisna, orang yang kamu nikahi seharusnya Belia Sutrisna. Apakah Tuan Muda Martinus sangat kecewa?" Tanya Angela sambil masih berjalan ke arah Martinus.
Martinus terdiam sambil berjalan mundur hingga Martinus duduk di sofa yang tidak jauh dari ranjangnya membuat Angela menghentikan langkahnya.
"Bagaimana menurutmu?" Tanya Martinus sambil menyilangkan salah satu kakinya dan menatap ke arah Angela.
"Di lihat dari wajahnya, Aku merasa kalau Tuan Muda Martinus tidak kecewa." Jawab Angela sambil tersenyum dan berjalan ke arah Martinus.
Angela menghentikan langkahnya tepat dihadapan Martinus kemudian menundukan tubuhnya dan mengarahkan wajahnya ke arah telinga Martinus di mana Martinus diam sambil menunggu apa yang akan dilakukan Angela.
'Tuan Muda Martinus dirumorkan sangat jelek dan di kenal sebagai moster yang sangat menakutkan.' Bisik Angela tepat di telinga Martinus.
"Tapi Aku melihatmu dengan sangat jelas kalau wajahmu sangat tampan." Ucap Angela sambil mendekatkan bibirnya ke arah bibir Martinus.
Martinus langsung memalingkan wajahnya ke arah Angela bersamaan Angela berdiri dengan tegak karena jika tidak maka bisa dipastikan mereka akan berciuman lagi.
"Jadi apakah kamu tidak ingin menikah denganku?" Tanya Angela.
"Tentu saja Aku tidak ingin menikah denganmu. Apakah kamu masih ingin menikah denganku?" Tanya Martinus sambil menatap ke arah Angela.
Angela tersenyum sambil bersidekap dan membalikkan badannya lalu berjalan beberapa langkah kemudian membalikkan badannya sambil masih tersenyum.
"Tentu saja Aku juga tidak ingin menikah denganmu." Jawab Angela.
Martinus sangat terkejut dengan ucapan Angela karena biasanya para gadis dan para wanita tidak mungkin menolak jika diajak menikah dengan dirinya.
"Tuan Muda Martinus, ayo kita bicara dengan serius." Ucap Angela.
"Apa yang harus dibicarakan?" Tanya Martinus sambil duduk dengan tegak sambil menatap ke arah Angela.
"Kita tetap menikah di mana Aku akan menyandang nama Nyonya Martinus Van Hounten. Setelah Aku menyandang nama Nyonya Martinus Van Hounten, Aku akan membantumu memblokir para gadis dan para wanita di luaran sana yang mengejar-ngejarmu." Jawab Angela sambil bersidekap.
Martinus terdiam dan menunggu kalimat selanjutnya sambil masih menatap Angela.
"Kita akan bercerai dalam waktu 3 bulan jadi Anda tidak akan menderita sama sekali." Ucap Angela.
Martinus yang mendengarkan kalimat terakhir Angela langsung berdiri dan berjalan ke arah Angela membuat Angela berjalan mundur hingga Angela duduk di sisi ranjang.
"Ternyata kamu sudah membuat pengaturan pernikahan kita?" Tanya Martinus sambil berjalan ke arah Angela.
Martinus menghentikan langkahnya kemudian mengarahkan wajahnya ke arah wajah Angela membuat Angela memundurkan wajahnya sambil melirik ke arah Martinus.
'Jika kamu ingin menikah denganku maka menikah denganku.' Bisik Martinus.
Martinus mengukung tubuh Angela agar Angela tidak bisa lari karena wajah mereka sangat dekat.
"Jika kamu ingin bercerai maka langsung cerai. Wanita, menurutmu Aku ini apa?" Tanya Martinus dengan nada kesal.
Angela menelan salivanya dengan kasar kemudian tersenyum menatap wajah tampan Martinus untuk menghilangkan rasa gugup. Angela mengarahkan tangan kirinya memegang dasi Martinus sedangkan tangan kanannya menyentuh tangan Martinus lalu naik secara perlahan hingga sampai ke leher Martinus.
"Suamiku." panggil Angela dengan nada lembut sambil mengarahkan bibirnya ke arah bibir Martinus.
"Karena kamu ingin menjadi Nyonya Martinus Van Hounten maka Aku akan mewujudkannya untukmu." Ucap Martinus sambil berdiri dengan tegak.
Martinus membalikkan badannya dan berjalan ke arah meja sedangkan Angela menurunkan tangannya yang tadi menyentuh dasi dan leher Martinus sambil menghembuskan nafasnya dengan lega karena Martinus tidak menyiumnya.
Martinus mengambil gaun yang ada di dalam paper bag kemudian berjalan ke arah Angela yang masih duduk di sisi ranjang yang masih menggunakan pakaian tidur.
"Pakailah gaun ini." Ucap Martinus sambil melempar gaun ke arah Angela.
Angela dengan sigap langsung menangkap gaun tersebut yang terlihat sangat cantik dan warnanya sesuai dengan warna kesukaannya yaitu biru laut.
"Setelah pakai lalu turun ke bawah dan ikut denganku ke pesta bersamaku." Ucap Martinus sambil menatap ke arah Angela sekilas lalu pergi meninggalkan Angela sendirian.
Martinus terpaksa pergi ke kamar satunya karena kamarnya digunakan oleh Angela. Martinus ingin membersihkan tubuhnya yang lengket setelah hampir dua puluh menit Martinus sudah selesai mandi dan memakai pakaian resmi.
Kini Martinus dan Cristina berada di lantai satu di mana mereka menunggu kedatangan Angela yang masih merias wajahnya. Martinus mengangkat tangan kirinya untuk menatap ke arah jam tangannya yang sangat mahal.
"Kenapa lama sekali?" Tanya Martinus dengan wajah kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Maigy Magdalena Suoth
sabar Tuan Martinus.....perempuan dandan nya emang lama
2024-06-13
1
Susanty
sabar Martinus 🤭
2024-06-05
0
Ayu galih wulandari
Ayo terus maju Angela jgn takut
2024-05-18
0