Martinus dan Angela langsung menghentikan langkahnya kemudian Angela melepaskan pelukannya lalu membalikkan badannya begitu pula dengan Martinus.
"Dibandingkan dengan Angela Sutrisna, kamu sama sekali tidak pantas untukku." Jawab Martinus dengan wajah merendahkan.
"Kamu ..." Ucap Belia menggantungkan kalimatnya.
Angela menatap Martinus yang sedang menatapnya membuat Angela tersenyum dan Martinus pun membalas senyuman Angela.
Kemudian Martinus dan Angela membalikkan badannya lalu berjalan sambil bergandengan tangan membuat siapa saja yang melihatnya sangat iri terlebih Belia.
"Ya Tuhan, Tuan Muda Martinus sangat tampan." Ucap wanita pertama.
"Seorang pria kaya raya dan sangat menyayangi calon istrinya." Sambung wanita ke dua.
"Pasangan yang sangat sempurna." Sambung pria pertama.
"Bagaimana bisa wanita itu menjadi calon istrinya Tuan Muda Martinus? Sungguh berkah buat wanita itu mendapatkan Tuan Muda Martinus." Sambung wanita ke tiga.
'Angela Sutrisna, kamu wanita mu ra han. Tunggu saja Aku akan merebut Tuan Muda Martinus dan selamanya menjadi milikku.' Ucap Belia dalam hati sambil menggenggam ke dua tangannya dengan erat.
"Bagaimana bisa binatang kecil ini tidak menganggapku sebagai seorang Ayah?" Tanya Komar yang sangat kesal dengan Angela yang tidak mempedulikan dirinya.
"Seorang gadis yang tumbuh di pedesaan dan tidak mempunyai pendidikan, kenapa bisa seberuntung itu?" Tanya Bela sambil berjalan ke arah Belia.
"Belia, jangan takut. Ibu akan membantumu." Ucap Bela sambil memeluk lengan putri kesayangannya.
Belia tersenyum bahagia kemudian petugas MC datang dan meminta para tamu undangan berkumpul di ruangan khusus.
Di mana Tuan Zul dan Nyonya Zul berada di ruangan khusus tersebut bersama para tamu yang sangat penting di antaranya Martinus dan Angela.
"Selamat malam buat semuanya, pesta ulang tahun pernikahan Tuan Zul dan Nyonya Zul telah resmi di mulai. Mari kita bersulang bersama." Ucap petugas MC.
"Selamat ulang tahun pernikahan untuk Tuan Zul dan Nyonya Zul." Ucap para tamu undangan dengan serempak.
"Terima kasih ... Terima kasih buat semuanya." Ucap Tuan Zul dan Nyonya Zul dengan serempak.
"Belia, kamu naik duluan menemui Tuan Zul dan Nyonya Zul untuk memberikan lukisan." Ucap Bela.
"Tuan Zul dan Nyonya Zul sangat menyukai lukisan yang kamu bawa. Karena lukisan ini adalah karya seorang ahli seni lukis tradisional negara T dan tidak semua orang bisa menirunya." Sambung Bela sambil tersenyum.
"Sekarang kamu naiklah dan ini akan membuatmu menjadi sukses." Sambung Bela lagi.
"Baik." Jawab Belia dengan singkat sambil tersenyum manis.
Belia kemudian berjalan sambil memegang lukisan menuju ke arah Tuan Zul dan Nyonya Zul yang sedang menatap dirinya.
"Tuan Zul dan Nyonya Zul, ini adalah lukisan yang dipersembahkan dari keluarga Sutrisna yang secara khusus menyiapkannya untuk Tuan Zul dan Nyonya Zul." Ucap Belia sambil mengulurkan ke dua tangannya untuk menyerahkan lukisan.
"Hadiah ini kami persiapkan dan kami harap Tuan Zul dan Nyonya Zul selalu bahagia." Sambung Belia.
"Terimakasih." Jawab Tuan Zul dan Nyonya Zul dengan serempak namun tidak menerima lukisan tersebut.
Belia yang tahu kalau Tuan Zul dan Nyonya Zul enggan menerima lukisan tersebut membuat Belia mengatakan sesuatu membuat Tuan Zul dan Nyonya Zul membulatkan matanya dengan sempurna.
"Ini adalah lukisan karya Alexander." Ucap Belia.
"Apa ini karya Alexander?" Tanya Tuan Zul dan Nyonya Zul dengan serempak dengan wajah terkejut.
Belia hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum membuat para tamu undangan terkejut dengan apa yang di dengarnya kecuali Angela yang hanya tersenyum mendengar ucapan mereka.
"Ternyata itu adalah lukisan karya Alexander." Ucap pria pertama sambil menatap ke arah temannya.
"Aku dengar kalau Alexander hanya membuat satu lukisan setahun sekali." Ucap pria ke dua.
"Hanya 8 karya lukisan yang telah dikoleksi oleh kolektor luar negri dan delapan lukisannya terjual habis dan jumlahnya ratusan juta. Sungguh beruntung Tuan Zul dan Nyonya Zul mendapatkan lukisan yang sangat berharga." Sambung pria ketiga.
"Tuan Besar Komar Sutrisna sangat hebat bisa memiliki salah satu lukisan buatan Alexander." Puji pria ke empat.
'Ternyata itu lukisanku.' Ucap Angela dalam hati sambil tersenyum bangga.
"Tuan Zul dan Nyonya Zul, lihatlah lukisan ini." Ucap Belia dengan perasaan penuh bangga.
Belia kemudian memperlihatkan lukisan tersebut membuat Tuan Zul dan Nyonya Zul menatap lukisan tersebut dengan penuh takjub.
Tual Zul mengambil lukisan tersebut dari tangan Belia kemudian menatapnya dengan tatapan seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Ini benar-benar lukisan dari negara T karya Alexander. Sangat bagus dan Aku ingin mendapatkan sepasang lukisan asli karya Alexander tapi sangat sulit." Ucap Tuan Zul.
"Lukisan itu membutuhkan banyak usaha dan Aku tidak mengerti, kenapa gadis secantik kamu bisa dengan mudah mendapatkan lukisan ini?" Tanya Tuan Zul.
"Tentu saja untuk mendapatkan lukisan ini membutuhkan beberapa usaha tapi selama Tuan Zul mau apapun yang terjadi Aku akan mengusahakan untuk mendapatkannya." Jawab Belia sambil tersenyum manis.
"Hahahaha ... Itu niat yang sangat baik. Apakah kamu bersedia menerimaku sebagai Ayah angkatmu? Karena kebetulan kami tidak mempunyai anak. Aku tahu kalau kamu sudah mempunyai orang tua tapi Aku ingin kamu menjadi putri angkat kami untuk mewariskan semua harta milik kami." Ucap Tuan Zul penuh harap.
Belia menatap ke arah Bela untuk meminta pendapatnya sedangkan Bela yang mengerti arti tatapan Belia langsung menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Belia pun kembali menatap ke arah Tuan Zul dan Nyonya Zul dengan tatapan penuh harap lalu Belia menganggukkan kepalanya tanda setuju membuat sepasang suami istri tersebut tersenyum bahagia.
"Kalau begitu panggil kami Daddy Zul dan Mommy Zul." Pinta Mommy Zul.
"Daddy Zul dan Mommy Zul." Panggil Belia sambil tersenyum.
Mereka pun tertawa bersama dan penuh bahagia atas keberuntungan Belia kecuali Angela dan Martinus yang masih setia mendengarkan ucapan demi ucapan mereka.
"Nona Belia, Anda memperoleh apresiasi dari Tuan Zul dan Nyonya Zul. Ini lebih baik dari pada wanita kaya yang biasa saja." Ucap pria pertama yang mulai tertarik dengan Belia.
"Putriku Belia adalah gadis yang luar biasa dan sekarang menjadi putri angkat dari Tuan Zul dan Nyonya Zul." Ucap Bela dengan perasaan bangga.
Sedangkan Belia yang merasa di puji membalikkan badannya dan menatap Angela dengan wajah angkuhnya karena semua orang memuji dirinya.
"Dibandingkan dengan wajah cantik dan mengandalkan laki-laki untuk unggul membuat wanita itu tidak ada harganya sama sekali." Sindir Bela sambil menatap Angela dengan tatapan menghina.
Angela sama sekali tidak peduli dengan ucapan Bela sedangkan Martinus berjalan meninggalkan Angela membuat Angela hanya menatap kepergian Martinus.
Sedangkan Belia berjalan dengan angkuh dan penuh percaya diri ke arah orang tuanya sambil menatap Angela dengan tatapan sinis.
"Mana hadiahmu?" Tanya Belia yang ingin mempermalukan Angela.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Maigy Magdalena Suoth
Belia.....bermuka dua
2024-06-13
0
Ayu galih wulandari
lanjut kak
2024-05-18
0
Lydia
Ayo para pembaca... kasih komen, like, hadiah & vote utk Author. Lanjut Author... terima kasih 😁
2024-05-12
1