"Angela adalah Alexander yang merupakan seorang pelukis legendaris, jadi Angela tidak mungkin cemburu sama Belia." Ucap Martinus yang sejak tadi diam karena mendengarkan dan melihat apa yang sedang terjadi.
"Sebenarnya Kamu yang cemburu pada Angela karena itu kamu dengan sengaja merusak lukisan yang kamu berikan ke Tuan Zul dengan cara mendorong tubuh Angela agar Angela terjatuh dan merusak lukisannya." Sambung Martinus.
"Aku ..." Ucapan Belia terpotong oleh Martinus.
"Aku tahu kalau kamu sangat cemburu dengan calon istriku karena itu kamu sengaja menciptakan drama yang sangat hebat di mana kamu menjadi sutradara sekaligus menjadi pemeran utama tanpa diketahui oleh orang-orang yang ada di sini." Ucap Martinus.
"Aku tidak ..." Ucapan Belia kembali terpotong oleh Martinus.
"Apa perlu Aku meretas rekaman cctv di mana kamu mendorong tubuh Angela ketika Angela berjalan melewatimu?" Tanya Martinus.
"Mungkin mereka tidak melihat apa yang sudah kamu lakukan tapi mataku bisa melihat dengan jelas apa yang sudah kamu lakukan. Sejak tadi Aku diam bukan karena Aku tidak peduli dengan calon istriku tapi Aku menunggu kamu sadar tapi ternyata kamu tidak sadar-sadar juga." Sambung Martinus.
Belia langsung terdiam karena apa yang dikatakan Martinus benar adanya dan Belia tidak bisa lagi membantah perkataan Martinus. Sedangkan Bela tidak bisa berkutik sambil berpikir untuk membantu putri kesayangannya begitu pula dengan Komar.
"Aku sangat bersyukur tidak jadi dijodohkan dengan wanita licik dan jahat sepertimu. Selain itu Aku juga bersyukur karena berkatmu Aku akan menikah dengan Angela, gadis yang sangat baik dan tidak sombong seperti dirimu." Ucap Martinus sambil memeluk pinggang Angela.
Angela terkejut dengan apa yang dikatakan Martinus membuat Angela menatap ke arah Martinus yang ternyata juga menatap dirinya.
"Aku tidak menyangka kalau kamu seperti ini." Ucap wanita pertama sambil menatap Belia dengan tatapan merendahkan.
"Sungguh wanita yang tidak bermoral dan kamu tidak pantas menjadi putri angkat Tuan Zul." Sambung pria pertama.
Masih banyak lagi cibiran membuat Belia yang awalnya duduk di lantai akhirnya berdiri sambil menatap mereka satu persatu.
"Tidak .... Itu tidak benar ... "Ucap Belia.
"Seseorang, usir gadis si alan itu!" Teriak Tuan Zul.
Belia yang mendengarkan ucapan Tuan Zul sangat terkejut membuat Belia berlari ke arah Tuan Zul kemudian memeluk lengannya.
"Daddy Zul, dengarkan penjelasanku. Aku bukan gadis seperti yang dikatakan o ...." Ucapan Belia terpotong oleh Tuan Zul.
"Kamu tidak perlu menjelaskannya dan Aku tidak punya putri angkat seperti dirimu." Ucap Tuan Zul dengan nada tegas.
"Kalian berdua kenapa tidak melakukannya dengan cepat mengusir gadis yang tidak punya malu ini!" Bentak Tuan Zul sambil menatap dua orang bodyguardnya.
"Baik, Tuan Besar." Jawab ke dua bodyguardnya sambil masing-masing memegang lengan kanan dan lengan kiri Belia.
"Tunggu, lepaskan Aku." Pinta Belia sambil berusaha melepaskan diri namun tenaganya kalah jauh.
"Tuan Zul, putri kami Belia Sutrisna dan Angela Sutrisna adalah dua saudara perempuan sekaligus dua putri kesayangan kami. Di mana ke dua saudara perempuan sering bercanda jadi jangan marah dan jangan memfitnah Belia." Ucap Komar yang tidak ingin putri kesayangannya dipermalukan.
"Tuan Zul tenang saja karena nanti Aku akan menasehati mereka dengan baik agar jangan bercanda seperti itu." Sambung Komar sambil tersenyum.
"Angela kenapa kamu tidak membantu Adikmu dan jelaskan ke mereka semuanya termasuk Tuan Zul dengan sangat jelas kalau kalian hanya bercanda?" Tanya Komar sambil berusaha tersenyum ke arah Angela.
"Angela, Belia adalah saudara kandungmu sekaligus saudara perempuanmu jadi jelaskan ke mereka semuanya kalau kalian tadi hanya bercanda." Sambung Bela sambil ikut berusaha tersenyum.
"Aku tidak mempunyai saudara perempuan seperti itu." Ucap Angela dengan nada lembut.
"Jika Aku bukan Alexander, apa yang akan terjadi padaku hari ini? Kalian bertiga tanpa punya perasaan menindasku dan mempermalukan Aku di depan orang banyak." Sambung Angela dengan nada satu oktaf untuk pertama kalinya.
"Hanya calon suamiku yang membelaku di saat kalian bertiga mempermalukan Aku di depan orang banyak padahal Aku adalah salah satu anggota keluarga kalian. Aku sangat bersyukur mempunyai calon suami yang percaya padaku di saat keluargaku memfitnahku dengan cara yang sangat keji." Sambung Angela dengan tatapan penuh amarah dan tatapan penuh rasa kecewa pada Ayah kandungnya.
Martinus yang merasakan tubuh Angela gemetar membuat Martinus mengelus punggung Angela agar rasa sesaknya berkurang.
"Tuan Zul, Aku tidak ingin melihatnya." Ucap Angela.
"Angela, kamu ..." Ucapan Komar terpotong oleh Tuan Zul.
"Kalian sudah mendengar apa yang dikatakan oleh Nyonya Muda Martinus? Cepat usir wanita itu!" Perintah Tuan Zul.
"Baik." Jawab ke dua bodyguard dengan serempak.
"Lepaskan tangan kalian! Biarkan Aku pergi!" Teriak Belia.
"Putriku."Panggil Komar dan Bela dengan serempak sambil berjalan mengikuti langkah Belia.
Angela menatap Martinus sambil tersenyum membuat Martinus membalas senyuman Angela. Kemudian Martinus dan Angela berpamitan dengan Tuan Zul dan Nyonya Zul selaku tuan rumah karena sudah malam.
xxxxxxxxx
Di tempat yang berbeda di mana di depan gerbang seorang wanita tua, wanita paruh baya dan empat wanita cantik berdiri di depan gerbang.
Wanita tua itu adalah Neneknya Martinus sekaligus Ibunya Michael dan wanita paruh baya adalah Sandra sekaligus Ibunya Martinus sedangkan empat wanita cantik tersebut adalah Melani yang merupakan istri Mike, Gracella yang merupakan istri Marcell, Marcella dan Marbella.
"Kenapa mereka belum kembali selarut ini?" Tanya Neneknya Martinus.
"Uhuk .... Uhuk .... Uhuk ...." Tiba-tiba Neneknya Martinus batuk-batuk membuat Sandra dan Melani menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.
"Nenek, lebih baik istirahat di kamar biar Marcella dan Marbella menunggu mereka." Ucap Marcella.
"Apa yang dikatakan Kak Marcella benar, lebih baik Nenek istirahat di kamar karena Nenek masih sakit." Sambung Marbella.
"Tapi ..." Ucapan Nenek mereka terpotong oleh Melani.
"Nenek, Aku dan Gracella akan memberikan jarum akupuntur untuk mengurangi rasa sakit. Jadi biarkan saja Marcella dan Marbella menunggu mereka." Ucap Melani.
"Nanti jika mereka datang, kami akan menyuruhnya ke kamar Nenek." Sambung Marcella.
"Nenek masih kuat dan ingin menunggu mereka." Ucap Nenek tersebut yang bernama Nenek Elisabeth.
"Ibu, apa yang dikatakan para cucumu benar. Lebih baik Ibu istirahat karena angin malam tidak baik untuk kesehatan Ibu jadi lebih baik kita menunggu di kamar Ibu." Ucap Sandra.
"Hanya sebentar saja menunggu mereka terlebih Aku ingin cucuku Martinus menemukan dokter ajaib maka penyakitku akan sembuh." Ucap Nenek Elisabeth bersikeras.
"Lihat, mereka sudah datang." Sambung Nenek Elisabeth sambil menunjuk ke arah mobil yang ditumpangi Martinus dan Angela.
"Calon menantu cucuku akhirnya pulang bersama cucuku." Ucap Nenek Elisabeth sambil tersenyum bahagia.
"Sandra, malam ini untuk pertama kalinya calon menantu cucuku menginap dan Aku ingin mereka secepatnya menikah." Ucap Nenek Elisabeth.
"Iya Bu, karena itu kami datang ke negara ini untuk mengadakan pesta pernikahan yang sangat mewah untuk putra bungsuku dengan calon menantuku." Ucap Sandra.
Tidak berapa lama mobil tersebut berhenti tepat di depan mereka kemudian Angela dan Martinus keluar dari mobil dan berjalan ke arah mereka.
"Nenek, kenapa Nenek, Mommy, Kak Melani, Kak Gracella, Kak Marcella dan Kak Marbella keluar malam-malam?" Tanya Martinus.
"Ini calon menantu cucuku, kan?" Tanya Nenek Elisabeth.
Sambil berbicara Nenek Elisabeth mendorong Martinus membuat Martinus bengong namun Nenek Elisabeth tidak mempedulikan hal itu malah menarik tangan Angela.
"Anak baik dan sangat cantik. Oh ya kenalkan ini Ibunya Martinus." Ucap Nenek Elisabeth.
"Angela." Ucap Angela sambil mengulurkan tangannya ke arah Sandra.
Sandra yang mengerti langsung mengulurkan tangannya kemudian Angela mencium punggung tangan Sandra membuat Sandra tersenyum bahagia karena calon menantunya sangat sopan.
Kemudian Melani, Gracella, Marcella dan Marbella bergantian bersalaman dengan Angela sambil cipika cipiki. Angela sangat senang karena dirinya di terima oleh sebagian keluarga Besar Martinus.
Angela sangat berharap sebagian keluarga Besar Martinus yang lainnya juga menerima dirinya dan setuju dirinya menikah dengan Martinus.
"Masuklah ke dalam sekarang, Nenek akan pergi ke dapur untuk membuatkan sup untukmu." Ucap Nenek Elisabeth sambil menarik tangan Angela.
Angela yang tangannya di tarik langsung menahan tangan Nenek Elisabeth membuat Nenek Elisabeth menghentikan langkahnya. Hal itu membuat keluarga Martinus terlebih Martinus menatap Angela dengan tatapan bingung.
"Ada apa?" Tanya Martinus penasaran begitu pula dengan yang lainnya.
xxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Maigy Magdalena Suoth
Angela .....anak yang beruntung
2024-06-13
0
Ayu galih wulandari
Semangat kak author aqu sll kasih like ,komen ,bunga ,hadiah ,lope lope & voe...🤗😘😘😘😘❤❤❤❤🌹🌹🌹🌹🌹
2024-05-18
1
19senja Kimpluk87
Angela hanya dgn memegang tangan nenek Martinus sudah dapat mengetahui sakit apa yg diderita si nenek..
2024-05-13
1