"Aku tidak mempunyai Ayah seperti Dia dan Aku sangat mual ketika mendengar kata Ayah." Jawab Angela dengan nada ketus sambil menunjuk ke arah Komar.
"Pergi dari sini! Lebih baik kamu pergi dari sini! Uhuk .... Uhuk ... Uhuk ..." Usir Komar kemudian terbatuk-batuk sambil memegangi dadanya yang masih terasa sesak.
"Apakah kamu yakin ingin Aku pergi dari sini? Kamu harus berpikir untuk ke dua kalinya karena ketika Aku keluar dari pintu ini maka Aku tidak akan kembali lagi." Ucap Angela kemudian berjalan meninggalkan mereka.
"Tunggu." Ucap Bela yang tiba-tiba teringat maksud tujuan memanggil Angela.
Angela langsung menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya sambil tersenyum. Lalu Bela menyuruh Angela untuk duduk di sofa sedangkan Bela dan Belia membantu Komar duduk di sofa.
Kini Angela duduk saling berhadapan dengan mereka bertiga. Bela kemudian menceritakan tujuannya yaitu meminta Angela untuk menikah dengan Martinus karena dulunya orang tua Agnes akan menjodohkan cucunya dengan cucu sahabatnya.
"Ini merupakan suatu berkah buatmu karena Tuan Muda Martinus terkenal dengan kekayaannya di tambah keluarga besarnya yang sangat kaya raya. Jadi kamu tidak perlu memikirkan uang karena hidupmu penuh dengan bergelimang harta." Ucap Bela.
"Kalau itu merupakan suatu berkah, kenapa tidak dijodohkan dengan putri kesayanganmu?" Tanya Angela dengan wajah sinis.
Belia yang awalnya duduk sambil menyandarkan tubuhnya ke sofa langsung duduk dengan tegak sambil menatap ke arah Angela dengan tatapan tajam.
"Bu, Aku tidak menginginkannya dan Aku tidak mau menikah dengan Tuan Muda Martinus." Ucap Belia dengan nada tegas.
'Karena Tuan Muda Martinus adalah pria yang sangat jelek dan Aku tidak ingin menikah dengannya.' Sambung Belia dengan suara berbisik.
'Ibu juga tahu karena itu Ibu dan Ayahmu meminta Angela datang ke sini.' Ucap Bela dengan suara yang juga berbisik agar Angela tidak mendengarnya.
"Kamu ingin Aku menikah dengan Tuan Muda Martinus asalkan dengan satu syarat. Yaitu berikan Aku tiga puluh lima persen saham Sutrisna. Jika tidak maka kita tidak perlu berdiskusi." Ucap Angela dengan nada tegas.
Brak
"Dasar kamu gadis pemberontak, beraninya kamu membuat kesepakatan denganku." Ucap Komar sambil menunjuk-nunjuk ke arah Angela.
"Itu terserah padamu dan biarkan putri kesayanganmu menikah dengan Tuan Muda Martinus." Ucap Angela dengan nada lembut sambil berdiri kemudian membalikkan badannya.
"Eh tunggu ... " Panggil Belia.
Angela yang mendengarkan panggilan Belia membuat Angela kembali membalikkan badannya kemudian menatap Belia sambil tersenyum dengan penuh kemenangan.
"Ayah, Aku tidak menginginkannya. Jika Ayah membiarkan Aku menikah dengan Tuan Muda Martinus maka Aku akan bunuh diri." Ucap Belia dengan nada mengancam sambil berdiri.
"Suamiku." Panggil Bela sambil memegang tangan suaminya.
"Lebih baik serahkan saja tiga puluh lima persen saham Sutrisna." Sambung Bela.
"Tapi ..." Ucapan Komar terpotong oleh Bela.
'Dia wanita dari desa dan tidak mungkin mengerti tentang bisnis dan saham jadi ketika wanita itu ingin pergi ke perusahaan perlakukan Dia seperti seorang pengemis misalnya menjadi petugas kebersihan.' Bisik Bela.
"Baik ... Baik ..." Jawab Komar yang tidak mempunyai pilihan lain.
"Angela, Aku setuju memberikan sebanyak tiga puluh lima persen saham Sutrisna tetapi sebelumnya Aku mengatakan padamu untuk melakukan apa yang Aku minta." Ucap Komar.
"Sesampainya di keluarga Van Hounten, kamu harus menjaga Tuan Muda Martinus Van Hounten dengan baik dan jangan menimbulkan masalah." Sambung Komar.
"Baik. Aku tunggu dokumen pengalihan saham sebanyak tiga puluh lima persen saham Sutrisna atas namaku." Ucap Angela sambil berdiri.
Tanpa menunggu jawaban Angela pergi meninggalkan rumah tersebut dengan di antar sopir keluarga milik Ayahnya menuju ke mansion milik Martinus.
Sepanjang jalan Angela dan sopir keluarga saling terdiam dan tidak ada satupun yang berbicara. Hingga dua puluh menit kemudian mobil tersebut berhenti yang tidak jauh dari gerbang.
"Nona Angela Sutrisna, kita sudah sampai di tempat kediaman Tuan Muda Martinus." Ucap sopir tersebut tanpa membuka pintu mobil.
Dengan kondisi hujan dan tidak memakai payung, Angela membuka pintu mobil lalu berlari dengan langkah cepat agar pakaiannya tidak terlalu basah.
Sebenarnya sopir keluarga milik Komar tidak tega melihat Angela terkena hujan namun atas perintah Bela membuat sopir tersebut tidak bisa berbuat apa-apa terlebih di samping pengemudi ada bodyguard yang menjadi kaki tangan Bela.
"Paman, tolong bukakan pintu gerbang." Pinta Angela.
Dua orang bodyguard yang tidak tega melihat Angela basah kuyup langsung berjalan ke arah pintu gerbang sambil membawa payung.
"Nona, mencari siapa?" Tanya salah satu bodyguard sambil masih berjalan dengan langkah cepat.
"Aku Angela Alexander, orang yang dijodohkan dengan Tuan Muda Martinus." Jawab Angela dengan nada lembut.
"Maafkan kami Nona." Ucap kedua bodyguard tersebut dengan serempak sambil membuka pintu gerbang.
"Tidak apa-apa." Jawab Angela sambil tersenyum.
'Semoga saja Nona Muda Angela bisa merubah sifat Tuan Muda Martinus.' Ucap salah satu bodyguard dalam hati.
'Selain cantik, Nona Muda Angela sangat sopan berbeda dengan wanita diluaran sana. Semoga mereka berjodoh dan hidup bahagia.' Ucap bodyguard satunya lagi dalam hati.
"Silahkan masuk." Ucap kedua bodyguard tersebut dengan serempak.
Angela hanya tersenyum kemudian masuk ke dalam mansion dan diikuti salah satu bodyguard sambil membawa payung agar Angela tidak kehujanan.
'Bodyguard milik Tuan Muda Martinus sangat baik karena memberikan Aku payung agar Aku tidak kehujanan sedangkan bodyguard milik Ayahku sama sekali tidak mempedulikan Aku kehujanan.' Ucap Angela dalam hati sambil menahan amarahnya.
'Kalian bertiga tunggulah pembalasanku karena Aku akan membalas perbuatan kalian berkali-kali lipat terlebih kalian sudah membunuh Ibuku.' Sambung Angela dalam hati sambil masih berjalan ke arah pintu utama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Maigy Magdalena Suoth
semangat Angela
2024-06-13
1
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak...gaskeeun☺☺☺☺☺
2024-05-18
0
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
2024-05-12
0