Mobil remote control

Seperti biasa, pagi-pagi Ayu akan menyiapkan sarapan untuk Rafi dan Madava. Setelahnya, Ayu dan Rafi akan mengantarkan sampai Madava ke teras sebelum berangkat bekerja. Ayu dan Madava mencium punggung tangan Madava bergantian. Madava yang sudah terbiasa melakukannya, tidak mempermasalahkan. Bahkan akan terasa aneh bila kedua orang itu tidak mengantarnya sampai ke teras.

"Hati-hati di jalan," ucap Ayu spontan. Madava melirik kemudian mengangguk. Saat Madava sudah menyalakan mobilnya, Rafi pun melambaikan tangan yang entah mengapa membuat perasaan Madava terasa hangat. Saat ia mulai melajukan mobilnya, ia tersenyum. Dari kaca spion, ia memperhatikan kedua ibu dan anak itu yang masih berdiri di teras sampai benar-benar tidak terlihat lagi.

Setelah mobil Madava benar-benar menghilang, Ayu pun segera berjalan menuju pagar rumah. Ia hendak menutup pagar, namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang sudah bersiap masuk di hadapannya. Ayu jelas mengenal mobil itu. Meskipun baru sekali ke rumah itu, tapi ia tentu tidak melupakan siapa pemilik mobil itu.

"Minggir!" seru perempuan yang tak lain adalah Naina itu. Wajah Ayu seketika datar. Ia pun menggeser tubuhnya hingga mobil itu pun masuk ke pekarangan rumah.

"Yang biasa aja kenapa sih mukanya? Udah kayak liat hantu aja," omel Naina.

"Kamu mah lebih seram daripada hantu," celetuk Ayu asal.

"Apa loe bilang? Enak aja ngatain gua lebih seram daripada hantu. Yang ada loe tuh yang seram. Nggak ada manis-manisnya."

"Emangnya aku Le mineral." Ayu menjawab asal. Ia lantas masuk ke dalam rumah sambil menggandeng tangan Rafi dengan Naina mengekori di belakangnya.

"Dava mana? Sudah pergi kerja?"

"Udah tau nanya."

"Ck, kamu kok ketus banget sih! Inget ya, aku ini selain teman dekat suami kamu, juga sepupunya. Jangan kurang ajar kamu. Mentang-mentang dinikahkan sama Dava jadi sok. Paling juga pernikahan kalian cuma sementara. Hanya penutup malu. Cepat atau lambat, paling kalian akan bercerai," kesal Naina.

Ayu tersenyum miring. "Terus gue harus bilang wow gitu?" balas Ayu membuat Naina kesal setengah mati.

"Kamu ... ih, nyebelin banget sih! Kenapa sih Mama Shanum milih kamu jadi istri Dava? Nyebelin banget."

"Kenapa kamu yang sewot? Mama Shanum aja nggak masalah. Kalau bukan aku, memangnya harus milih siapa? Kamu gitu?" ucap Ayu dengan gerakan bibir mencibir. Untung saja Rafi sedang bermain di ruang tamu, jadi ia tidak mendengar perdebatan ibunya dengan Naina.

"Iya. Seharusnya aku. Aku lebih cocok sama Dava. Aku berpendidikan, keluarga jelas, masih ada hubungan keluarga. Lah, kamu ... cuma memang cantik doang. Aku nggak yakin kalau kamu berpendidikan."

"Owh, jadi begitu. Jadi kamu diam-diam suka dengan sepupumu sendiri? Begitu?" ejek Ayu. Lalu Ayu mendekat dan menepuk pelan pundak Naina. "Sungguh, aku sangat prihatin padamu. Semoga kau bisa menerima kenyataan ini." Ayu tersenyum miring membuat Naina makin kesal setengah mati.

Naina yang merasa kesal pun memilih berlalu dari hadapan Ayu dengan jalan menghentak. Dengan wajah cemberut, ia memilih duduk di sofa ruang tamu sambil memperhatikan Rafi yang sedang bermain Lego.

"Kok mukanya familiar banget ya? Mirip ... Eh, kok mirip banget sama Dava ya? Udah kayak anaknya aja. Apa jangan-jangan sebenarnya mereka itu punya hubungan di masa lalu dan anak ini anak mereka berdua? Jangan-jangan calon istri Dava kabur pun karena mengetahui hubungan mereka berdua?" gumam Naina sambil terus memperhatikan Rafi.

"Dek, boleh Tante nanya sesuatu ke kamu?" ucap Naina sambil melirik ke arah pintu penghubung ke rumah tengah.

Rafi menoleh. "Tante bicara dengan Rafi?"

Naina mengangguk. "Ada apa Tante?"

"Em, boleh tau, siapa papa adek?"

"Papa Dava."

"Jadi papanya adek Papa Dava?" Rafi pun mengangguk pasti. Tangan Naina seketika mengepal. 'Fix sih ini. Ck, ck, ck, pantesan aja Dava mau nikah sama perempuan ini. Ternyata karena mereka memang sudah memiliki hubungan sebelumnya.'

...***...

Sore itu tampak sedang membacakan sebuah buku untuk Rafi di kursi yang ada di teras rumah. Sementara Madava belum pulang bekerja. Tak lama kemudian terdengar suara mobil yang masuk ke pekarangan. Rafi seketika berseru girang.

"Ma, Om Asrul, Ma. Itu suara mobil Om Asrul," seru Rafi girang.

"Seneng banget sih?"

"Seneng dong, Ma. Kan Om Asrul bilang mau kasi Rafi mainan."

"Oh ya?"

"Iya," jawab Rafi sembari tersenyum lebar. Ia pun segera berlari keluar menyambut Asrul yang ternyata membawanya sebuah mobilan remote control.

"Yeay, makasih, Om," pekik Rafi girang saat menerima mobilan tersebut dari Asrul.

Asrul lantas membantu Rafi membuka kotak mobilan tersebut. Asrul juga membantu memasangkan baterai kemudian mereka pun mulai bermain bersama. Tampak sekali Rafi sangat bahagia. Ayu memperhatikan mereka dengan senyum mengembang. Saat Asrul dan Rafi bermain, Ayu masuk ke dalam rumah untuk membuatkan minuman.

Saat Rafi dan Asrul sedang asik bermain, mobil Madava masuk ke pekarangan rumah. Dengan wajah riang, Madava turun dari dalam mobil sambil membawa sebuah kotak berukuran cukup besar. Dipeluknya kotak tersebut sambil berjalan menuju teras. Namun saat melihat Asrul dan Rafi sedang bermain sambil tertawa lepas membuat senyum sumringah tadi seketika meredup. Kegembiraannya saat dalam perjalanan pulang kini berganti kekecewaan. Madava memilih membuka pintu mobil dan melempar kotak yang dipegangnya tadi ke jok belakang. Setelahnya ia menutup pintu mobil dengan membantingnya kasar sehingga dua orang yang sedang asik bermain itu seketika menoleh.

"Dava," gumam Asrul. Rafi memperhatikan Madava yang berjalan melewati mereka tanpa menoleh sama sekali. Wajah ceria Rafi seketika hilang. Tatapannya sendu melihat Madava yang seakan tak mau melihatnya sama sekali.

"Mas Dava," panggil Ayu saat mereka sedang berpapasan. Tapi Madava tak menggubris panggilan Ayu sama sekali. Ia melewati Ayu begitu saja dengan wajah datarnya. Ayu mengerutkan keningnya, merasa heran sekaligus bingung dengan perubahan sikap Madava sore ini.

Ayu mengedikkan bahunya tak acuh. Ia segera membawa nampan berisi minuman ke depan dan segera menghidangkannya di atas meja yang ada di sana.

"Lho, kok nggak main lagi? Rafi kenapa?" tanya Ayu heran saat melihat wajah sendu sang putra.

"Sepertinya dia terganggu dengan ekspresi Dava tadi. Entah kenapa dia pulang-pulang dalam keadaan marah," ujar Asrul memberitahu.

Ayu mengangguk. Kemudian ia tersenyum pada Rafi. "Udah, main lagi, yuk!" bujuk Ayu.

"Tapi Papa ... "

"Papa nggak kenapa-kenapa, Sayang. Kayaknya papa lagi kecapean jadi ya gitu. Udah, main lagi. Wah, mobilnya bagus ya! Udah bilang terima kasih belum sama Om Asrul?"

Rafi menggeleng. Ia pun segera mengucapkan terima kasih pada Asrul.

"Makasih mobilannya ... Om." Kata-kata Rafi terjeda saat melihat Madava keluar lagi dan kembali masuk ke dalam mobil kemudian melajukan mobilnya pergi dari rumah tanpa menoleh sama sekali pada mereka yang ada di teras rumah.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰 ...

Terpopuler

Comments

ferdi ferdi

ferdi ferdi

ayu walau pun pernikahanmu dan dava tanpa cinta tapi harusnya kamu ga bukain pintu untuk tamu laki2 hargai dava sebagai suami kamu,

2024-12-05

1

sherly

sherly

ayu nih kenapa Nerima Asrul bertamu sementara suaminya tak dirumah... astaga

2025-01-31

0

Miyagi Mitsui

Miyagi Mitsui

tetap salah bagi masuk lelaki tanpa izin suami

2024-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa menikah
2 Permintaan dan penawaran Bu Shanum
3 Cucu
4 Pulang
5 Terbengong-bengong
6 Kepribadian ganda
7 Tawa
8 Pelet
9 Tamparan
10 Penipu ulung
11 Terluka
12 Kesurupan
13 Rajawali
14 Merinding
15 Satu Minggu lagi
16 Mobil remote control
17 Jangan ...
18 Sesuatu yang tak terduga
19 Ayu
20 Ayu 2
21 Ayu 3
22 Tak sadarkan diri
23 Sarapan
24 Syarat
25 Gugup
26 Syaratnya adalah
27 Tidur
28 Hasil
29 Ketahuan
30 Menyesal
31 Let's see
32 Perhatian kecil dan cerai
33 Gelisah
34 Gengsi
35 Pemandangan
36 Cium dulu, baru lepas
37 Resah gelisah
38 Rafa
39 Serangan
40 Perkelahian
41 Fakta
42 Apa ini karmaku?
43 Gierafa
44 44
45 Cantik
46 Unexpected moment
47 Ayu vs Tika
48 Takut
49 Cemburu
50 Telepon
51 Via
52 Sogokan
53 Cerita
54 A---apa ini?
55 Hai
56 Komitmen
57 Praduga
58 Anak kita?
59 Anak kita 2
60 Gisela
61 Pemeriksaan
62 Bertemu
63 Mini Madava
64 Syok
65 65
66 Mama janji
67 Ayu, kau mau kemana?
68 68
69 Madava vs Gierafa
70 70
71 Rencana Bu Shanum
72 Tumis pare
73 Ayu ...
74 Kesedihan Madava
75 Hasil pemeriksaan
76 Bertemu Ibu Rafa
77 Judulin sendiri! Hehehe
78 Muntah
79 Gisela vs Asrul
80 Penyesalan
81 Pergi
82 Ku menangiiiiisssss ...
83 83
84 Yeay
85 Couvade syndrom
86 Ancaman Gisela
87 Menemui ...
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 Calon partner masa depan
98 Baby, terima kasih ...
99 99
100 Anugerah
101 TAMAT
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Terpaksa menikah
2
Permintaan dan penawaran Bu Shanum
3
Cucu
4
Pulang
5
Terbengong-bengong
6
Kepribadian ganda
7
Tawa
8
Pelet
9
Tamparan
10
Penipu ulung
11
Terluka
12
Kesurupan
13
Rajawali
14
Merinding
15
Satu Minggu lagi
16
Mobil remote control
17
Jangan ...
18
Sesuatu yang tak terduga
19
Ayu
20
Ayu 2
21
Ayu 3
22
Tak sadarkan diri
23
Sarapan
24
Syarat
25
Gugup
26
Syaratnya adalah
27
Tidur
28
Hasil
29
Ketahuan
30
Menyesal
31
Let's see
32
Perhatian kecil dan cerai
33
Gelisah
34
Gengsi
35
Pemandangan
36
Cium dulu, baru lepas
37
Resah gelisah
38
Rafa
39
Serangan
40
Perkelahian
41
Fakta
42
Apa ini karmaku?
43
Gierafa
44
44
45
Cantik
46
Unexpected moment
47
Ayu vs Tika
48
Takut
49
Cemburu
50
Telepon
51
Via
52
Sogokan
53
Cerita
54
A---apa ini?
55
Hai
56
Komitmen
57
Praduga
58
Anak kita?
59
Anak kita 2
60
Gisela
61
Pemeriksaan
62
Bertemu
63
Mini Madava
64
Syok
65
65
66
Mama janji
67
Ayu, kau mau kemana?
68
68
69
Madava vs Gierafa
70
70
71
Rencana Bu Shanum
72
Tumis pare
73
Ayu ...
74
Kesedihan Madava
75
Hasil pemeriksaan
76
Bertemu Ibu Rafa
77
Judulin sendiri! Hehehe
78
Muntah
79
Gisela vs Asrul
80
Penyesalan
81
Pergi
82
Ku menangiiiiisssss ...
83
83
84
Yeay
85
Couvade syndrom
86
Ancaman Gisela
87
Menemui ...
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
Calon partner masa depan
98
Baby, terima kasih ...
99
99
100
Anugerah
101
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!