Rajawali

Hari sudah beranjak malam, namun Madava tidak bisa tidur sama sekali. Hal ini dikarenakan sang mama yang tiba-tiba saja menghubunginya dan menanyakan progres hubungannya. Yang lebih membuatnya frustasi adalah permintaan sang mama agar Madava segera memberikannya cucu yang bisa ia timang-timang.

"Halo."

"Dava, gimana hubunganmu dengan Ayu? Baik-baik saja 'kan?" tanya Bu Shanum saat panggilannya diangkat.

"Baik, Ma. Takut bener menantu kesayangannya disakiti."

"Ya iyalah. Taulah kamu itu kayak gimana?"

"Kayak gimana maksud Mama? Aku nggak pernah nyakitin perempuan ya."

"Iya kalo perempuan lain. Tapi tidak dengan Ayu. Mata kamu itu kalau liat Ayu, udah kayak singa mau nerkam. Enak kalo nerkam untuk yang iya-iya. Lah ini, nerkam kayak mau cakar-cakar. Wajar 'kan kalau mama khawatir. Mau tanya Ayu, dia itu terlalu baik. Ditanya pasti jawabannya yang baik-baik mulu."

"Lah, emang kenyataannya baik-baik aja kok."

"Oh ya? Kalau baik artinya cucu Mama udah otw dong?"

"Cucu? Rafi? Memangnya Rafi mau Mama suruh kemana?" tanya Madava bingung sebab yang ada dalam pikirannya Rafi-lah yang dimaksud sang mama.

Bu Shanum berdecak. "Ngapain juga nyuruh Rafi keluar malam-malam, Dava. Ih, kamu ini begok apa tolol sih? Udah setua ini masih aja nggak paham maksud Mama," omel Bu Shanum.

Makin berkerutlah dahi Madava. "Begok sama tolol 'kan artinya sama, Mama. Kalau bukan Rafi, jadi siapa yang Mama maksud. Serius, Dava bingung tau nggak."

Terdengar geraman kesal dari Bu Shanum. Ingin rasanya ia mencakar-cakar wajah putranya itu karena kesal.

"Bayi, Dava. Bayi. Kalian udah nina-ninu 'kan? Artinya bayi kalian udah otw," ketus Bu Shanum.

Madava sampai tersedak ludah sendiri. Ia tidak menyangka sang ibu menanyakan itu. Bagaimana mereka bisa memiliki bayi, coba, tidur aja di kamar berbeda.

"Ba-bayi? I-iya, mama doain aja ya."

Tanpa sepengetahuan Madava, Bu Shanum mengerutkan keningnya di seberang sana. Ia bisa merasakan kegugupan Madava.

'Kok dia gugup? Apa jangan-jangan ... '

"Dava," bentak Bu Shanum. "Jawab pertanyaan mama, bagaimana hubungan kamu dengan Ayu? Jawab!" imbuhnya dengan intonasi meninggi.

"Baik. Baik. Hubungan kami ... "

"Bukan itu maksud Mama. Jawab, apa kamu belum melakukannya dengan Ayu? Jawab yang jujur!"

"Su-sudah kok. Kami ... "

"Jangan berbohong, Dava! Kamu mau kualat, hah?"

"Mama, Dava nggak bohong!"

"Masih mau berbohong? Kamu pikir mama sebodoh itu bisa kamu bohongi?"

"Ma ... " Madava sedikit menggeram.

"Kenapa suara kamu seperti itu? Kamu nggak suka Mama ikut campur urusan kamu? Kamu udah mulai berani melawan? Kamu udah nggak anggap Mama lagi? Kamu ... "

"Astaga, Mama, please deh, jangan bicara seperti itu. Iya, iya, memang Dava belum melakukannya. Udah 'kan."

"Astaghfirullah, Dava! Kamu nggak impoten 'kan? Atau kamu udah belok gara-gara ditinggal perempuan matre itu?" cecar Bu Shanum membuat mata Madava terbelalak.

"Mama, jangan ngadi-ngadi deh, aku nggak gitu. Aku juga normal. Sangat normal," bantah Madava jengkel dengan tuduhan sang mama.

"Kalau kamu normal, kenapa belum nidurin Ayu? Dia cantik, seksi, body goals banget lho. Kok kamu belum sentuh dia? Jangan sampai kamu nyesel lho? Kalau ada yang lirik dia, baru kamu tau rasa."

"Dih, pembantu gitu, emangnya siapa yang mau lirik? Kang satpam?"

"Eh, jangan salah, kamu liat aja, kalau ada yang nikung Ayu, baru kamu tau rasa. Udahlah, Mama nggak mau tau, pokoknya buatkan Mama cucu. Ini misi kamu sekarang. Pokoknya, dalam beberapa bulan ini mama mau mendengar kabar baik. Jangan bilang kalau kalian belum dikasih. Karena kalau dalam beberapa bulan Ayu belum hamil juga artinya kamu yang mandul. Atubsah terbukti subur. Tuh, buktinya dia ada anak. Jadi kalau dalam berapa bulan nggak ada kabar baik, artinya kamu yang nggak baik-baik aja alias mandul."

"Mama kok ngomong gitu sih?"

"Ya, mau gimana lagi itulah kenyataannya. Dah lah, mama tutup sekarang. Selamat menjalankan misi! Kalau perlu kembar."

Tut Tut Tut ...

Mata Madava sontak membulat saat panggilan sudah ditutup sepihak. Madava melempar handphonenya asal ke atas ranjang. Ia kesal dengan perkataan mamanya tadi. Kata-kata itu sukses menyentil harga dirinya.

"Mama kok gini amat sih. Nggak inget apa, ucapan itu adalah doa. Gimana kalau gue jadi beneran mandul coba?"

Madava bergidik sendiri. Ia memandang ke area bawah. Tepatnya sang rajawali yang bersembunyi di balik celananya. Ia menelan ludah. Otaknya mulai terkontaminasi. Membayangkan orang-orang menertawainya karena Ayu tak kunjung hamil. Orang-orang pasti akan mengira ia benar-benar mandul. Padahal Ayu tak kunjung hamil karena tidak ia sentuh.

"Aku harus bagaimana? Apa cerita aja langsung ya dengan Ayu? Katakan kalau mama minta cucu. Pasti dia mau melakukannya."

Terlalu banyak berdebat dengan Bu Shanum membuatnya haus. Madava pun keluar dan berjalan menuju dapur. Namun sesampainya di dapur, Madava terpaku. Di meja makan tampak Ayu yang sedang menikmati mie instan dengan nikmatnya.

Tapi ... yang membuat pikirannya terganggu adalah pakaian yang Ayu kenakan. Ayu tampak memakai daster tanpa lengan dengan panjang di atas lutut bermotif bunga-bunga.. Terlihat sederhana, tapi kenapa di mata Madava begitu memesona.

"Cantik dan seksi," gumamnya tanpa sadar.. Bahkan tanpa sadar rajawalinya sudah mengacung tegak di balik celana pendeknya.

Ayu yang merasa ada yang berbicara pun menoleh. Ia mengerutkan kening saat melihat Madava yang mematung tak jauh dari posisinya. Namun Ayu tetaplah Ayu. Ia cuek-cuek saja. Ia justru melanjutkan makannya membuat Madava menelan ludah sendiri.

Jengah terus diperhatikan, Ayu pun menoleh dan menatap tajam Madava.

"Mau sampai kapan berdiri di situ? Atau jangan-jangan kamu memang kesurupan?" Ayu bergidik ngeri.

Madava mendengus. "Iya, aku kesurupan," jawab Madava asal.

"Se-serius? Kamu nggak bohong?"

Ingin Madava tergelak melihat ekspresi Ayu sekarang.

Madava lantas mendekat. Ayu pun berderap berdiri dari kursinya. Karena gerakan yang tiba-tiba, kursi sampai terdorong. Ayu kehilangan keseimbangan sampai hampir terjatuh. Namun dengan cepat Madava meraih pinggang Ayu. Ayu memekik kaget apalagi kini tubuh mereka berdua sudah saling bersentuhan. Bahkan wajah mereka berdua nyaris tak berjarak. Keduanya seketika gugup. Ayu meronta ingin melepaskan diri, tapi Madava tidak mau melepaskannya. Ayu yang panik lantas tanpa sadar mengangkat lututnya hingga ...

"Aaaargh ... Rajawaliku," teriak Madava kesakitan. Ayu yang melihatnya panik. Ingin membantu, tapi takut Madava marah padanya. Jadi Ayu memilih kabur dari sana meninggalkan acara makannya yang sebenarnya belum selesai.

"Ayu, tanggung jawab kamu! Kalau rajawali ku sampai nggak bisa bangun lagi, awas kamu!" teriak Madava sambil mengusap-usap rajawalinya yang berdenyut-denyut.

Sementara itu, di dalam kamar Ayu tampak mengusap dadanya yang berdegup kencang dari balik pintu. Sesekali ia mengintip Madava dari balik pintu itu. Ia berjengit kaget saat mendengar teriakan Madava.

"Mati aku!" umpat Ayu bergidik ngeri saat mendengar teriakan Madava itu.

...***...

...Happy reading 🥰 🥰 🥰 ...

Terpopuler

Comments

Syifa Azahrasiyah

Syifa Azahrasiyah

/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/rajawaline kena sundulan ranaldowati/Joyful//Joyful//Joyful/

2025-01-26

0

🌹🪴eiv🪴🌹

🌹🪴eiv🪴🌹

rajawali keok sebelum menukik
he he he he he he

2024-12-07

1

ALNAZTRA ILMU

ALNAZTRA ILMU

nah tanggungjawab ayu

2024-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa menikah
2 Permintaan dan penawaran Bu Shanum
3 Cucu
4 Pulang
5 Terbengong-bengong
6 Kepribadian ganda
7 Tawa
8 Pelet
9 Tamparan
10 Penipu ulung
11 Terluka
12 Kesurupan
13 Rajawali
14 Merinding
15 Satu Minggu lagi
16 Mobil remote control
17 Jangan ...
18 Sesuatu yang tak terduga
19 Ayu
20 Ayu 2
21 Ayu 3
22 Tak sadarkan diri
23 Sarapan
24 Syarat
25 Gugup
26 Syaratnya adalah
27 Tidur
28 Hasil
29 Ketahuan
30 Menyesal
31 Let's see
32 Perhatian kecil dan cerai
33 Gelisah
34 Gengsi
35 Pemandangan
36 Cium dulu, baru lepas
37 Resah gelisah
38 Rafa
39 Serangan
40 Perkelahian
41 Fakta
42 Apa ini karmaku?
43 Gierafa
44 44
45 Cantik
46 Unexpected moment
47 Ayu vs Tika
48 Takut
49 Cemburu
50 Telepon
51 Via
52 Sogokan
53 Cerita
54 A---apa ini?
55 Hai
56 Komitmen
57 Praduga
58 Anak kita?
59 Anak kita 2
60 Gisela
61 Pemeriksaan
62 Bertemu
63 Mini Madava
64 Syok
65 65
66 Mama janji
67 Ayu, kau mau kemana?
68 68
69 Madava vs Gierafa
70 70
71 Rencana Bu Shanum
72 Tumis pare
73 Ayu ...
74 Kesedihan Madava
75 Hasil pemeriksaan
76 Bertemu Ibu Rafa
77 Judulin sendiri! Hehehe
78 Muntah
79 Gisela vs Asrul
80 Penyesalan
81 Pergi
82 Ku menangiiiiisssss ...
83 83
84 Yeay
85 Couvade syndrom
86 Ancaman Gisela
87 Menemui ...
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 Calon partner masa depan
98 Baby, terima kasih ...
99 99
100 Anugerah
101 TAMAT
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Terpaksa menikah
2
Permintaan dan penawaran Bu Shanum
3
Cucu
4
Pulang
5
Terbengong-bengong
6
Kepribadian ganda
7
Tawa
8
Pelet
9
Tamparan
10
Penipu ulung
11
Terluka
12
Kesurupan
13
Rajawali
14
Merinding
15
Satu Minggu lagi
16
Mobil remote control
17
Jangan ...
18
Sesuatu yang tak terduga
19
Ayu
20
Ayu 2
21
Ayu 3
22
Tak sadarkan diri
23
Sarapan
24
Syarat
25
Gugup
26
Syaratnya adalah
27
Tidur
28
Hasil
29
Ketahuan
30
Menyesal
31
Let's see
32
Perhatian kecil dan cerai
33
Gelisah
34
Gengsi
35
Pemandangan
36
Cium dulu, baru lepas
37
Resah gelisah
38
Rafa
39
Serangan
40
Perkelahian
41
Fakta
42
Apa ini karmaku?
43
Gierafa
44
44
45
Cantik
46
Unexpected moment
47
Ayu vs Tika
48
Takut
49
Cemburu
50
Telepon
51
Via
52
Sogokan
53
Cerita
54
A---apa ini?
55
Hai
56
Komitmen
57
Praduga
58
Anak kita?
59
Anak kita 2
60
Gisela
61
Pemeriksaan
62
Bertemu
63
Mini Madava
64
Syok
65
65
66
Mama janji
67
Ayu, kau mau kemana?
68
68
69
Madava vs Gierafa
70
70
71
Rencana Bu Shanum
72
Tumis pare
73
Ayu ...
74
Kesedihan Madava
75
Hasil pemeriksaan
76
Bertemu Ibu Rafa
77
Judulin sendiri! Hehehe
78
Muntah
79
Gisela vs Asrul
80
Penyesalan
81
Pergi
82
Ku menangiiiiisssss ...
83
83
84
Yeay
85
Couvade syndrom
86
Ancaman Gisela
87
Menemui ...
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
Calon partner masa depan
98
Baby, terima kasih ...
99
99
100
Anugerah
101
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!