Ayu

Flashback on

"Ayu, kenapa bajuku masih kotor seperti ini?" teriak seorang wanita paruh baya. Dia adalah Mala, bibi dari Ayu. Mala merupakan saudara dari ayah Ayu.

Ayu merupakan seorang yatim piatu sejak berusia 8 tahun. Ibunya sudah meninggal sejak melahirkannya, sementara ayahnya meninggal karena kecelakaan saat akan mengambil rapor kenaikan kelas Ayu. Sejak itu, Ayu pun diasuh oleh sang bibi.

Mala tidak pernah memperlakukan Ayu dengan baik. Ia membenci Ayu karena menganggapnya pembuat sial. Ia memperlakukan Ayu layaknya pembantu sejak kecil. Padahal rumah yang Mala tempati merupakan rumah Ayu sendiri, namun ia justru seperti menumpang di rumah itu.

"Tapi, Bi, Ayu sudah mencuci baju bibi sampai bersih," ujar Ayu membela diri sebab memang ia sudah mencuci baju itu dengan baik hingga bersih.

"Bersih dari mana? Dari Hongkong? Matamu belum buta 'kan? Kau lihat, bukannya bersih, bajuku justru jadi semakin kotor. Dasar anak tidak tahu diri. Sudah bersyukur diurus sedari kecil, bukannya terima kasih dan bekerja dengan benar, tapi malah seenaknya. Kau sengaja 'kan mengotori bajuku? Iya?" sembur Mala dengan suara melengking.

Ayu menggeleng dengan tegas. Mana mungkin ia melakukan itu. Itu sama saja mencari mati.

"Nggak, Bi. Ayu nggak mungkin melakukan itu."

"Masih mau ngeles kamu, hah?"

Plakkk ...

Sebuah tamparan melesat di pipi Ayu membuat pipi putih itu seketika memerah. Air mata Ayu mengalir dari sudut matanya. Sakit. Tamparan itu benar-benar menyakitkan. Tapi tamparan ini tidak sesakit hatinya karena selalu diperlakukan kasar seperti ini oleh sang bibi.

Ayu selalu mendapatkan kekerasan verbal dan fisik. Andai ia memiliki tempat untuk berlari, ingin rasanya ia pergi dari rumah itu. Meskipun rumah ini miliknya, tapi bila hidupnya selalu seperti neraka, siapa yang akan tahan?

"Cuci baju ini lagi sampai bersih. Dan sebagai hukuman, kau dilarang makan sampai malam nanti."

"Tapi, Bi."

"Tidak ada tapi-tapi. Atau kau ingin aku membuatmu diberhentikan dari sekolah?"

Ayu menggeleng. Ia tentu tak ingin diberhentikan dari sekolah. Ia sudah berjuang mati-matian agar bisa tetap bersekolah melalui jalur beasiswa. Bagaimana mungkin hanya karena masalah seperti ini, ia harus menyerah dengan sekolahnya. Apalagi tak lama lagi ia akan menjalani ujian. Ia berharap, waktu segera berlalu dan ia segera lulus sekolah agar ia bisa segera mencari pekerjaan dan keluar dari rumah itu.

"Makanya, jangan bantah jadi orang."

Ayu akhirnya hanya bisa pasrah dengan keputusan sang bibi.

...***...

"Heh, Ayu, setrikain baju aku, cepat!" Tika masuk ke kamar Ayu lalu melemparkan bajunya ke muka Ayu membuat Ayu yang sedang belajar tersentak. Tika merupakan anak Mila dan suaminya Mardi.

"Kau tidak lihat, aku sedang belajar! Kau punya tangan sendiri, kenapa nggak nyetrika sendiri sih? Kau pikir aku nggak capek? Kau sejak tadi hanya nonton, makan, tidur, masa' nyetrika baju sendiri pun mesti nyuruh orang lain," tolak Ayu.

"Kamu nggak mau nyetrika baju aku? Iya?" sentak Tika.

"Iya. Aku mau belajar. Sana. Setrika saja sendiri." Ayu pun kembali melanjutkan kegiatan belajarnya. Sesungguhnya ia tidak bisa berkonsentrasi penuh sebab perutnya yang sangat lapar. Tangan kirinya tak henti meremas perut. Perih. Bahkan perutnya sudah berbunyi dengan kencang. Bukannya kasihan, Tika justru tertawa.

"Oke, kalau kamu menolak!" Tika tersenyum sinis. "Mama!" teriak Tika tiba-tiba membuat Ayu tersentak. "Mama, liat Ayu, Ma. Dia nggak mau nyetrikain baju aku," imbuhnya dengan suara melengking. Tak lama kemudian, Mila pun muncul.

"Apa sih, Tik, teriak-teriak sudah seperti Tarzan aja."

"Ih, mama, cantik-cantik masa' dikatain Tarzan sih?" protes Tika.

"Makanya jangan teriak-teriak. Ada apa, hm?"

Tika pun lantas segera mengadukan sepupunya itu yang tidak mau menyetrika bajunya. Sontak saja, Mila marah besar. Ia bahkan menarik kasar buku Ayu dan menyobeknya tepat di depan mata Ayu.

Mata Ayu berkaca-kaca melihat bukunya yang sudah disobek kecil-kecil oleh bibinya itu. Bagaimana ia bisa belajar kalau bukunya sudah disobek-sobek seperti itu? Padahal ia sudah bersusah payah meringkas buku untuk belajarnya sebab ia tidak memiliki uang untuk membeli buku cetak. Jadi Ayu memilih meringkas hal-hal penting di buku untuk belajarnya.

"Cepat setrika baju, Tika, kalau kau tidak mau bukumu yang lain aku sobek juga," sentak Mila. Ayu pun dengan terpaksa menyetrika baju Tika.

Saat menyetrika, perut Ayu semakin perih. Ia belum makan sejak pagi. Sementara malam tadi ia hanya makan sedikit sekali sebab nasi yang disisakan memang sangat sedikit. Jangankan kenyang, menghilangkan rasa laparnya saja tidak.

Karena kelaparan, Ayu tidak bisa fokus saat menyetrika. Alhasil, baju Tika gosong membuat Ayu seketika panik. Lagi-lagi ia dimarahi, dicaci maki, dan dipukuli. Ayu hanya bisa pasrah menerima segala perlakuan mereka karena memang Ayu tidak memiliki tempat untuk meminta tolong.

"Yu, lulus sekolah, kita nikah aja, yuk!" Itu adalah suara Rafa. Rafa adalah kekasih Ayu. Mereka satu sekolah, tapi berbeda kelas. Bila Ayu di kelas IPA, maka Rafa di kelas IPS.

"Nikah? Yang benar aja, Raf, kita masih muda. Pekerjaan belum punya. Memangnya kamu mau kasi aku makan apa? Cinta? Mana kenyang."

Rafa terkekeh. Ia mengacak rambut Ayu gemas.

"Ya nggak gitu juga. Tapi 'kan ortuku punya usaha percetakan. Nanti aku akan kerja di sana. Udah, kamu nggak usah khawatir soal makan, itu masalah gampang."

Ayu tersenyum geli. "Yakin banget."

"Yakinlah." Rafa menjawab dengan percaya diri. "Kamu tau kenapa aku pingin nikahin kamu cepat-cepat?"

Ayu menggeleng.

"Itu karena aku ingin segera membawa kamu keluar dari neraka berkedok rumah itu. Jujur, aku nggak tega kamu diperlakukan seperti itu sama keluarga kamu sendiri."

Mata Ayu berkaca-kaca. Ia tidak menyangka Rafa berpikir sampai sejauh itu.

"Jadi kamu mau 'kan lulus dari sini nikah sama aku?"

"Ya, aku mau. Bawa aku pergi jauh, Raf. Bawa aku kemanapun kau mau. Bawa aku pergi dari neraka itu. Aku mohon."

Ayu tahu Rafa sangat mencintainya, begitu pula dirinya yang mencintai laki-laki itu. Ia yakin dan percaya kalau Rafa tulus padanya. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah semua akan berjalan semulus itu? Akankah semua berjalan lancar sesuai rencana?

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰 ...

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

pasti nti ortunya gk setuju

2024-09-17

0

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

palingan nanti org tua Rafa yg nggak setuju karna Ayu miskin

2024-06-27

2

Irha Hussnain

Irha Hussnain

Ayu yang malang/Cry/

2024-06-25

1

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa menikah
2 Permintaan dan penawaran Bu Shanum
3 Cucu
4 Pulang
5 Terbengong-bengong
6 Kepribadian ganda
7 Tawa
8 Pelet
9 Tamparan
10 Penipu ulung
11 Terluka
12 Kesurupan
13 Rajawali
14 Merinding
15 Satu Minggu lagi
16 Mobil remote control
17 Jangan ...
18 Sesuatu yang tak terduga
19 Ayu
20 Ayu 2
21 Ayu 3
22 Tak sadarkan diri
23 Sarapan
24 Syarat
25 Gugup
26 Syaratnya adalah
27 Tidur
28 Hasil
29 Ketahuan
30 Menyesal
31 Let's see
32 Perhatian kecil dan cerai
33 Gelisah
34 Gengsi
35 Pemandangan
36 Cium dulu, baru lepas
37 Resah gelisah
38 Rafa
39 Serangan
40 Perkelahian
41 Fakta
42 Apa ini karmaku?
43 Gierafa
44 44
45 Cantik
46 Unexpected moment
47 Ayu vs Tika
48 Takut
49 Cemburu
50 Telepon
51 Via
52 Sogokan
53 Cerita
54 A---apa ini?
55 Hai
56 Komitmen
57 Praduga
58 Anak kita?
59 Anak kita 2
60 Gisela
61 Pemeriksaan
62 Bertemu
63 Mini Madava
64 Syok
65 65
66 Mama janji
67 Ayu, kau mau kemana?
68 68
69 Madava vs Gierafa
70 70
71 Rencana Bu Shanum
72 Tumis pare
73 Ayu ...
74 Kesedihan Madava
75 Hasil pemeriksaan
76 Bertemu Ibu Rafa
77 Judulin sendiri! Hehehe
78 Muntah
79 Gisela vs Asrul
80 Penyesalan
81 Pergi
82 Ku menangiiiiisssss ...
83 83
84 Yeay
85 Couvade syndrom
86 Ancaman Gisela
87 Menemui ...
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 Calon partner masa depan
98 Baby, terima kasih ...
99 99
100 Anugerah
101 TAMAT
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Terpaksa menikah
2
Permintaan dan penawaran Bu Shanum
3
Cucu
4
Pulang
5
Terbengong-bengong
6
Kepribadian ganda
7
Tawa
8
Pelet
9
Tamparan
10
Penipu ulung
11
Terluka
12
Kesurupan
13
Rajawali
14
Merinding
15
Satu Minggu lagi
16
Mobil remote control
17
Jangan ...
18
Sesuatu yang tak terduga
19
Ayu
20
Ayu 2
21
Ayu 3
22
Tak sadarkan diri
23
Sarapan
24
Syarat
25
Gugup
26
Syaratnya adalah
27
Tidur
28
Hasil
29
Ketahuan
30
Menyesal
31
Let's see
32
Perhatian kecil dan cerai
33
Gelisah
34
Gengsi
35
Pemandangan
36
Cium dulu, baru lepas
37
Resah gelisah
38
Rafa
39
Serangan
40
Perkelahian
41
Fakta
42
Apa ini karmaku?
43
Gierafa
44
44
45
Cantik
46
Unexpected moment
47
Ayu vs Tika
48
Takut
49
Cemburu
50
Telepon
51
Via
52
Sogokan
53
Cerita
54
A---apa ini?
55
Hai
56
Komitmen
57
Praduga
58
Anak kita?
59
Anak kita 2
60
Gisela
61
Pemeriksaan
62
Bertemu
63
Mini Madava
64
Syok
65
65
66
Mama janji
67
Ayu, kau mau kemana?
68
68
69
Madava vs Gierafa
70
70
71
Rencana Bu Shanum
72
Tumis pare
73
Ayu ...
74
Kesedihan Madava
75
Hasil pemeriksaan
76
Bertemu Ibu Rafa
77
Judulin sendiri! Hehehe
78
Muntah
79
Gisela vs Asrul
80
Penyesalan
81
Pergi
82
Ku menangiiiiisssss ...
83
83
84
Yeay
85
Couvade syndrom
86
Ancaman Gisela
87
Menemui ...
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
Calon partner masa depan
98
Baby, terima kasih ...
99
99
100
Anugerah
101
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!