Merinding

Seperti biasa, pagi-pagi sekali Ayu sudah menyiapkan sarapan untuk Madava dan Rafi. Saat Madava muncul di dapur, Ayu yang masih merasa khawatir Madava marah padanya karena ulahnya semalam pun pura-pura cuek. Bahkan sampai saat sarapan berlangsung, wajah Madava terlihat ditekuk masam. Rafi saja menjadi takut. Selesai sarapan, ia pun memilih langsung kabur ke kamarnya.

"Mau kemana kamu?" tegur Madava dingin. Ayu yang sebenernya ingin ikut kabur pun menghentikan langkahnya.

"Aku ... aku mau menyiram tanaman. Iya, menyiram tanaman," kilah Ayu.

Ia pun kembali membalikkan badannya, tapi lagi-lagi Madava menghentikannya.

"Mau lari dari tanggung jawab kamu?"

"La-lari dari tanggung jawab? Memangnya aku ngapain?"

"Nggak usah pura-pura bodoh. Kamu udah buat rajawaliku kesakitan semalam. Kalau dia sampai tidak bisa bangun lagi, bagaimana? Apa kau mau tanggung jawab?"

"Rajawali?"

"Ya. Rajawali. Ini ... " Madava menunjuk ke depan celananya membuat Ayu membulatkan mata.

"Dasar cabul?"

"Hei, jangan menuduh sembarangan! Yang cabul itu aku atau kau?"

"Hei, enak aja bicara. Memangnya kapan aku berbuat cabul?" sahut Ayu tidak terima.

"Lalu yang kau lakukan semalam itu apa? Kau sudah membuat rajawaliku kesakitan. Kalau ia tidak bisa bangun, bagaimana? Pokoknya kau harus bertanggung jawab."

"Apa? Jangan gila kamu! Memangnya aku udah ngapain sampai harus bertanggung jawab."

"Masih ngelak aja. Kamu harus tes, dia masih bisa bangun atau nggak," ucap Madava dengan wajah ditekuk.

"Tes? Maksudnya?" tanya Ayu yang mengerjapkan mata. Mencoba mencerna apa yang dimaksud Madava.

"Apalagi? Kamu 'kan yang lebih berpengalaman?" jawab Madava enteng.

"Jangan bicara berbelit-belit, Mas! Katakan aja langsung. To the poin, biar aku ngerti," jawab Ayu yang memang belum paham kemana arah pembicaraan Madava. Memangnya harus dites seperti apa? Bagaimana caranya? Dites masih bisa berdiri nggak, aduh, Ayu benar-benar tidak mengerti.

"Kamu ini udah pengalaman masih aja pura-pura bodoh."

"Pengalaman apa?"

"Ya, pengalaman dalam berhubungan intim lah. Memangnya apalagi? Janda anak satu, pura-pura sok lugu," ketus Madava kesal karena sikap sok polos Ayu.

Wajah Ayu sontak memerah bak kepiting rebus. Bagaimana Madava bisa bicara sevulgar itu padanya. Ayu lupa, padahal dia sendiri yang mengatakan jangan berbelit-belit. To the poin aja.

Madava lantas melangkah meninggalkan Ayu. Namun sebelum benar-benar menghilang dari sana, Madava kembali membalikkan badannya.

"Pokoknya malam nanti aku mau rajawaliku diperiksa."

"Heh, mister cabul, memangnya aku ini dokter! Mau diperiksa ya sama dokter spesialis, bukan sama aku," sentak Ayu kesal. Memangnya dirinya dokter SpKK apa bisa memeriksa tekukur yang bersembunyi di balik celananya.

"Pokoknya aku nggak mau tau. Kamu harus bertanggung jawab. Sekalian bikinin mama cucu. Mama semalam telepon, mama minta kita segera buatin mama cucu. Dah, aku berangkat kerja dulu. Assalamualaikum."

Setelah mengucapkan salam, Madava pun segera berlalu meninggalkan Ayu yang sudah mematung dengan mata membulat.

"Wa-Wa'alaikum salam," jawab Ayu terbata. Ia masih berusaha mencerna kata-kata Madava barusan.

"Apa katanya tadi? Bikinin mama cucu? Artinya ... Aaaargh ... Nggak. Nggak mau. Aku nggak mau," pekik Ayu sambil menggelengkan kepalanya.

"Mama kenapa? Mama sakit kepala ya?"

"Eh, Rafi. Sejak kapan Rafi di sini?" Ayu berjongkok berhadapan dengan Rafi.

"Sejak Papa berdiri di sana."

"Apa?" Ayu membulatkan matanya terkejut. Bagaimana kalau Rafi mendengar perkataan Madava tadi? 'Semoga aja Rafi nggak denger apa yang pria cabul itu katakan tadi,' harapnya dalam hati.

"Ma, Mama sama Papa mau bikinin Nenek cucu ya? Nenek 'kan pernah bilang Rafi itu cucu nenek. Terus Nenek minta buatin Mama dan papa cucu lagi untuk Nenek. Yang nenek maksud itu, adik Rafi ya?" tanya Rafi bersemangat.

"Eh, itu ... "

"Bener 'kan, Ma? Artinya Rafi nanti bakal jadi kakak 'kan? Rafi bakal punya adik 'kan? Yeay, Rafi mau, Ma. Rafi mau. Adiknya kapan jadinya, Ma? Rafi mau bantu buat adik Rafi, boleh 'kan, Ma?" berondong Rafi membuat kepala Ayu makin pening karena tingkah dua orang ini. Pertama permintaan sekaligus perintah Madava, lalu yang kedua permintaan Rafi. Mereka berdua kok bisa kompak begini sih?

Seketika, Ayu merinding sendiri karena permintaan kedua orang ini.

...***...

Maaf ya, pendek dulu. Kepala Othor lagi puyeng. 😅

Terpopuler

Comments

⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я

⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я

Tes Drive Rajawali gaes... 🤣🤣🤣

2024-12-22

0

⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я

⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я

buahahaha ... Dava, Dava ... 🤣🤣🤣

2024-12-22

0

Irha Hussnain

Irha Hussnain

Sampai sini. Ceritanya semakin menarik kak/Smile/

2024-06-25

5

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa menikah
2 Permintaan dan penawaran Bu Shanum
3 Cucu
4 Pulang
5 Terbengong-bengong
6 Kepribadian ganda
7 Tawa
8 Pelet
9 Tamparan
10 Penipu ulung
11 Terluka
12 Kesurupan
13 Rajawali
14 Merinding
15 Satu Minggu lagi
16 Mobil remote control
17 Jangan ...
18 Sesuatu yang tak terduga
19 Ayu
20 Ayu 2
21 Ayu 3
22 Tak sadarkan diri
23 Sarapan
24 Syarat
25 Gugup
26 Syaratnya adalah
27 Tidur
28 Hasil
29 Ketahuan
30 Menyesal
31 Let's see
32 Perhatian kecil dan cerai
33 Gelisah
34 Gengsi
35 Pemandangan
36 Cium dulu, baru lepas
37 Resah gelisah
38 Rafa
39 Serangan
40 Perkelahian
41 Fakta
42 Apa ini karmaku?
43 Gierafa
44 44
45 Cantik
46 Unexpected moment
47 Ayu vs Tika
48 Takut
49 Cemburu
50 Telepon
51 Via
52 Sogokan
53 Cerita
54 A---apa ini?
55 Hai
56 Komitmen
57 Praduga
58 Anak kita?
59 Anak kita 2
60 Gisela
61 Pemeriksaan
62 Bertemu
63 Mini Madava
64 Syok
65 65
66 Mama janji
67 Ayu, kau mau kemana?
68 68
69 Madava vs Gierafa
70 70
71 Rencana Bu Shanum
72 Tumis pare
73 Ayu ...
74 Kesedihan Madava
75 Hasil pemeriksaan
76 Bertemu Ibu Rafa
77 Judulin sendiri! Hehehe
78 Muntah
79 Gisela vs Asrul
80 Penyesalan
81 Pergi
82 Ku menangiiiiisssss ...
83 83
84 Yeay
85 Couvade syndrom
86 Ancaman Gisela
87 Menemui ...
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 Calon partner masa depan
98 Baby, terima kasih ...
99 99
100 Anugerah
101 TAMAT
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Terpaksa menikah
2
Permintaan dan penawaran Bu Shanum
3
Cucu
4
Pulang
5
Terbengong-bengong
6
Kepribadian ganda
7
Tawa
8
Pelet
9
Tamparan
10
Penipu ulung
11
Terluka
12
Kesurupan
13
Rajawali
14
Merinding
15
Satu Minggu lagi
16
Mobil remote control
17
Jangan ...
18
Sesuatu yang tak terduga
19
Ayu
20
Ayu 2
21
Ayu 3
22
Tak sadarkan diri
23
Sarapan
24
Syarat
25
Gugup
26
Syaratnya adalah
27
Tidur
28
Hasil
29
Ketahuan
30
Menyesal
31
Let's see
32
Perhatian kecil dan cerai
33
Gelisah
34
Gengsi
35
Pemandangan
36
Cium dulu, baru lepas
37
Resah gelisah
38
Rafa
39
Serangan
40
Perkelahian
41
Fakta
42
Apa ini karmaku?
43
Gierafa
44
44
45
Cantik
46
Unexpected moment
47
Ayu vs Tika
48
Takut
49
Cemburu
50
Telepon
51
Via
52
Sogokan
53
Cerita
54
A---apa ini?
55
Hai
56
Komitmen
57
Praduga
58
Anak kita?
59
Anak kita 2
60
Gisela
61
Pemeriksaan
62
Bertemu
63
Mini Madava
64
Syok
65
65
66
Mama janji
67
Ayu, kau mau kemana?
68
68
69
Madava vs Gierafa
70
70
71
Rencana Bu Shanum
72
Tumis pare
73
Ayu ...
74
Kesedihan Madava
75
Hasil pemeriksaan
76
Bertemu Ibu Rafa
77
Judulin sendiri! Hehehe
78
Muntah
79
Gisela vs Asrul
80
Penyesalan
81
Pergi
82
Ku menangiiiiisssss ...
83
83
84
Yeay
85
Couvade syndrom
86
Ancaman Gisela
87
Menemui ...
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
Calon partner masa depan
98
Baby, terima kasih ...
99
99
100
Anugerah
101
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!