Masih memakai piyama yang seksi. Hana berdiri di atas balkon menundukkan pandangan melihat kebawah, Bulan dan salah satu pembantunya sedang menyiram bunga di taman. Ya, seperti biasa gadis cantik itu selalu terlihat sangat menawan seperti sekumpulan bunga yang baru mekar.
"Bulan, aku dengar kamu sama Tuan Jeremy sedang membuka ruangan di atas ya?" tanya salah satu pembantu yang sedang bersamanya.
"Iya, aku bersama Tuan Jeremy memang masuk, tetapi itu juga karena perintahnya," sahutnya seraya tersenyum manis.
"memangnya di dalam ada apa saja, sampai Nyonya tidak menyuruh kita-kita membersihkannya."
Bulan tersenyum lebar lalu mendekatkan wajahnya pada telinga pembantu itu dan berbisik pelan. "Di sana ada hantu yang menyeramkan," ucapnya pelan sampai membuat bulu kuduk temannya berdiri.
Wajah temannya tampak memucat membayangkan hantu itu bergentayangan di dala kamar lalu keluar dan mengelilingi rumah besar itu.
PLOK
Bola mata temannya terbelalak sembari meloncat ketakutan.
"Hei, malah ngelamun. Kamu takut 'kan? Haha ..., aku bohong," goda Bulan sembari tertawa kecil.
"Ah, Bulan bisa saja kamu ini, hampir saja jantungku copot, kalau aku sampai pingsan. Hemm ... awas kamu," gumam temannya seraya mencubit kecil pinggang Bulan. Dua orang itu 'pun melanjutkan pekerjaannya setelah selesai bercanda.
Gadis cantik itu mendongak ke atas tanpa sengaja mata mereka saling berpapasan lalu Bulan menundukkan pandangannya kembali. Sedangkan Hana yang sedang menyiram bunga kesayangan di atas dengan menggunakan air sisa minumnya tersenyum tipis melihat Bulan.
"Hana, kamu tidak turun ke bawah? Sudah waktunya kita siap-siap sarapan lalu pergi melihat proyek kita," tanya Jeremy yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar.
"Baiklah sayang."
Hana membalikkan badannya. Di tahu betul bahwa Bulan ada di bawah tepat pot bunga yang ada di atas, lalu dengan sengaja sikunya yang lancip menyenggol pot itu hingga terjatung ke bawah. Jangankan bunga kesayangan yang harganya jutaan, apapun itu bisa di korbankan dan di usahakan selama ambisinya dapat terpenuhi.
"Bulan awas," teriak temannya sembari menarik pergelangan tangan Bulan sampai membuat ke duanya jatuh tersungkur ke tanah.
Beruntung sekali gadis cantik itu masih di beri keselamatan oleh Tuhan, kalau saja teman pembantunya matanya tidak kelilipan dan mendongak ke atas sambil mengusap-ngusap, entah apa yang akan terjadi dengan Bulan. Bisa saja kepalanya terbentur pot dan mengalami pendarahan otak.
Bulan menarik nafasnya kasar seraya melihat pot yang sudah pecah berkeping-keping lalu menatap ke atas balkon, lantaran posisinya tepat di kamar Hana.
"Bulan, apakah kamu baik-baik saja?" teriak Hana dari atas sembari menutup mulutnya.
Majikannya jelas saja merasa khawatir. Perasaan palsu yang ingin membalas dendam pada Bulan dengan cara halus tanpa di sengaja agar gadis cantik merasa jera dan tidak main-main lagi dengannya. Akan tetapi dia keliru, mau Bulan di perlakukan seperti apapun, dia adalah wanita yang kuat dan hebat yang sama-sama berambisi kuat demi tercapai semua tujuannya termasuk menghancurkan keluarga majikannya yang bak serigala berbulu domba.
Dari bawah Bulan menatap tajam wajah Hana. Taringmu akhirnya mulai keluar juga Nyonya Hana yang tak tau diri. Hari ini kamu masih bisa tidur dengan nyenyak di atas ranjang yang sangat mewah, tetapi lihat saja nanti akan aku buat kamu menjadi gembel tidur di jalanan, batin Bulan. "Saya tidak apa-apa Nyonya," sahutnya keras pada Hana.
"Oh sorry Bulan, aku tidak sengaja menjatuhkannya. Tetapi apakah bungaku masih bisa di tanam kembali ke dalam pot baru, karena harganya sangat mahal di bandingkan dengan gajimu sebulan," cela Hana dengan ucapannya yang halus.
Sedangkan Jeremy lebih memilih diam daripada timbul masalah baru, jika dia ikut campur padahal di dalam hatinya merasa was-was dan khawatir kalau kekasih hatinya mengalami luka.
Sial! Aku tahu kamu sengaja ingin melukaiku, batin Bulan. "Saya akan menanamnya kembali Nyonya."
Bulan 'pun berdiri dari tanah lalu mengumpulkan kepingan-kepingan pot keramik beserta tanahnya lalu menanamnya kembali pada pot yang baru di gudang. Setelah selesai mengerjakan perintah majikannya gadis itu kembali lagi ke gudang guna mengembalikan sekop.
"Gudang ini sangat berantakan sekali. Coba aku rapikan sedikit biar aku lebih gampang kalau mencari sesuatu," ucap Bulan seraya menggeser dan menumpuk kardus yang berserakan di lantai.
✍️ masih nyambung bab berikutnya.
Yuk bantu vote teman2 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
kaylla salsabella
pasti bulan nanti menemukan sesuatu di dalam gudang
2024-05-13
0