Pagi-pagi sekali Ciara sudah menyiapkan 2 kotak bekal untuk Bosnya yang berisi nasi subut dan nasi uduk untuk sarapan Bosnya. Untung menu yang kedua hanya nasi uduk jadi Ciara tidak perlu repot-repot belajar lagi karena Ia sudah ahli membuatnya.
Ciara pun sudah mengirimkan foto dan video yang Bosnya minta serta memotret hasil akhir dari masakannya.
"Gue jamin dia gak bakal nolak." Ciara tersenyum dengan elegan.
Ia pun melangkah pergi keluar rumah dan menghampiri motor sportnya yang telah terparkir rapih di halaman depan. Ciara mengenakan helmnya dan bergegas pergi menuju kantor tempatnya bekerja.
Sesampainya di kantor, Ciara pun buru-buru memasuki lobi dan berjalan gontai menuju ruangan Bosnya. Ciara menghela nafas gusar sebelum akhirnya melangkah memasuki ruangan Bosnya.
"Permisi Pak, ini bekal yang Bapak minta." Ciara meletakkan dua kotak bekal ditangannya ke atas meja.
Hassel memperhatikan dua kotak bekal di atas meja itu dengan dahi mengernyit.
"Saya cobain dulu. Kalo gak enak awas!" Hassel menatap Ciara mengintimidasi membuat gadis itu merasa tegang.
Hassel membuka tutup bekal berisi nasi uduk terlebih dahulu dan mulai mencicipinya satu sendok. Hassel terdiam saat nasi kuning itu telah hancur sempurna di dalam mulutnya.
"Kamu gak nuker ini nasi uduk sama punya penjual, kan?" Hassel menatapnya curiga.
"Astaga Pak! Saya bikin itu dari jam lima subuh loh. Itu nasi uduk hasil kerja keras saya. Apalagi nasi subut, saya harus les dulu bikinnya."
Hassel sebenarnya masih ingin memakan nasi uduk itu namun gengsinya terlalu tinggi, Ia pun akhirnya menutup kembali kotak bekal itu dengan terpaksa.
"Yasudah, kembali ke ruangan kamu." Perintah Hassel.
"Oh iya Pak, jam 1 ada meeting jangan lupa. Saya permisi." Ciara menunduk dan berjalan pergi meninggalkan ruangan Hassel.
Hassel menunggu beberapa detik. Ia pun mengintip-ngintip dari tembok kaca memastikan bahwa Ciara sudah benar-benar pergi. Dirasa gadis itu sudah benar-benar masuk ke dalam ruangannya Hassel pun langsung membuka kotak bekal nasi uduk itu dan memakannya kembali.
"Sumpah ini nasi uduk enak banget." Hassel memakannya dengan ekspresi lebay.
Ciara mendudukkan dirinya dengan helaan nafas legah. Kali ini berjalan sesuai dengan ekspektasinya. Yah walaupun tidak ada kalimat pujian yang penting Hassel tidak protes karena masakannya tidak enak.
Pukul 01:00 pm kedua Bos dan asisten itupun sampai di sebuah restauran mewah yang akan menjadi tempat meeting pilihan klien. Keadaan Ciara sekarang bisa dibilang lumayan mengenaskan.
2 tas di tangan kanannya dan beberapa tumpukan berkas di tangan kirinya. Sedangkan Bosnya hanya jalan tanpa satupun beban dan tanpa memikirkan nasib asistennya yang sedang kewalahan.
"Lama banget si, buruan dong! Klien udah nunggu di atas!" Omel Hassel melihat asistennya sangat lelet ketika menaiki tangga.
"I__iya Pak." Ciara berusaha untuk naik dalam keadaan membawa beban
Ia rasa yang paling berat itu tasnya entah apa isi dua tas di tangan kanannya itu.
Keduanya pun menghampiri dua orang pria di depan sana seraya duduk di salah satu kursi yang kosong.
"Berkas data." Hassel mengulurkan tangannya. Ciara memberikan map kuning kepada Hassel.
Hassel menghela nafas gusar saat membuka isi map kuning itu. Ia menatap Ciara dengan tatapan mengintimidasi sedangkan yang di tatap malah sibuk mengelapi keringatnya.
"Salah!" Bisik Hassel dengan penuh penekanan.
Ciara melebarkan matanya terkejut. Ia pun buru-buru mengambil map kuning itu dan menggantinya dengan map yang Ia rasa benar.
"Salah lagi Tara!" Hassel memutar bola matanya.
"A__anu Pak, saya gak tau." Ciara meringis dan memberikan semua map map milik Hassel.
Hassel mengepal tangannya menahan emosi. Andai saja tidak di depan klien Ia pasti sudah menyemprot habis-habisan asistennya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Yani
Banyak amat bawa berkasnya 🤭
2024-07-18
0
jaran goyang
𝑒𝑟𝑜𝑟
2024-05-09
0
jaran goyang
𝑗𝑖𝑙𝑏𝑎𝑏 𝑎𝑝𝑎
2024-05-09
0