Kenangan Ikan

Clek...

"Pagi Pak." Ciara memasuki kamar Hassel dan terlihat laki-laki itu sedang mengancing baju kemejanya.

"Pagi." Balas Hassel dingin.

"Tolong kamu bereskan map-map di atas meja, dan masukan ke dalam tas." Perintah Hassel sambil menunjuk meja kerja di kamarnya dengan dagu.n

Ciara pun meletakkan kotak bekal ditangannya ke atas nakas terlebih dahulu sebelum akhirnya berjalan menghampiri meja kerja Hassel.

Ciara pun mulai membereskan berkas-berkas di atas meja dengan teliti dan hati-hati. Seperti biasa Ia pun mengeceknya satu persatu isi di dalamnya agar tak salah ambil saat meeting nanti.

Atensi Ciara teralihkan saat Ia tidak sengaja menjatuhkan sesuatu. Itu seperti sebuah gelang yang entah kenapa Ciara merasa familiar dengan gelang itu.

Srek...

Tubuh Ciara mengejut saat sebuah tangan kekar tiba-tiba mengambilnya dengan cepat.

"Ayo berangkat." Hassel berjalan duluan meninggalkan Ciara sambil memakai gelangnya.

Ciara terdiam berusaha mengingat-ingat sesuatu. "Kok gue kaya gak asing sama gelang itu ya? Tapi, gue pernah liat dimana?" Ciara menggaruk kepalanya.

"Perasaan gue aja kali ya?" Ciara menggeleng dan buru-buru pergi mengikuti Hassel tak lupa Ia pun mengambil bekal untuk Hassel di atas nakas.

Kedua bos dan asisten itupun telah sampai di kantor Hassel. Keduanya berjalan depan belakang dengan sesekali membalas sapaan para karyawan.

"Syukurlah lo kembali bro." Ciara menghentikan langkahnya ketika Matheo berbicara dengannya.

"Iya Yo gue masih butuh duit. Oh iya, btw ibu lo apa kabar?"

"Ibu gue sehat. Mau main ke rumah gue lagi?"

"Boleh deh."

"Okeh. Nanti malam ya bro?" Ciara mengacungkan jempolnya.

"Yaudah gue kerja dulu takut si Bos bertanduk." Ciara pun berjalan dengan langkah lebar berusaha mengejar langkah Hassel.

"Entah kenapa gue ngeliat matanya Tara kaya inget seseorang ya? Tapi siapa?" Monolog Matheo sambil mengetuk-ngetuk dagunya.

****

Selesai meeting Hassel pun menjabat tangan kliennya dan tersenyum tipis. Setelah kliennya pamit pergi Hassel pun kembali duduk dan menikmati minuman dinginnya.

Ciara menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Seharusnya ini sudah jam pulang namun, Hassel masih saja betah disini. Padahalkan, Ciara memiliki janji dengan Matheo.

"Pak, saya pulang ya." Ciara memberanikan diri mengatakan itu.

"Hmm." Balas Hassel setelah melihat jam digital di handphonenya.

"Yaudah Pak saya permisi." Ciara pun berjalan pergi meninggalkan restauran itu.

Dahi Hassel mengernyit saat melihat tas tenteng kain berwarna hitam milik asistennya itu ditinggalkan begitu saja.

"Tar__" Hassel menghentikan ucapannya karena matanya sudah tidak melihat sosok asistennya dimanapun.

Hassel pun meraih tas itu untuk mengecek takutnya ada barang penting yang berada di tas itu seperti handphone atau dompet. Hassel mengeluarkan beberapa kertas-kertas yang Ia rasa adalah draf kantor, ada botol parfum juga di dalamnya, dan sebuah kresek hitam yang Ia pegang mpuk.

Hassel tak menemukan barang penting apapun di dalam tas itu hanya saja Ia penasaran dengan isi di dalam plastik kresek itu.

Tangannya terarah untuk membuka ikatan plastik itu. Matanya melebar sempurna saat plastik tersebut sudah terbuka lebar.

"Pembalut? Buat apa dia bawa-bawa pembalut? Aneh banget." Hassel nampak shock.

"Atau dia beli pembalut buat pacarnya? Dia punya pacar gak si? Kalo gak.... Adik perempuannya?" Hassel menebak-nebak.

****

Seperti rencana yang Ia buat dengan Matheo, malam ini Ciara sudah berada di rumah Matheo dan keduanya sedang bermain game menggunakan PS4 milik Matheo.

"Hhhh cupu banget lo Tar." Ciara berdecak mendengar ejekan Matheo.

"Udah lah capek gue kalah mulu." Ciara meletakkan stik PS nya.

"Lo gak biasa main game ya?"

"Sejak Abang gue sakit gue gak pernah main game online lagi. PS5 punya Abang gue pun dijualnya buat bantu pengobatan dia." Ciara menunduk mengingat kondisi sang abang.

"Abang lo gamers?" Ciara mengangguk lesu.

"Dulu dia punya room game sendiri buat live streaming tapi sekarang akunnya udah vakum." Matheo mengangguk-angguk.

"Lo kerja buat biayain abang lo?"

"Hmm. Ada 37,750 juta yang harus gue bayar."

"Buset! Banyak banget." Matheo nampak shock.

"Pantes lo tahan banting. Ternyata ini problem lo?"

"Ya... Gitu lah. Udah gak papa anak lanang." Ciara menepuk dadanya.

"Yuk makan dulu Ibu gue udah nyiapin makan malam buat lo juga."

"Gasss..." Ciara beranjak dari duduknya dan keluar kamar duluan.

Matheo terkekeh pelan. Entah kenapa Ia merasa senang memiliki teman yang bisa akrab juga dengan ibunya.

"Masak apa Bu?" Ciara menghampiri meja makan.

"Eh udah mainnya? Ayo duduk cobain masakan Ibu."

"Dengan senang hati Bu." Ciara menarik salah satu kursi yang kosong dan mendudukkan dirinya disana.

Ciara menatap meja makan dengan takjub. Di atasnya telah berjejer lauk-pauk yang begitu menggiurkan.

Tak lama kemudian Matheo pun ikut duduk di samping Tara.

"Udah makan bayar." Celetuk Matheo.

Ciara berdecak dan menyenggol lengan Matheo membuat sang mpu terkekeh.

Matheo memperhatikan ikan goreng di atas meja dan tiba-tiba teringat sebuah kejadian yang membuatnya terkekeh geli.

"Kenapa lo?"

"Ngeliat ikan gue jadi kangen sama musuh gue di kampus. Dia alergi ikan, dan gue pernah ngerjain dia dengan nuker pesanan bakso telornya sama bakso ikan. Alhasil pas di kelas..."

Seorang gadis yang duduk di bangku tengah nampak merasa sangat tidak nyaman karena tiba-tiba saja kulitnya terasa gatal semuanya. Tangannya tak henti-hentinya berpindah-pindah menggaruk seluruh tubuhnya.

"Aduh... Gimana nih?" Ciara mengigit bibir bawahnya gelisah.

"Ciara, kenapa kamu?" Tanya sang dosen yang tak sengaja melihat.

"Gak tau Bu badan saya gatal-gatal."

"Gak mandi satu minggu itu Bu." Celetuk Matheo membuat semua mahasiswa di kelas tertawa.

Ciara menatap Matheo dengan ekspresi marahnya. Andai saja tidak ada dosen Ia sudah memukul laki-laki itu dengan tangan kerasnya ini.

"Benar itu Ciara?"

"Enggak Bu. Saya tadi mmm... kayanya gak sengaja makan makanan yang mengandung ikan di kantin."

"Yasudah kamu atasi dulu alergi kamu di ruang kesehatan." Ciara mengangguk seraya beranjak dari duduknya.

Sebelum pergi Ciara menatap ke arah Matheo dengan tatapan penuh dendam. Saat Dosen sedang tidak memperhatikannya Ciara pun langsung mengacungkan jari tengah ke arah Matheo.

"Tapi akhirnya pas pulang gue kena bogem sama tuh cewek." Matheo terkekeh mengingat itu.

"Masa lo kalah sama cewek si?"

"Dia ikut organisasi karate dan dia juga ketua karate putri. Sedangkan gue? Cuma pentolan kampus yang untung-untungan lulus."

"Emang kenapa si lo gangguin tuh cewek? Udah tau endingnya selalu kena bogem." Tanya Ciara sambil memakan makanannya.

"Ya... Seru aja gitu liat muka kesel dia. Entah kenapa setelah lulus gue jadi kangen liat muka jutek dia."

Ciara menghentikan kunyahannya mendengar itu. Ia mengurutkan hidungnya melihat wajah Matheo berubah menjadi sangat manis dengan senyuman lebarnya.

"Makan! Mikirin cewek lagi!" Lamunan Matheo pun membuyar.

"Lo itu kalo suka bilang bukan bikin dia kesel."

"Ck, siapa juga yang suka sama cewek tomboi kaya gitu." Matheo berpura-pura acuh dan fokus pada makanannya.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Matheo kayanya ada hati sama Ciara 🤭

2024-07-18

0

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Yg pernah nonjok wajah mu 😁

2024-06-22

3

Nur Adam

Nur Adam

lnjht

2024-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Wisuda
2 Lowongan Pekerjaan
3 Penampilan Baru
4 Diterima
5 Hari Pertama Kerja
6 Hari Menyebalkan
7 Kebaikan Keluarga Matheo
8 Sesuai Ekspektasi
9 Gara-gara Fans
10 Pesona Asisten
11 Tara Play Boy
12 Ajakan Joging
13 Dejavu Sahabat Kecil
14 Bos Tak Berhati!
15 Terpikirkan Selalu
16 Deal!!!!
17 Kenangan Ikan
18 Undangan Tender
19 Seperti Cewek Asli
20 Penghargaan Dari Virza
21 Pergi ke Butik
22 Nostalgia Kantin Kampus
23 Memang Real
24 Menang Tender
25 Gara-gara Parfum
26 Ciara Sakit
27 Libur Kerja
28 Pernyataan Matheo
29 Perasaan Tidak Jelas
30 Keinginan Virza
31 Perempuan 1
32 Perempuan Seterusnya
33 Jodohnya Hassel?
34 Siapa Itu Ciara?
35 Menerima Kenyataan
36 Mengikuti Diam-diam
37 Dugaan-dugaan
38 Sampai di Villa
39 Kerja Sampingan?
40 VISUAL TOKOH
41 Wajah Memerah
42 Pernyataan Cinta?
43 Mati Lampu
44 Ambisi Hassel
45 Date Katanya siiii
46 Perbedaan di Luar dan di Kantor
47 Sikap yang Langka
48 Album Hitam
49 Rivan Tahu Banyak?
50 Tentang Keluarga Ferdi Rogers
51 Gue Bukan Pedofil!
52 Kabar Mengejutkan
53 Foto Candid
54 Kepulangan Ayah dan Bunda
55 Meningkatnya Penghasilan
56 Teman Baru
57 Sebuah Kesamaan
58 Varian Melon
59 Perlakuan Sweet
60 Jadi Istri Gue?
61 Pelaksanaan Pernikahan
62 Jadi Siapa Sebenarnya?
63 Still Ngambek
64 Nasehat Liam
65 Berbaikan
66 Kehangatan Sempurna
67 Reaksi Orang Kantor
68 Berdebatan Kecil
69 Kepedulian Bunda
70 Peran Seorang Ibu
71 OTW Bulan Madu
72 Keindahan Malam
73 Kamu Sahabat Kecilku?
74 Istri Sempurna
75 Hanya Untukmu Saja
76 Kebahagiaan Baru
77 Kedatangan Adik Ipar
78 Gimana Pendapat Kalian
79 Sosok Wanita
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Wisuda
2
Lowongan Pekerjaan
3
Penampilan Baru
4
Diterima
5
Hari Pertama Kerja
6
Hari Menyebalkan
7
Kebaikan Keluarga Matheo
8
Sesuai Ekspektasi
9
Gara-gara Fans
10
Pesona Asisten
11
Tara Play Boy
12
Ajakan Joging
13
Dejavu Sahabat Kecil
14
Bos Tak Berhati!
15
Terpikirkan Selalu
16
Deal!!!!
17
Kenangan Ikan
18
Undangan Tender
19
Seperti Cewek Asli
20
Penghargaan Dari Virza
21
Pergi ke Butik
22
Nostalgia Kantin Kampus
23
Memang Real
24
Menang Tender
25
Gara-gara Parfum
26
Ciara Sakit
27
Libur Kerja
28
Pernyataan Matheo
29
Perasaan Tidak Jelas
30
Keinginan Virza
31
Perempuan 1
32
Perempuan Seterusnya
33
Jodohnya Hassel?
34
Siapa Itu Ciara?
35
Menerima Kenyataan
36
Mengikuti Diam-diam
37
Dugaan-dugaan
38
Sampai di Villa
39
Kerja Sampingan?
40
VISUAL TOKOH
41
Wajah Memerah
42
Pernyataan Cinta?
43
Mati Lampu
44
Ambisi Hassel
45
Date Katanya siiii
46
Perbedaan di Luar dan di Kantor
47
Sikap yang Langka
48
Album Hitam
49
Rivan Tahu Banyak?
50
Tentang Keluarga Ferdi Rogers
51
Gue Bukan Pedofil!
52
Kabar Mengejutkan
53
Foto Candid
54
Kepulangan Ayah dan Bunda
55
Meningkatnya Penghasilan
56
Teman Baru
57
Sebuah Kesamaan
58
Varian Melon
59
Perlakuan Sweet
60
Jadi Istri Gue?
61
Pelaksanaan Pernikahan
62
Jadi Siapa Sebenarnya?
63
Still Ngambek
64
Nasehat Liam
65
Berbaikan
66
Kehangatan Sempurna
67
Reaksi Orang Kantor
68
Berdebatan Kecil
69
Kepedulian Bunda
70
Peran Seorang Ibu
71
OTW Bulan Madu
72
Keindahan Malam
73
Kamu Sahabat Kecilku?
74
Istri Sempurna
75
Hanya Untukmu Saja
76
Kebahagiaan Baru
77
Kedatangan Adik Ipar
78
Gimana Pendapat Kalian
79
Sosok Wanita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!