Bos Tak Berhati!

"Iiiiih!" Ciara menginjak-injak lantai dengan kesal.

Ia benar-benar sedang dilanda kebingungan sekarang. Ia ingin resign dari kantor Hassel si Bos yang menyebalkan itu tapi Ia rasa Ia sangat membutuhkan gaji 50 juta yang ditawarkan. Lagian Ia juga sudah melakukan tugas berat yakali Ia resign hanya diberikan pesangon yang tidak seberapa bahkan jauh dari gaji yang dijanjikan.

"Kenapa hidup gue gini amat!!! Gue pikir setelah lulus kuliah gue bisa kerja di kantor Ayah terus setahun kemudian ketemu laki-laki baik, ganteng, sholeh terus kita nikah dan bahagia selamanya. Hufff... Kesel banget jalanin hidup gak sesuai ekspektasi begini."

"Gak! Gue harus kerja. Bang Rivan butuh gue!" Ciara pun mengambil kemeja dan jas kantornya seraya memakainya dengan rapih.

Ia menghapus airmatanya yang tiba-tiba jatuh tanpa terasa.

"Ih! Apaan si kok gue nangis." Ciara berusaha menahan ekspresi meringisnya.

"Ekhem... Gak papa Ci, jalanin aja lo masih butuh duit buat hidup." Ciara menarik nafas panjang sebelum akhirnya melangkah pergi.

****

Clek...

Ciara mengernyitkan dahinya saat melihat Hassel nampak telah rapih mengenakan kemaja dan jas kantor hitamnya. Padahal kemarin-kemarin setiap kali Ia masuk ke kamar Hassel, Bosnya itu selalu masih tertidur pulas.

Ciara menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Sama, Ia datang seperti biasanya tidak melewati jam.

"Tumben Bapak udah rapih?" Ciara menatap Hassel dari atas sampai bawah.

"Kirain kamu mau resign gara-gara kejadian kemarin. Jadi saya bangun sendiri aja tanpa harus nungguin kamu." Balas Hassel dengan santai.

Ciara mengepal kuat telapak tangannya berusaha menahan emosinya yang hampir meledak itu. Jadi lagi-lagi Ia dikerjai? Ternyata tanpa Ia bangunkan pun Hassel sudah bisa bangun sendiri di jam yang tepat bahkan kurang.

Ciara mendudukkan dirinya di tepi ranjang milik sang Bos dengan tatapan kosong. Ia kini sedang datang bulan jadi moodnya sungguh sedang berantakan sekarang.

Ciara menunduk dan entah kenapa Ia ingin sekali menangis hingga rasanya sangat tidak mampu Ia menahan emosinya itu.

"Eh?" Hassel mengernyitkan dahinya bingung saat mendengar isakan tangis sang asisten. Ia pun menoleh ke arah asistennya berada dan cukup cengo menyadari sang asisten benar-benar menangis.

"Kenapa? Orang tua kamu meninggal?" Ciara menggeleng membalas pertanyaan Hassel.

"Rasa kemanusiaan Bapak yang udah meninggal hiks..." Ciara menghapus kasar airmatanya dengan lengan jasnya.

Hassel terdiam mendengar itu. Kenapa asistennya itu tiba-tiba sensitif? Bukannya kemarin-kemarin dia sok-sokan kuat menerjang badai yang Ia kirim?

"Bapak pernah gak si ngerasain sakit hati, Dongkol sama orang, atau nahan emosi? Saya ngerasain itu tiap hari Pak!"

"Kalo kamu gak sanggup kenapa masih datang kepada saya?" Hassel melipat kedua tangannya dengan ekspresi datar.

"Bapak gak perlu tau alasan saya! Tapi harusnya Bapak mikir kalo Bapak masih punya rasa empati. Drajat saya memang dibawah bapak tapi kita seharusnya diciptakan sama, memiliki hati dan perasaan. Saya selama ini sudah berusaha sabar demi mempertahankan profesi saya. Saya selalu mencari-cari sisi kebaikan Bapak supaya rasa jengkel saya bisa tertutupi tapi, lagi-lagi Bapak selalu membuat saya hancur, membuat saya merasa seperti boneka yang pantas untuk di permainkan dan dikerjai."

Ciara pun terbangun dari duduknya dan berjalan pergi dengan gontai.

Hassel terdiam cukup lama mencerna ucapan Ciara tadi. Memang hanya Ciara satu-satunya asisten yang berani mengkritik perilakunya dan entah kenapa pula Hassel tidak bisa marah ataupun menyangkal ucapan Ciara tadi.

"Apa iya gue seketerlaluan itu?" Entah kenapa hatinya seperti merasakan getaran yang memunculkan perasaan bersalah yang tak pernah Ia rasakan sebelumnya.

****

Dengan kasar Ciara melemparkan jasnya asal. Ia pun duduk di kursi dekat brankar sang abang seraya memeluk tubuh lemah Abangnya yang terbaring di atas brankar sambil menangis sesenggukan.

"Maafin Cici ya Bang, Cici udah gak kuat kerja sama Pak Hassel lagi. Tapi Cici janji, Cici bakalan cari pekerjaan lain buat biaya pengobatan Abang. Cici janji bakalan bikin Abang sembuh total dan kita bisa main lagi kaya dulu."

Tak terasa Ciara pun akhirnya tertidur masih dalam posisi yang sama.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Semangat Ciara demi abang Tara 💪💪💪kamu pasti bisa melewati ini semuah

2024-07-18

0

Nurhayati Nur

Nurhayati Nur

di pelet ajs ci p"bosnya biar tau rasa,,,

2024-06-30

1

Thr!b!

Thr!b!

Sabar ya Ci .. jangan cengeng

2024-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Wisuda
2 Lowongan Pekerjaan
3 Penampilan Baru
4 Diterima
5 Hari Pertama Kerja
6 Hari Menyebalkan
7 Kebaikan Keluarga Matheo
8 Sesuai Ekspektasi
9 Gara-gara Fans
10 Pesona Asisten
11 Tara Play Boy
12 Ajakan Joging
13 Dejavu Sahabat Kecil
14 Bos Tak Berhati!
15 Terpikirkan Selalu
16 Deal!!!!
17 Kenangan Ikan
18 Undangan Tender
19 Seperti Cewek Asli
20 Penghargaan Dari Virza
21 Pergi ke Butik
22 Nostalgia Kantin Kampus
23 Memang Real
24 Menang Tender
25 Gara-gara Parfum
26 Ciara Sakit
27 Libur Kerja
28 Pernyataan Matheo
29 Perasaan Tidak Jelas
30 Keinginan Virza
31 Perempuan 1
32 Perempuan Seterusnya
33 Jodohnya Hassel?
34 Siapa Itu Ciara?
35 Menerima Kenyataan
36 Mengikuti Diam-diam
37 Dugaan-dugaan
38 Sampai di Villa
39 Kerja Sampingan?
40 VISUAL TOKOH
41 Wajah Memerah
42 Pernyataan Cinta?
43 Mati Lampu
44 Ambisi Hassel
45 Date Katanya siiii
46 Perbedaan di Luar dan di Kantor
47 Sikap yang Langka
48 Album Hitam
49 Rivan Tahu Banyak?
50 Tentang Keluarga Ferdi Rogers
51 Gue Bukan Pedofil!
52 Kabar Mengejutkan
53 Foto Candid
54 Kepulangan Ayah dan Bunda
55 Meningkatnya Penghasilan
56 Teman Baru
57 Sebuah Kesamaan
58 Varian Melon
59 Perlakuan Sweet
60 Jadi Istri Gue?
61 Pelaksanaan Pernikahan
62 Jadi Siapa Sebenarnya?
63 Still Ngambek
64 Nasehat Liam
65 Berbaikan
66 Kehangatan Sempurna
67 Reaksi Orang Kantor
68 Berdebatan Kecil
69 Kepedulian Bunda
70 Peran Seorang Ibu
71 OTW Bulan Madu
72 Keindahan Malam
73 Kamu Sahabat Kecilku?
74 Istri Sempurna
75 Hanya Untukmu Saja
76 Kebahagiaan Baru
77 Kedatangan Adik Ipar
78 Gimana Pendapat Kalian
79 Sosok Wanita
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Wisuda
2
Lowongan Pekerjaan
3
Penampilan Baru
4
Diterima
5
Hari Pertama Kerja
6
Hari Menyebalkan
7
Kebaikan Keluarga Matheo
8
Sesuai Ekspektasi
9
Gara-gara Fans
10
Pesona Asisten
11
Tara Play Boy
12
Ajakan Joging
13
Dejavu Sahabat Kecil
14
Bos Tak Berhati!
15
Terpikirkan Selalu
16
Deal!!!!
17
Kenangan Ikan
18
Undangan Tender
19
Seperti Cewek Asli
20
Penghargaan Dari Virza
21
Pergi ke Butik
22
Nostalgia Kantin Kampus
23
Memang Real
24
Menang Tender
25
Gara-gara Parfum
26
Ciara Sakit
27
Libur Kerja
28
Pernyataan Matheo
29
Perasaan Tidak Jelas
30
Keinginan Virza
31
Perempuan 1
32
Perempuan Seterusnya
33
Jodohnya Hassel?
34
Siapa Itu Ciara?
35
Menerima Kenyataan
36
Mengikuti Diam-diam
37
Dugaan-dugaan
38
Sampai di Villa
39
Kerja Sampingan?
40
VISUAL TOKOH
41
Wajah Memerah
42
Pernyataan Cinta?
43
Mati Lampu
44
Ambisi Hassel
45
Date Katanya siiii
46
Perbedaan di Luar dan di Kantor
47
Sikap yang Langka
48
Album Hitam
49
Rivan Tahu Banyak?
50
Tentang Keluarga Ferdi Rogers
51
Gue Bukan Pedofil!
52
Kabar Mengejutkan
53
Foto Candid
54
Kepulangan Ayah dan Bunda
55
Meningkatnya Penghasilan
56
Teman Baru
57
Sebuah Kesamaan
58
Varian Melon
59
Perlakuan Sweet
60
Jadi Istri Gue?
61
Pelaksanaan Pernikahan
62
Jadi Siapa Sebenarnya?
63
Still Ngambek
64
Nasehat Liam
65
Berbaikan
66
Kehangatan Sempurna
67
Reaksi Orang Kantor
68
Berdebatan Kecil
69
Kepedulian Bunda
70
Peran Seorang Ibu
71
OTW Bulan Madu
72
Keindahan Malam
73
Kamu Sahabat Kecilku?
74
Istri Sempurna
75
Hanya Untukmu Saja
76
Kebahagiaan Baru
77
Kedatangan Adik Ipar
78
Gimana Pendapat Kalian
79
Sosok Wanita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!