"Abang..." Ferdi dan Mika langsung menghentikan langkah putrinya ketika gadis itu hendak masuk ke dalam ruang tindakan.
"Sabar Ci, Ayah sama Bunda juga sama, kami merasa khawatir dengan Abang mu." Mika merangkul pundak putrinya dan mengelusnya lembut berusaha menenangkannya.
Ciara mendudukkan dirinya di bangku penungguan rumah sakit dengan raut sedihnya.
"Ci, besok Ayah Bunda harus pergi ke Texas. Ayah harus melunasi hutang-hutang Ayah kepada Pak Toni. Ayah gak mau kamu kenapa-kenapa, biarkan Ayah berjuang ya sayang." Ferdi menyentuh tangan putrinya berusaha membujuk.
"Ayah... Apakah tidak ada cara lain selain pergi ke Texas?" Ciara nampak belum ikhlas.
"Enggak ada sayang. Ayah harus pergi ke luar negeri untuk mencari uang dan mengembangkan usaha Ayah disana. Ini juga Ayah lakukan demi kamu, Ayah tidak mau Toni terus-terusan mengganggu kamu." Ferdi menatap wajah putrinya dengan mata berkaca-kaca.
Ciara pun berhambur memeluk Ayahnya dan menangis tersedu-sedu.
"Maaf ya Yah, Cici belum bisa bantu hiks..."
"Enggak papa sayang, Ayah paham. Kamu kan baru lulus kuliah jadi tidak usah terburu-buru,"
"Tapi, Cici janji Cici bakalan bantu biaya pengobatan Abang," Tekadnya.
"Boleh sayang tapi ingat jangan terlalu memaksakan diri yah." Ciara mengatupkan bibirnya dan mengangguk serius.
"Cici pulang ya biar Bunda sama Ayah yang jaga Abang malam ini,"
"Tapi Bun__"
Mika menyentuh pundak sang putri dan menatapnya lembut.
"Biarkan Ayah sama Bunda memiliki waktu bersama Abang mu sebelum kami pergi,"
"Tapi besok Cici ikut ke bandara ya nganter Ayah Bunda?"
"Boleh." Balas sang Ayah dengan senyuman hangatnya.
****
Malam ini Ciara bergadang untuk mencari informasi lowongan pekerjaan di internet. Jarinya dengan gencar mengetik dan mescrol beberapa artikel info loker yang di temuinya.
Ciara menghela nafas panjang. Sudah beberapa artikel Ia baca namun tak ada satupun pekerjaan yang gaji nya di atas UMR. Mentok-mentok UMR di daerahnya hanya 4 juta. Uang segitu mana cukup untuk biaya rumah sakit abangnya dan biaya sehari-harinya ketika Ayah Bundanya tidak ada.
"Google udah, Facebook udah tapi gak ada yg cocok sama gue. Yang satu gajinya kurang yang satu kerjaannya gak masuk akal." Ciara berfikir sejenak.
"Apa gue cari di Instagram aja semoga ada akun yang mempromosikan." Ciara mengangguk-angguk dan mulai membuka aplikasi Instagram di handphonenya.
Baru masuk beranda, sebuah postingan dari akun yang diikutinya langsung membuatnya tertarik.
Disitu tercantumkan brosur yang bertuliskan, di cari asisten pribadi untuk CEO dengan gaji 50 juta perbulan. Syarat:
1. Bisa bela diri.
2. Bisa menjaga CEO dari jangkauan perempuan.
3. Kesabarnya seluas samudra.
5. Punya mental baja, beton, besi, semen, batu bata, batu belah, batu split, batu purba yang paling kami butuhkan karena kualitasnya sangat bagus dan lebih kuat, atau batu menangis juga boleh.
"Buset! Fix Komeng yang bikin persyaratannya!" Ciara menunjuk-nunjuk.
4. S1.
5. Harus berkelamin laki-laki karena kami tidak menerima karyawati.
Ciara berdecak saat membaca persyaratan yang terakhir. Padahal pekerjaan itu sangat cocok untuknya begitupun dengan gajinya.
"Ini perusahaannya Hassel William Nagasa, kan? Cowok yang tadi ketemu gue?" Ciara mengangguk-angguk.
"Dia si emang tajir tapi... Galak banget. Hufh, mana gue lagi butuh banget uangnya. Perusahaan mana coba yang mau ngegaji karyawannya 50 juta perbulan? Nyari 999 kali juga belum tentu gue nemu lagi." Ciara mengetuk-ngetuk dagunya berfikir.
Ciara beranjak dari tempat tidurnya dan berdiri di depan cermin full body. Entah kenapa tiba-tiba Ia mempunyai pikiran ingin merombak penampilannnya.
"Kayanya si mendukung." Ciara tersenyum smirk setelah menemukan solusi atas permasalahannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Yani
Kayanya menarik
2024-07-18
1
Nurhayati Nur
gpp jd cwok ciara gg penting gaji 50 jiti ,,,,,,
2024-06-30
1
Ita Xiaomi
Yg bikin ngeri tuh batu belah.
2024-06-22
1