Sedangkan Latica malam itu menjaga Elvin dengan seksama, bahkan Latica sampai ketiduran di atas karpet bulu di ruang keluarga itu. Sedangkan Elvin yang pura-pura tidur memperhatikan lekuk wajah Latica yang nampak sempurna.
Latica menggunakan tangan kanannya sebagai bantalan kepala, sedangkan wajahnya nampak lelah meski tak menghilangkan kesan cantik dari wanita itu.
"Ca, aku tidak tahu apa yang aku lakukan ini benar atau salah. Di hadapan mu aku seolah menjadi anak kecil yang merengek minta di peluk dan di sayang. Bila boleh memohon, bisakah kamu mencintai ku Ca?" Gumam Elvin menatap wajah teduh itu yang sangat mempesona.
Elvin tak tega membiarkan Latica tidur di tempat itu, hingga Elvin turun dari sofa dan mengangkat tubuh Latica. Membawanya ke luar dan masuk kembali ke dalam kamar Latica.
Elvin kembali masuk kedalam rumah dan akhirnya tidur dia kamarnya, hingga saat pagi tiba Latica terkejut setelah mendapati dia tidur di kamarnya. Latica buru-buru ke ruang keluarga dan mendapati Elvin sudah tidak ada di sana.
"Kak Elvin ke mana?" Gumam Latica, hingga sosok pria terdengar dari belakang tengah bersiul dan menyalakan mesin cuci.
"Kak Elvin lagi apa?" Tanya Latica, tak kala menyadari Elvin tengah melakukan tugas yang harusnya di kerjakan oleh Latica.
"Udah gak papa, kesiangan ya? Sana subuh dulu, gak usah masak. Nanti kita sarapan di jalan saja." Latica tertegun, dan dia ingat dengan ajakan Elvin kemarin.
"A-anu Kak, semalam Kakak yang pindahin saya ya?" Tanya Latica gugup, Elvin nampak kebingungan.
"Enggak kok, aku bangunin kamu. Mungkin karena ngantuk makanya kamu gak sadar jalan ke belakang." Ucap Elvin memakai teori ngawur yang dia buat sendiri.
"Gitu ya, Kakak udah gak demam?" Tanya Latica, Elvin tersenyum dan mengambil tangan Latica untuk di letakkan di keningnya.
"Alhamdulillah, nanti yang bersihin biar saya saja Kak." Latica beranjak kembali untuk sholat subuh, sedangkan Elvin terkekeh lembut.
Latica pada akhirnya selesai dengan tugasnya, dia juga sudah mandi dan rapi. Elvin juga nampak telah rapi, senyum di bibir Elvin mengembang tak kala kerudung yang di pakai Latica adalah kerudung yang dia berikan.
"Kamu cantik Ca," Puji Elvin, Latica menundukkan pandangannya tak kala mendengar pujian itu. Mereka akhirnya berangkat ke sebuah pasar tradisional.
Latica memilih banyak belanjaan seperti sudah sangat lihai, bahkan Elvin yang memperhatikannya saja merasa takjub. Sedangkan Elvin yang harus membayar juga merasa senang, terkadang Elvin berpikir bahwa akan sangat indah bila hidupnya seperti itu di setiap paginya.
Mereka juga membeli bubur ayam untuk sarapan mereka, saat melihat Latica yang banyak melakukan aktifitas membuat Elvin merasa begitu senang.
Hingga mereka kembali sampai di rumah dan langsung membuat makanan manis. Elvin juga membantu, meski hanya membantu membuat rusuh saja.
Saat Latica selesai membuat 5 buah maka Elvin baru saja selesai 1 saat membuat dadar gulung. Begitupun dengan yang lainnya, Latica yang memang pada dasarnya telah terbiasa membuat jajanan seperti itu nampak begitu lihai.
Sedangkan Elvin terus mengeluh karena terkadang dia gagal dalam melakukan pekerjaannya, namun mereka berdua agaknya lebih dekat dari sebelumnya karena Latica juga bisa tersenyum saat melihat Elvin gagal dan mengomel sendiri.
"Ca, kayanya ni adonan pilih kasih sama aku deh. Masa iya buat lumpianya aja aku gagal si!" Gereget Elvin kesal.
"Feet, jangan menyerah Kak." Latica terkekeh kecil, Elvin tersenyum dan senang sekali bisa melihat senyum manis Latica yang menggemaskan itu.
"Gak akan, ayo Ca lanjut lagi!" Semangat Elvin, Latica mengangguk dan meneruskan pekerjaannya.
Setelah selesai membuat banyak makanan manis, Latica dan Elvin langsung melakukan pekerjaan lain. Mereka merapikan sofa dan meja di ruang tamu, dan menggantinya hanya dengan karpet bulu.
"Kenapa kamu gak mau ikut ngumpul Ca?" Tanya Elvin saat mereka tengah berbenah.
"Karena ini adalah acara Kak Elvin, aku tidak mau mengganggu." Ucap Latica tersenyum tulus.
"Gak ganggu kok Ca, aku malah seneng loh kalo kamu bisa ikutan." Latica mengigit bibir bawahnya dan mengambil karpet yang lain.
"Hanya ruangan ini aja yang di benahin kan Kak?" Tanya Latica lagi untuk menyimpan karpet yang tersisa.
'Lagi-lagi menghindar, kenapa si dia susah banget jawab. Sebenarnya ada rahasia apa yang membuat Latica hanya ingin sembunyi?' Pikir Elvin, dia yakin bila Latica menyimpan sebuah rahasia.
"Udah, cuma ruangan ini aja kok, besok aku juga mulai bekerja. Buatkan aku bekal boleh?" Pinta Elvin, Latica mengangguk setuju.
"Boleh Kak, besok saya buatkan bekal buat Kak Elvin. Oh ya, saya siapkan makanannya sekarang ya Kak?" Ucap Latica mulai mengambil piring dari belakang dan menyajikan segala hal yang dia buat bersama Elvin.
"Saya ke belakang dulu ya? Semoga acaranya berjalan lancar." Senyum Latica terukir di bibirnya, dia beranjak menuju ke belakang.
Elvin menghela nafas berat, dia tak bisa memaksa Latica untuk melakukan hal yang tidak dia inginkan. Bila saja Elvin bisa memaksa kala itu, pasti Latica akan di paksa untuk ikut.
Sekitar jam 8 malam, beberapa mobil terdengar di depan kediaman itu hingga beberapa suara pria dan wanita nampak saling menyapa. Latica juga hanya diam di kamar dan mengunci pintu kamarnya dengan rapat.
Sedangkan di tempat lain, Elvin menyambut teman-temannya dan meminta mereka masuk ke dalam rumah itu. Namun, seorang pria yang merupakan suami dari sahabat Latica nampak memperhatikan makanan yang ada di atas piring.
"Lo udah bangkrut Vin?" Tanyanya dengan nada menyindir, sedangkan wanita yang ada di sampingnya menyenggol pria itu.
"Jaga mulut kamu Mas, dia pimpinan Rumah sakit tempat aku bekerja!" Ucap wanita itu, si pria hanya berdecak kesal dan duduk.
"Ini buatan ku dan Latica, kamu kenal bukan Win?" Tanya Elvin pada wanita bernama Wina yang merupakan teman satu kamar Latica saat di asrama dulu.
"Latica? Latica yang dulu satu kamar dengan mu?" Tanya sang suami nampak sangat terkejut.
"Iya, aku ke sini juga mau ketemu sama dia." Ucap Wina menghela nafas panjang.
"Sayang banget, dia gak mau kumpul ke sini." Ucap Elvin mengangkat bahunya.
"Tapi dia ada di sini kan?" Tanya Wina, Elvin menganggukkan kepalanya membenarkan.
"Aku ingin ketemu dia, sebentar aja." Ucap Wina, Elvin menghela nafas panjang dan membawa Wina menuju ke samping rumahnya, yang di ikuti oleh suami Wina.
Tok!
Tok!
Tok!
Elvin mengetuk pintu kamar Latica, Latica yang saat itu tengah melakukan sholat witir akhirnya melanjutkan sholatnya hingga dia selesai dan membuka pintu.
"Ca, ada orang yang cari kamu." Ucap Elvin, Wina langsung menerjang tubuh Latica dengan pelukan sedangkan mata Latica langsung membulat sempurna saat melihat sosok yang ada di belakang tubuh Wina.
Kaki Latica bergetar hebat dan air matanya mulai menetes, Elvin yang melihat adanya hal aneh pada Latica langsung menarik tubuh Latica dari pelukan Wina.
...Promo...
Yang suka genre fantasy dan baku hantam jangan lupa mampir ya say... Karya baru udah datang lagiiii...
Menjadi bagian dalam penyelamatan bumi dari Meteor yang akan menghanguskan semua kehidupan yang ada, XF 001 adalah manusia biasa yang tercipta untuk menjadi robot.
XF 001 harus menekan keinginannya dan mendengarkan semua perintah yang ada, mengorbankan dirinya dalam sebuah misi mulia. XF 001 tewas dalam kejadian tabrakan meteor dengan roket itu.
Namun dia tiba-tiba terbangun dalam sebuah tubuh Putri seorang Duke. Sialnya, dia harus menghadapi kenyataan ternyata dia masuk ke dalam sebuah novel yang dia baca secara sembunyi-sembunyi.
Tokoh utama novel itu adalah seorang wanita yang melakukan time travel, seorang mahasiswi yang ingin menjadikan dunia tersebut sebagai dunianya sendiri. Tokoh yang akan bermain dengan banyak pria tanpa adanya status yang jelas.
"Baiklah, aku tidak tertarik dalam kisah percintaannya. Kondisiku lebih genting saat ini, kenapa aku harus dalam kondisi menjadi budak?" Aurora namanya di dunia tersebut, dia bangun saat dirinya di jual untuk mejadi seorang penghibur.
"Gila saja, dari pada menjadi penghibur, aku lebih baik mati di arena pertempuran Gladiator!" Ucapnya merasa frustasi.
Aurora harus berjuang di arena Gladiator demi mempertahankan hidupnya, dan agar bisa kembali pada keluarganya untuk melindungi mereka. Namun seorang Tokoh Antagonis pria justru menginginkannya.
"Bertahan hidup saja sudah pusing, sekarang aku tanpa sengaja malah menyelamatkan calon antagonis lagi!" Gerutu Aurora kesal, ingin sekali dia menendang pria berwajah sempurna itu.
Tapi sayang, Aurora tidak memiliki keberanian sebesar itu. Karena Aurora tahu betul seperti apa Antagonis dalam novel tersebut, yang menurut pandangan Aurora bahkan lebih keren dari Protagonis pria dalam novel tersebut.
Penasaran gak sama kisah lengkapnya? Cus ngeng langsung ke novelnya ya hihihi..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Ani
Alhamdulillah mbak udah mampir
2024-05-08
1
Ani
berarti benar dong salah satu nya pasti ada pelakunya . Semoga ini siasat Elvin untuk membongkar siapa sebenar nya yang buat Latica bersembunyi
2024-05-08
1
Ani
Aamiin..
2024-05-08
1