Samuel yang melihatnya tiba-tiba saja matanya kembali menembus pakaian milik si wanita cantik, akan tetapi mata Samuel hanya mampu menembus pakaian luarnya saja. Terlihat tubuh yang begitu indah milik si wanita cantik, sehingga Samuel secara spontan berkata dengan tidak di sengaja.
"Wah tahi lalat di punggung mu cukup besar."
Mendengar itu sontak membuat si wanita cantik terkejut dan kembali berdiri.
"Sialan, kamu malah mengintip ku," ujar wanita cantik sambil melayangkan telapak tangannya hendak menampar Samuel.
Samuel juga langsung menghindarinya dengan mundur selangkah.
Wanita yang sebelumnya membiarkan Samuel untuk pergi, tapi kini sekarang menjadi marah.
Kemudian tiba-tiba saja keluar seorang Kakek tua dari dalam toko barang antik.
"Kalisa ada apa ribut-ribut," ujar si kakek tua.
Wanita cantik itu bernama Kalisa yang merupakan cucu dari kakek tua.
"Kakek gawat, guci yang di pesan oleh putri keluarga Wibawa telah pecah," jawab Kalisa.
Kalisa tidak menceritakan kepada kakeknya bahwa dirinya baru saja di intip oleh Samuel. Kalisa merasa hal itu begitu memalukan bila sampai kakeknya mengetahuinya.
Kakek nya pun menjadi terkejut dan melihat pecahan guci sudah berceceran di jalan.
Kemudian tiba-tiba saja ponsel Kalisa mulai berdering. Kalisa mulai mengambil ponselnya dan menyadari bahwa panggilan itu berasal dari putri keluarga Wibawa, seketika Kalisa menjadi khawatir.
Kalisa mulai menjawab panggilan itu dengan gugup.
"Halo nona Kalisa, ini ada hal yang begitu mendadak, tolong segera antarkan guci yang telah aku pesan sebelumnya," bunyi suara dari telepon.
"Baik nona," jawab Kalisa.
"Tolong segera ya."
"Saya mengerti," Kalisa tidak berani mengatakan bahwa guci yang di pesantrennya telah pecah.
kemudian panggilan itu berakhir, terlihat wajah tidak berdaya dari Kalisa.
"Kakek bagaimana ini, mereka meminta agar kita mengantarkan guci ini sekarang," Kalisa tampak begitu bingung sekarang.
Guci itu adalah barang yang sangat langka dan susah untuk di dapatkan, sehingga bisa di katakan bahwa guci itu adalah barang terbaik di toko mereka.
Kakek juga menjadi bingung dan harus berbuat bagaimana. Keluarga Wibawa adalah keluarga kelas atas, jika sampai membuat masalah dengan mereka tentu saja akan menghadapi konsekuensi yang tidak bisa di bayangkan.
Kalisa dan kakeknya terlihat tidak berdaya dan hanya diam di sana. Melihat itu Samuel merasa kasian dan semakin merasa bersalah, apalagi semua ini karena kesalahannya.
"Kenapa kamu masih di sini, cepat pergi," ujar Kalisa dengan kesal melihat Samuel.
"Ini semua adalah kesalahan ku, jadi aku akan bertanggung jawab," jawab Samuel.
"Apa kamu tidak mengerti, keluarga Wibawa adalah keluarga kelas atas, kita tidak akan mampu menanggung konsekuensinya."
Mendengar itu Samuel tidak pergi dan justru mulai berjalan masuk ke dalam toko tanpa di ketahui oleh Kalisa dan kakeknya. Begitu masuk Samuel langsung melihat begitu banyak barang antik tersusun rapi di beberapa meja dan lemari serta etalase.
Samuel mulai melihat ke arah barang-barang antik itu dan menggunakan kekuatan matanya. Setelah beberapa saat Samuel hanya bisa beranggapan bahwa barang antik di sini terlihat biasa saja dan tergolong tidak terlalu tua.
Tapi tiba-tiba saja pandangan Samuel langsung tertuju kepada sebuah vas bunga yang terletak di atas meja sudut ruangan.
Melihat vas bunga itu Samuel melihat sebuah aura dan cahaya berwarna emas menyelimuti dan terpancar vas itu. Seketika dengan kemampuan mata super hebatnya Samuel langsung mengetahui bahwa vas bunga itu setidaknya telah berumur lebih dari 500 tahun.
"Ini baru barang antik," ucap Samuel dengan bersemangat.
Sementara di tempat lain, di rumah kediaman kakek Wibawa, sedang di adakan sebuah pesta ulang tahun. Terlihat di dalam ruangan aula rumah yang begitu ramai dengan tamu undangan.
Terlihat kakek Wibawa sedang duduk di kursi utama dengan perasaan bahagia.
"Ayah selamat ulang tahun, semoga ayah selalu di berikan umur yang panjang dan juga kesehatan tubuh," ucap anak-anaknya secara bersamaan sambil berlutut di hadapannya.
"Bagus sekali," kakek Wibawa tampak begitu senang.
Kemudian tiba-tiba beberapa wanita mulai masuk berbaris rapi. Para wanita itu memegang beberapa barang di tangannya dengan hati-hati.
Seorang pria pembawa acara juga mulai berbicara "kakek ini adalah hadiah dari keluarga Utomo, sebuah ginseng berumur 100 tahun," ujar pembawa acara sambil menunjukkan sebuah ginseng terbungkus kotak kaca yang di bawa oleh salah satu wanita.
Melihat ginseng itu, terlihat raut wajah kakek Wibawa yang puas. Kakek Wibawa juga mulai berdiri dari tempat duduknya.
"Kakek ini adalah hadiah dari keluarga Darmono, sebuah bantal giok berwarna hijau," lanjut pria pembawa acara itu.
Bantal giok itu terlihat cukup besar dan berkilau, dapat di pastikan pasti sangat sulit untuk bisa mendapatkan giok sebesar itu. Hal itu membuat kakek Wibawa terus tersenyum puas.
Begitu selanjutnya, pembawa acara terus menunjukan hadiah-hadiah yang di berikan kepada kakek Wibawa.
Anak-anak kakek Wibawa juga telah bangkit dari berlutut, seorang wanita paruh baya juga mulai mendekati kakek wibawa. Wanita paruh baya itu bernama Lidya yang merupakan anak kedua dari kakek Wibawa.
"Ayah aku dan Anwar juga telah menyiapkan hadiah istimewa untukmu,"
"Baiklah," kakek Wibawa menjadi penasaran dengan hadiah istimewa dari Lidya.
Kemudian Lidya memberikan sebuah kode kepada salah seorang wanita dengan hadiah di tangannya. Wanita itu langsung berjalan mendekat dengan membawa sebuah gulungan di tangannya.
Wanita itu langsung membuka gulungan yang ternyata isinya adalah sebuah lukisan pemandangan sebuah gunung dengan danau.
Seketika orang-orang dan kakek Wibawa yang melihat itu menjadi terkejut. Lukisan itu adalah lukisan pertama dari salah satu pelukis terkenal dunia yang bernama Josua dan berusia sudah lewat satu abad.
Lukisan itu telah lama menghilang dan tidak di sangka Lidya telah berhasil mendapatkannya.
Kakek Wibawa dengan bersemangat berjalan ke lukisan untuk melihat lebih dekat. kakek Wibawa menggunakan tangannya untuk meraba lukisannya. Terlihat raut wajah kakek Wibawa yang begitu senang dan bahagia mendapatkan lukisan itu.
"Kakek, cucu di sini ingin mengucapkan semoga selalu beruntung dan panjang umur," ujar Anwar sambil memberikan hormat kepada kakek Wibawa.
Anwar terlihat puas melihat hadiah yang telah dia siapkan bersama ibunya sangat di sukai oleh kakek Wibawa.
"Ha ha, baik," kakek Wibawa sangat puas kepada Anwar dan ibunya.
Sementara kini seorang pria paruh baya sedang berbicara kepada putrinya. Pria paruh baya itu merupakan anak pertama dari kakek Wibawa yang bernama Danar.
"Laura, di mana hadiah yang telah kamu siapkan?" tanya Danar kepada putrinya dengan khawatir.
"Sedang dalam perjalanan, akan segera tiba," jawab Laura.
Laura juga tampak gelisah karena hadiah barang antik berbentuk guci yang dia pesan belum juga sampai.
Laura kembali mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Kalisa, akan tetapi panggilannya tidak di angkat.
Mendengar serta melihat pembicaraan Danar dan Laura membuat Lidya mulai tersenyum licik.
"Kak waktu yang baik akan segera berlalu, dimana hadiah kalian?" ucap Lidya dengan keras, sehingga membuat semua orang yang berada di sana bisa mendengarnya.
Lidya sendiri merupakan adik dari Danar, namun hubungan mereka tidak akur dan selalu berselisih.
"Danar, di mana hadiah untuk ku?" tanya kakek Wibawa kepada Danar.
"Ayah, anu, aku," Danar tampak bingung harus menjawab bagaimana.
Kemudian tiba-tiba saja seorang pria dan wanita mulai berjalan masuk ke dalam dengan tergesa-gesa, mereka adalah Samuel dan Kalisa. Kalisa terlihat membawa sebuah benda di tangannya yang di tutupi oleh selembar kain berwarna hitam.
Melihat hadiah yang di pesannya telah sampai, Laura juga kembali tenang.
"Kakek, inilah hadiah yang telah aku siapkan untukmu, sebuah barang antik berbentuk guci keramik berumur 300 tahun senilai 5 milyar," ujar Laura kepada kakek Wibawa.
Orang-orang yang mendengar itu juga tidak menyangka ternyata isi di balik kain berwarna hitam itu adalah benda yang sangat berharga dan mahal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Entis Sutisna
Hayoooo semangaaat Kaliza n Samuel....lanjjuuutkan Thor...👍👍😍😍💪💪🔥🔥
2025-03-16
0
Doni Gunawan
selanjutnya lagi
2025-01-04
0
PHSNR👾
pesantren?
2024-09-30
1