Dua hari berlalu, semenjak Dhea menelfon William, maka pria yang sering mengikutinya tidak ada lagi. Dhea dapat bernafas dengan lega, hidupnya tenang kembali, tidak ada orang yang selalu mengawasinya kemanapun dia pergi. Seperti pagi ini, Dhea sudah tampak cantik dengan kemeja panjang dan celana jeansnya. Dia nampak modis dan sangat elegan. Dia melenggang dengan santainya menuju halte. Baru saja kakinya melangkah beberapa meter, tiba-tiba ada suara pria yang memanggil dari arah belakangnya
" Hai cantik...., sepertinya kau sudah siap hendak pergi ke kampus."
Dhea sedikit terkejut, sepertinya suara itu tidak asing di telinganya, lalu dia menengok, dan benar saja laki-laki yang memanggilnya adalah William.
" Hhhh pria itu lagi, baru saja 2 hari ini aku bisa bernafas lega tanpa gangguannya, kenapa tiba-tiba dia ada di sini lagi, menyebalkan!!" Gerutu Dhea dalam hati, dan terus mempercepat langkah kakinya tanpa menghiraukan teguran William.
William terus mengikuti langkah Dhea dengan kendaraannya yang berjalan pelan di belakangnya.
" Kenapa kau tak menjawabku? Padahal aku menegurmu baik-baik. Pagi ini kamu cantik sekali dengan penutup kepala warna hitam itu Dhe."
" Ini jilbab ", kata Dhea sambil melotot ke arah William.
" Hahaha entahlah apa itu namanya, yang jelas kau memakainya di kepalamu!"
Dhea terus saja berjalan.
" Ternyata kau memiliki 2 mata hitam yang indah jika melotot seperti tadi, kenapa aku tidak memperhatikan itu dari kemarin-kemarin ya?" katanya lagi.
" Terserah apa katamu ", sahut Dhea ketus.
" Bisakah kau bersikap sedikit manis padaku Dhe?"
" Apa kau mengikutiku pagi-pagi seperti ini hanya untuk menggodaku? Apakah kau tidak punya pekerjaan hah?" Kata Dhea.
" Hei kenapa kau begitu galak denganku? Wanita di luaran sana justru begitu ingin kusentuh, aku ini punya pekerjaan sayang, tapi aku tidak mau diperbudak oleh pekerjaanku."
" Apa perduliku kau ini diperbudak atau tidak, dan maaf jangan samakan aku dengan wanita-wanita jalang itu, pergilah aku tidak suka kau ganggu!!"
" Itulah karena kau berbeda dengan mereka makanya aku menyukaimu baby."
Dhea semakin membelalakan mata ke arahnya mendengar dia menyebut dirinya begitu.
" Hentikan aku tak suka kau panggil seperti itu!!!"
" Ok kalau begitu aku akan panggil kau My Dhee, panggilan kesayanganku untukmu."
" Hhhhh.....kau gila." Sahutku ketus.
" Kenapa kau datang menggangguku lagi? Bukankah aku sudah bilang jangan pernah mengusikku lagi, apakah kau tidak mendengarnya saat aku berbicara denganmu di telfon itu?"
" Ohh aku mendengarnya dengan jelas Dhe, sangat jelas."
" Lalu mengapa kau datang lagi?"
Dhea menghentikan langkahnya, dan mulai berani bertatapan langsung dengan William.
" Apa sebenarnya maumu? Aku tidak memiliki urusan apa-apa denganmu, apa untungnya kau mengusikku terus?"
" Hahaha siapa bilang kau tidak menguntungkanku?"
" Maksudmu?"
" Kamu itu sangat berharga buatku."
" Apa maumu sebenarnya?"
" Aku mau kamu Dhea Galuh Anjani!!" Kata William sambil menatap Dhea tajam dengan kedua bola mata elangnya.
Dhea begitu terkejut, pria asing ini tau nama lengkapnya.
" Kau kau tau nama lengkapku?" Kata Dhea sedikit gugup, ada kengerian di dirinya.
" Hahaha mudah buatku mengetahui semua informasi tentangmu, juga nama orang tuamu di Indonesia, di daerah....hmmmm Semarang, ya benar Semarang bukan asalmu?"
Dhea semakin merinding, bahkan William tau asal usulnya.
" Ya Alloh lindungi hamba dari pria gila ini ", doa Dhea dalam hati.
Tiba-tiba kendaraan yang ditunggunya lewat. Tanpa basi basi Dhea segera menghentikan laju kendaraan tersebut, dan segera berlari meninggalkan William, tak dihiraukannya lagi teriakan laki-laki itu.
" Haiiii Dhe....tak maukah kau kuantar dengan mobilku ini? Haiii Dhe!!!" Teriak William dari dalam mobilnya.
Dhea tak memperdulikan panggilan itu dan terus naik ke dalam kendaraan tersebut.
" Hahaha Dhea...dhea aku semakin suka dengan permainan ini." Kata William.
" Hhhhh pria yang menakutkan ", bisik Dhea sambil memilih tempat duduk yang kosong, dan menjatuhkan tubuhnya di kursi kendaraan itu.
" Pagi dhea."
" Pagi Bram."
" Hei kenapa mukamu cemberut begitu, kau sedang marah?"
" Aku kesal sekali Bram ", kata Dhea.
" Kenapa? Ceritakan padaku. Kau ada masalah keluarga? Siapa tau aku bisa membantu."
" Temanmu Bram."
" Temanku?" Tanya Bram sambil mengernyitkan dahinya.
" William ", kata Dhea lagi.
" Haa kenapa dia? Apakah dia mengganggumu lagi?"
" Ya sangat mengganggu, padahal sudah 2 hari ini pria suruhannya itu tidak muncul, tapi justru dia sendiri yang datang menggangguku. Aku takut dengannya Bram, sepertinya dia memang bukan pria baik baik."
" Kenapa dia dia bisa muncul kembali Dhe?"
" Aku juga tidak tau, sebelumnya aku memang menegurnya melalui orang suruhannya, karena aku sudah hilang kesabaran Bram, dia sudah sangat keterlaluan."
" Aku kan sudah bilang Dhe, biarkan saja, kau tau kan sekarang akibatnya, dia malah datang sendiri menemuimu, sepertinya dia semakin penasaran denganmu."
" Iya Bram, tapi mau sampai kapan? Sampai aku benar-benar gila karena ketakutan tiap hari diikuti seperti seorang penjahat? Aku tidak nyaman Bram."
" Iya Dhe aku tau, pasti rasanya sangat tidak nyaman."
" Bram tolong bantu aku, aku bisa gila jika dia terus terusan menerorku, bahkan dia tau nama lengkapku dan juga asal usulku, apakah itu tidak sangat keterlaluan, bukan kamu yang menceritakan padanya kan Bram?" Selidik Dhea.
" Tentu bukan Dhe, aku tidak akan mungkin melakukan itu semua, nanti aku akan coba membantumu Dhe, semoga dia mau mendengarnya kali ini ", kemudian Bram diam sesaat dan mengernyitkan dahinya, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.
" Kenapa diam Bram?" Tanyaku.
" Oh tidak apa-apa Dhe, aku hanya memikirkan waktu yang tepat berbicara dengannya."
Tiba-tiba firasat Bram mengatakan, bahwa William pasti saat ini sudah sangat tertarik dengan Dhea, dan dia pasti mengirimkan orangnya untuk mengorek informasi lebih dalam tentang Dhea. Bram sangat paham dengan watak temannya itu. Ketika dia menyukai seorang wanita, pasti dia akan terus mengejarnya sampai dapat, tak peduli dengan apapun, semua pasti akan dilakukannya demi untuk mendapatkan yang diinginkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 298 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓴𝓮𝓷𝓪𝓹𝓪 𝓫𝓷𝔂𝓴 𝔂𝓰 𝓫𝓲𝓵𝓪𝓷𝓰 𝓼𝓲𝓴𝓪𝓹 𝓓𝓱𝓮𝓪 𝓴𝓾𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓪𝓰𝓾𝓼👍👍👍👍👍𝓹𝓭𝓱𝓵 𝓶𝓮𝓷𝓾𝓻𝓾𝓽 𝓼𝓪𝔂𝓪 𝓼𝓲𝓴𝓪𝓹 𝓓𝓱𝓮𝓪 𝓭𝓱 𝓫𝓮𝓷𝓮𝓻 𝓴𝓮 𝓦𝓲𝓵𝓵𝓲𝓪𝓶 𝓴𝓪𝓻𝓷𝓪 𝓭𝓻 𝓹𝓮𝓻𝓽𝓪𝓶𝓪 𝓫𝓮𝓻𝓽𝓮𝓶𝓾 𝓴𝓮𝓵𝓪𝓴𝓾𝓪𝓷 𝓦𝓲𝓵𝓵𝓲𝓪𝓶 𝓫𝓲𝓴𝓲𝓷 𝓲𝓵𝓯𝓲𝓵 𝓓𝓱𝓮𝓪😒😒😒😒😒
2022-08-03
0
Erni Zulkarnain
orang seperti William harus deng cara lembut,, Dhea jg ngomong Kasar.. 😀
2020-08-09
3
Darti Aryani
wah ngeri tuh.. William..
2020-08-08
2