Something different

Something different

Prolog

Namanya Dhea. Dia adalah salah satu alumni mahasiswi di Semarang. Dia merupakan orang yang sangat beruntung, karena kepintarannya dia berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S2 di London, negara yang diidam-idamkannya sejak lama. Dhea memiliki paras yang lumayan cantik. Walaupun berada di negara bebas itu, namun dia tetap mempertahankan diri untuk selalu memakai jilbab, dan tidak mau budaya negatif di kota itu mempengaruhinya sedikitpun.

Dhea memiliki seorang sahabat pria bernama Bram.

Bram merupakan orang pertama yang dikenalnya saat pertamakali masuk ke kampus itu. Dia sama-sama mahasiswa baru seperti Dhea. Bram bukan hanya sekedar sahabat, tetapi dia juga yang menawari Dhea bekerja di swalayannya saat membutuhkan kegiatan di sela waktu kuliahnya. Orangnya ramah dan begitu menghargainya, tidak berani sedikitpun menyentuh atau berbicara kurang ajar padanya.

########

Di suatu malam Bram mengajak Dhea menghadiri pesta rekan bisnisnya. Sebenarnya dia sedikit keberatan, tapi Bram tetap bersikeras meminta Dhea untuk menemaninya. Rasanya tak enak hati untuk menolak ajakkannya itu, karena dia sudah banyak membantu Dhea selama berada di negara orang ini.

" Kamu yakin akan mengajakku ke pesta itu Bram?"

Tanya Dhea sambil membenahi jilbab di balik kaca mobil yang hendak dikemudikan Bram.

" Ya, aku yakin."

" Pasti orang-orang akan menatapku aneh disana nanti, penampilanku berbeda dengan mereka Bram."

" Hahaha....itu bukan masalah buatku, bukankah itu identitasmu?"

" Kenapa kamu tidak mengajak Alice tadi? bukankah dia pacarmu?" tanya Dhea.

" Ahhh sudahlah, aku ingin kamu yang menemaniku bukan dia, " sahutnya lagi.

Tak lama kemudian mereka berdua sudah sampai di tempat pesta itu.

" Ayo turun! kenapa ragu?"

" Eh iya." Entah kenapa Dhea begitu gugup setelah sampai di rumah mewah bergaya klasik itu.

Dibenahinya gaun dan jilbabnya agar terlihat rapi.

" Kau sudah nampak cantik Dhea, orang-orang pasti akan menatapmu kagum."

" Benarkah Bram? yakin aku tak akan membuatmu malu?"

" Tidak, percayalah padaku."

Kemudian mereka berdua berjalan beriringan, dan mulai memasuki ruangan yang begitu megah itu.

Beberapa pasang mata melihat ke arah mereka, mungkin mereka merasa aneh melihat penutup kain yang ada di kepala Dhea, sedangkan rata-rata wanita yang ada di ruangan itu memakai baju yang sedikit terbuka, membuat setiap mata lelaki yang melihatnya tidak berkedip.

Bram beberapa kali menyapa teman-temannya, sedangkan Dhea hanya tersenyum sesekali saja.

Dhea amat risih melihat tatapan orang-orang terhadapnya, diajaknya Bram ke sudut ruangan yang sedikit sepi, ada tempat duduk di situ. Mereka menikmati segelas minuman ringan sembari memperhatikan orang yang sedang bercengkerama di depannya.

" Dhe kamu lihat pria berjas hitam di sudut kiri kita itu?"

Dhea melihat seorang pria tampan dengan tubuh atletis dan begitu berkharisma, dengan setelan jas yang melekat di badannya. Terlihat dia sedang memeluk pinggang seorang wanita.

" Ya aku melihatnya."

" Dia itu anak teman papaku, pemilik rumah ini."

"Jadi dia tuan rumah acara pesta ini?"

" Ya benar. Namanya William."

" Dia itu pemuda yang mapan dan masih lajang, memiliki beberapa perusahaan di kota ini."

" Lalu kau sendiri? apakah bukan pria mapan? kau juga memiliki beberapa tempat usaha."

" Hahaha hanya beberapa, tapi dia banyak Dhe, bahkan mungkin dia mampu beli semua tempat usahaku itu ", jawabnya lagi.

" Hmmm sekaya apa dia? apakah hartanya itu sedemikian banyak sehingga sudah tidak terhitung lagi?" bathin Dhea.

" Dia sering mengadakan party seperti ini?"

" Ya, dia itu orang yang royal Dhe, apalagi untuk kesenangannya, dia tidak segan-segan untuk mengeluarkan uang berjumlah besar."

" Tapi jangan pernah bermain asmara dengannya!! kau tidak akan pernah bisa melupakannya, karena dia ahli di bidang itu hahaha." sambung Bram.

" Iihhhhh...!!" gumam Dhea.

Saat ini saja Dhea sudah begitu muak menatap pria itu memeluk wanita tersebut sambil sesekali menciumnya, apalagi membayangkan jika bercinta dengannya. Dhea langsung bergidik ngeri.

Mereka lalu melanjutkan ngobrol dan menikmati minuman sambil menatap pemandangan di luar jendela. Sesekali Dhea tertawa kecil mendengar cerita-cerita Bram.

" Hai Bram!! apa kabar?"

Tiba-tiba saja ada seorang pria menyapa Bram, Bram langsung menengok ke arah suara itu, ternyata pria yang menegurnya tadi adalah William.

" Hai will....kabarku baik," sahut Bram sembari menjabat tangannya.

" Sudah lama kau di sini?" tanyanya lagi.

" Yah lumayanlah," sembari menunjukkan gelas minumannya yang hampir habis.

" Kenapa kau tak menghampiriku? bukankah kita sudah lama tidak saling ngobrol?"

" Aku tak mau mengganggumu, sepertinya kau sedang asyik dengan wanitamu disana." Sembari mata Bram mengarah ke sosok wanita yang dipeluk William tadi.

" Hahaha kau bisa saja Bram."

" Sepertinya kau tidak pernah berubah Will....!!! kata Bram lagi.

Tiba-tiba tatapan William berpindah kepada Dhea, Dhea merasa sedikit kikuk melihat dia menatapnya begitu tajam. Lalu Dhea menundukkan pandangannya menghindari beradu mata dengan pria di depannya. Bram mengetahui William sedang memandang Dhea.

" Ohhhh kenalkan ini Dhea sahabatku." Kata Bram.

" Hai...aku William," kata William kemudian, sembari mengajak Dhea berjabat tangan.

" Aku Dhea...", sambil menyambut uluran tangannya.

Tiba-tiba dia hendak mencium tangan Dhea sebagai bentuk penghormatan seorang pria kepada wanita, namun Dhea buru-buru menarik tangannya.

" Maaf," kata Dhea.

" Sorry teman dia tidak sama dengan kita," kata Bram.

" Ooohh tidak masalah, kamu cantik sekali nona," katanya.

Dhea hanya sedikit tersenyum dan kembali sibuk bermain dengan gelas minuman di tangannya.

" Hei dia wanita yang sangat menarik Bram, yah walaupun sedikit berbeda," bisiknya sembari bermain mata dengan Bram.

" Jangan main-main dengannya dia wanita baik-baik Will," kata Bram.

" Hahaha santai saja teman, aku tak akan menyakitinya, hanya ingin memberinya perhatian sedikit saja." Kata William sambil mengerling penuh arti.

" Awas kau ya," sahut Bram lagi.

Sesaat kemudian William berpamitan meninggalkan Dhea dan Bram berdua, namun bukan kembali menemui wanitanya tadi, tapi justru seorang gadis yang sedang terlihat duduk sendirian sembari menikmati musik di depannya, perlahan William mengulurkan tangannya, saat uluran tangannya disambut gadis itu , William segera menciumnya seperti saat hendak mencium tangan Dhea tadi. Dhea hanya memperhatikan tingkahnya dari jauh saja, dan sedikit bergidik ngeri.

" Sepertinya William memang sengaja mengadakan pesta untuk menarik perhatian gadis-gadis cantik di kota ini ", kata Dhea dalam hati.

" Kau tau Dhe, kenapa aku tak mau mengajak Alice ke pesta ini?" tanya Bram setelah William pergi.

Dhea mengernyitkan dahinya mencoba mencari tahu jawaban pertanyaan Bram.

" Karena di sini banyak pria kaya seperti William, dan jika Alice kubawa kemari, mungkin dia akan langsung mengajak kencan William malam ini, dan aku tak akan dibutuhkannya lagi hahaha."

" Tapi kenapa kau masih berhubungan dengannya? sedangkan kau tau sifatnya."

" Aku hanya ingin bersenang-senang dengannya tidak lebih," sahut Bram sambil tertawa.

" Ternyata kau pria brengsek juga Bram." Kata Dhea.

" Tapi aku tidak seburuk William Dhe hehehe."

" Sepertinya William pria yang tidak suka basa basi ya Bram?" tanya Dhea kemudian

" Ya, dia memang pria yang tidak suka basa basi dan tidak suka ditolak, khususnya wanita," katanya lagi sambil terkekeh.

" Kau sudah lama mengenal William?"

" Cukup lama, kami berteman dari kecil walaupun selisih usia kami terpaut 3 tahun."

" Pantas kau sudah sangat mengenalnya."

" Yang jelas aku sudah sangat hafal tindak tanduknya nona." Kata Bram sambil mengerling penuh arti.

" Hhhhhhhh dia pasti laki-laki Don Juan," bathin Dhea.

Merekapunpun segera hanyut dalam lantunan musik di pesta itu, orang-orang mulai berdansa.

Bram langsung turun ikut berdansa ditemani seorang teman wanita, sedangkan Dhea tetap duduk di kursinya sambil memperhatikan mereka menari sembari saling memeluk. Kemudian Dhea mengalihkan pandangannya keluar jendela, rasanya sedikit risih melihat pemandangan yang buatnya tak biasa itu.

" Haaiii nona!! maukah kau berdansa denganku?" tiba- tiba William datang mengulurkan tangannya, dan berusaha mengajak Dhea berdansa.

" Ohh maaf tuan, aku tidak bisa berdansa," jawab Dhea sopan.

" Ayolah jangan malu-malu, aku akan mengajarimu, kau pasti bisa," katanya.

" Maaf sekali lagi aku tidak mau." Kata Dhea lagi.

" Lho kenapa? bukankah aku bersedia mengajarimu?"

Tidak mungkin Dhea menjelaskan kepada William, bahwa agamanya melarang saling berdekatan apalagi berpelukan dengan non mahram, tapi pasti dia tak akan paham soal itu, maka Dhea hanya bisa terus menolaknya saja.

" Hai teman, Dhea tidak akan mungkin mau berdansa dengan kita," Bram tiba-tiba sudah ada di samping Dhea.

" Kenapa?" Jawab Bram.

" Itu sudah aturan buat dia."

" Aturan yang seperti apa sehingga tidak membolehkan kita menari?" jawab William.

" Bukan begitu teman tapi.....!!!"

" Ahhhh sudahlah kau tak akan paham," sahut Bram lagi.

" Okelah kalau dia tak mau," jawab William.

" Tapi aku sepertinya sedikit tertantang dengan wanita cantik ini, karena belum ada satupun wanita yang berani menolakku," bisik William.

" Awas kalau kau mengganggunya!!!"

" Hahaha tenang saja teman," sahut William sembari pergi dan melirik Dhea sambil tersenyum.

" Ahhh syukurlah kau datang Bram, aku bingung harus menjelaskan seperti apalagi untuk menolaknya tadi."

" Tenang saja Dhe, kamu tak usah khawatir," jawab Bram.

Bram tau segalanya tentang Dhea, tentang agamanya, tentang keluarganya, tentang aturan-aturan buatnya, karena Dhea sering bercerita dengannya, maka dia sedikit paham mengenai itu.

Kemudian mereka kembali asyik mendengarkan alunan musik yang menggema di ruangan pesta.

Sedangkan William terus mencuri pandang ke arah Dhea sembari tersenyum licik, seolah sedang membayangkan sesuatu, walaupun sedang ada seorang wanita yang berada di pelukannya.

" Dhe kita pulang yuk! sudah malam," kata Bram sembari melirik arloji di tangannya.

" Tapi kita pamit dengan William dulu ya?" katanya lagi.

Dhea mengangguk sembari ikut berjalan di sampingnya, dan menghampiri William yang sedang asyik bercengkrama ditemani teman wanitanya.

" Will kita pamit dulu ya?"

William menengok ke arah mereka berdua, teman wanitanya menggelayut manja di lengannya, Dhea risih sekali melihat mereka seperti itu di hadapannya, apalagi melihat potongan baju teman wanitanya itu yang hampir menunjukkan belahan dadanya, rasanya perutnya langsung mual.

" Bukankah ini masih terlalu sore teman? apakah kau tidak ingin menikmati pesta ini sampai selesai? masih banyak acara yang seru nanti," sembari bermain mata ke arah Bram.

" Ihhh menyebalkan, pasti itu acara orang-orang dewasa yang menjijikkan," bathin Dhea.

" Maaf Will, aku harus mengantar temanku ini."

" Bukankah dia sudah cukup umur untuk mengikuti acara kita teman? ayolahh....!!!"

" Will kali ini aku tidak bisa, maaf sekali ya?"

" Okelah kalau itu maumu, tapi lain waktu aku mau kamu jangan menolak ajakanku ya?"

" Ok teman aku permisi dulu."

" Oh iya...temanmu ini sangat cantik sekali, maukah kau berbagi denganku?" katanya sembari melirik Dhea.

" Kau gila...!! ingat jangan kau ganggu dia ya!!!"

William tertawa terbahak-bahak, sambil menatap Dhea tajam seolah seperti serigala yang siap menerkam mangsanya.

Kemudian mereka segera keluar menuju kendaraan yang diparkir di luar gedung.

" Bram aku takut dengan temanmu tadi, sepertinya dia bukan pria yang baik ya?"

" Sebenarnya dia baik Dhe, hanya sedikit play boy hahaha."

" Ah itu sama saja Bram."

Kemudian Bram langsung menjalankan mobilnya dan meluncur membelah jalan di keramaian kota menuju tempat tinggal Dhea.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓶𝓮𝓷𝓪𝓻𝓲𝓴 𝓼𝓮𝓶𝓸𝓰𝓪 𝓼𝓪𝓳𝓪 𝓹𝓪𝓻𝓽" 𝓫𝓮𝓻𝓲𝓴𝓾𝓽𝓷𝔂𝓪 𝓽𝓪𝓶𝓫𝓪𝓱 𝓫𝓪𝓰𝓾𝓼👏👏👏👏👏👏👏

2022-08-03

0

KBW

KBW

wow

2022-06-04

0

mamah lia nia

mamah lia nia

ah akhirnya ketemu aku kangen banget ama Dhea william, Daniel , mike, tentang perjuangan william buat menghalalin Dhea
aaaa aku kangen...... 😘😘😘😘

2022-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Insiden Pagi Hari
3 Pertengkaran di toko
4 William kembali menemui Dhea
5 Cerita Bram
6 Insiden William
7 Di rumah Bram
8 Di kampus
9 Di Tempat Kerja Dhea
10 Teror yang dialami Dhea
11 Pria penguntit lagi
12 Kemunculan William
13 William menunggu di depan toko Dhea
14 Janji William dengan Ayahnya
15 Paula menabrak Dhea
16 Dokter Untuk Dhea
17 Rayuan Jessy
18 Tingkah Wiliam Semakin Menjadi
19 Kiriman dari William
20 Pengirim sepatu misterius
21 Di Ruang Kantor William
22 William Memaksa Dhea
23 Telfon William
24 Hujan
25 Dhea sakit
26 William memaksa Dhea pulang
27 Di kamar William
28 Panti Asuhan
29 William mengajak Dhea ke kantornya.
30 Di dalam kantor William
31 Bertemu keluarga William
32 Di Restoran 1
33 Restoran 2
34 Di kamar Dhea
35 Rencana yang gagal
36 Ide Dhea
37 Pulang bersama Andrew
38 William terpedaya
39 Gagal pulang bersama Andrew
40 William memaksa lagi
41 Dhea di rumah William
42 Penampilan Dhea yang mengagumkan
43 Pesta
44 Panti Asuhan
45 Pertengkaran Mike dan William
46 Pulang dari kampus
47 Ngobrol bersama William
48 Kepanikan William
49 Paula menemui Dhea
50 Bersama Mike
51 Mike bertemu William
52 Mike pulang bersama Dhea
53 Kerinduan William
54 William bertengkar dengan Mike
55 Menemui orang tua William
56 William menemui Dhea
57 Makan bersama Mike
58 William putus asa
59 William mengantar Paula ke dokter
60 Mantan istri Mike
61 Fiting baju pengantin
62 William menemui dokter
63 Paula dengan kesombongannya
64 William membawa pergi Dhea
65 Kejujuran William
66 William yang rapuh
67 Usaha Daniel
68 Persiapan pernikahan
69 Pernikahan yang mendebarkan.
70 Pernikahan yang mendebarkan 2
71 Mengungkap kebenaran
72 Kebahagiaan yang datang kembali
73 kekhawatiran Dhea
74 Menjemput Dhea bersamaan
75 Rencana licik William.
76 Dhea yang ternoda
77 Insiden Dhea
78 Kepanikan Bram dan William
79 William berbohong pada Mike
80 Keluar dari rumah sakit
81 Bram marah besar
82 Di apartemen Dhea
83 Pergi ke kampus
84 Perkelahian William dan Mike
85 Mengobati luka William
86 DI apartemen Dhea
87 Di taman kota
88 Di taman kota 2
89 William pergi
90 Kesepian Dhea
91 Mike menjemput Dhea
92 William menelfon Mike
93 Kecemburuan Dhea
94 William datang
95 Di pantai
96 Masak bersama
97 Kecemburuan Dhea.
98 Di apartemen Dhea
99 Kesalahpahaman Dhea
100 Akhir sebuah sandiwara
101 Pasangan baru
102 Menelfon Daniel.
103 Di rumah orang tua William
104 Di apartemen Dhea
105 Di mall
106 Packing
107 Melepas Dhea pergi
108 Di rumah Dhea
109 Bersama Daniel
110 Di restoran bersama Daniel
111 Permohonan ijin Dhea
112 Persiapan menyambut William
113 Menjemput William
114 Bertemu ibu Dhea.
115 Di ruang keluarga
116 Pagi hari
117 Refreshing
118 Perjalanan pulang ke London
119 Pertengkaran
120 Pengacau
121 Di apartemen Dhea
122 Kunjungan tak terduga
123 Sandiwara yang terbongkar
124 Ketakutan Dhea
125 Perpisahan
126 Kesedihan Dhea
127 Ke kampus tanpa William
128 Dhea tidak sadarkan diri
129 Kedatangan Nyonya Christy
130 Keluar dari rumah sakit
131 William menemui Dhea
132 Menjelang wisuda
133 Wisuda
134 Kejujuran Bram
135 William menelfon Bram
136 Menelfon Bram
137 Di bandara
138 Surat Dhea
139 Telfon sang mantan
140 Reihan ke rumah Dhea
141 Pergi bersama Reihan
142 Kekhawatiran ibu Dhea
143 Dhea kembali ke London
144 Dhea datang memenuhi janji
145 Menemui William
146 Kejutan terindah untuk Dhea
147 Tiba di Indonesia
148 Di ruang makan
149 Obrolan bersama orang tua Dhea
150 Fitting baju pengantin
151 Berkunjung ke teman William
152 Pernikahan
153 Puisi romantis William.
154 Malam pertama
155 Bangun pagi hari
156 Kebahagiaan yang tertunda
157 Pagi hari
158 Pertengkaran
159 Pertengkaran mulai menjadi
160 William pergi
161 Di kantor bersama papa William
162 Curhat dengan ibu Dhea
163 Kebahagiaan yang sempurna
164 Happy ending
165 Pengumuman!!!
166 Prolog sesion 2 + visual act
167 William datang tiba-tiba
168 Mike datang
169 Kedatangan William dari kantor
170 Menelfon Bram
171 Makan malam bersama
172 Nostalgia
173 Di taman kota
174 Sampai di rumah papa William
175 Di rumah papa William 1
176 Di rumah papah William 2
177 Di rumah papa William 3
178 Cemburu
179 Nyonya baru
180 Di kamar rumah William
181 Di kamar William 2
182 Flashback William mualaf
183 Flasback William mualaf 2
184 Flasback William mualaf 3
185 Flasback William mualaf 4
186 Flashback William mualaf 5
187 Flasback William mualaf 6
188 Flasback William mualaf 7
189 Flashback William mualaf 8
190 Flasback William mualaf 9
191 Flashback William mualaf 10
192 Flashback William mualaf 11
193 Daniel datang
194 Mengobrol bertiga bersama Daniel
195 Perjalanan menuju kantor
196 Keributan di kantor
197 Keributan di kantor 2
198 Kejutan dari William
199 Kejutan William 2
200 Kejutan William 3
201 Kejutan William 4
202 Telfon papa William
203 Daniel datang
204 Daniel datang2
205 Pesona pramugari
206 Telfon mendadak dari Feri
207 Di kantor polisi
208 Di kantor polisi 2
209 Menuju hotel
210 Rapat mendadak
211 Kembali ke rumah
212 Pergi ke mall
213 Pergi ke mall 2
214 Cemburu
215 Cemburu 2
216 Pulang ke rumah
217 Di rumah
218 Baikan
219 Telfon dari Daniel
220 Masalah kehamilan Dhea
221 Persiapan ke rumah sakit
222 Perjalanan ke rumah sakit
223 Pulang dari rumah sakit
224 Di restoran ayam goreng
225 Telfon dari papa William
226 Kedatangan Dokter Sherli
227 Berita mengejutkan Dhea
228 Menelfon orang tua Dhea.
229 Kedatangan orang tua Dhea
230 mengobrol dengan orang tua Dhea
231 Nasehat orang tua Dhea
232 Kejang
233 Dhea ingin pulang
234 Penyebab Dhea meminta pulang
235 Keputusan terakhir
236 Mengabari Papa William
237 Operasi
238 Mengambil gambar anaknya
239 Berita yang sangat mengejutkan
240 Mengabari Dhea
241 Mencoba move on
242 telfon papa dan Daniel
243 Kisah cinta Mike
244 Menuju restoran
245 Daniel menemui Mike
246 William yang aneh
247 Persiapan ke London
248 Ditelfon Bram
249 Insiden
250 Insiden 2
251 Insiden 3
252 Kepulangan supir Dhea
253 Tamu mengejutkan
254 Cerita William
255 Pagi yang indah
256 Naik pesawat
257 Dijemput Daniel
258 Di jalan
259 PENGUMUMAN
260 Tiba di rumah Papa William
261 Di ruang makan
262 Di ruang makan 2
263 Pertengkaran Mike
264 Pagi yang menyebalkan
265 Makan pagi
266 Bertengkar lagi
267 Bersama William dan Daniel
268 Bersama William dan Daniel 2
269 Bersama Willism dan Daniel 3
270 Bersama Dhea dan papa
271 Bersama Dhea dan papa2
272 Berkumpul bersama di depan kolam renang
273 Di depan kamar Deasy
274 Kembali ke rumah
275 Telfon dari Deasy
276 Selesai menelfon Deasy
277 Kedatangan Feri
278 Mengobrol dengan Feri
279 Menelfon Mike
280 Bertengkar dengan Deasy
281 Deasy menelfon Dhea
282 Menegur Deasy
283 Deasy Melahirkan
284 Kondisi anak Deasy
285 Mike menelfon papanya
286 Papa Mike datang
287 Kedatangan Dhea dan William
288 Penjelasan Mike
289 Kemarahan Deasy
290 Mengobrol di rumah papa
291 Mike datang
292 Di apartement
293 Di rumah sakit
294 Pulang dari rumah sakit
295 Mengantarkan Dhea dan William
296 Mengantar William dan Dhea 2
297 Kebahagiaan Sempurna
298 Penutup
Episodes

Updated 298 Episodes

1
Prolog
2
Insiden Pagi Hari
3
Pertengkaran di toko
4
William kembali menemui Dhea
5
Cerita Bram
6
Insiden William
7
Di rumah Bram
8
Di kampus
9
Di Tempat Kerja Dhea
10
Teror yang dialami Dhea
11
Pria penguntit lagi
12
Kemunculan William
13
William menunggu di depan toko Dhea
14
Janji William dengan Ayahnya
15
Paula menabrak Dhea
16
Dokter Untuk Dhea
17
Rayuan Jessy
18
Tingkah Wiliam Semakin Menjadi
19
Kiriman dari William
20
Pengirim sepatu misterius
21
Di Ruang Kantor William
22
William Memaksa Dhea
23
Telfon William
24
Hujan
25
Dhea sakit
26
William memaksa Dhea pulang
27
Di kamar William
28
Panti Asuhan
29
William mengajak Dhea ke kantornya.
30
Di dalam kantor William
31
Bertemu keluarga William
32
Di Restoran 1
33
Restoran 2
34
Di kamar Dhea
35
Rencana yang gagal
36
Ide Dhea
37
Pulang bersama Andrew
38
William terpedaya
39
Gagal pulang bersama Andrew
40
William memaksa lagi
41
Dhea di rumah William
42
Penampilan Dhea yang mengagumkan
43
Pesta
44
Panti Asuhan
45
Pertengkaran Mike dan William
46
Pulang dari kampus
47
Ngobrol bersama William
48
Kepanikan William
49
Paula menemui Dhea
50
Bersama Mike
51
Mike bertemu William
52
Mike pulang bersama Dhea
53
Kerinduan William
54
William bertengkar dengan Mike
55
Menemui orang tua William
56
William menemui Dhea
57
Makan bersama Mike
58
William putus asa
59
William mengantar Paula ke dokter
60
Mantan istri Mike
61
Fiting baju pengantin
62
William menemui dokter
63
Paula dengan kesombongannya
64
William membawa pergi Dhea
65
Kejujuran William
66
William yang rapuh
67
Usaha Daniel
68
Persiapan pernikahan
69
Pernikahan yang mendebarkan.
70
Pernikahan yang mendebarkan 2
71
Mengungkap kebenaran
72
Kebahagiaan yang datang kembali
73
kekhawatiran Dhea
74
Menjemput Dhea bersamaan
75
Rencana licik William.
76
Dhea yang ternoda
77
Insiden Dhea
78
Kepanikan Bram dan William
79
William berbohong pada Mike
80
Keluar dari rumah sakit
81
Bram marah besar
82
Di apartemen Dhea
83
Pergi ke kampus
84
Perkelahian William dan Mike
85
Mengobati luka William
86
DI apartemen Dhea
87
Di taman kota
88
Di taman kota 2
89
William pergi
90
Kesepian Dhea
91
Mike menjemput Dhea
92
William menelfon Mike
93
Kecemburuan Dhea
94
William datang
95
Di pantai
96
Masak bersama
97
Kecemburuan Dhea.
98
Di apartemen Dhea
99
Kesalahpahaman Dhea
100
Akhir sebuah sandiwara
101
Pasangan baru
102
Menelfon Daniel.
103
Di rumah orang tua William
104
Di apartemen Dhea
105
Di mall
106
Packing
107
Melepas Dhea pergi
108
Di rumah Dhea
109
Bersama Daniel
110
Di restoran bersama Daniel
111
Permohonan ijin Dhea
112
Persiapan menyambut William
113
Menjemput William
114
Bertemu ibu Dhea.
115
Di ruang keluarga
116
Pagi hari
117
Refreshing
118
Perjalanan pulang ke London
119
Pertengkaran
120
Pengacau
121
Di apartemen Dhea
122
Kunjungan tak terduga
123
Sandiwara yang terbongkar
124
Ketakutan Dhea
125
Perpisahan
126
Kesedihan Dhea
127
Ke kampus tanpa William
128
Dhea tidak sadarkan diri
129
Kedatangan Nyonya Christy
130
Keluar dari rumah sakit
131
William menemui Dhea
132
Menjelang wisuda
133
Wisuda
134
Kejujuran Bram
135
William menelfon Bram
136
Menelfon Bram
137
Di bandara
138
Surat Dhea
139
Telfon sang mantan
140
Reihan ke rumah Dhea
141
Pergi bersama Reihan
142
Kekhawatiran ibu Dhea
143
Dhea kembali ke London
144
Dhea datang memenuhi janji
145
Menemui William
146
Kejutan terindah untuk Dhea
147
Tiba di Indonesia
148
Di ruang makan
149
Obrolan bersama orang tua Dhea
150
Fitting baju pengantin
151
Berkunjung ke teman William
152
Pernikahan
153
Puisi romantis William.
154
Malam pertama
155
Bangun pagi hari
156
Kebahagiaan yang tertunda
157
Pagi hari
158
Pertengkaran
159
Pertengkaran mulai menjadi
160
William pergi
161
Di kantor bersama papa William
162
Curhat dengan ibu Dhea
163
Kebahagiaan yang sempurna
164
Happy ending
165
Pengumuman!!!
166
Prolog sesion 2 + visual act
167
William datang tiba-tiba
168
Mike datang
169
Kedatangan William dari kantor
170
Menelfon Bram
171
Makan malam bersama
172
Nostalgia
173
Di taman kota
174
Sampai di rumah papa William
175
Di rumah papa William 1
176
Di rumah papah William 2
177
Di rumah papa William 3
178
Cemburu
179
Nyonya baru
180
Di kamar rumah William
181
Di kamar William 2
182
Flashback William mualaf
183
Flasback William mualaf 2
184
Flasback William mualaf 3
185
Flasback William mualaf 4
186
Flashback William mualaf 5
187
Flasback William mualaf 6
188
Flasback William mualaf 7
189
Flashback William mualaf 8
190
Flasback William mualaf 9
191
Flashback William mualaf 10
192
Flashback William mualaf 11
193
Daniel datang
194
Mengobrol bertiga bersama Daniel
195
Perjalanan menuju kantor
196
Keributan di kantor
197
Keributan di kantor 2
198
Kejutan dari William
199
Kejutan William 2
200
Kejutan William 3
201
Kejutan William 4
202
Telfon papa William
203
Daniel datang
204
Daniel datang2
205
Pesona pramugari
206
Telfon mendadak dari Feri
207
Di kantor polisi
208
Di kantor polisi 2
209
Menuju hotel
210
Rapat mendadak
211
Kembali ke rumah
212
Pergi ke mall
213
Pergi ke mall 2
214
Cemburu
215
Cemburu 2
216
Pulang ke rumah
217
Di rumah
218
Baikan
219
Telfon dari Daniel
220
Masalah kehamilan Dhea
221
Persiapan ke rumah sakit
222
Perjalanan ke rumah sakit
223
Pulang dari rumah sakit
224
Di restoran ayam goreng
225
Telfon dari papa William
226
Kedatangan Dokter Sherli
227
Berita mengejutkan Dhea
228
Menelfon orang tua Dhea.
229
Kedatangan orang tua Dhea
230
mengobrol dengan orang tua Dhea
231
Nasehat orang tua Dhea
232
Kejang
233
Dhea ingin pulang
234
Penyebab Dhea meminta pulang
235
Keputusan terakhir
236
Mengabari Papa William
237
Operasi
238
Mengambil gambar anaknya
239
Berita yang sangat mengejutkan
240
Mengabari Dhea
241
Mencoba move on
242
telfon papa dan Daniel
243
Kisah cinta Mike
244
Menuju restoran
245
Daniel menemui Mike
246
William yang aneh
247
Persiapan ke London
248
Ditelfon Bram
249
Insiden
250
Insiden 2
251
Insiden 3
252
Kepulangan supir Dhea
253
Tamu mengejutkan
254
Cerita William
255
Pagi yang indah
256
Naik pesawat
257
Dijemput Daniel
258
Di jalan
259
PENGUMUMAN
260
Tiba di rumah Papa William
261
Di ruang makan
262
Di ruang makan 2
263
Pertengkaran Mike
264
Pagi yang menyebalkan
265
Makan pagi
266
Bertengkar lagi
267
Bersama William dan Daniel
268
Bersama William dan Daniel 2
269
Bersama Willism dan Daniel 3
270
Bersama Dhea dan papa
271
Bersama Dhea dan papa2
272
Berkumpul bersama di depan kolam renang
273
Di depan kamar Deasy
274
Kembali ke rumah
275
Telfon dari Deasy
276
Selesai menelfon Deasy
277
Kedatangan Feri
278
Mengobrol dengan Feri
279
Menelfon Mike
280
Bertengkar dengan Deasy
281
Deasy menelfon Dhea
282
Menegur Deasy
283
Deasy Melahirkan
284
Kondisi anak Deasy
285
Mike menelfon papanya
286
Papa Mike datang
287
Kedatangan Dhea dan William
288
Penjelasan Mike
289
Kemarahan Deasy
290
Mengobrol di rumah papa
291
Mike datang
292
Di apartement
293
Di rumah sakit
294
Pulang dari rumah sakit
295
Mengantarkan Dhea dan William
296
Mengantar William dan Dhea 2
297
Kebahagiaan Sempurna
298
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!