Sepulangnya William dari tempat tinggal Dhea, dia segera menuju rumah papanya. Mobilnya mulai membelah jalanan yang ramai, berpacu dengan puluhan kendaraan lainnya. Tak lama kemudian William sudah memasuki halaman rumah orang tuanya yang megah itu.
Dia segera masuk menuju ruang santai dimana papanya biasa duduk sambil menikmati segelas kopi. Namun ternyata ruangan itu kosong. Lalu William berjalan lagi menuju ruangan kerja yang letaknya ada di lantai atas. Ternyata sama, tidak ada papanya di sana.
" Dimana papa? Tumben jam segini dia sudah pergi ", kata William pada diri sendiri. Kemudian dia mengeluarkan telfon genggamnya, berniat untuk menelfon papanya menanyakan keberadaannya sekarang. William berjalan menuruni tangga, sambil menggulirkan tombol pencarian. Baru saja hendak menelfon, tiba tiba ada Jessy yang muncul dari belakang sambil membawa segelas minuman ringan.
" Hay William apakah kau mencari papamu?"
" Kau di sini juga rupanya? Dimana papa?"
" Ohhh tadi papamu keluar bersama Mike, mungkin sedang ada urusan."
" Oh...ya sudah aku pulang, bilang papa tadi aku mencarinya ", kata William sambil beranjak pergi tanpa melihat Jessy sedikitpun.
" Heiii...kenapa terburu-buru? Bukankah ada aku yang bisa menemanimu my handsome ", kata Jessy sambil meletakkan minumannya di meja.
" Hentikan!! Jangan memanggilku seperti itu lagi!!"
" Kenapa? Bukankah itu panggilan kesayanganku dulu padamu."
" Itu dulu, dan sekarang lupakan semuanya, kau adalah istri adikku, dan ingat jangan pernah macam macam dengannya!!"
" Ohhh William, mengapa kau jadi berubah liar begini? Semoga sifat liarmu di atas ranjang tidak berubah my handsome ", kata Jessy sambil mengusap dada bidang William dan bergayut manja di pundaknya.
William menahan nafas saat aroma parfum Jessy menusuk rongga hidungnya, aroma parfum yang sama beberapa tahun yang lalu.
" Kenapa kau diam sayang? Apakah kau sedang berfantasi saat ini? Aku sudah ada di depanmu, kau tidak rindu dengan keintiman kita berdua hemm?" Kata Jessy sambil berbisik menggoda William di telinganya.
Saat itu William merasa sangat risih dengan sikap yang ditunjukkan Jessy, rasa itu telah benar-benar hilang, dan tak bersisa sedikitpun di hati William. Sosok Jessy kali ini justru tak ubahnya seperti wanita-wanita panggilan yang berusaha merayu dan menarik perhatian pelanggannya. Namun William berusaha tenang. Sesaat dia terlihat sedang mengotak atik hpnya.
" Kenapa kau melakukan ini semua Jes? Apakah kau masih menginginkanku?"
" Ya sayang, aku masih sangat menginginkanmu ", kata Jessy sambil menelusupkan jarinya ke dalam kancing bajunya William.
" Apakah kau tidak puas dengan Mike?"
" Ya sayang, adikmu itu tak selihai kau di ranjang, dia hanya memikirkan agar aku bisa hamil saja, dia tidak pernah menikmati setiap prosesnya, aku benar benar rindu kehangatanmu."
" Apakah kau tidak mencintainya sehingga ingin bersamaku lagi?" Kata William lembut, sambil menarik wajah Jessy di hadapannya, jarak mereka sangat dekat, hingga hembusan nafas William terasa hangat menyapu wajah Jessy.
" Dulu aku mencintainya, tapi sekarang sudah tidak lagi Will."
" Kenapa?"
" Karena dia pria yang sangat membosankan."
" Ya Will, kau lebih menggairahkan daripada dia ", kata Jessy sambil merapatkan tubuhnya lebih dekat ke tubuh William.
" Jessy Jessy....kau ini memang tak ubahnya seperti perempuan di jalanan sana." Tiba-tiba nada pembicaraan William berubah tak selembut tadi lagi.
" Apa maksudmu sayang?" Kata Jessy sedikit mengernyitkan dahinya, karena melihat perubahan William yang sangat tiba-tiba itu.
William lalu mendorong tubuh Jessy menjauhi dirinya.
" Hei sayang kenapa kau tiba-tiba begitu kasar padaku?"
" Hhhhhh...kau pikir aku ini laki-laki bodoh!"
" Apa maksudmu?"
" Kau ingin merayuku kembali kan? Dengar ya, aku sudah lama melupakanmu, bahkan aku sudah tidak pernah ingat lagi bahwa kamu dulu pernah mengisi hatiku."
" William...tapi aku masih mencintaimu."
" Ohhhh Jessy...kasihan sekali hidupmu, kau ini seharusnya bersyukur bisa mendapatkan adikku, dia sangat mencintaimu, bahkan tidak pernah percaya bahwa istrinya bisa berbuat sehina ini."
" Will...aku mohon maafkan aku."
" Maaf untuk apa Jes? Untuk penghianatan kamu dulu? Hahaha aku sudah tidak ingat tuh bahwa aku pernah memiliki wanita sebobrok kamu."
" Hhhhh aku tau William, sikapmu saat ini karena rasa sakit hatimu padaku kan? Jujurlah jangan mengelak lagi."
" Ya ya ya benar katamu, tapi itu dulu, duluuuu sekali, saat aku belum tau betapa bodohnya aku bisa mencintai wanita sepertimu."
" Kau sungguh keterlaluan Will."
" Kau yang keterlaluan, wanita penghibur di luaran sana bahkan tidak akan mungkin merayu kakak iparnya sendiri, justru mereka terkadang harus menyembunyikan identitasnya agar tidak diketahui keluarganya, tapi kau justru menggodaku, kau pikir aku mau berbagi lendir dengan adikku? Dasar wanita bodoh."
" Jangan berbicara sembarangan kau William, aku ini wanita terhormat!!"
" Hahaha mana ada wanita terhormat berbuat serendah ini Jessy?"
" Minggir....aku tidak ingin melihatmu di hadapanku lagi ", kata William sambil mendorong Jessy yang berada di hadapannya, dan kemudian berjalan keluar meninggalkannya.
" Awas kau William aku akan buat perhitungan denganmu, kau telah menghinaku."
William menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya.
" Kenapa? Kau marah? Kau merasa terhina? Kau itu memang pantas mendapatkannya, karena sesungguhnya kau sedang mempermalukan dirimu sendiri Jessy. Jika kau tidak terima dengan perlakuanku, silahkan apa yang ingin kamu lakukan untuk membalasku, dan aku jamin kau akan keluar dari rumahmu segera tanpa membawa sepeser uangpun di kantongmu ", Lalu William segera pergi meninggalkan Jessy.
" Kurang ajar kau Will, laki laki sialannnn...", jerit Jessy.
William segera keluar dan pergi bersama mobilnya. Dia tersenyum penuh kemenangan, sambil mendengarkan rekaman suara Jessy dari dalam handphonenya. William memang sengaja melakukan itu semua, karena dia tau gelagat buruk Jessy selama ini, dia semakin menyadari siapa Jessy sesungguhnya.
" Mike Mike....maafkan kakakmu ini, karena dulu tidak bisa menghalangi wanita itu masuk ke dalam hidupmu, dan semoga kau segera menyadarinya sebelum wanita itu benar benar bosan padamu dan meninggalkanmu seperti aku dulu." Bisik William dan semakin mempercepat laju kendaraannya menuju ke tempat tinggalnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 298 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱𝓪𝓷 𝓜𝓲𝓴𝓮 𝓭𝓹𝓽 𝓲𝓼𝓽𝓻𝓲 𝔂𝓰 𝓰𝓪𝓴 𝓹𝓾𝓷𝔂𝓪 𝓪𝓴𝓱𝓵𝓪𝓴 𝓴𝓪𝔂𝓪𝓴 𝓙𝓮𝓼𝓼𝓲😤😤😤😤😤😤
2022-08-03
0
mamah lia nia
kena kau jessy..... 🤣🤣🤭
2022-01-15
0
iffah_AZ19May
bagi bagi Len_ir😌
2020-12-04
1