Pagi ini Dhea pergi ke kampus seperti biasanya. Dia mengenakan kaus tunik warna hitam, lalu dipadu padankan dengan celana jeans warna biru, tak lupa jilbab warna senada dan dibiarkan menutupi dadanya. Dipandanginya wajahnya di cermin, kemudian tersenyum puas, dan perlahan diayunkan kakinya menuju halte yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Dihirupnya udara pagi yang begitu segar. Dhea terus melangkah ke arah halte di seberang jalan. Namun entah kenapa, tiba-tiba pikirannya kembali membayangkan wajah William di pesta semalam.
" Pria itu sebenarnya tampan sekali, bahkan ketampanannya di atas rata-rata. Hanya saja sepertinya dia tipe pria yang suka bergonta ganti pasangan, tapi wajar saja dia orang yang kaya raya, dan bisa melakukan apapun dengan uangnya itu." Kata Dhea dalam hati.
" Seandainya ada pria seganteng itu di negaraku sana, hmmm sudah pasti jadi rebutan abg-abg di kampus," bathin Dhea lagi sambil tersenyum.
Namun betapa kagetnya dia, tiba-tiba sebuah mobil sport mewah hampir saja menabrak tubuhnya, dia langsung tersentak dari lamunan, dan terjatuh karena terkejut. Untung pengemudinya langsung menginjak rem sehingga tubuhnya tidak sampai tertabrak.
" Ahhhh hampir saja!! ini pasti karena aku melamun tadi, sehingga tidak tau ada mobil yang datang dari arah kiriku," kata Dhea dalam hati.
Perlahan pintu mobil terbuka, dan pengemudinya turun menghampirinya.
" Haaiii nona!! apakah anda baik-baik saja?" Tanyanya sambil menghampiri Dhea.
" Iya tuan aku baik-baik saja, maafkan aku," sahut Dhea sembari berusaha berdiri dan membersihkan celananya yang kotor.
Dia hendak membantu Dhea sembari memegang tangannya, namun Dhea segera menepiskan tangannya.
" Maaf, tolong lepaskan pegangan anda! aku bisa berdiri sendiri," sahut Dhea.
" Heiiii...!! kamu teman Bram semalam kan?" katanya.
Dhea langsung mengarahkan tatapannya ke wajah pria di depannya itu.Ternyata orang itu adalah William.
" Ohhhh iya benar, aku teman Bram." Kata Dhea.
" Anda tuan William kan?"
" Ya...kau masih mengingatku Dhe?" katanya sembari menyebut nama Dhea.
" Panggil saja aku William, aku masih terlalu muda untuk jadi tuanmu," jawabnya sambil tersenyum.
Dhea hanya tertawa kecil.
" Kau mau pergi kemana pagi-pagi begini?"
" Anda sendiri mau kemana?" Tanya Dhea balik bertanya.
" Ada sebuah urusan kecil dengan seorang teman," katanya.
" Pasti teman wanita? sepagi ini?" tebak Dhea tanpa basi basi.
" Hahaha begitu buruknya kau menilaiku nona, sudah cerita apa saja Bram tentangku, sehingga kau bertanya seperti itu?"
" Tidak, aku hanya melihatnya dari sikap anda semalam, sepertinya anda tipe pria pemuja wanita cantik?" kata Dhea lagi.
" Hmmm kamu benar nona manis, tapi bukankah itu bukan kesalahan?"
" Mungkin....tapi itu bagimu." Kata Dhea sedikit ketus.
" Hei mengapa jadi membahas tentang hal pribadiku? ayo aku antarkan!! kau mau pergi kemana?" tanyanya.
" Aku mau ke kampus, terimakasih atas tawaranmu, tapi aku sudah biasa pergi sendiri."
" Ohhh jadi ternyata kau seorang mahasiswi?"
" Kau pikir aku gadis yang berkeliaran di pinggir jalan, kemudian dibawa ke pesta oleh Bram, Tuan...??"
" Kenapa kau pemarah sekali? bukan begitu maksudku!"
" Aku tidak marah, hanya sedikit merasa aneh dengan pertanyaanmu."
" Oh maaf kalau begitu. Ayolah jangan menolak tawaranku, kamu tidak usah takut, karena aku tidak akan membawamu kabur," katanya lagi.
" Hahaha justru itu yang sedang kutakutkan tuan besar," sahut Dhea sembari tertawa kecil.
Kemudian langsung berlari menghampiri bus yang perlahan datang mendekatinya.
" Aku pergi dulu ya!! hati hatilah jika bermain-main dengan wanita!" teriak Dhea sembari melambaikan tangan padanya.
Sebenarnya Dhea sedikit ngeri dengannya, apalagi mendengar cerita Bram semalam, pasti dia seorang laki-laki hidung belang.
" Aku harus menghindarinya," bathin Dhea.
" Hhmmmmm gadis yang menarik," bisik William sembari tersenyum menyeringai, kemudian naik kembali ke dalam mobilnya.
Tak berapa lama Dhea telah tiba di kampusnya.
" Pagi Bram?"
" Pagi Dhea!!"
" Bagaimana tidurmu semalam? tidak terlalu larut kan untukmu memejamkan mata?"
" Hahaha biasanya juga aku selalu pulang malam dari swalayanmu," jawab Dhea.
Bram tertawa kecil.
" Aku tadi bertemu William saat akan berangkat kemari."
" Hah benarkah?" kata Bram terkejut.
" Ya, aku hampir saja tertabrak mobilnya, tapi itu karena salahku sendiri sih," kata Dhea kembali.
" Lalu kamu tidak apa-apa kan?"
" Nih lihat! aku baik-baik saja kok."
" Syukurlah," jawab Bram.
" Mau pergi kemana dia?"
" Katanya ada urusan dengan temannya, mungkin dengan teman wanita hahaha." Sahut Dhea sambil tertawa.
" Kamu ini ada-ada saja."
" Kamu sendiri kan yang mengatakan bahwa dia ahli di bidang itu," kata Dhea lagi.
" Tadi dia juga mau mengantarkan aku kesini Bram."
" Lalu kamu terima ajakannya?"
" Hahaha aku tidak sebodoh itu untuk masuk perangkapnya Tuan Bram," kata Dhea sembari tertawa.
" Syukurlah.....gadis yang pintar," kata Bram sambil menarik nafas lega.
" Aku pikir kamu akan terpesona melihat ketampanan dia kemarin Dhe...."
" Hehhhhh mana mungkin aku mau dengan dia, sedangkan dia selalu bergonta ganti pasangan, bisa bisa aku patah hati dibuatnya tuan."
" Hahahaha kau ini bisa saja Dhe..!!"
" Bram, apakah semalam Alice tau kita pergi bersama ke pesta itu?"
" Tidak Dhe, aku tidak memberitahukannya, jika dia tahu pasti akan langsung protes padaku."
" Iya Bram pasti itu, dia kan pacarmu jadi lebih berhak pergi bersamamu dibanding aku. Aku tidak mau dia salah paham denganku, karena selama ini dia amat cemburu padaku."
" Tenanglah Dhe, aku akan merahasiakannya," jawab Bram lagi.
Sementara itu William terus menambah kecepatan laju kendaraannya. Gara-gara insiden bersama Dhea tadi dia kehilangan sedikit waktunya, padahal dia sudah berjanji untuk datang ke apartemen Paula tepat waktu.
Setelah tiba di tempat tujuannya, William segera berlari kecil menuju kamar Paula.
Wanita cantik itu telah menunggunya sedari tadi.
Paula merupakan teman wanita William, dan baru dikenalnya 2 bulan yang lalu saat mereka sama-sama berada di pesawat. Paula sosok perempuan cerdas, energik, berani, dan menyenangkan. William sangat terpesona oleh kecantikkannya. Walaupun belum ada komitmen khusus diantara mereka, namun keduanya sudah sama-sama dekat, bahkan tidak jarang tidur bersama. Namun sebenarnya William tidak pernah serius menjalani hubungan dengan satu wanita. Saat inipun bukan hanya Paula saja yang mengisi kekosongan hatinya. Namun ada beberapa lagi yang juga dikencaninya. Dia bisa dengan mudah mencari wanita lain yang diinginkannya, dan dia belum pernah mengalami penolakan dari satu orangpun karena semua tau siapa William itu. William adalah Sosok konglomerat muda, tampan, dan membuat semua wanita tergila-gila padanya.
" Hai sayang maaf ya aku terlambat!!" kata William sambil mengecup bibir Paula yang sudah menunggunya dari tadi.
" Darimana saja kamu? sudah setengah jam aku menunggumu di sini."
" Tadi aku hampir menabrak seseorang, jadi perjalananku terhambat karena harus menolongnya sayang." Kata William sambil memeluk tubuh sintal Paula.
" Apakah yang kau tabrak itu seorang wanita?"
" Ya seorang wanita, kau sungguh pintar menebak."
" Hmmm aku tau kamu Sayang. Tak akan mungkin kau mau membuang-buang waktumu hanya demi menolong seseorang, karena pasti kau akan segera meninggalkannya dan hanya memberikan selembar cek jika itu bukan seorang wanita bukan? benar tidak dugaanku?"
" Hahaha kau benar-benar wanita cerdas dan sangat mempesona, aku menyesal semalam minum terlalu banyak di pesta itu, dan lupa menemanimu tidur. Tapi aku akan menggantinya hari ini sayang," kata William sambil menggendong tubuh Paula ke atas ranjang dan mencumbunya di situ.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 298 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓼𝓪𝔂𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪 𝓦𝓲𝓵𝓵𝓲𝓪𝓶 𝓼𝓾𝓴𝓪 𝓶𝓪𝓲𝓷 𝓹𝓮𝓻𝓮𝓶𝓹𝓾𝓪𝓷🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2022-08-03
0
Rupink Chiabella
apa g tkt kena pms ya
2022-07-13
0
mamah lia nia
will saat belum tobat.... 😅😅😅
2022-01-13
0