Teror yang dialami Dhea

William sedang memperhatikan pemandangan dari balik kaca kantornya. Mobil-mobil yang berjalan di bawahnya terlihat sangat kecil dipandang dari balik kaca ruangannya yang berada di lantai 10 itu. William merasa bahwa sekarang dia telah memiliki segalanya, apapun yang diinginkannya bisa dengan mudah ia dapatkan. Namun sebenarnya kehidupannya terasa hampa, hatinya begitu kosong, kebahagiaan yang selama ini dia miliki adalah semu. Segalanya hanyalah sebuah pelarian untuk membunuh kesepiannya selama ini. Sebenarnya dia telah bosan dengan petualangan-petualangannya, namun entah mengapa tidak ada satupun wanita yang mampu memberikan rasa tenang pada dirinya. Saat William sedang asyik bercengkrama dengan perasaannya sendiri, tiba tiba saja hanphonenya berdering.

" Hallo Paul."

" Iya hallo tuan."

" Bagaimana tugasmu? Apakah sudah kau dapatkan informasinya semua?"

" Beres tuan, aku sudah mendapatkannya, tuan jangan khawatir."

" Ok bagus, nanti sore kau temui aku di rumah ya? Ingat jangan sampai lalai pengawasanmu, aku ingin kau menjaganya dengan baik?"

" Baik tuan, akan saya laksanakan perintah anda."

Kemudian telfon ditutup. Ada senyuman yang tersungging di bibir William. Sebuah kesenangan akan segera didapatkan. Dia sepertinya sedang menyusun rencana baru.

" Hmmmm sebuah awal yang baik, sepertinya ini akan sangat mengasyikan ", bisik William sambil tersenyum sembari membolak balikkan handphone di tangannya.

Tiba-tiba pintu ruangannya diketuk seseorang dari luar. William mempersilahkan masuk.

Hellen salah satu pegawainya yang seksi, nampak sedang berdiri di depan pintu ruangannya.

" Masuklah!!" Kata William sambil tetap berdiri di depan jendela tanpa memperhatikan sosok Hellen di belakangnya.

" Baik pak."

William membalikkan tubuhnya. Dia terkesima melihat penampilan Hellen yang semakin hari semakin menantang. Model pakaiannya yang dikenakannya saat ini begitu minim. Hellen memang sudah sejak lama tertarik dengan sosok tampan bosnya itu, dia selalu membayangkan suatu hari William bisa tergoda padanya. William sebenarnya menyadari hal tersebut, namun William memiliki prinsip, dia tidak akan pernah memiliki hubungan khusus dengan salah satu pegawai di kantornya, karena itu bisa merusak profesionalisme kerjanya.

" Duduklah!!" Kata William kemudian sambil mengalihkan pandangannya dari tubuh Hellen.

" Ini pak, saya ingin memberikan data-data yang bapak butuhkan tadi." Kemudian William mengambil sebuah map yang diserahkan Hellen kepadanya.

William membacanya sekilas, kemudian dia mengernyitkan dahinya.

" Statistik ini apa maksudnya? Coba kau jelaskan padaku ", kata William sambil tetap tidak mengalihkan pandangan dari kertas tersebut.

Kemudian Hellen beranjak dari duduknya, dan berdiri di samping William. William sedikit terkejut, Hellen berdiri begitu dekat dengannya, seraya sedikit menunduk sambil menjelaskan laporannya kepada William yang sedang duduk. Posisinya sekarang semakin mempermudah William melihat belahan dadanya, yang sepertinya sengaja dilakukan Hellen untuk menggoda bosnya itu. Hellen yang sangat mengagumi William dan tidak bisa menolak pesonanya itu. Hellen sangat menggebu-nggebu ingin menarik perhatian William.

William menahan nafas berusaha untuk menguasai libidonya yang mulai beranjak naik, dan mencoba konsentrasi pada laporan yang sedang dijelaskan Hellen saat ini.

" Baiklah cukup! Aku sudah paham, silahkan duduk kembali ", kata William.

Hellen kembali menuju tempat duduknya semula, walaupun sebenarnya dia ingin melihat reaksi bosnya lebih jauh terhadap dirinya, namun hingga sampai detik ini sepertinya William sama sekali tidak tertarik dengannya.

" Ok nanti kamu benahi laporan itu, aku sudah memberikan tanda di tulisanmu itu. Jangan lupa aku tunggu laporanmu besok siang di mejaku ini ya?"

" Baik pak."

" Silahkan kembali ke ruanganmu!"

Kemudian Hellen segeara beranjak dari tempat duduknya.

" Permisi pak."

William hanya mengangguk tanpa memperhatikan Hellen lagi, dan sibuk dengan android di tangannya.

" Jangan lupa tutup kembali pintunya ", katanya lagi.

" Baik pak."

" Oh ya satu lagi, besok-besok kau pakai baju yang lebih sopan, aku tidak suka melihatmu seperti itu, jika kau ulangi, kau tidak akan lama duduk di dalam ruanganmu itu lagi." Kata William tetap tanpa menatap Hellen dan masih asyik dengan androidnya.

" Baik pak, maafkan saya."

Hellen segera berlalu dari hadapan William dengan sejuta perasaan marah yang berkecamuk dalam dadanya, dia merasa terhina dengan perlakuan bosnya itu.

" Hmmm seandainya kau bukan pegawaiku, mungkin tadi aku sudah membawamu keluar dari ruanganku ini, dan kukurung di dalam kamar tidurku, shit....!!!" umpat William.

Sementara itu Dhea merasa ketakutan , karena sejak dia keluar dari tempat tinggalnya hingga menuju ke kampus, sepertinya ada seseorang yang sedang mengikutinya. Bahkan dia melihat orang tersebut sedang memasuki gedung administrasi kampusnya. Bram sahabatnya melihat gelagat yang tidak beres pada perubahan sikap Dhea.

" Ada apa Dhe? Sedari datang tadi kamu seperti orang ketakutan begitu, apa ada yang mengkhawatirkanmu?"

" Bram aku merasa ada seorang pria yang mengikutiku sejak aku berangkat ke kampus tadi, aku juga melihatnya memasuki gedung administrasi kampus kita."

" Ahh mungkin itu perasaanmu saja, barangkali dia memang ada keperluan pribadi, jangan berburuk sangka dulu."

" Tidak Bram, aku benar-benar merasa bahwa orang itu mengawasiku, karena sedari pagi tadi dia terus mengikuti di belakangku."

" Tenanglah Dhe, tidak akan terjadi apa-apa denganmu, jika ada sesuatu yang tidak beres segeralah telfon aku ok."

" Iya Bram."

Walaupun Bram sudah berusaha menenangkannya, namun masih ada rasa was-was dalam diri Dhea. Benar saja firasatnya, ternyata orang itu terus mengikutinya hingga dia pulang ke flatnya. Dan saat mengintipnya dari balik jendela kamarnya, orang itu sedang berdiri di bawah pohon di seberang jalan dan seperti sedang mengawasinya. Begitupun saat dia berangkat kerja hingga pulang kerja, orang tersebut seperti mengekorinya terus menerus. Dhea hari ini benar-benar dibuat senewen. Namun anehnya orang tersebut tidak berbuat apa-apa padanya, bahkan saat Dhea bertatapan langsung dengannya, dia justru memberikan senyuman pada Dhea.

" Apa sih maunya orang itu, kenapa dia terus mengikutiku?" tanya Dhea dalam hati.

" Dhea segera masuk ke kamarnya, dilihatnya kembali dari balik tirai jendelanya ", Dhea menarik nafas lega.

" Syukurlah orang itu sudah pergi ", gumamnya.

" Aku harus menelfon Bram ", kata Dhea kemudian.

" Hallo ", suara Bram terdengar di seberang sana.

" Hallo Bram, maaf menelfonmu malam malam."

" Iya Dhe tidak masalah, ada apa?"

" Bram firasatku benar, orang itu benar-benar mengikutiku, dan baru saja dia pergi. Aku sangat khawatir Bram."

" Ok Dhe, tenanglah...tapi kau tidak disakitinya kan?"

" Tidak Bram, dia hanya terus mengikutiku dari belakang, dan herannya dia selalu tersenyum padaku jika aku melihatnya."

" Ya ya ya, ok Dhe tutuplah telfonmu, dan tidurlah...Jangan khawatir tidak akan terjadi apa-apa denganmu, aku akan mencari informasi dahulu, jika sudah kudapatkan, besok aku kabari ya."

" Iya Bram terimakasih ya, maaf selalu merepotkanmu."

" Sudahlah jangan tak enak hati seperti itu."

" Iya Bram, kalau begitu aku tidur dulu."

" Ok selamat tidur Dhe, selamat mimpi indah."

" Iya Bram, selamat malam."

" Selamat malam Dhe."

Bram menarik nafas panjang, sepertinya dia tau siapa orang dibalik ini semua. Perlahan dia menggulirkan tombol pencarian, terlihat nama William di layar hpnya, kemudian Bram segera menelfonnya.

" Hai teman, tumben kau menelfonku malam-malam, untung saja aku tidak sedang bersama seorang wanita, jika tidak sudah pasti tak akan kuangkat telfonmu."

" Aahhh jangan terlalu basa basi Will, kau kan yang mengirim orangmu untuk mengikuti Dhea?"

" Hahaha kenapa? Gadis cantik itu mengadu padamu?"

" Ya Will, hentikanlah, kau sudah sangat menakuti dirinya."

" Hei siapa bilang aku sedang menakutinya, aku hanya ingin mengirimkan orangku untuk menjaganya, sebelum aku benar-benar bisa melakukannya sendiri Bram."

" Tolong hentikanlah kegilaanmu Will, dia bukan seperti wanita-wanita yang biasa kau kencani, dia gadis baik-baik Will, lepaskanlah dia."

" Itulah sebabnya Bram, karena dia berbeda makanya aku tertarik dengannya."

" Will...aku mohon carilah kesenangan dengan wanita lain, jangan dengan dia."

" Bram, kenapa kau berpikiran buruk denganku?"

" Karena aku tau sepak terjangmu Will."

" Sudahlah Bram, kau tidak perlu mengkhawatirkan temanmu itu, aku tidak akan menyakitinya, justru aku akan memberinya kesenangan ok ", kata William sambil tertawa dan segera menutup telfonnya.

" Ahhh kenapa dia tidak pernah bisa berhenti dengan kegilaannya itu, kuncinya semua ada di Dhea, jangan sampai Dhea jatuh dalam pelukan William ", gumam Bram pada diri sendiri.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓦𝓲𝓵𝓵𝓲𝓪𝓶 𝓭𝓪𝓱 𝓫𝓾𝓬𝓲𝓷 𝓪𝓫𝓲𝓼 𝓼𝓪𝓶𝓪 𝓓𝓱𝓮𝓪😅😅😅😅😅😅😅😅😅

2022-08-03

0

mamah lia nia

mamah lia nia

pasti orang suruhan william.... 😄😄😄

2022-01-15

0

Cici moci

Cici moci

kali aja klo william suka beneran sama dhea, bukan pelampiasan doank, karena dhea yg bda dr cewe2 yg dia kenal,, kali aja klo william bucin ma dhea dia bisa berubah jd org baik dan sukur sukur pindah keyakinan....
duh otak aq kok jd berspekulasi sendiri,, sorry thor lnjur baca aja dech biar jelas hehe

2021-01-02

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Insiden Pagi Hari
3 Pertengkaran di toko
4 William kembali menemui Dhea
5 Cerita Bram
6 Insiden William
7 Di rumah Bram
8 Di kampus
9 Di Tempat Kerja Dhea
10 Teror yang dialami Dhea
11 Pria penguntit lagi
12 Kemunculan William
13 William menunggu di depan toko Dhea
14 Janji William dengan Ayahnya
15 Paula menabrak Dhea
16 Dokter Untuk Dhea
17 Rayuan Jessy
18 Tingkah Wiliam Semakin Menjadi
19 Kiriman dari William
20 Pengirim sepatu misterius
21 Di Ruang Kantor William
22 William Memaksa Dhea
23 Telfon William
24 Hujan
25 Dhea sakit
26 William memaksa Dhea pulang
27 Di kamar William
28 Panti Asuhan
29 William mengajak Dhea ke kantornya.
30 Di dalam kantor William
31 Bertemu keluarga William
32 Di Restoran 1
33 Restoran 2
34 Di kamar Dhea
35 Rencana yang gagal
36 Ide Dhea
37 Pulang bersama Andrew
38 William terpedaya
39 Gagal pulang bersama Andrew
40 William memaksa lagi
41 Dhea di rumah William
42 Penampilan Dhea yang mengagumkan
43 Pesta
44 Panti Asuhan
45 Pertengkaran Mike dan William
46 Pulang dari kampus
47 Ngobrol bersama William
48 Kepanikan William
49 Paula menemui Dhea
50 Bersama Mike
51 Mike bertemu William
52 Mike pulang bersama Dhea
53 Kerinduan William
54 William bertengkar dengan Mike
55 Menemui orang tua William
56 William menemui Dhea
57 Makan bersama Mike
58 William putus asa
59 William mengantar Paula ke dokter
60 Mantan istri Mike
61 Fiting baju pengantin
62 William menemui dokter
63 Paula dengan kesombongannya
64 William membawa pergi Dhea
65 Kejujuran William
66 William yang rapuh
67 Usaha Daniel
68 Persiapan pernikahan
69 Pernikahan yang mendebarkan.
70 Pernikahan yang mendebarkan 2
71 Mengungkap kebenaran
72 Kebahagiaan yang datang kembali
73 kekhawatiran Dhea
74 Menjemput Dhea bersamaan
75 Rencana licik William.
76 Dhea yang ternoda
77 Insiden Dhea
78 Kepanikan Bram dan William
79 William berbohong pada Mike
80 Keluar dari rumah sakit
81 Bram marah besar
82 Di apartemen Dhea
83 Pergi ke kampus
84 Perkelahian William dan Mike
85 Mengobati luka William
86 DI apartemen Dhea
87 Di taman kota
88 Di taman kota 2
89 William pergi
90 Kesepian Dhea
91 Mike menjemput Dhea
92 William menelfon Mike
93 Kecemburuan Dhea
94 William datang
95 Di pantai
96 Masak bersama
97 Kecemburuan Dhea.
98 Di apartemen Dhea
99 Kesalahpahaman Dhea
100 Akhir sebuah sandiwara
101 Pasangan baru
102 Menelfon Daniel.
103 Di rumah orang tua William
104 Di apartemen Dhea
105 Di mall
106 Packing
107 Melepas Dhea pergi
108 Di rumah Dhea
109 Bersama Daniel
110 Di restoran bersama Daniel
111 Permohonan ijin Dhea
112 Persiapan menyambut William
113 Menjemput William
114 Bertemu ibu Dhea.
115 Di ruang keluarga
116 Pagi hari
117 Refreshing
118 Perjalanan pulang ke London
119 Pertengkaran
120 Pengacau
121 Di apartemen Dhea
122 Kunjungan tak terduga
123 Sandiwara yang terbongkar
124 Ketakutan Dhea
125 Perpisahan
126 Kesedihan Dhea
127 Ke kampus tanpa William
128 Dhea tidak sadarkan diri
129 Kedatangan Nyonya Christy
130 Keluar dari rumah sakit
131 William menemui Dhea
132 Menjelang wisuda
133 Wisuda
134 Kejujuran Bram
135 William menelfon Bram
136 Menelfon Bram
137 Di bandara
138 Surat Dhea
139 Telfon sang mantan
140 Reihan ke rumah Dhea
141 Pergi bersama Reihan
142 Kekhawatiran ibu Dhea
143 Dhea kembali ke London
144 Dhea datang memenuhi janji
145 Menemui William
146 Kejutan terindah untuk Dhea
147 Tiba di Indonesia
148 Di ruang makan
149 Obrolan bersama orang tua Dhea
150 Fitting baju pengantin
151 Berkunjung ke teman William
152 Pernikahan
153 Puisi romantis William.
154 Malam pertama
155 Bangun pagi hari
156 Kebahagiaan yang tertunda
157 Pagi hari
158 Pertengkaran
159 Pertengkaran mulai menjadi
160 William pergi
161 Di kantor bersama papa William
162 Curhat dengan ibu Dhea
163 Kebahagiaan yang sempurna
164 Happy ending
165 Pengumuman!!!
166 Prolog sesion 2 + visual act
167 William datang tiba-tiba
168 Mike datang
169 Kedatangan William dari kantor
170 Menelfon Bram
171 Makan malam bersama
172 Nostalgia
173 Di taman kota
174 Sampai di rumah papa William
175 Di rumah papa William 1
176 Di rumah papah William 2
177 Di rumah papa William 3
178 Cemburu
179 Nyonya baru
180 Di kamar rumah William
181 Di kamar William 2
182 Flashback William mualaf
183 Flasback William mualaf 2
184 Flasback William mualaf 3
185 Flasback William mualaf 4
186 Flashback William mualaf 5
187 Flasback William mualaf 6
188 Flasback William mualaf 7
189 Flashback William mualaf 8
190 Flasback William mualaf 9
191 Flashback William mualaf 10
192 Flashback William mualaf 11
193 Daniel datang
194 Mengobrol bertiga bersama Daniel
195 Perjalanan menuju kantor
196 Keributan di kantor
197 Keributan di kantor 2
198 Kejutan dari William
199 Kejutan William 2
200 Kejutan William 3
201 Kejutan William 4
202 Telfon papa William
203 Daniel datang
204 Daniel datang2
205 Pesona pramugari
206 Telfon mendadak dari Feri
207 Di kantor polisi
208 Di kantor polisi 2
209 Menuju hotel
210 Rapat mendadak
211 Kembali ke rumah
212 Pergi ke mall
213 Pergi ke mall 2
214 Cemburu
215 Cemburu 2
216 Pulang ke rumah
217 Di rumah
218 Baikan
219 Telfon dari Daniel
220 Masalah kehamilan Dhea
221 Persiapan ke rumah sakit
222 Perjalanan ke rumah sakit
223 Pulang dari rumah sakit
224 Di restoran ayam goreng
225 Telfon dari papa William
226 Kedatangan Dokter Sherli
227 Berita mengejutkan Dhea
228 Menelfon orang tua Dhea.
229 Kedatangan orang tua Dhea
230 mengobrol dengan orang tua Dhea
231 Nasehat orang tua Dhea
232 Kejang
233 Dhea ingin pulang
234 Penyebab Dhea meminta pulang
235 Keputusan terakhir
236 Mengabari Papa William
237 Operasi
238 Mengambil gambar anaknya
239 Berita yang sangat mengejutkan
240 Mengabari Dhea
241 Mencoba move on
242 telfon papa dan Daniel
243 Kisah cinta Mike
244 Menuju restoran
245 Daniel menemui Mike
246 William yang aneh
247 Persiapan ke London
248 Ditelfon Bram
249 Insiden
250 Insiden 2
251 Insiden 3
252 Kepulangan supir Dhea
253 Tamu mengejutkan
254 Cerita William
255 Pagi yang indah
256 Naik pesawat
257 Dijemput Daniel
258 Di jalan
259 PENGUMUMAN
260 Tiba di rumah Papa William
261 Di ruang makan
262 Di ruang makan 2
263 Pertengkaran Mike
264 Pagi yang menyebalkan
265 Makan pagi
266 Bertengkar lagi
267 Bersama William dan Daniel
268 Bersama William dan Daniel 2
269 Bersama Willism dan Daniel 3
270 Bersama Dhea dan papa
271 Bersama Dhea dan papa2
272 Berkumpul bersama di depan kolam renang
273 Di depan kamar Deasy
274 Kembali ke rumah
275 Telfon dari Deasy
276 Selesai menelfon Deasy
277 Kedatangan Feri
278 Mengobrol dengan Feri
279 Menelfon Mike
280 Bertengkar dengan Deasy
281 Deasy menelfon Dhea
282 Menegur Deasy
283 Deasy Melahirkan
284 Kondisi anak Deasy
285 Mike menelfon papanya
286 Papa Mike datang
287 Kedatangan Dhea dan William
288 Penjelasan Mike
289 Kemarahan Deasy
290 Mengobrol di rumah papa
291 Mike datang
292 Di apartement
293 Di rumah sakit
294 Pulang dari rumah sakit
295 Mengantarkan Dhea dan William
296 Mengantar William dan Dhea 2
297 Kebahagiaan Sempurna
298 Penutup
Episodes

Updated 298 Episodes

1
Prolog
2
Insiden Pagi Hari
3
Pertengkaran di toko
4
William kembali menemui Dhea
5
Cerita Bram
6
Insiden William
7
Di rumah Bram
8
Di kampus
9
Di Tempat Kerja Dhea
10
Teror yang dialami Dhea
11
Pria penguntit lagi
12
Kemunculan William
13
William menunggu di depan toko Dhea
14
Janji William dengan Ayahnya
15
Paula menabrak Dhea
16
Dokter Untuk Dhea
17
Rayuan Jessy
18
Tingkah Wiliam Semakin Menjadi
19
Kiriman dari William
20
Pengirim sepatu misterius
21
Di Ruang Kantor William
22
William Memaksa Dhea
23
Telfon William
24
Hujan
25
Dhea sakit
26
William memaksa Dhea pulang
27
Di kamar William
28
Panti Asuhan
29
William mengajak Dhea ke kantornya.
30
Di dalam kantor William
31
Bertemu keluarga William
32
Di Restoran 1
33
Restoran 2
34
Di kamar Dhea
35
Rencana yang gagal
36
Ide Dhea
37
Pulang bersama Andrew
38
William terpedaya
39
Gagal pulang bersama Andrew
40
William memaksa lagi
41
Dhea di rumah William
42
Penampilan Dhea yang mengagumkan
43
Pesta
44
Panti Asuhan
45
Pertengkaran Mike dan William
46
Pulang dari kampus
47
Ngobrol bersama William
48
Kepanikan William
49
Paula menemui Dhea
50
Bersama Mike
51
Mike bertemu William
52
Mike pulang bersama Dhea
53
Kerinduan William
54
William bertengkar dengan Mike
55
Menemui orang tua William
56
William menemui Dhea
57
Makan bersama Mike
58
William putus asa
59
William mengantar Paula ke dokter
60
Mantan istri Mike
61
Fiting baju pengantin
62
William menemui dokter
63
Paula dengan kesombongannya
64
William membawa pergi Dhea
65
Kejujuran William
66
William yang rapuh
67
Usaha Daniel
68
Persiapan pernikahan
69
Pernikahan yang mendebarkan.
70
Pernikahan yang mendebarkan 2
71
Mengungkap kebenaran
72
Kebahagiaan yang datang kembali
73
kekhawatiran Dhea
74
Menjemput Dhea bersamaan
75
Rencana licik William.
76
Dhea yang ternoda
77
Insiden Dhea
78
Kepanikan Bram dan William
79
William berbohong pada Mike
80
Keluar dari rumah sakit
81
Bram marah besar
82
Di apartemen Dhea
83
Pergi ke kampus
84
Perkelahian William dan Mike
85
Mengobati luka William
86
DI apartemen Dhea
87
Di taman kota
88
Di taman kota 2
89
William pergi
90
Kesepian Dhea
91
Mike menjemput Dhea
92
William menelfon Mike
93
Kecemburuan Dhea
94
William datang
95
Di pantai
96
Masak bersama
97
Kecemburuan Dhea.
98
Di apartemen Dhea
99
Kesalahpahaman Dhea
100
Akhir sebuah sandiwara
101
Pasangan baru
102
Menelfon Daniel.
103
Di rumah orang tua William
104
Di apartemen Dhea
105
Di mall
106
Packing
107
Melepas Dhea pergi
108
Di rumah Dhea
109
Bersama Daniel
110
Di restoran bersama Daniel
111
Permohonan ijin Dhea
112
Persiapan menyambut William
113
Menjemput William
114
Bertemu ibu Dhea.
115
Di ruang keluarga
116
Pagi hari
117
Refreshing
118
Perjalanan pulang ke London
119
Pertengkaran
120
Pengacau
121
Di apartemen Dhea
122
Kunjungan tak terduga
123
Sandiwara yang terbongkar
124
Ketakutan Dhea
125
Perpisahan
126
Kesedihan Dhea
127
Ke kampus tanpa William
128
Dhea tidak sadarkan diri
129
Kedatangan Nyonya Christy
130
Keluar dari rumah sakit
131
William menemui Dhea
132
Menjelang wisuda
133
Wisuda
134
Kejujuran Bram
135
William menelfon Bram
136
Menelfon Bram
137
Di bandara
138
Surat Dhea
139
Telfon sang mantan
140
Reihan ke rumah Dhea
141
Pergi bersama Reihan
142
Kekhawatiran ibu Dhea
143
Dhea kembali ke London
144
Dhea datang memenuhi janji
145
Menemui William
146
Kejutan terindah untuk Dhea
147
Tiba di Indonesia
148
Di ruang makan
149
Obrolan bersama orang tua Dhea
150
Fitting baju pengantin
151
Berkunjung ke teman William
152
Pernikahan
153
Puisi romantis William.
154
Malam pertama
155
Bangun pagi hari
156
Kebahagiaan yang tertunda
157
Pagi hari
158
Pertengkaran
159
Pertengkaran mulai menjadi
160
William pergi
161
Di kantor bersama papa William
162
Curhat dengan ibu Dhea
163
Kebahagiaan yang sempurna
164
Happy ending
165
Pengumuman!!!
166
Prolog sesion 2 + visual act
167
William datang tiba-tiba
168
Mike datang
169
Kedatangan William dari kantor
170
Menelfon Bram
171
Makan malam bersama
172
Nostalgia
173
Di taman kota
174
Sampai di rumah papa William
175
Di rumah papa William 1
176
Di rumah papah William 2
177
Di rumah papa William 3
178
Cemburu
179
Nyonya baru
180
Di kamar rumah William
181
Di kamar William 2
182
Flashback William mualaf
183
Flasback William mualaf 2
184
Flasback William mualaf 3
185
Flasback William mualaf 4
186
Flashback William mualaf 5
187
Flasback William mualaf 6
188
Flasback William mualaf 7
189
Flashback William mualaf 8
190
Flasback William mualaf 9
191
Flashback William mualaf 10
192
Flashback William mualaf 11
193
Daniel datang
194
Mengobrol bertiga bersama Daniel
195
Perjalanan menuju kantor
196
Keributan di kantor
197
Keributan di kantor 2
198
Kejutan dari William
199
Kejutan William 2
200
Kejutan William 3
201
Kejutan William 4
202
Telfon papa William
203
Daniel datang
204
Daniel datang2
205
Pesona pramugari
206
Telfon mendadak dari Feri
207
Di kantor polisi
208
Di kantor polisi 2
209
Menuju hotel
210
Rapat mendadak
211
Kembali ke rumah
212
Pergi ke mall
213
Pergi ke mall 2
214
Cemburu
215
Cemburu 2
216
Pulang ke rumah
217
Di rumah
218
Baikan
219
Telfon dari Daniel
220
Masalah kehamilan Dhea
221
Persiapan ke rumah sakit
222
Perjalanan ke rumah sakit
223
Pulang dari rumah sakit
224
Di restoran ayam goreng
225
Telfon dari papa William
226
Kedatangan Dokter Sherli
227
Berita mengejutkan Dhea
228
Menelfon orang tua Dhea.
229
Kedatangan orang tua Dhea
230
mengobrol dengan orang tua Dhea
231
Nasehat orang tua Dhea
232
Kejang
233
Dhea ingin pulang
234
Penyebab Dhea meminta pulang
235
Keputusan terakhir
236
Mengabari Papa William
237
Operasi
238
Mengambil gambar anaknya
239
Berita yang sangat mengejutkan
240
Mengabari Dhea
241
Mencoba move on
242
telfon papa dan Daniel
243
Kisah cinta Mike
244
Menuju restoran
245
Daniel menemui Mike
246
William yang aneh
247
Persiapan ke London
248
Ditelfon Bram
249
Insiden
250
Insiden 2
251
Insiden 3
252
Kepulangan supir Dhea
253
Tamu mengejutkan
254
Cerita William
255
Pagi yang indah
256
Naik pesawat
257
Dijemput Daniel
258
Di jalan
259
PENGUMUMAN
260
Tiba di rumah Papa William
261
Di ruang makan
262
Di ruang makan 2
263
Pertengkaran Mike
264
Pagi yang menyebalkan
265
Makan pagi
266
Bertengkar lagi
267
Bersama William dan Daniel
268
Bersama William dan Daniel 2
269
Bersama Willism dan Daniel 3
270
Bersama Dhea dan papa
271
Bersama Dhea dan papa2
272
Berkumpul bersama di depan kolam renang
273
Di depan kamar Deasy
274
Kembali ke rumah
275
Telfon dari Deasy
276
Selesai menelfon Deasy
277
Kedatangan Feri
278
Mengobrol dengan Feri
279
Menelfon Mike
280
Bertengkar dengan Deasy
281
Deasy menelfon Dhea
282
Menegur Deasy
283
Deasy Melahirkan
284
Kondisi anak Deasy
285
Mike menelfon papanya
286
Papa Mike datang
287
Kedatangan Dhea dan William
288
Penjelasan Mike
289
Kemarahan Deasy
290
Mengobrol di rumah papa
291
Mike datang
292
Di apartement
293
Di rumah sakit
294
Pulang dari rumah sakit
295
Mengantarkan Dhea dan William
296
Mengantar William dan Dhea 2
297
Kebahagiaan Sempurna
298
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!