Chapter 16

...Keajaiban selalu terjadi pada setiap orang, dan gue harap gue salah satunya....

...>Arzen <...

.......

...✨✨✨...

Udara sejuk di pagi hari menemani rutinitas Arzen, dia sedang bersiap hendak pergi jogging. Berhubung hari ini tanggal merah dan sekolah Arzen libur, dia ingin merilekskan tubuh dan pikirannya.

Tiga hari sudah berlalu sejak pertengkaran Zion dan Zella, selama tiga hari itu Zion tidak pulang ke rumah sedangkan Zella? Dia masih bersikap akrab pada Arzen seperti biasa, tidak ada raut kesal yang terlihat di wajah Zella setiap kali Arzen menolak bahkan memaki wanita itu.

Persiapan Arzen baru saja selesai, dia mengambil ponsel dan juga earphone lalu bergegas menuju pintu kamarnya. Begitu dia membuka pintu, Arzen di kejutkan dengan sosok Zella yang berdiri sambil tersenyum cerah didepan kamar miliknya.

"Pagi, Sayang," sapa Zella ceria.

"Ngapain anda berdiri di sini?" sahut Arzen menunjukan raut tak suka.

Zella merasa kikuk, hingga tanpa sadar dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan kembali menjawab pertanyaan Arzen.

"Mommy mau ikut jogging boleh?"

Salah satu alis Arzen naik, dia meneliti pakaian yang di kenakan Zella. Ternyata dia sudah bersiap sejak tadi, terlihat dari pakaian jogging yang melekat pada tubuh ibu tirinya tersebut.

"Nggak!" tolak Arzen mentah-mentah.

"Ayolah, Mommy nggak bakal gangguin kamu kok janji,"

Zella menunjukan jari kelingkingnya di depan Arzen, namun Arzen mengabaikan hal tersebut dia lebih memilih pergi meninggalkan Zella di depan kamarnya.

"Zen, Arzen! Tungguin Mommy," teriak Zella sambil berlari kecil mengejar Arzen.

Mereka berdua keluar dari kediaman secara beriringan, banyak pelayan yang keheranan karena sikap Zella semakin hari menunjukan ke arah yang lebih baik.

Tidak ada lagi suara bentakan dan teriakan dari Zella kepada Arzen, dan juga tidak ada lagi dokter yang sering mondar mandir di mansion itu.

Semua menyambut perubahan Zella dengan senang hati, hanya saja Arzen yang masih belum bisa menerima Zella seutuhnya.

Selang beberapa menit kemudian, mereka mulai berlari santai mengitari komplek rumah mereka. Zella mengekori Arzen seperti anak ayam, pandangannya selalu tertuju pada punggung Arzen dia masih tak percaya bahwa statusnya yang jomblo telah naik pangkat menjadi ibu.

'Gila, gue nggak nyangka udah punya anak sebesar itu,' batin Zella merasa bangga dengan pencapaiannya.

Suasana yang sejuk di sertai hembusan angin pagi membuat langkah kaki mereka terasa ringan, tanpa mereka sadari mereka sudah berputar mengelilingi komplek selama lima belas kali.

Keringat mulai mengalir dari kening dan tubuh mereka, hingga saat putaran terakhir Arzen berbelok ke arah taman begitu juga dengan Zella.

Mereka duduk di sebuah bangku, Zella menyeka keringatnya menggunakan handuk yang melingkar di leher.

"Seger banget, udah lama gue nggak jalan kaya gini," gumam Zella.

Arzen yang duduk di samping Zella menoleh, dia melihat wajah ibu tirinya memerah. Namun senyum di wajah Zella sama sekali tidak luntur, hal itu membuat Arzen heran.

Zella yang merasa di perhatikan tiba-tiba ingin menjahili Arzen, "Mommy tau Mommy cantik, jangan di lihatin terus,Zen, Mommy malu."

Seketika Arzen memutar kedua bola matanya dengan malas, dia mengalihkan pandangannya ke arah depan. Zella tertawa lirih melihat tingkah Arzen, dia mendongak ke atas melihat langit yang membentang luas.

"Hidup itu cape, kan, Zen? Tapi mati lebih cape." Keluh Zella.

Tanpa menoleh Arzen menjawab, "Jangan sok tau, anda belum pernah mengalami kematian! Jangan berdrama."

"Ya, ragaku memang belum pernah mati tapi jiwaku sudah, Zen, jauh sebelum kamu lahir ke dunia ini."

Arzen menoleh, dapat dia lihat raut wajah Zella berubah sendu. Entah mengapa hal itu mengganggu perasaannya, Arzen ingin menanyakan alasan di balik perkataan Zella barusan namun dia sangat gengsi, hingga beberapa menit kemudian Zella kembali bersuara.

"Untungnya kamu berhasil bertahan dari sikap jahat ku selama ini," Zella menoleh dia memberikan senyuman yang begitu tulus pada Arzen.

"Terima kasih sudah bertahan hidup, Arzen, dan maaf karena aku gagal menjadi ibu yang baik untukmu," imbuh Zella.

Arzen dapat merasakan ucapan Zella sangat tulus, tidak ada kebohongan dalam perkataannya barusan.

Zella berdiri dari bangku tempatnya duduk, "Mommy pulang dulu yah, jangan di sini terlalu lama Mommy tunggu di rumah."

Selepas mengatakan hal tersebut, Zella pergi dari taman. Arzen melihat punggung Zella yang semakin menjauh, ada setitik perasaan hangat mulai menyelimuti hatinya.

"Apa gue boleh berharap meski itu hanya ilusi?" gumam Arzen tanpa mengalihkan pandangannya dari Zella.

...***...

Perasaan Zella semakin membaik saat berjalan menuju rumahnya, begitu sampai di halaman rumah dia melihat mobil Elzion sudah terparkir di sana.

Zella berdecak sebal, dengan malas Zella melanjutkan langkahnya menuju pintu mansion.

Ceklek.

Begitu dia membuka pintu, Zella melihat Zion dan Kennan sedang duduk di kursi meja makan sembari menikmati secangkir kopi dan koran di tangan mereka masing-masing.

'Enak banget hidup mereka, datang-datang langsung ngopi,' batin Zella menggerutu.

Tanpa melihat ke arah Zion, dia berjalan lurus menuju tangga. Namun di pertengahan jalan suara Zion membuatnya berhenti.

"Duduk dulu, Zel, ada yang ingin aku bicarakan denganmu!" ucap Zion tak terbantahkan.

"Gue mau mandi dulu, bisa nanti, kan?" sahut Zella tanpa menoleh ke arah suaminya.

"Kalau di perintah suami itu yang nurut, kau itu istrinya jangan jadi pembangkang! Dasar tidak tau diri," cetus Kennan yang sejak tadi diam.

Zella merasa kesal saat Kennan ikut terlibat dalam pembicaraannya dengan Zion, dia membelokan langkahnya menuju meja makan. Begitu sampai dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada, Zella menarik sudut bibirnya ke atas saat kedua netranya bertatapan dengan Kennan.

"Heh, Tuan asisten yang terhormat! Lo itu cuma bawahan Zion, posisi lo sama gue masih tinggian gue. Lain kali jaga mulut lo sialan, gue nggak suka di kritik sama orang yang sok pinter tapi nggak punya otak!" ujar Zella sarkas.

Sontak kedua bola mata Kennan melotot, dia tidak percaya kata-kata seperti itu akan keluar dari wanita yang dulunya selalu diam dan menundukkan kepala setiap kali berhadapan dengan Zion.

"Kau-"

"Cukup! Jika kalian ingin ribut, lebih baik keluar dari sini!" Zion tiba-tiba memotong perkataan Kennan.

Mendengar hal itu Zella tersenyum remeh, dia kembali berucap, "Tuh dengerin majikan lo, masih pagi udah ngajak ribut aja emang dasar mulut tante-tante,"

BRAAK.

Zion mengebrak meja hingga membuat kopinya tumpah, dia menoleh ke arah Zella sorot matanya terlihat dingin, tanpa di duga Zion membentak Zella sangat keras.

"ZELLA, CUKUP! Jangan memancing keributan jam segini,"

"Kenapa jadi gue? jelas-jelas bawahan lo yang mulai duluan," sahut Zella tak terima.

Elzion memijit pelipisnya pelan, dia mulai kewalahan menghadapi sikap Zella semenjak istrinya itu berubah.

"Zel, bisakah kamu mengalah? Kennan hanya ingin menasihatimu saja, tidak perlu kamu tersinggung seperti itu,"

Zella terkekeh hambar, lagi dan lagi dia yang harus mengalah. Bahkan dia di paksa memaklumi penghinaan yang di berikan Kennan, Zella mencondongkan tubuhnya ke arah Zion dia menunjuk dada Zion yang terbalut kemeja.

"Lo... emang nggak punya hati, El! Lo bahkan nggak bisa bedain mana menasehati mana menghakimi, kalau gue yang bilang seperti sama lo apa lo bakal memakluminya hah?"

"Zel, aku hanya-"

"Tolol! nyesel gue punya suami tapi sikapnya bajingan kaya lo!" Zella memotong ucapan Zion.

Degh.

Zion tak berkutik, dia terlihat syok mendengar ucapan Zella. Kini Zella menoleh ke arah Kennan yang masih terdiam melihat perseteruan antara dia dan suaminya.

"Lo juga sama, kalo lo nggak suka sama gue nggak usah mengkritik urusan rumah tangga gue, tugas lo cuma ngurus perusahan bukan rumah tangga orang! bego kok di pelihara," ejek Zella dan berlalu dari hadapan kedua pria itu.

Kennan menganga tak percaya dengan penglihatannya, "D-dia Zella, kan?" ucap kedua pria itu bersamaan.

Terpopuler

Comments

Bolobou Kosuabon

Bolobou Kosuabon

bener hahahhhahaha

2024-06-28

12

Osie

Osie

laah bener zella..kenyang cm asisten dikantor..ngapain ikut campur RT atasannya...nah tinggal hempaskan aja dua laki tuh zella

2024-06-03

2

Îen

Îen

ya allah ngefans berat gw sm zella😍😍😍😍😍😍😍😍😍

2024-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82: Main Story 1
83 Chapter 83: Main Story 2
84 Chapter 84: Tamat.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82: Main Story 1
83
Chapter 83: Main Story 2
84
Chapter 84: Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!