Chapter 11

...Jika dia bukan tujuan bagimu, maka dia adalah ujian untukmu....

...>Zella <...

.......

...✨✨✨...

Lucifer university, kampus elit yang sangat di gandrungi banyak remaja. Bukan hanya namanya yang unik, namun para mahasiswanya juga tak kalah unik.

Kebanyakan yang menempuh pendidikan di sana adalah laki-laki yang memiliki keahlian beladiri, hanya ada beberapa perempuan yang berani berkuliah di dalam kampus yang memiliki julukan Rantipole atau biasa di kenal dengan Kelompok yang liar.

Bahkan banyak mahasiswa dan mahasiswi yang lulus dari sekolah tersebut, bekerja sebagai bodyguard dan mata-mata bagi orang-orang kalangan atas.

Zella memarkirkan mobilnya di area parkiran kampus, di dalam mobil Zella mengamati kampus barunya. Terlihat bangunan itu sangat besar dan terkesan seram karena di dominasi warna gelap, terlebih lambang burung yang terpajang di pintu masuk nampak sangat mengintimidasi.

"Ish, ini kampus apa tempat sekte sesat sih horor banget suasananya." Gerutu Zella di dalam mobil.

Dia mengambil kacamata hitam yang ada di dalam ransel lalu memakainya, dia mulai membuka pintu mobil begitu dia menunjukan wajahnya dia langsung mendapat sorakan dari beberapa mahasiswa yang berada di halaman parkiran.

Zella menurunkan sedikit kacamatanya, dapat dia lihat tatapan mengejek mengarah padanya.

"Cih dasar bocah, titel gelarnya doang yang tinggi tapi attitude nggak di pakai." Dengus Zella seraya meninggalkan parkiran.

Baru saja dia sampai di lorong, sebuah tepung menghantam punggungnya. Sontak tubuh Zella membeku di tempat, dia menunduk melihat butiran putih berjatuhan dari belakang tubuhnya.

Zella membalikan badannya, dia penasaran seperti apa orang yang berani melakukan hal itu di pagi hari.

Begitu Zella berbalik, dia melihat beberapa mahasiswa dan mahasiswi sedang tertawa terbahak-bahak di hadapannya.

"Ada yang lucu?" ujar Zella setelah beberapa saat mengamati suasana.

"Ada! Lo lucu mirip badut hahaha." Sahut salah satu gadis yang belum Zella ketahui namanya.

Para mahasiswa dan mahasiswi yang ada di sekitar sana, semakin mengencangkan tawa mereka seolah Zella adalah tontonan yang sudah lama mereka nantikan.

Zella mendecakan lidahnya cukup keras, hingga membuat tawa mereka seketika berhenti berganti dengan tatapan mencemooh seperti melihat kotoran di depannya.

"Berani lo sekarang heh? Mentang-mentang Ziven selalu belain lo, makanya lo jadi besar kepala!" tukas gadis di depan Zella.

Zella mengamati gadis itu dari bawah sampai atas, lalu dia menjawab ucapan gadis itu dengan santai.

"Lo iri? Kalo iri saingi dong jangan ngajak tawuran satu kampung. Eh lupa, lo kan pecundang mana berani lawan gue sendirian." Ejek Zella.

Perkataan provokatif barusan di sambut sorakan para orang-orang yang ada di sana, mereka semakin antusias menyaksikan Zella dan gadis itu beradu argumen.

"Woah, Zella mulai berani."

"Gila, duo cecan makin ganas."

"Sasha, jangan mau kalah woi."

Seperti itulah ocehan para mahasiswa yang berada di sana, Zella jadi mengetahui siapa gadis yang sejak tadi mengajak ribut terus dengannya.

Diam-diam Zella menarik salah satu sudut bibirnya ke atas, kini dia paham alasan mengapa gadis itu mengganggunya. Sasha adalah mantan pacar Ziven, itu yang dia dapat dari ingatan Zella Alyshon.

Zella mendekat, dia mengikis jarak di antara mereka berdua. Tanpa sadar Sasha melangkah mundur setiap kali Zella mendekat.

"Sasha Halley, nama lo bagus tapi sayang..."

"Sayang apaan tuh~" sahut para mahasiswa yang ada di sana.

"Lo nggak punya attitude, hanya karena orang tua lo kaya lo pikir bisa seenaknya sendiri? di sini lo cuma mahasiswi biasa sama seperti gue! Selagi gue masih bicara baik-baik sama lo, mending lo jangan ganggu gue sebelum lo menyesal nantinya." Lanjut Zella penuh penekanan.

Tubuh Sasha bergetar menahan amarah yang hampir meluap, kedua tangannya mengepal erat hal itu tak luput dari penglihatan Zella.

'Gue kira cuma di dunia nyata aja kekuasaan jadi bahan kesombongan, ternyata di sini juga sama.' Batin Zella prihatin.

Sasha merasa terhina karena dia baru pertama kali mendapat tekanan seperti itu dan itu pun dari Zella, karena biasanya setiap kali mereka bertemu Zella selalu diam saja jika dia ganggu.

Zella tersenyum remeh, dia menepuk kedua pundak Sasha hingga membuat Sasha terlonjak kaget.

"Karena lo yang mulai, maka gue juga nggak bakal tinggal diam." Ujar Zella santai.

"M-maksud lo apa?"

Tanpa menjawab, Zella melepas kemeja milik Sasha yang membalut dress mininya. Semua orang yang menyaksikan hal itu ternganga tak percaya, Zella lalu melepas bajunya sendiri yang terkena tepung dan hanya meninggalkan tank top berwarna gelap.

Para pemuda yang melihat tubuh Zella dan Sasha hanya bisa meneguk ludahnya dengan kasar, kulit putih mulus seperti susu sangat menggoda di mata para pemuda tersebut.

Sasha mengepalkan kedua tangannya, "Lo gila hah? kenapa lo lepas baju gue sialan."

"Baju gue kotor karena ulah lo, nggak mungkin juga gue masuk kelas pake baju kaya gini, kan." Sahut Zella acuh.

"Tapi itu keterlaluan, Zel! Lo mempermalukan gue di depan umum," teriak Sasha.

"Gue kira lo udah nggak punya malu, soalnya lo cuma bisa mempermalukan orang doang. Anggap aja kejadian ini sebagai awal guncangan harga diri lo yang tinggi itu."

Perkataan Zella mampu membungkam mulut Sasha, namun saat Zella hendak memakai kemeja milik Sasha tiba-tiba kemeja itu di rebut dan di lepar ke tanah.

Zella menoleh, dia melihat Ziven sudah berdiri di sampingnya tanpa tau kapan pemuda itu datang.

"Ven, kapan lo-"

"Pake punya gue aja, jangan pake baju punya comberan kaya dia." Ujar Ziven sambil memakaikan hoodie berwarna putih pada Zella tanpa permisi.

"Terus lo gimana?" sahut Zella.

Dia melihat Ziven hanya mengenakan kaos oblong berwarna hitam, semua orang yang menyaksikan adegan tersebut bersiul menggoda Ziven dan juga Zella.

Berbeda dengan Sasha yang semakin marah melihat interaksi Ziven dan Zella, Sasha meraih pergelangan tangan Ziven yang sedang membenarkan rambut Zella.

"Ziven, kamu apa-apaan sih? Kenapa kamu nolongin dia?" protes Sasha.

"Emang kenapa? Dia cewek gue udah sepatutnya gue nolongin cewek gue, kan." Sahut Ziven dingin.

"Tapi aku juga pacar kamu, Ven!" sentak Sasha.

Ziven berdecih sinis, "Lo bukan pacar gue lagi, jangan halu! Sejak lo selingkuh sama cecunguk itu lo bukan siapa-siapa lagi buat gue, ingat itu Sasha!"

Perseteruan Ziven dan Sasha membuat Zella merasa terhibur, dia mengeluarkan satu permen dari saku celananya dan mulai memakan permen tersebut, dia ingin merokok namun itu tidak mungkin dia lakukan saat ini.

"Pasang tuh telinga baik-baik, Nona Sasha! Kalo lo segitu cintanya sama Ziven, harusnya lo bisa menjaga kepercayaan dia kalo udah kaya gini lo juga yang nyesel, kan." Imbuh Zella.

Tiba-tiba Zella meraih tangan Ziven lalu menggenggamnya, hal itu membuat Ziven terkejut terlebih saat ini mereka sedang berada di depan umum, Ziven sangat ingat dengan jelas bahwa Zella selalu menolak jika dia ingin menggenggam tangannya meski itu hanya untuk mengusir Sasha.

Ziven menunduk, perlahan jari-jarinya menyusup ke dalam jemari Zella. Tanpa dia sadari dia sudah menarik sudut bibirnya sedikit ke atas, ada rasa geli yang menjalar dalam hatinya.

'Tangannya sangat mungil di bandingkan denganku,' batin Ziven setelah mengamati telapak tangan Zella.

Namun kesenangannya segera sirna saat dia mendengar suara tamparan yang sangat keras tepat di depannya, Ziven mendongak seketika kedua pupil matanya melebar.

"Zella!" panik Ziven.

Belum sempat dia bertanya, dia melihat Zella melayangkan tendangan ke arah perut Sasha hingga membuatnya terpental dan muntah darah.

"Z-Zel, tung-"

Perkataan Ziven terpotong begitu saja, ketika Zella melepas genggaman tangannya. Dia memperhatikan Zella berjalan ke arah Sasha yang masih terduduk lemah di halaman kampus.

Semua orang menjadi panik saat mereka melihat raut wajah Zella berubah merah padam, baru saja Ziven akan berlari ke arah Zella sesuatu sudah lebih dulu terjadi, semua orang yang ada di sana berteriak histeris.

"ZELLA! JANGAN-"

Terpopuler

Comments

Pandagabut🐼

Pandagabut🐼

kampusnya Dajjal kah??

2024-11-20

0

Maratus soleha

Maratus soleha

semuanya dark 🤏

2024-06-11

2

meMyra

meMyra

horror ya nama kampusnya

2024-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82: Main Story 1
83 Chapter 83: Main Story 2
84 Chapter 84: Tamat.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82: Main Story 1
83
Chapter 83: Main Story 2
84
Chapter 84: Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!