Chapter 14

...Bertempur lah hingga hancur, karena dunia terlalu kejam bagi wanita yang lemah....

...>Zella <...

.......

...✨✨✨...

Tangan Zella yang terulur kembali dia tarik, dia menatap nanar pada paper bag yang di injak oleh suaminya. Zella tidak menyayangkan harganya yah mahal, tapi kue itu dia beli dengan penuh perasaan saat memilihnya.

Dia sudah membayangkan akan memakan kue itu, sambil menikmati secangkir teh dan beberapa buku yang akan dia baca nantinya.

Namun khayalan Zella seketika hancur saat melihat kuenya berantakan, baru saja kekesalan nya hilang setelah kejadian di kampus, tapi sekarang dia harus kembali bergelut dengan emosi.

Zella menegakan kembali tubuhnya, dia menyisir rambut hitamnya ke kebelakang. Hari ini benar-benar ujian kesabaran baginya, namun sial sekali bagi Elzion karena dia telah membangunkan singa yang baru saja tertidur.

"Sejak kapan lo perduli gue punya simpanan atau nggak hah, kalau pun gue punya urusannya sama lo apa?" ujar Zella menatap dingin ke arah suaminya.

"Aku suami kamu, Zel! Apa pantas seorang istri melakukan hal menjijikan seperti itu di belakang suaminya!" bentakan Elzion tak membuat nyali Zella ciut.

Zella menyilangkan kedua tangannya di depan dada, dia kembali berkata, "Lo tau itu menjijikan, tapi kenapa lo juga melakukan hal itu heh?"

Degh.

Skakmat, Elzion terdiam namun terlihat jelas bahwa dia masih menahan amarahnya. Zella menarik salah satu sudut bibirnya ke atas hingga membetuk seringai, dia kembali melanjutkan ucapannya.

"Gue emang istri lo, tapi apa lo lupa kalo istri adalah cerminan dari suaminya! Gue cuma mengcopy perbuatan yang lo lakuin sama gue!"

"Apa kamu tidak malu menodai pernikahan kita? Aku melakukanya karena khilaf, Zel! Bukan karena sengaja!" elak Elzion tak terima di salahkan.

"Lo duluan yang menodai janji kita, El! Bahkan lo yang menghancurkan hidup gue!" Zella menjeda ucapannya sejenak.

Dia merasa dadanya begitu sesak, ada bongkahan kekecewaan tak terlihat yang bersembunyi di dalam hatinya.

"Dimana-mana selingkuh itu di lakukan secara sadar, El! Lo kira gue bodoh sampai nggak bisa menilai sendiri hal seperti itu hah!"

"Semua itu terjadi secara nggak sengaja, saat itu kamu juga sedang marah denganku, Zel." Sahut Elzion membela diri.

Sontak tawa Zella pecah, tawa hambar yang terdengar sangat menyayat hati. Tidak pernah Zella bayangkan sebelumnya, bahwa dia akan menghadapi dilema yang begitu membuang banyak energinya, padahal di kehidupannya yang dulu dia selalu hidup menjomblo.

"Ha..ha..ha.. jadi lo mau bilang kalo semua itu salah gue? Lo selingkuh karena gue?"

Elzion menggeleng ragu, dia kembali menjawab, "Bukan itu maksud aku, Zel, cuma semua memang terjadi karena aku bertengkar denganmu."

"Bajingan!" umpat Zella tak bisa lagi membendung emosinya.

Kedua bola mata Elzion membulat sempurna, kata-kata Zella barusan terdengar sangat kasar di telinganya. Tidak ada lagi sosok Zella yang anggun, dan menjujung tinggi harga dirinya.

"Hanya karena gue cewek, lo bisa seenak jidat nyalahin gue gitu! Denger baik-baik, El! mau kita bertengkar atau pun adu jotos kalau pada dasar lo nggak gampangan, lo nggak mungkin melakukan hal itu!"

PLAAAK.

Tanpa di duga, Elzion menampar wajah Zella hingga membuatnya menoleh ke samping. Zella merasakan kebas di area pipinya, tamparan Elzion sangat keras hingga membuat tulang pipi Zella terasa remuk.

'Bangke, wajah gue bisa bonyok.' Batin Zella kesal.

Belum selesai Zella meratapi nasib, tiba-tiba kedua pundaknya di cengkeram sangat erat hingga membuat pundak Zella berdenyut.

"Jaga mulutmu, Zel! Aku tidak suka caramu menuduhku sebagai pria gampangan! Di sini kamu yang murahan, kamu menjajakan tubuhmu pada pria lain hanya untuk membalas dendam pada-"

BUUGH.

Tubuh Elzion terhuyung ke belakang sebelum dia sempat menyelesaikan ucapannya, tendangan dari Zella berhasil mengenai perutnya hingga dia merasa isi perutnya akan keluar.

Zella berjalan mendekati suaminya, tanpa aba-aba dia menarik kerah baju Elzion dengan kasar.

"Gue udah bilang, kan, gue sedang menunjukan perbuatan yang udah lo lakuin sama gue sebelumnya! ini belum seberapa, El! Karena kedepannya akan lebih banyak hal lain yang bakal gue tunjukan sama lo, bahkan semua berlipat ganda dari perbuatan lo ke gue."

Zella melepas kerah baju Elzion, dia menepuk-nepuk kedua tangannya seolah sedang membersihkan kotoran dari tangannya, Zella kembali menatap Elzion yang sedang memegangi perutnya dia kembali berkata.

"Lo pernah jadi satu-satunya tujuan hidup gue, El, orang yang paling gue harapkan bisa membawa gue keluar dari belenggu menyesakan yang terus menerus menyiksa jiwa gue,"

"Tapi nyatanya, lo justru ikut andil dalam penyiksaan itu. Dan dengan bodohnya gue masih terus berharap sama lo, padahal gue sadar lo...." Zella menjeda ucapannya, dia mendongak ke atas saat merasakan air matanya hendak keluar.

Zella menghela nafas beberapa kali, hingga dia bisa kembali mengendalikan perasaannya, dia kembali melanjutkan perkataan yang sempat dia tunda.

"Lo.... nggak mungkin berpihak sama gue, mau sekarang, esok, bahkan selamanya! Karena gue nggak pernah masuk dalam daftar orang-orang yang berharga di hidup lo!"

Degh.

Degh.

Degh.

Tubuh Elzion membeku di tempat, semua perasaan kecewa yang Zella pendam tersampaikan dengan sangat rapi. Untaian kata yang keluar bagaikan tetesan air, mampu membawa luka yang Zella miliki menyerbu masuk ke dalam benak Elzion.

Elzion melihat kedua bola mata Zella mengembun, namun dia tidak menangis. Dia tetap tegar berdiri memperlihatkan sosoknya yang tangguh. Rasa marah yang tadi meluap-luap di dalam dirinya, seketika hilang tergantikan rasa sesak di dadanya.

Elzion kembali menegakan tubuhnya, dia hendak menyentuh tangan Zella namun Zella lebih dulu berlalu meninggalkan dirinya.

Langkah kaki Zella terlihat santai, akan tetapi dapat Elzion lihat kedua pundak Zella bergetar. Dia memperhatikan Zella hingga dia masuk ke dalam kamarnya di lantai dua.

Helaan nafas berat terdengar dari mulut Elzion, ada perasaan tak nyaman melihat sosok istrinya yang baru pertama kali menunjukan emosi hingga seperti itu.

"Argh, sialan!" gumam Elzion.

Dia memilih keluar dari rumah, lalu menuju mobilnya dan pergi meninggalkan kediaman Naraga. Tanpa mereka sadari, sejak tadi perdebatan mereka di saksikan oleh Arzen.

Dia awalnya sedang berada di dapur dan sedang mengisi botol air minumnya, namun tanpa sengaja dia melihat ibu tirinya pulang hingga terjadilah perdebatan alot di antara kedua orang tuanya.

Sekilas Arzen dapat melihat wajah Zella yang merah padam saat sedang menaiki tangga, dia terkejut mendengar penuturan Zella barusan, pikirannya langsung tertuju dengan sikap Zella padanya selama ini.

"Apa mungkin semua sikap yang perempuan iblis itu lakukan sama gue, karena gue ada hubungannya dengan masa lalu mereka?" tebak Arzen.

Dia sendiri penasaran siapa ibu kandungnya dan dimana dia sekarang, karena sejak dulu baik Zella mau pun Elzion tidak pernah sekali pun memberitahu Arzen siapa ibu kandungnya.

'Sepertinya ada rahasia besar yang mereka sembunyikan dari gue.' Batin Arzen.

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

wih jd suami nya selingkuh bentar kok baru kuliah umurnya brp

2025-03-19

0

Nana Niez

Nana Niez

knp lu gue sih bhs nya

2025-03-17

0

Helen Nirawan

Helen Nirawan

enak y jd laki ,.selingkuh sana sini , ujung2 ny yg disalahin cewe ny , kampret 😡

2024-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82: Main Story 1
83 Chapter 83: Main Story 2
84 Chapter 84: Tamat.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82: Main Story 1
83
Chapter 83: Main Story 2
84
Chapter 84: Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!