Chapter 9

...Tidak ada yang perlu di ubah, kamu sudah sempurna bagi yang suka....

...>Ziven<...

.......

...✨✨✨...

Beberapa saat berlalu dengan keheningan, perlahan kerutan nampak di kening Ziven, dia mengangkat tangannya lalu menyentuh kening Zella. Namun baru saja telapak tangannya menempel, Zella langsung menepisnya dengan kasar.

"Jangan pegang-pegang deh, modus lo." Protes Zella melirik sinis padanya.

"Dih kepedean, gue cuma mau pastiin lo sakit atau nggak. Soalnya respon lo barusan kaya orang lain, seolah lo baru pertama kali ketemu sama gue."

Degh.

Zella menepuk jidatnya sendiri, dia sempat lupa kalau tindakannya barusan memang mencurigakan. Zella buru-buru memberikan alasan pada Ziven agar tidak curiga.

"Haha gue bercanda kali, gue tau kok siapa orangnya. Ngomong-ngomong berhubung udah malam banget mending lo keluar dari kamar gue, besok gue juga udah masuk kuliah." Usir Zella secara halus.

Ziven mengangguk dia tak ingin bertanya lebih jauh karena baginya semua orang memiliki batas privasi yang harus di hargai, Ziven berdiri dari ranjang Zella. Sebelum pergi dia mengusak pucuk kepala Zella pelan, hingga membuat rambutnya berantakan.

"Mimpi indah, Zel. Gue tunggu di kampus besok bye." Pamit Ziven dan berlalu menuju balkon kamar Zella.

Selepas kepergian Ziven, dia langsung beranjak dari ranjang menuju pintu balkon lalu mengunci pintunya. Zella menghela nafas lega saat melihat sosok Ziven sudah keluar dari area kediamannya.

"Sialan, hampir aja gue ketahuan." Gumam Zella.

Dia berjalan menuju meja belajar, Zella mengeluarkan buku catatannya. Dia mulai mengingat-ingat umur asli Zella Allyshon dan usia pernikahannya, dia melihat ke arah kalender yang menunjukan tahun 2020.

"Berarti sekarang umur gue baru 22 tahun, dan usia pernikahan pemilik tubuh udah tiga tahun lamanya."

Zella memainkan pulpen di jemarinya, dia penasaran mengapa Elzion tidak pulang-pulang dan menghentikan dirinya saat menyiksa Arzen.

Berbagai pertanyaan muncul di kepalanya, banyak sekali kejanggalan yang ada di rumah itu. Namun tidak ada satu pun petunjuk yang bisa membantunya, bahkan dia sendiri tidak tau hubungan seperti apa yang dimiliki pemilik tubuh dengan keluarganya semua hal itu tidak ada di dalam novel yang dia masuki.

Zella memasuki novel berjudul 'Akhir tragis sang mawar beracun', memiliki konflik gelap serta tragedi. Novel bertema pembalasan dan pembantaian tanpa belas kasih terhadap ibu tiri yang kejam, sayangnya novel itu hanya menceritakan dari sudut pandang Arzen. Sedangkan sudut pandang Zella tidak di tulis sedikit pun dalam novel tersebut.

"Haa... coba aja gue punya ingatan tentang kejadian pemilik tubuh, mungkin gue nggak bakal pusing seperti sekarang." Gerutu Zella.

Dia merebahkan kepalanya ke atas buku catatan, rasa kantuk kembali muncul hingga membuat kedua netranya perlahan mulai menutup, di susul hembusan nafas yang teratur mulai terdengar dari perempuan tersebut.

...***...

Hamparan padang gurun dengan teriknya matahari membangunkan jiwa Zella dari tidur lelapnya, dia terpana melihat hamparan tanah tandus tanpa ada pohon sedikit pun di sekitarnya.

"Gue dimana nih?" Zella celingukan mencari seseorang di sana.

Hingga dia melihat seorang perempuan sedang berjongkok di tengah-tengah gurun itu, Zella berlari menuju arah orang tersebut. Begitu sampai Zella menepuk pundak orang itu pelan.

Pluk.

"Permisi," ucap Zella sopan.

Orang tersebut menoleh, Zella tanpa sadar membuka mulutnya sedikit. Dia menunjuk wajah orang tersebut dengan tangan yang gemetaran.

"H-hantu,"

"Bukan, gue arwah, Zel." Sahut orang tersebut.

Zella semakin tercengang, "Lo b-bisa bicara?"

Orang itu mengangguk, dia Zella Allyshon yang asli pemilik tubuh yang kini Zella tempati.

"Lo udah kenal siapa gue, kan?" tanya Allyshon.

Zella mengangguk kaku, "Lo jiwa Zella asli."

Senyum tipis muncul di wajah perempuan itu, dia berdiri menjajarkan tingginya dengan Zella.

"Gue nggak punya banyak waktu, Zel. Dan ini pertemuan pertama sekaligus terakhir kita." Ujar Allyshon singkat.

Zella menaikan satu alisnya, lalu bertanya kembali, "Kenapa lo manggil gue kesini? Apa ini mimpi?"

Allyshon kembali mengangguk, dia melanjutkan perkataannya.

"Gue bakal ngasih semua ingatan gue sama lo, kenyataan yang nggak ada dalam buku, kisah dari sudut pandang gue dan alasan kenapa gue menjadi penjahat."

Zella masih diam, dia menunggu kelanjutan yang akan di ucapkan Allyshon padanya. Dia melihat Allyshon meraih kedua tangannya, lalu memejamkan kedua matanya di ikuti oleh Zella.

Seketika ingatan baru berangsur-angsur masuk ke dalam kepalanya, rasa sakit mulai mendera dalam seluruh tubuhnya. Telinganya berdengung hebat di susul suara teriakan histeris, Zella merasakan luapan amarah serta kekecewaan merangkak masuk ke dalam tubuhnya.

Gue benci kalian.

Penghianat.

Egois.

Kenapa harus gue?

*Salah gue ap**a*?

Kalian kejam.

KALIAN SEMUA PENJAHATNYA.

DEGH.

DEGH.

DEGH.

"AARRGH!"

BRAAAK.

Zella menggebrak meja tanpa sadar, dia terbangun dengan keringat dingin yang sudah memenuhi seluruh tubuhnya, nafas Zella terengah-engah. Jantungnya berdegup sangat cepat, kedua tangan Zella bergetar hebat dia meremas kepalanya secara kasar.

Air matanya mengalir tanpa bisa dia hentikan, kebencian menguar jelas dalam dirinya.

"Brengsek! gue pasti membalas perbuatan mereka berlipat ganda, pasti!" tekad Zella.

Sorot matanya berkilat tajam, dendam yang belum pernah dia miliki sebelumnya kini sudah menumpuk bagaikan pasir yang siap menyebar terbawa angin.

"Tunggu pembalasan gue para bedebah sialan!" ucap Zella penuh penekanan.

...***...

Sinar matahari mulai muncul, menyusup masuk melalui celah-celah jendela kamar milik Zella. Alarm yang berada di atas nakas sudah berbunyi sedari tadi, dengan malas Zella bangun dari ranjangnya lalu mematikan alarm tersebut.

Dia mengucek kedua matanya secara perlahan, ketika penglihatannya sudah jelas dia bergegas pergi menuju kamar mandi. Jam baru menunjukan pukul enam, Zella mandi dengan kecepatan di atas rata-rata hingga sepuluh menit kemudian dia kembali keluar dari kamar mandi.

"Haa... mata gue sakit banget, mana bengkak lagi." Zella menyentuh kedua matanya yang terlihat sangat bengkak, dia lalu teringat bahwa hari ini Arzen masuk sekolah.

"Kira-kira Arzen udah bangun belum yah?"

Penasaran dengan putranya, Zella langsung mengganti pakaiannya dan keluar dari kamar menuju kamar Arzen.

Tok.

Tok.

Tok.

"Arzen, kamu udah bangun?" panggil Zella dari luar pintu.

Namun tidak ada jawaban dari pemilik kamar tersebut, Zella berinisiatif masuk dan mengecek secara langsung.

"Zen, Mommy masuk yah."

Zella mulai membuka pintu, begitu dia memasuki kamar putranya dia melihat Arzen masih berada di atas ranjang dengan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.

Dia mulai mendekat, lalu menyentuh pucuk kepala putranya. Sentuhan tangan Zella membuat Arzen menggeliat, perlahan dia mulai membuka kedua kelopak matanya.

"Bangun, Zen. Hari ini kamu sekolah, kan?" ujar Zella.

Sontak Arzen menepis tangan Zella cukup keras dari kepalanya, dia menatap nyalang pada ibu tirinya.

"Ngapain anda di sini? Anda ingin menyiksa saya lagi?" tukas Arzen waspada.

Zella menggeleng, dia kembali menjawab. "Mommy cuma mau membangunkan mu, apa itu salah?"

"Jangan sok perhatian, saya nggak butuh!" sentak Arzen.

Mendengar jawaban di penuhi amarah tersebut, Zella menanggapinya dengan santai dia tetap tersenyum tanpa merubah raut wajahnya.

"Kamu mandi dulu sana, Mommy tunggu di bawah kita sarapan bareng." Ujar Zella.

Tanpa menunggu jawaban Arzen, dia pergi meninggalkan kamar putranya. Arzen menatap punggung Zella hingga menghilang dari pintu, sesaat dia merasa menyesal telah membentak Zella namun dia langsung menepis perasaan bersalah tersebut dan bergegas menuju kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Nana Niez

Nana Niez

kan ini hidupnya di amrik,, kenapa ada bahasa loe gue,, jdi janggal gt bacanya Thor,, maaf ini hanya mnrt saya saja

2025-03-17

1

RossyNara

RossyNara

maaf'ya thor atau aku baca kamarnya Arzel di lantai bawah.

2024-07-20

0

Muhammad Bagus

Muhammad Bagus

thor rekues banget seteleh bertukar tubuh jgn lo buat cerita bak ikan terbang. hrs udh ada pembalasan pada si jahat. dn kejahatan dari di jahat hrs gagal bahkan berbalik ke mereka! gada cerita mudah memaafkan bak istri2 ku menangis capedeee

tokoh utama yg kuat dong jgn lemah dan mudah tertindas. males bacanya kalo gt

2024-04-30

5

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82: Main Story 1
83 Chapter 83: Main Story 2
84 Chapter 84: Tamat.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82: Main Story 1
83
Chapter 83: Main Story 2
84
Chapter 84: Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!