Chapter 18

...Ada kenyamanan yang sulit di persatukan....

...>Ziven <...

...✨✨✨...

Kennan mengeratkan gigi-giginya, dia menggenggam kertas itu hingga lecek. Dalam hati Zella menertawakan reaksi Kennan, andai saja dia tidak di beri ingatan milik Zella Allyshon yang asli, mungkin sekarang dia masih seperti orang linglung di dalam lingkungan pelik tersebut.

"Pffftt, kemana sikap lo yang arogan tadi hm? Pasti lo merasa harga diri lo yang cuma secuil itu terinjak-injak, kan?" ledek Zella.

"Brengsek! jadi selama ini kau menguntit ku!" tuduh Kennan, geraman rendah terdengar dari mulutnya.

Zella mengangkat kedua bahunya acuh, "Lo pikir aja sendiri, lo tahu gue dengan baik apa menurut lo sikap gue yang bucin sama Zion masih sempat buat buntuti lo?"

Kennan terdiam, jawaban Zella ada benarnya bagi Zella semua tentang Elzion lebih penting. Kemungkinan untuk membuntuti dirinya sangat mustahil, namun dari kertas yang di berikan perempuan itu membuat Kennan tak bisa mengalihkan tuduhan bahwa Zella sudah menjadi penguntit, terlebih rahasia itu hanya dia yang tahu dan dia sudah yakin menyimpannya dengan baik selama ini.

"Saya tidak mempercayai perkataanmu, bisa saja kau sengaja mencari tahu tentang saya untuk mengancam saya seperti sekarang!" tegas Kennan.

"Heh kepala batu, dengar yah gue nggak minta kepercayaan dari lo! Gue cuma minta kerjasama lo agar gue bisa cerai sama Zion."

"Lagi pula gue nggak butuh rasa percaya atau semacamnya, hidup gue udah rumit dari pada gue nyari-nyari kepercayaan dari lo, mending gue nyari cara biar gue bisa deket sama Arzen." Imbuh Zella.

Kennan meneliti raut wajah Zella, di sana tidak ada sedikit pun raut kebohongan dalam setiap ucapannya barusan. Zella merasa kesabarannya sudah habis, dia berdiri dari kursi tetapi sebelum pergi dia kembali menanyakan jawaban Kennan.

"Jadi keputusan lo gimana? Gue nggak bakal maksa, kalo lo nggak mau nggak apa-apa tapi jangan salahkan gue kalo sampai aib lo terbongkar!"

Terlihat Kennan menghela nafas berat, dia lalu menjawab, "Bisakah saya memikirkannya du-"

"Nggak bisa! Gue udah sabar nungguin jawaban lo dari tadi, Ken! tinggal jawab Ya atau Tidak susah amat sih? udah kaya ibu-ibu di tagih utang, banyak alasan melulu." Tolak Zella mentah-mentah.

Kennan berdecak jengkel, sekarang dia tak punya pilihan lain selain mengangguk setuju. Melihat Kennan setuju meski terpaksa, Zella tak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Jalan untuk meninggalkan belenggu rumah tangga tersebut sudah mulai terbuka.

Dia sudah tidak sabar untuk mengacaukan kehidupan orang-orang yang telah berani menyakiti dan mengubah sikap Zella Allyshon menjadi antagonis.

"Nah gitu dong, dari tadi kek." Gerutu Zella.

"Lalu apa yang harus saya lakukan, Nyonya Zella yang terhormat!" ujar Kennan penuh penekanan dalam setiap katanya.

"Awasi Zion, kirimkan semua kegiatan Zion yang bisa membuat gue cerai," ujar Zella.

Kedua alis Kennan naik, kerutan di kening Kennan menggambarkan bahwa dia belum paham maksud Zella.

"Kegiatan apa yang kau maksud?" heran Kennan.

"Mana gue tahu, lo kira gue peramal! Kalo gue tau ngapain juga gue minta bantuan orang kolot kaya lo,"

Jawaban Zella membuat Kennan kesal sendiri, dia ingin mengumpat namun dia malas berdebat lebih panjang dengan Zella, Kennan merasa kepalanya hampir meledak setiap kali mendengar ucapan wanita di depannya.

"Ya, saya akan berusaha dengan baik memenuhi perintah itu, tapi kau juga harus menjaga rahasia tersebut jangan sampai orang lain tau, kalo sampai bocor saya tidak akan membiarkan kau hidup, Nyonya!" ancam Kennan.

Zella mengangguk singkat, setelah pembicaraan mereka selesai. Zella bergegas menghampiri Arzen di ruang keluarga, dapat Zella lihat putranya sedang sibuk bermain game.

"Arzen," panggil Zella, seraya ikut duduk di samping putranya.

"Kenapa?" sahut Arzen melirik Zella sekilas.

"Mau jalan-jalan nggak? mumpung libur yuk,"

Namun ajakan Zella di tolak seketika, tak ingin menyerah Zella kembali membujuk putranya.

"Ayolah, kita nggak pernah jalan-jalan bareng loh. Emang kamu nggak bosen di rumah mulu?"

"Nggak, kalo anda mau pergi sana pergi aja sendiri." Usir Arzen tanpa menoleh sedikit pun.

Zella menyenderkan kepalanya pada sandaran sofa, dia sedang memikirkan cara agar bisa mengajak Arzen keluar rumah. Hingga sesaat kemudian dia memiliki ide untuk membujuk Arzen, Zella kembali menegakan tubuhnya dia lalu mengambil ponsel dan mencari nomor Orvie.

Zella mengirimkan pesan pada Orvie, tak berselang lama balasan dari Orvie masuk. Seketika Zella tersenyum cerah, dia menunjukan chat tersebut pada Arzen.

"Mommy mau pergi sama Orvie, kamu mau ikut nggak?" ujarnya.

Arzen terkesiap melihat chat dari teman dan ibu tirinya, dia lalu bertanya, "Kenapa jadi Orvie?"

"Kan, kamu nggak mau, Zen, sedangkan Mommy bosan di rumah mumpung libur pasti seru kalo kita main ke time zone."

Arzen mendengus sebal, "Jangan racuni Orvie sama kata-kata biadab anda."

"Tenang aja, sekarang Mommy udah tobat kok. Kalau kamu mau ikut, sana siap-siap bentar lagi Orvie datang. Tapi kalo kamu nggak mau, Mommy juga nggak bakal maksa oke," ujar Zella.

Zella meninggalkan Arzen dan berlari menaiki tangga menuju kamar, saat sampai di lantai atas dia berpapasan dengan Zion yang sudah menenteng koper besar.

"Aku pergi, Zel." Pamit Zion.

Zella mengangguk, tanpa bertanya lebih lanjut Zella memilih masuk ke dalam kamarnya. Kamar mereka berdua memang terpisah, semua atas kemauan Zion yang risih dengan sikap Zella selama ini.

Zion termenung sebentar di depan pintu kamar istrinya, dia menarik nafas pelan lalu mulai menuruni anak tangga menghampiri Kennan yang sudah siaga membawakan kopernya.

...***...

Di sisi lain, Ziven sedang berbaring di atas ranjangnya sambil bermain ponsel. Beberapa hari belakangan, dia jarang berkomunikasi dengan Zella terlebih saat ini Ziven tau kalau Zella sedang sangat aktif dalam memperjuangkan maaf dari putranya.

"Zella lagi ngapain yah? Apa gue telfon aja," gumam Ziven.

Hidup Ziven lebih berwarna sejak kedatangan Zella dalam hidupnya, selang beberapa menit Ziven akhirnya menghubungi Zella. Tapi dia tidak menelpon, Ziven hanya mengirim chat yang ternyata langsung di baca oleh penerimanya.

Zella.

Gue lagi di time zone sama anak-anak, kalo lo mau nyusul gue sherlock sekarang.

Kening Ziven berkerut, dia bertanya-tanya sendiri anak siapa lagi yang Zella bawa. Karena setahu Ziven, Zella hanya memiliki satu anak.

Tanpa menunggu lama Ziven langsung mengirim balasan, setelah mendapat Sherlock dari Zella dia berlari menuju kamar mandi dan melakukan ritual mandinya.

Sedangkan di time zone, Orvie, Arzen dan juga Zella sedang asik mencoba semua permainan di sana. Mereka terlihat seperti sahabat dari pada ibu dan anak.

"Vie, cepetan dikit woi! Itu mau mati," teriak Zella.

Mereka sedang bermain game tembak-tembakan, Orvie dan Zella berada di dalam regu yang sama sedangkan Arzen hanya berdiri sambil menatap malas ke arah dua orang di depannya.

"Sabar, Tan. Ini lagi usaha," dengus Orvie kesal.

Mereka berdua sangat heboh, bahkan tak jarang para pengunjung menatap mereka dengan tatapan aneh.

Tak berselang lama kemenangan menjadi milik Orvie dan Zella, mereka berdua bersorak kegirangan hingga berpelukan satu sama lain. Arzen yang melihat hal tersebut seketika melotot tak percaya.

"Yey, kita menang, Vie. Kamu hebat banget," heboh Zella.

"Tante juga keren, jarang-jarang ada yang main beginian di sini, Tan, apa lagi kalo yang udah jadi ibu rumah tangga."

"Jelas dong, Tante itu multifungsi jadi semua bisa," sahut Zella cengengesan.

"Bukan multifungsi, Tan, tapi multitalenta." Jelas Orvie membenarkan perkataan Zella.

Zella mengangguk heboh, "Wah bener juga, Tante sampai lupa, makasih ganteng."

Mendengar hal itu Arzen melirik sinis ke arah Zella dan juga Orvie, dia lalu berkata, "Segitu doang gue juga bisa kali."

Zella menoleh ke arah putranya, dia menatap berbinar saat Arzen berjalan menuju tempat game di belakang mereka.

"Wah kita tanding lagi yok," ajak Zella.

Seketika ketiga orang itu bermain game dengan gembira, tanpa mereka sadari Ziven baru saja tiba di sana. Senyum di wajah pemuda itu kunjung luntur, ketika melihat tawa lepas dari sosok perempuan yang sudah berhasil mengusik kehidupannya.

Terpopuler

Comments

meMyra

meMyra

🤣🤣🤣🤣🤣

2024-06-08

0

Passolle

Passolle

lanjut thor

2024-05-12

0

Yuli Ani

Yuli Ani

mantap thoooor jdi smakin penasaran misteri ilahi ini 😀😀😅semangat thooor

2024-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82: Main Story 1
83 Chapter 83: Main Story 2
84 Chapter 84: Tamat.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82: Main Story 1
83
Chapter 83: Main Story 2
84
Chapter 84: Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!