Bab 12 'Canggung'

Hari ini kembali seperti hari-hari biasanya. Semua orang sibuk dengan pekerjaan yang mereka miliki, begitu juga dengan Revan dan si kembar.

Kali ini Revan kembali beratraksi dengan Rara. Gadis itu telah pulang dari liburannya dua hari yang lalu. Dan sekarang gadis itu sedang dalam mode kemalasan.

Rara dan Revan berlarian sekeliling rumah. Rara yang berlari menjauh dan Revan yang mengejar gadis kecil itu. Ini sudah kesekian kalinya Rara membawa dirinya untuk olahraga di pagi hari.

"Rara! Cepat kemari! Kita mandi bersama!" teriak Revan sembari mengejarnya.

"Rara gak mau kemana-mana, Yah. Rara capek!" teriaknya juga.

Keano hanya menatap ayahnya dan kembarannya berlarian kesana dan kemari. Akhirnya Keano mulai mengambil tindakan.

"Rara," panggil Keano.

Rara merasa Keano memanggilnya itu dengan ucapan yang tak bisa ia bantah. Seketika ia berhenti untuk berlari.

Keano menghampiri Rara dan mulai membisikkan sesuatu. Revan masih mengambil napas dalam-dalam. Ia hanya memperhatikan kedua anaknya itu. Entah apa yang mereka bisikkan saat ini.

"Ayo, Ayah. Kita mandi." Tiba-tiba saja gadis kecil itu berubah pikiran. Ia dengan sendirinya menghampiri Revan dan menggandeng tangan Revan.

Revan bingung, kata-kata ajaib apa yang dilontarkan oleh putranya hingga membuat kembarannya ini menjadi baik lagi?

Revan tak mau memikirkannya lebih. Ia langsung membawa Rara untuk mandi. Sedangkan Keano, katanya ia akan mandi sendiri. Dia bilang bahwa dirinya sudah besar. Revan menyetujuinya, jika itu memang hal yang baik, maka Revan akan menurutinya.

Drama ini juga berakhir begitu saja. Ada saja drama yang berlaku dalam kesehariannya ini. Bukan hanya Rara saja yang selalu bertingkah. Keano juga sama. Nampak luarnya saja dia itu kalem. Tetapi dia itu 11 12 dengan Rara, gak jauh berbeda. Perbedaannya hanya, Rara lebih banyak bertingkah dari pada Keano.

...****************...

Luna bersiap-siap untuk berangkat kerja. Pagi harinya terasa seperti biasa. Tak ada yang istimewa. Dibangunkan Ami nya, mandi, dan sarapan.

Ia pergi ke tempat kerja dengan pikiran yang berkecamuk. Dua hari yang lalu. Dimana dia dan Revan berdansa. Tapi, yang lebih membuatnya kesal adalah, bisa-bisanya lelaki itu meninggalkan partner nya sendirian di lantai dansa. Dia pergi entah kemana.

Tetapi, dilain sisi, Luna benar-benar malu ketika mengingat dansa mereka. Wajahnya selalu tiba-tiba memerah ketika mengingat hal tersebut. Bahkan saat ini jantungnya juga berdegup kencang.

Oh jantung, janganlah kamu berdetak begitu kencang. Luna tak dapat menahannya. Itu benar-benar membuatnya gugup. Padahal ia hanya mengingatnya saja. Bagaimana reaksinya ketika bertemu dengan lelaki itu nanti?

Ia sampai di tempat kerja. Mengganti baju dan mulai menyiapkan beberapa hal untuk kegiatan hari ini. Ia mulai menyambut anak-anak yang datang silih berganti.

Entah bagaimana, dia selalu bertepatan dengan si kembar datang. Dia selalu yang menjemput si kembar. Padahal masih banyak rekan-rekannya yang lain. Tetapi, kenapa dia selalu menjadi orang yang menyambut si kembar? Dirinya bukan merasa keberatan. Hanya saja, hari ini dia benar-benar tak ingin bertemu dengan ayah si kembar. Tetapi, nyatanya takdir berkata lain.

"Rara, Keano." Luna menyambut mereka dengan senyuman, mau bagaimana pun ia harus tetap profesional.

Tak sengaja Luna bertatapan dengan Revan. Ternyata lelaki itu juga tengah menatap dirinya. Luna merasa salah tingkah sendirian. Ia dengan segera mengalihkan tatapannya.

"Saya titip anak-anak."

"Ya?" kagetnya.

"Oh, ya." Luna merasa bodoh akan tingkahnya ini. Bisa-bisanya ia merasa canggung disaat-saat begini.

Luna mengiring si kembar masuk kedalam. Revan hanya menatap datar pada ibu pengasuh itu. Ia lalu masuk kedalam mobil dan melaju ke kantornya.

Rara dan Keano melihat gerak gerik aneh dari ibu pengasuhnya itu. Mereka selalu memperhatikan interaksi antara ibu pengasuh dengan ayah mereka. Tetapi, hari ini mereka merasa ibu pengasuh canggung pada ayah mereka.

"Keano, kenapa dengan ibu pengasuh?" tanya Rara berbisik.

"Aku juga tidak tahu, Rara," balas Keano ikutan berbisik juga.

Luna permisi untuk ke toilet. Ia langsung bergegas dan masuk ke dalam.

"Ahh, betapa bodohnya aku. Kenapa juga aku bertingkah seperti tadi?" Luna mengasihani dirinya sendiri.

"Seharusnya aku bersikap biasa saja tadi. Bahkan dia bersikap biasa saja. Lalu, kenapa aku bersikap berlebihan?" lirihnya kembali.

Luna menghentukkan kepalanya di kepalan jemarinya sendiri. Ia keluar dan kembali untuk bekerja. Ia tak boleh terpengaruh oleh hal tersebut. Ingat Luna, kamu sedang bekerja.

Luna menghampiri anak-anak. Ia melihat si kembar asik dengan dunia mereka. Luna merasa pandangannya selalu saja melihat dimana si kembar berada. Bahkan ia tak mencari mereka, namun matanya selalu menemukan keberadaan mereka. Dan anehnya lagi, kakinya juga melangkah dengan sendirinya menghampiri si kembar.

"Rara dan Keano lagi buat apa?" ucapnya pada si kembar.

Si kembar menatap Luna dengan senyuman manis di wajah mereka. Hati Luna rasanya dihantam oleh ribuan peluru. Benar-benar menggemaskan.

"Ibu," panggil mereka.

"Oh?" Luna menyadari panggilan itu. Biasanya si kembar selalu memanggil Luna dengan ibu pengasuh, tapi kenapa hari ini hanya ibu saja?

...To be continue ...

Episodes
1 Bab 1 'apa kamu tidak cari istri lagi?'
2 Bab 2 'Luna'
3 Bab 3 'Ibu'
4 Bab 4 'Rumah Ibu'
5 Bab 5 'Kembar Bercerita'
6 Bab 6 'Mulai Dekat'
7 Bab 7 'Mengantar Pulang'
8 Bab 8 'Rara dan Keano'
9 Bab 9 'Si Kembar di Ejek'
10 Bab 10 'Di Jodohkan' bagian 1
11 Bab 11 'Di jodohkan' bagian 2
12 Bab 12 'Canggung'
13 Bab 13 'Kenapa?'
14 Bab 14 'Nenek ingin bertemu'
15 Bab 15 'Tawaran Kerja'
16 Bab 16 'Si kembar tiba-tiba sakit'
17 Bab 17 'Ingin didekat Luna'
18 Bab 18 'Revan'
19 Bab 19 'Pikiran Licik Rara'
20 Bab 20 'Bertamu Tanpa Disengaja'
21 Bab 21 'Keinginan Kecil Si Kembar'
22 Bab 22 'Keinginan Revan'
23 Bab 23 'Bertemu Berdua'
24 Bab 24 'Keputusan bulat Revan'
25 Bab 25 'Merana'
26 Bab 26 'Demi Rara dan Keano'
27 Bab 27 'Bertemu'
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31 'Hati yang berdebar kembali'
32 Info
33 Bab 32 'Reservasi baju'
34 pengumuman
35 Bab 33 'Salah Paham'
36 Bab 34 'Tertolak'
37 Bab 35 'Ku kirimkan Undangan'
38 Bab 36 'Merana pt.2'
39 Bab 37 'Deeptalk'
40 Bab 38 'Married 1'
41 Bab 39 'Married 2'
42 Bab 40 'Perjanjian'
43 Bab 41 'Kedatangan Si Kembar'
44 Bab 42 'Drama Pagi Keluarga Baru'
45 Bab 43 'Tidur Malam bersama'
46 Bab 44 'Izin Bekerja'
47 pengumuman
48 Bab 45 'Ditinggal Ayah'
49 Bab 46 'Si kembar penasaran'
50 Bab 47 'Revan Marah'
51 Bab 48 'Rencana Si Kembar'
52 Bab 49 'Zoo Time'
53 Bab 50
54 Bab 51 'Rara Ingin Adik'
55 Bab 52 'Suami Yang Baik'
56 Bab 53 'Ada Rasa Kekosongan'
57 Bab 54 'Aku dan Kamu'
58 Bab 55 'Ulang Tahun si Kembar'
59 Bab 56 'Rencana Untuk Memasukkan Si Kembar Ke Sekolah'
60 Bab 57 'Pertama Kali Ke Sekolah'
61 Bab 58 'Tes Masuk Sekolah'
62 Bab 59 'Tentang Ibu'
63 Bab 60 'Membeli Perlengkapan Sekolah'
64 Bab 61 'Tak Sengaja Bertemu'
65 Bab 62 'Rencana Liburan Berdua'
66 Bab 63 'Pergilah'
67 Bab 64 'Keberangkatan Pasutri Lama'
68 Bab 65 'Hari Pertama'
69 Bab 66 'Debaran Di Hati'
70 Bab 67 'Aku Mencintaimu'
71 Bab 68 'Malam Yang Indah'
72 Bab 69 'Melepas Rindu'
73 Bab 70 'Hari Pertama'
74 Bab 71 'Petualangan Si Kembar di Sekolah'
75 Bab 72 'Revan mengajak Luna menemui Laura'
76 Bab 73 'Hamil!'
77 Bab 74 'Ayo Jaga Ibu!'
78 Bab 75 (End) 'Lahirnya Adik Bayi'
79 Epilog
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1 'apa kamu tidak cari istri lagi?'
2
Bab 2 'Luna'
3
Bab 3 'Ibu'
4
Bab 4 'Rumah Ibu'
5
Bab 5 'Kembar Bercerita'
6
Bab 6 'Mulai Dekat'
7
Bab 7 'Mengantar Pulang'
8
Bab 8 'Rara dan Keano'
9
Bab 9 'Si Kembar di Ejek'
10
Bab 10 'Di Jodohkan' bagian 1
11
Bab 11 'Di jodohkan' bagian 2
12
Bab 12 'Canggung'
13
Bab 13 'Kenapa?'
14
Bab 14 'Nenek ingin bertemu'
15
Bab 15 'Tawaran Kerja'
16
Bab 16 'Si kembar tiba-tiba sakit'
17
Bab 17 'Ingin didekat Luna'
18
Bab 18 'Revan'
19
Bab 19 'Pikiran Licik Rara'
20
Bab 20 'Bertamu Tanpa Disengaja'
21
Bab 21 'Keinginan Kecil Si Kembar'
22
Bab 22 'Keinginan Revan'
23
Bab 23 'Bertemu Berdua'
24
Bab 24 'Keputusan bulat Revan'
25
Bab 25 'Merana'
26
Bab 26 'Demi Rara dan Keano'
27
Bab 27 'Bertemu'
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31 'Hati yang berdebar kembali'
32
Info
33
Bab 32 'Reservasi baju'
34
pengumuman
35
Bab 33 'Salah Paham'
36
Bab 34 'Tertolak'
37
Bab 35 'Ku kirimkan Undangan'
38
Bab 36 'Merana pt.2'
39
Bab 37 'Deeptalk'
40
Bab 38 'Married 1'
41
Bab 39 'Married 2'
42
Bab 40 'Perjanjian'
43
Bab 41 'Kedatangan Si Kembar'
44
Bab 42 'Drama Pagi Keluarga Baru'
45
Bab 43 'Tidur Malam bersama'
46
Bab 44 'Izin Bekerja'
47
pengumuman
48
Bab 45 'Ditinggal Ayah'
49
Bab 46 'Si kembar penasaran'
50
Bab 47 'Revan Marah'
51
Bab 48 'Rencana Si Kembar'
52
Bab 49 'Zoo Time'
53
Bab 50
54
Bab 51 'Rara Ingin Adik'
55
Bab 52 'Suami Yang Baik'
56
Bab 53 'Ada Rasa Kekosongan'
57
Bab 54 'Aku dan Kamu'
58
Bab 55 'Ulang Tahun si Kembar'
59
Bab 56 'Rencana Untuk Memasukkan Si Kembar Ke Sekolah'
60
Bab 57 'Pertama Kali Ke Sekolah'
61
Bab 58 'Tes Masuk Sekolah'
62
Bab 59 'Tentang Ibu'
63
Bab 60 'Membeli Perlengkapan Sekolah'
64
Bab 61 'Tak Sengaja Bertemu'
65
Bab 62 'Rencana Liburan Berdua'
66
Bab 63 'Pergilah'
67
Bab 64 'Keberangkatan Pasutri Lama'
68
Bab 65 'Hari Pertama'
69
Bab 66 'Debaran Di Hati'
70
Bab 67 'Aku Mencintaimu'
71
Bab 68 'Malam Yang Indah'
72
Bab 69 'Melepas Rindu'
73
Bab 70 'Hari Pertama'
74
Bab 71 'Petualangan Si Kembar di Sekolah'
75
Bab 72 'Revan mengajak Luna menemui Laura'
76
Bab 73 'Hamil!'
77
Bab 74 'Ayo Jaga Ibu!'
78
Bab 75 (End) 'Lahirnya Adik Bayi'
79
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!