Akan tetapi hal itu membuat kaki Yolanda tidak sengaja tersandung oleh oleh kaki meja sehingga membuatnya menjadi oleng kehilangan keseimbangan. Yolanda akan segera terjatuh ke lantai akan tetapi tiba-tiba saja Andika langsung sigap menangkap tubuh Yolanda.
Andika menahan tubuh Yolanda yang akan jatuh dan tanpa sengaja mata mereka berdua saling bertatapan dalam beberapa detik. Hingga akhirnya Yolanda langsung bangkit dan melepaskan dirinya dari tangan Andika.
"lepaskan aku dasar pria mesum" ujar Yolanda berjalan pergi dengan tergesa-gesa.
Tampak pipi Yolanda sedikit memerah ini pertama kali baginya ada lelaki yang begitu dekat dengannya dan bahkan bersentuhan dengannya juga selain dari pada ayahnya. Andika merasa sendiri sedikit bingung dia berniat baik untuk membantu Yolanda tapi Yolanda justru marah kepadanya. Andika juga mulai menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal sambil membuka pintu kamar.
Andika langsung masuk ke dalam kamar dia tidak menyangka kamar yang akan dia tempati jauh lebih besar dari rumah yang selama ini dia tinggali di atas bukit. Andika langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan merasakan ranjang yang begitu empuk.
"sialan ranjang ini begitu empuk" ucapnya sendiri. Sangking enaknya Andika berbaring di ranjang hingga membuatnya tertidur.
Pukul 7 malam hari Luna baru sampai di rumah setelah kembali dari kampus. Di perjalanan terjadi peristiwa kecelakaan sehingga membuat jalanan menjadi macet hal itu membuat Luna kemalaman saat tiba di rumah. Luna adalah putri dari David dan juga merupakan adik dari Yolanda.
Luna turun dari mobil sementara mobilnya segera di parkirkan oleh sopirnya. Luna yang sudah pulang terlambat merasa perutnya kelaparan sehingga dia langsung pergi ke dapur untuk mencari makanan. Sampai di dapur Luna langsung terkejut melihat seorang pria asing sedang berada di dapur seperti mencari sesuatu.
"hei siapa kamu apa yang kamu lakukan di sini" teriak Luna sambil merasa takut. Apalagi Luna melihat penampilan pria itu dengan rambut gondrong tidak terurus sehingga tampak menyeramkan.
Pria itu adalah Andika, setelah bangun tidur Andika mulai kelaparan apalagi dari pagi dia belum makan sama sekali sehingga Andika pergi ke dapur untuk mencari makanan. Andika juga terkejut mendengar seorang wanita berteriak kepadanya.
Andika mulai melihat ke arah wanita itu dan mendapati seorang wanita muda cantik dengan tubuh tinggi dan kaki yang jenjang. Wanita itu memiliki rambut yang lurus dan kulit yang putih. Wanita itu tidak kalah cantik dengan Yolanda pikir Andika.
Menyadari pria asing itu menatap dirinya Luna menjadi takut sehingga dia mulai mengambil gelas yang berada di dekatnya kemudian melemparkannya ke Andika.
Lemparan gelas pertama mengarah ke Andika tapi Andika langsung menangkap gelas itu dengan tangan kirinya. Luna kembali melemparkan gelas tapi Andika juga menangkapnya dengan tangan kanannya. Kemudian Luna juga mengambil piring dan melemparkannya ke Andika, kali ini tangan Andika tidak bisa menangkapnya sehingga piring itu mengenai tubuhnya dan jatuh ke lantai.
"Trang prang" suara piring pecah terjatuh ke lantai.
"cukup hentikan aku bukan orang jahat" ujar Andika.
"siapa yang akan percaya" jawab Luna terusan melempar ke arah Andika sehingga dalam sekejap saja sudah banyak pecahan gelas dan piring di lantai.
Luna baru berhenti melemparkan piring ketika tiba-tiba saja kakaknya datang menghampiri nya. Yolanda mulai menghampiri Luna dengan menggunakan pakaian tidur piyama.
"Luna cukup hentikan" ujar Yolanda.
Yolanda yang sedang berada di kamar mendengar suara ribut dari dapur sehingga membuatnya penasaran dengan apa yang terjadi.
"kak ada pria asing aku takut dia kan berbuat jahat" Luna segera berbicara kepada Yolanda.
Yolanda juga mulai melihat ke arah orang yang di maksud, dan ternyata orang itu adalah Andika. Yolanda kemudian mulai menjelaskan kepada Luna bahwa pria yang di hadapannya ini bukanlah orang jahat pria itu adalah pengawal yang di bawa oleh ayahnya guna menjaga kita.
"apa pengawal" Luna tampak terkejut.
Mendengar itu seketika Luna tampak menolak dan mengatakan bahwa dia tidak membutuhkan seorang pengawal. Yolanda kembali menyampaikan bahwa dia juga telah berkata seperti itu kepada ayahnya akan tetapi ayahnya tidak mau di ajak kompromi dan telah memutuskan. Setelah mendengar semua penjelasan dari Yolanda Luna juga dengan kesal meninggalkan dapur menuju ke kamarnya seakan rasa laparnya telah hilang begitu saja.
Setelah Luna pergi Yolanda juga berkata kepada Andika "itu tadi adikku namanya Luna".
"ya aku tahu" jawab Andika dengan santai. Pantas saja wanita tadi tidak kalah cantik dengan Yolanda ternyata dia adalah adiknya pikir Andika.
"kamu segera bereskan kekacauan ini".
"iya baiklah" Andika tampak menatap Yolanda yang sedang mengenakan pakaian tidur.
Pakaian tidur yang di gunakan oleh Yolanda tampak tipis sehingga memperlihatkan lekukan Bentuk tubuhnya yang sangat indah di tambah lagi bagian celananya yang berada sedikit di atas lutut sehingga memperlihatkan sedikit bagian pahanya yang putih.
"dasar mesum apa yang kamu lihat" teriak Yolanda menyadari Andika sedang menatap tubuhnya.
Yolanda yang kesal kemudian berbalik badan meninggalkan tempat itu menuju kembali ke kamarnya.
Kemudian Andika mulai membereskan pecahan gelas dan piring di lantai. Setelah selesai membereskannya Andika mulai mencari makanan akan tetapi dia tidak menemukan makanan dan hanya mendapati sayuran dan bahan makanan mentah. Andika mencoba untuk memasak karena sewaktu di bukit dulu dia selalu memasak sendiri sehingga kemampuan memasaknya lumayan.
Hanya saja Andika tampak bingung dan tertegun karena dia tidak mengerti bagaimana caranya menghidupkan kompor di dapur ini. Kompor ini terlihat begitu mewah dan modern sehingga membuat Andika tidak tahu bagaimana cara menggunakannya.
"den Andika apa yang sedang aden lakukan di sini" ujar seorang wanita yang berusia 50 tahunan mulai berjalan mendekat.
Wanita ini bernama Rita dia adalah pembantu di rumah ini. Sebelumnya David telah memberi tahukan kepada Rita bahwa akan ada seorang pria muda bekerja di rumah ini sehingga Rita langsung mengenali Andika. Andika sendiri tampak terkejut ada yang memanggil namanya.
"den Andika bisa memanggil saya bibi Rita" imbuh Rita melihat Andika yang tampak bingung.
"oh iya bibi Rita"
"Aden sedang apa berada di dapur malam-malam begini" tanya Rita.
Andika mengatakan bahwa dirinya sedang lapar dan ingin memakan sesuatu. Tapi Andika tidak mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menghidupkan kompor karena malu.
"oh Aden duduk di kursi saja biar bibi masakan sesuatu".
"terima kasih kalo begitu maaf merepotkan".
Kemudian Rita mulai mengambil sebungkus mie dan menghidupkan kompor lalu memasaknya. Andika juga memperhatikan bagaimana Rita menghidupkan kompor agar kelak dia bisa memasak sendiri tanpa meminta bantuan orang lain.
Singkat cerita Andika juga sudah kenyang memakan semangkuk mie buatan bibi Rita. kini dia sudah berada di kamar untuk beristirahat.
pagi hari David, Yolanda dan Luna sedang sarapan pagi di meja makan. David dan Yolanda sudah bersiap untuk pergi ke perusahaan mereka masing-masing. Sementara Luna juga sudah siap untuk pergi ke kampusnya.
"ayah nanti Luna pulang terlambat karena Luna ada tugas kelompok" ucap Luna kepada David.
"oh baiklah" jawab David.
Kemudian David mulai berteriak memanggil Andika "Andika kemari".
Mendengar David memanggil Andika juga langsung datang menghampirinya "tuan Saputra ada apa memanggil saya"
"Andika tolong kamu temani dan jaga Luna ya"
mendengar itu Luna tampak terkejut bagaimana mungkin dirinya mau di temani oleh Andika bukankah itu akan merusak rencananya.
"ayah tidak perlu, ayah jangan khawatir Luna bisa menjaga diri" rayu Luna kepada David.
"sudah ayah putuskan" tegas David.
seketika wajah Luna tampak kesal, sementara Yolanda sendiri tampak beruntung karena hari ini Andika akan menjadi pengawal adiknya dan bukan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Lina Katarina
baru di mulai bagus ceritanya , lanjut Thor
2024-04-26
0