Menyadari hal itu Luna juga langsung mengerti bahwa mereka pasti sudah tidak mengenali Andika yang sekarang. Apalagi Andika sudah mengenakan sebuah jas hitam di tambah rambutnya yang tersisir rapi.
"ayah ini Andika aku baru menemaninya merubah penampilannya" ujar Luna.
"uhuk uhuk" seketika Yolanda langsung batuk dan kemudian mengambil segelas air lalu meminumnya.
Yolanda baru mengetahui ternyata pria di sebelah Luna adalah Andika. Tidak bisa di pungkiri Andika tampak cukup tampan berpenampilan seperti ini pikir Yolanda.
"wah ayah tampak pangling, hampir saja ayah kira bahwa Andika ini adalah pacar kamu" ucap David kepada Luna.
"ayah jangan bicara sembarangan" Luna tampak malu dengan perkataan David.
"oh iya Andika kamu besok ikut saya bekerja" ucap David kepada Andika.
"baik tuan Setiawan" jawab Andika.
empat jam telah berlalu jam juga sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tiba-tiba saja perut Andika berbunyi menandakan dia telah lapar. Karena tidak bisa tidur Andika pergi ke dapur untuk memasak makanan.
Andika mulai memasak masakan yang paling sering di masaknya dahulu yaitu nasi goreng. Hingga beberapa saat kemudian semangkuk nasi goreng telah selesai di masaknya. Ketika Andika akan menyantap nasi gorengnya dia mendengar suaranya ribut dari ruang makan.
Andika yang penasaran mulai berjalan menuju ruang makan dengan sepiring nasi goreng di tangannya. Sampai di ruang makan Andika melihat Yolanda yang sedang sibuk membuka tudung saji dan lemari makanan.
"Yolanda kamu sedang mencari apa" tanya Andika.
"tidak, aku hanya sedang lapar saja" jawab Yolanda ketus.
Andika menyadari bahwa makanan telah habis jadi percuma saja Yolanda mencari carinya. Andika pun berbaik hati berniat memberikan nasi goreng yang di buatnya.
"Hem aku ada nasi goreng apakah kamu mau mencobanya" ujar Andika sambil meletakkan sepiring nasi goreng yang di pegangnya ke atas meja makan.
Yolanda yang sedang kelaparan mencium bau wangi nasi goreng juga langsung membuat perutnya semakin keroncongan. Yolanda langsung duduk dan memakan nasi goreng yang di berikan oleh Andika.
"bagaimana apakah enak" tanya Andika.
"biasa saja" jawab Yolanda sambil terus memakan nasi gorengnya dengan lahap.
Melihat Yolanda memakan nasi gorengnya dengan lahap membuat Andika menelan ludahnya. Andika berpikir dia sedikit bodoh padahal dia juga sedang kelaparan tapi malah memberikan nasi goreng yang cuma satu piring kepada orang lain.
Setelah selesai makan Yolanda pergi begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih. Yolanda tidak berani menatap Andika karena begitu dia menatap Andika, Yolanda mulai merasakan perasaan aneh.
Setelah itu Andika memutuskan untuk keluar rumah mencari warung makanan yang menjual makanan cepat saji karena perutnya lapar.
Sekitar 500 meter Andika menemukan sebuah kedai makanan. Andika langsung memesan makanan karena perutnya sudah lapar.
Setengah jam telah berlalu Andika mulai berjalan menuju pulang ke rumah. Hari yang sudah larut malam membuat jalanan menjadi sepi dan hening. Kemudian tiba-tiba saja 5 orang pria berbadan besar dan bertato dengan tongkat bisbol di tangannya menghadang Andika.
"siapa kalian mengapa menghalangi jalanku" tanya Andika sambil memegang sebatang lidi kecil dan di masukkan ke dalam sela giginya di karenakan ada daging yang tersangkut.
"kamu tidak perlu tahu siapa kamu yang jelas kami datang untuk memberimu pelajaran" jawab salah satu pria bertato itu.
Seketika satu orang langsung menyerang Andika dan mengayunkan tongkat bisbolnya ke tubuh Andika. Andika juga langsung merespon dan melompat ke belakang dengan cepat.
"tang" tongkat bisbol itu menghantam aspal dengan keras.
Segera pria itu menarik Tongkat bisbolnya dan mengayunkan lagi ke tubuh Andika. Andika langsung menunduk sehingga tongkat itu hanya melewati atas kepala Andika. Kemudian Andika melayangkan tinjunya dari bawah dan langsung menghantam dagu pria itu dengan keras. Pria itu tampak terpental ke atas dan jatuh ke bawah.
"brak" tubuh pria itu jatuh ke aspal dan langsung tidak sadarkan diri.
Melihat rekannya tergeletak tiga orang langsung maju bersamaan menyerang Andika. ketika mereka hendak mengeroyok Andika tiba-tiba saja Andika melompat ke udara dan melakukan terjangan ke arah mereka.
Seorang pria langsung bereaksi dengan menggunakan tongkat bisbolnya untuk menangkis terjangan Andika. akan tetapi terjangan Andika begitu kuat sehingga tongkat bisbol itu tidak mampu menahannya.
"krak" tongkat bisbol itu patah dan seketika terjangan Andika langsung menghantam tubuhnya.
tubuh pria itu langsung terpental menghantam dua rekannya yang berada di belakangnya dengan keras. Seketika tiga orang itu langsung jatuh ke aspal. Sangking kerasnya serangan dan benturan itu membuat mereka seketika tidak sadarkan diri.
Kini hanya tinggal satu orang saja yang tersisa. Melihat rekan-rekannya yang telah tergeletak pria itu tampak takut dan ngeri melihat Andika. Dia tidak menyangka Andika begitu hebat jika dia mengetahuinya mungkin dia tidak akan mengambil tugas ini.
Andika mulai berjalan sambil mengepalkan tangannya ke arah pria itu. Pria itu tampak ketakutan dan mulai berjalan mundur dengan sendirinya sampai akhirnya dia terhenti karena di belakangnya adalah pagar tembok.
Sampai di depan pria itu Andika langsung melayangkan tinjunya dengan keras melewati tepat di samping kepala pria itu.
"brak drak" tinju Andika menghantam pagar tembok hingga membuatnya bergegar hancur dan mengakibatkan batu beterbangan.
Seketika pria itu semakin ketakutan melihat kekuatan Andika. Apakah pria ini masih manusia pikirnya.
"katakan siapa yang menyuruhmu atau aku akan membunuhmu" tanya Andika mengintimidasi pria itu.
Pria itu tampak sangat ketakutan jika dia tidak menjawabnya dapat di pastikan dirinya mungkin akan tewas seketika. Apalagi setelah melihat pukulan Andika barusan bahkan sebuah tembok hancur di buatnya.
"baik-baik tolong ampuni saya, orang yang menyuruh kami adalah Dandi" jawab pria itu.
"Dandi membayar kami untuk menghajar anda dan mematahkan kaki anda" imbuh pria itu.
mereka adalah para preman jalanan, sebelumnya Dandi membayar mereka untuk menghajar Andika karena Dandi tidak terima atas kejadian di kampus tadi.
"rupanya tampaknya aku harus membuat perhitungan dengannya" ucap Andika dalam hati.
Kemudian Andika tiba-tiba saja melayangkan sebuah tendangan menyamping dan langsung menghantam tulang kering dari kaki kiri pria itu.
"krak" seketika kaki pria itu langsung patah.
Pria berteriak kesakitan, terduduk memegangi kakinya. Sangking sakitnya pria itu tidak mampu menahannya dan pingsan tidak sadarkan diri. Setelah itu Andika melanjutkan perjalanannya menuju kembali ke rumah.
Esok hari Andika sedang duduk di halte parkiran sambil menunggu David yang keluar dari sebuah perusahaan yang bernama Sedaya group. di dalam perusahaan itu David sedang menyodorkan sebuah proposal kerjasama dan berharap dari pihak Sedaya group mau bekerja sama dengannya.
Beberapa saat kemudian David keluar dari perusahaan itu dengan wajah tampak lelah. Hal itu di karenakan Sedaya group tidak langsung menandatanganinya proposalnya dengan alasan mereka masih mau mempelajarinya terlebih dahulu. Sedaya group juga mengajukan syarat dan menginginkan 65 persen keuntungan yang di dapatkan menjadi miliknya ketika kerjasama itu terjadi. Hal itu membuat David tidak bisa menerimanya dan berpikir Sedaya group sedang mempermainkannya.
Kemudian mereka mulai menaiki mobil untuk kembali menuju ke kantor David karena hari sudah siang. Di dalam mobil David duduk di kursi belakang sementara Andika duduk di kursi depan bersama seorang sopir yang mengemudikan kendaraannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments