"akhirnya kita bertemu lagi kapten Citra" ucap seorang pria berumur 30 tahunan dengan bekas luka sayatan di pipinya. Pria itu bernama Lukas yang memiliki tubuh besar dan berotot.
Citra tampak terkejut mendengar suara itu dan melihat 5 orang sedang berjalan mendekat ke arahnya. di mana kelima orang itu memegang berbagai macam senjata di tangannya.
Citra mulai menyadari bahwa pria yang berbicara kepadanya adalah Lukas pria yang berhasil melarikan diri pada saat dirinya dan anggotanya melakukan penggrebekan narkoba di sebuah gudang di pinggiran kota Luton.
Sedangkan Lukas datang untuk membalas dendam kepada Citra karena penggrebekan itu Lukas kehilangan banyak Narkobanya yang di sita oleh kepolisian sehingga dia mengalami kerugian yang sangat besar.
Hal itulah yang membuat Lukas datang mencari Citra untuk membalas dendam.
"jadi ini perbuatan kalian" ujar Citra menyadari paku yang menusuk ban mobilnya pasti bersumber dari mereka.
"kebetulan sekali malam ini aku akan menangkap mu" sambung Citra.
"haha lucu sekali justru aku akan menghajarmu" balas Lukas.
"aku tidak menyangka ternyata kamu lumayan cantik juga sebagai seorang polisi, jadi jika kamu mau melayani kami bersenang senang mungkin aku akan langsung membunuhmu dengan cepat tanpa harus menyiksamu" imbuh Lukas.
Mendengar itu bawahan Lukas langsung tertawa lepas sedangkan Citra tampak marah. Citra kemudian tampak bersiap untuk menghadapi mereka.
Empat orang langsung maju menyerang Citra dengan pipa baja di tangannya. Seseorang langsung melayangkan pipa bajanya ke arah tubuh Citra. Dengan sigap Citra menangkap pergelangan tangannya sehingga pipa baja itu berhenti tidak berhasil mengenai Citra.
Kemudian Citra menendang perut orang itu sambil merebut pipa baja miliknya.
"buk" orang itu mundur beberapa langkah dan menyadari pipa baja miliknya telah di rebut.
Kemudian sebuah serangan pipa baja dari samping melesat ke arah Citra dengan segera Citra menggunakan pipa baja di tangannya untuk menangkis serangan itu.
"tang" suara nyaring pipa baja yang beradu di udara.
Kemudian seorang langsung menerjang ke arah tubuh Citra. Citra yang juga sedang tidak siap tidak mampu menghindari terjangan itu.
"buk" tubuh Citra mundur beberapa langkah ke belakang.
Kemudian ke empat orang itu kembali menyerang Citra secara bersamaan. Citra juga langsung berlari ke arah mereka sambil melemparkan pipa baja di tangannya ke arah ke empat orang yang sedang bergerak ke arahnya dengan cepat.
"bak" pipa baja itu mengenai sala satu orang dengan kuat hingga membuat orang itu jatuh ke jalan kesakitan memegangi dadanya.
kemudian Citra melompat langsung menerjang dengan menggunakan kaki kanannya dan langsung mengenai satu orang di bagian wajahnya.
"buk brak" orang itu seketika terpental dan jatuh ke aspal dengan keras.
Dua orang sisanya tampak terkejut melihat kemampuan dari Citra. Mereka tidak percaya Citra yang hanya seorang wanita memiliki kemampuan bertarung yang hebat.
Sebelum kedua orang itu bereaksi citra melayangkan tinjunya ke arah salah satu orang. Akan tetapi sebelum tinju Citra menghantam orang tersebut Lukas yang sembari tadi diam akhirnya mulai turun tangan.
"buk" sebuah terjangan mengenai dada Citra.
"brak" citra jatuh menggusur jalan beberapa meter.
Citra berusaha bangkit sambil jongkok memegangi dadanya yang sakit. Kerasnya terjangan Lukas membuat Citra tampak kesakitan.
Lukas kembali melesat menyerang Citra yang sedang jongkok terluka dengan sebilah parang panjang di tangannya. Lukas tidak mau memberikan kesempatan bagi Citra untuk bisa bangkit.
Sebuah tebasan parang dari atas di ayunkan oleh Lukas ke arah tubuh Citra. Citra yang sedang dalam posisi jongkok segera melompat ke samping berusaha menghindari tebasan itu dan setelah itu Citra berusaha untuk bangkit berdiri.
"tang" parang itu menghantam jalan aspal dengan keras. Jika Citra terlambat sedikit saja bisa di pastikan mungkin tubuh Citra sudah terbelah.
"kamu tidak bisa lari" teriak Lukas sambil melakukan tebasan menyamping kembali.
Segera Citra menunduk guna menghindari tebasan itu.
"srek" parang itu menghantam bodi mobil Citra hingga membuatnya tergores dan menimbulkan percikan api.
Citra segera bangkit dan mundur beberapa langkah. Citra mulai menyadari jika terus seperti ini dirinya akan segera kalah.
Kemudian secara tiba-tiba Lukas kembali menebaskan parangnya dengan tebasan menyamping hingga membuat Citra tampak terkejut.
Citra segera melompat ke samping untuk menghindari tebasan itu akan tetapi Citra tampak sedikit terlambat.
"cras" parang itu menggores lengan bagian atas Citra sehingga membuat kemeja yang di pakainya robek dan menggores kulitnya.
Darah mulai mengalir dari lengan bagian atas Citra membasahi kemejanya. Seketika kembali tiba-tiba tendangan dari Lukas langsung menghantam Citra dengan telak.
"buk" Citra langsung jatuh ke jalan.
Citra mengalami luka yang cukup serius sehingga dia memerlukan waktu untuk bisa bangkit.
akan tetapi sebelum citra sempat bangkit Lukas sudah berada di hadapannya dengan parang di tangannya.
"sialan apakah aku akan mati di sini" pikir Citra.
Kemudian Lukas mulai mengangkat parangnya dan bersiap menebas Citra. Akan tetapi tiba-tiba sesosok bayangan hitam langsung menerjang Lukas dari samping.
"buk brak" Lukas seketika terpental dan berguling-guling di aspal beberapa meter.
"kapten Citra apa kamu baik-baik saja".
Seketika Citra terkejut ternyata yang muncul adalah Andika dan Andika datang tepat waktu menolongnya.
"aku baik-baik saja hanya sedikit terluka" jawab Citra.
"kamu tunggu di sini biar aku yang menghadapinya".
"baiklah kamu harus berhati-hati".
"sialan siapa kamu beraninya menyerangku secara diam-diam" teriak Lukas yang sudah bangkit dari aspal.
"kalian sungguh memalukan mengeroyok seorang wanita" ujar Andika.
"sialan kalian hajar dia" teriak Lukas kepada dua bawahannya yang tersisa.
Segera dua bawahan Lukas bergerak ke arah Andika dengan pipa baja di tangannya. Dua orang itu langsung melayangkan pipa bajanya secara bersamaan ke arah Andika. Andika menangkis ke dua pipa baja itu dengan lengannya.
"buk" pipa baja itu beradu dengan keras dengan lengan Andika.
Hal itu membuat semua orang terkejut bagaimana mungkin pipa baja yang sangat keras mampu di tahan oleh sebuah lengan apa lagi lengan Andika tampak biasa saja.
Kemudian Andika langsung melesatkan tinjunya dengan keras mengenai perut salah satu orang.
"buk" orang itu seketika terpental belasan meter.
"brak" menabrak sebuah tiang listrik dan seketika tergeletak tidak bergerak.
Satu orang sisanya melihat rekannya telah tergeletak kembali melayangkan pipa baja ke arah Andika. Akan tetapi Andika langsung melompat dan melakukan tendangan berputar. Alhasil orang itu terkena tendangan Andika di bagian wajahnya.
"bak brak" tubuh orang itu berputar di udara dan jatuh ke aspal dengan keras.
Melihat seluruh bawahannya telah kalah Lukas yang sedang memegang parang di tangannya tampak gugup melihat Andika.
Andika mulai berjalan mendekati Lukas, Lukas yang tampak gugup langsung melakukan tebasan dari atas dengan cepat. Akan tetapi Lukas langsung terkejut ketika tebasan parangnya berhenti karena di tahan oleh dua jari Andika yang menangkapnya.
"ini tidak mungkin bagaimana bisa" ucap Lukas.
Citra yang melihat itu juga sulit untuk di percaya bagaimana mungkin jari tangan bisa menghentikan sebuah parang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments