"Aihara, ayo aku antar pulang."
Aihara terperanjat ketika Akihiko tiba-tiba muncul di ambang pintu. Sedang pria itu memamerkan senyuman tampannya, membuat gadis-gadis yang masih tersisa di kelas berteriak karenanya.
"Sepertinya tidak bisa, aku ingin mampir ke suatu tempat dulu." Dalihnya.
"Itu mudah, aku akan mengantarmu kesana." Akihiko tetap teguh dengan pendiriannya.
"Hm," Aihara menimang sejenak, "Baiklah." Dan akhirnya ia memutuskan untuk menerima ajakan Akihiko.
Mereka lantas berjalan menuju parkiran. Sorot Aihara terpaku pada satu orang disana yang sepertinya juga menyadari keterpakuannya. Seta, gadis itu di sini?
Posisi mobil Akihiko dan Kekai bersampingan, itu membuat Aihara dan Seta tak melepas kontak mata mereka.
"Kau disini?" Tanya Aihara yang segera di balas senyuman oleh Seta.
"Hm, Aku sedang menemui pacarku."
Sorot Aihara bergulir pada Kekai di sampingnya yang tengah mengernyit bingung. "Oh, kalian sepasang kekasih ya."
Dan rasa itu kembali menembus permukaan. Sebuah penyesalan.
Akihiko yang menyadari raut Aihara yang murung, segera menyelipkan jemarinya diantara jemari kecil Aihara.
"Hei, kau baik-baik saja kan?" Aihara mengangguk kecil, "Kalo begitu ayo masuk ke mobil, sebelum semakin sore."
Aihara teringat sesuatu, ia melepas genggaman Akihiko dan segera mengeluarkan ponselnya di balik saku roknya lantas ia sodorkan pada Seta. "Seta, boleh aku minta kontakmu?"
Tentu saja Seta senang mendengar itu, ia buru-buru meraih ponsel Aihara dan mengetikkan nomor yang benar di sana. Sudah lama sekali mereka menjadi asing dan hari ini mereka akan memulai semuanya dari awal.
"Terimakasih, aku pulang duluan ya." Akhirnya Aihara melempar senyumannya pada Seta. Itu membuat gadis itu senang kepalang.
Selesai dengan itu, Aihara segera menyusul Akihiko untuk masuk ke dalam mobilnya. Meninggalkan sepasang kekasih yang hendak menyusul mereka untuk pulang.
"Kenapa kau tiba-tiba begitu senang seperti ini?" Tanya Kekai penasaran.
Seta masih tersenyum lembut, ia kemudian menoleh pada Kekai yang tengah fokus menyetir. "Aku pernah cerita kan, dulu aku membuat satu masalah yang menyebabkan Aihara begitu membenciku?"
Kekai mengangguk, "Kau yang juga naksir dengan kekasihnya? Itu keterlaluan sih, aku cemburu."
Tawa manis itu keluar dari belahan bibir Seta, gadis itu mencari lengan Kekai dan segera menautkan tangan mereka.
"Itu dulu. Dan kau tahu? Setelah aku menyerah pada pria itu, Aihara tetap membenciku dan selalu mencurigaiku. Padahal aku ingin kembali menjadi sahabatnya seperti dulu." Seta cemberut di sela ceritanya. "Hal yang tidak tertuga terjadi-"
"Akhirnya dia meminta nomor ponselmu lagi?" Kekai menginterupsi.
"Bukan, dia dan kekasihnya berakhir. Dan dia sangat frustasi karena itu, kau tahu? Aku turut menyesal karena alasan mereka berakhir adalah karena aku."
Kekai menoleh pada Seta, sorotnya turut sendu setelah mendapati gadis itu yang cemberut dengan mata berkaca-kaca. Ia melepas tautan mereka lantas mengusak pucuk kepala seta, mengarahkan kepala gadis itu untuk bersender di bahunya. Ia kembali fokus pada jalanan meski pikirannya di penuhi sosok di sampingnya ini.
"Tenanglah. Itu hanya masa lalu, terlebih kau sudah menyadari semuanya. Aku tidak keberatan dengan masa lalumu." Ucap Kekai lembut, mampu membuat ketenangan di hati Seta.
"Terimakasih. Tapi, Kekai, Bisakah kau merahasiakan ini dari Akihiko? Aku takut akan terjadi sesuatu jika dia mengetahui ini." Benar, Seta sebenarnya dilanda kekhawatiran, tapi bagaimanapun ia tidak mau menyembunyikan apapun dari Kekai.
"Tenang saja. Dia juga tidak akan marah jika tahu Aihara punya mantan."
"Bukan karena ia punya mantan." Seta menimang, apakah harus ia beritahukan juga? Tapi Kekai terlanjur memintanya untuk memberitahunya. "Mereka terpisah oleh maut."
"Maksudmu Mantan Aihara itu sudah meninggal?"
"Hm."
"Nanti kita bicarakan ini di rumahku."
Dan seperti dugaan Seta, Kekai akan menanggapi serius masalah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments