"Langkah pertamaku untuk memulai kembali menata hatiku."
.
"Kio?! Apa kau mendengarku? Hey! Bangun!" Seorang pria tinggi menepuk-nepuk pipi lelaki yang tengah terlelap di atas meja.
"Ah sudahlah, mungkin dia sudah mati." Tukas pria lainnya sembari merangkul temannya dan mengajaknya untuk meninggalkan kelas.
Tak lama, pria yang terlelap itu membuka kedua matanya lantas menguap, ia masih mengantuk. Pria bernama Akihiko Kahito itu membangkitkan tubuhnya dan berjalan malas keluar kelas. Ini adalah jam istirahat, biasanya ia akan ikut latihan bersama teman temannya, hanya saja untuk hari ini ia harus membolos karena tubuhnya yang terlalu lelah.
Akihiko Kahito adalah seseorang yang cukup terkenal di sekolahnya, karena sering kali ia ikut turnamen Basket dan selalu menjadi juara. Akihiko juga memiliki sebuah Band yang beranggotakan teman sekelasnya. Bukan karena itu saja, karena rupanya yang begitu tampan membuatnya semakin terkenal dikalangan wanita.
Satu demi satu anak tangga berhasil Akihiko lalui, ia berencana untuk melanjutkan tidurnya di atap sekolah, tempat yang akhir akhir ini menjadi favorit nya karena di sana terasa hening dan nyaman untuk mengistirahatkan tubuhnya.
Ceklek!
Akihiko menyenderkan tubuhnya pada dinding sebelum akhirnya ia kembali menutup matanya.
"Hiks, Maaf."
Tunggu...
Matanya yang sedikit merah itu kembali terbuka sempurna, Akihiko segera mengedarkan pandangannya ke semua sisi hingga ia menemukan seorang gadis yang tengah duduk memeluk kedua kakinya sembari menyembunyikan kepalanya dibalik lipatan tangannya. Siapa gadis itu? Seingat Akihiko, tidak ada orang lain yang pernah mengunjungi tempat favoritnya ini, tapi gadis itu...
Ah sudahlah, lebih baik Akihiko mengabaikannya. Mungkin gadis itu sedang bertengkar dengan kekasihnya.
"Aku tidak sedang melarikan diri, hiks. Maaf."
Ugh, berisik sekali.
Untuk pertama kalinya Akihiko menentang rasa kantuknya. Tidak ada gunanya menutup mata jika ia tidak bisa tidur!
"Hey, ada apa denganmu?" Tanya Akihiko sedikit purau. Gadis itu mulai mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah Akihiko dengan mata bengkaknya.
"O-oh?" Gadis itu segera menghapus jejak air matanya tergesa dan mencoba untuk bersikap baik baik saja. "Aku tidak apa apa."
Tidak apa apa katanya?
Akihiko memandangnya datar, gadis itu kembali menundukkan pandangannya nya. "Tidak ada yang menangis ketika mereka baik baik saja." Tidak! Akihiko tidak peduli dengan gadis itu, ia hanya merasa kesal tidurnya telah diganggu.
"Eung."
"Siapa namamu?"
Gadis itu semakin menundukkan pandangannya sembari tangannya meremat rok pendek nya.
"Namaku Aihara Shizune."
Akihiko mengangguk pelan, "Cepatlah berbaikan dengan kekasihmu agar tangisanmu tidak lagi menggangguku." Ia hendak memejamkan matanya namun sebelum itu ia melihat tatapan kosong gadis itu yang mengarah ke lantai. "hey! Jangan melamun!"
"Ini semua salahku," Ucapan nya membuat Akihiko mengernyit, "Hey! Apa kau bisa memainkan alat musik?" Wajahnya tiba tiba berseri sangat berbeda dengan wajah pertama kali Akihiko dapati.
"Hm, hampir semua alat musik aku bisa memainkannya."
"Benarkah?! Itu artinya kau bisa memainkan gitar?"
Apa apaan gadis itu? Tentu saja Akihiko bisa memainkannya! Itu mudah sekali untuknya.
"Tentu saja!"
"Begitukah? Bisakah kau mengajariku bermain gitar? Bisakah? Kumohon!"
Hanya saja Akihiko tidak Pandai mengajari orang. Dia pintar untuk dirinya sendiri, ia tidak mengerti bagaimana harus mengajari seseorang. Akihiko tidak memiliki dasar dasar tertentu.
"Aku tidak bisa."
"Hah?" Kekecewaan terlihat jelas pada raut Aihara, gadis itu kembali menundukkan pandangannya beralih menengadah memandang langit.
"*Aihara, ikutlah denganku ke studio. Aku ingin mengajarimu bermain gitar."
"Aku tidak mau! Urusi saja temanmu itu!" Aihara melangkah meninggalkan pria itu dengan degupan amarah. Meski ia sudah berjalan tergesa tetap saja pria itu bisa dengan mudah menahan sebelah tangannya.
"Sayang tolong mengertilah, ini hanya sebuah projek kelompok! Aku ingin kau berada tetap di sampingku. Kumohon, ikut denganku ya?"
"AKU TIDAK MAU*!"
Aihara semakin meremat roknya, ia begitu rindu dengannya. Kemarin, teman sekolahnya dulu mengantarkan sebuah gitar ke rumahnya. Gitar peninggalan kekasihnya. Setidaknya ia bisa mengobati rasa rindunya dengan suara dari petikan gitar yang ia hasilkan.
"Ck, sudah ku katakan jangan melamun! Huft, kau bisa meminta orang lain untuk mengajarimu."
"Eung," Aihara membangkitkan tubuhnya lantas sedikit membungkuk kepada Akihiko, "Terimakasih. Aku harus kembali ke kelas."
"Namaku Akihiko Kahito."
Aihara mengernyit sebelum tersenyum pada Akihiko yang sudah kembali memejamkan matanya, "Eung, Akihiko aku harus pergi sekarang." Setelah itu ia pergi ke kelasnya. Sedangkan Akihiko kembali melanjutkan tidurnya.
Tak apa, ia sudah biasa membolos di jam pelajaran. Tapi semua nilai ujiannya tidak pernah ada nilai merah.
****
"Matsuo, kirimkan semua yang di pelajari tadi." Ujar Akihiko sembari memasukan buku bukunya kedalam tas.
"Aku mengerti!"
"Kio, ingat akan ada turnamen Minggu depan dan besok ada ulangan harian matematika. Bulan depan juga kita akan merilis album."
Huft.
Sebagai ketua tim basket dan ketua band, Akihiko harus bisa mempersiapkan semuanya. Karena itulah ia tidak mendapatkan istirahat yang cukup, waktu malamnya adalah waktu yang ia gunakan untuk memeras otaknya. Itulah kenapa ia sering tertidur di kelas.
"Akan ku siapkan semuanya." Akihiko menanggalkan tasnya di sebelah pundaknya nya, kemudian berjalan keluar kelas bersama kedua temannya, Matsuo dan Kekai.
"Ah, Kio! Apa kau tahu ada murid baru di kelas sebelah?" Matsuo berucap.
"Aku tidak tahu." Balas Akihiko sekenanya. Ia memang tidak peduli dengan pembicaraan Matsuo, lelaki itu selalu mengatakan hal yang tidak penting.
"Katanya di sana ada murid baru, dia seorang wanita yang cantik! Kita harus menemuinya, Kio!"
"Malas."
"Dasar mata keranjang!" Kekai meneleng kasar kepala Matsuo hingga kepala Matsuo menoleh ke samping.
"D-Dia!!!" Tunjuk Matsuo ke arah wanita yang tengah berjalan menunduk ke arah mereka, Kekai dan Akihiko berhenti untuk melihat siapa yang Matsuo maksud.
Aihara, gadis itu terlonjak kaget sebelum akhirnya ia tersenyum kecil ketika melihat Akihiko di sana.
"Akihiko."
Matsuo menutup mulutnya tak percaya mendapati seorang gadis cantik yang baru sehari memasuki sekolah sudah mengenal Akihiko, "Kau mengenalnya?"
"Eung." Aihara mengangguk pelan, masih menatap Akihiko yang juga menatap datar ke arahnya.
"Ayo pergi." Perintah Akihiko tapi lengannya segera di tahan oleh Aihara.
"Tunggu! Aku sudah mencari tapi tidak ada yang bisa mengajariku, Akihiko tolong ajari aku. Kumohon."
"Ajari apa?" Kekai penasaran.
"Uh," Aihara melepaskan genggamannya di lengan Akihiko dia beralih menatap Kekai, "Aku ingin belajar bermain gitar."
"Wah tepat sekali! Kio bisa mengajarimu! Dia gitaris terhebat di sekolah ini- Awh!" Akihiko menampar mulut Matsuo yang tak berhenti berbicara.
"Diam!"
"Kau ingin belajar gitar kan? Kalo begitu ikutlah dengan kami. Kami akan pergi berlatih, Akihiko bisa mengajarimu."
Aihara tersenyum sumringah dan mengangguk setuju, sedang Akihiko melangkah pasrah meninggalkan teman temannya. Ia benar benar tidak bisa mengajari seseorang. Akihiko tidak mengerti bagaimana caranya.
"Setidaknya kau bisa dekat dengannya, setelah itu jadikan dia kekasihmu agar orang orang tidak lagi mengira kau seorang gay." Bisik Kekai tepat di telinga Akihiko.
Ck, alasan Akihiko tidak pernah ingin memiliki kekasih adalah karena wanita itu merepotkan!
"Yeah! Akhirnya grup band kita memiliki satu lagi personil cantik."
Plak!
"Diamlah Matsuo!"
"Iya iya!!"
#TBC#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Aska
uuup
2020-10-13
0
Keyzo yanndy
kqpan upnya
2020-10-13
0
Rikudo Senin
up
2020-10-13
0