07 • Chaos

"Apakah bendera perang akan kembali berkibar?"

.

Pelajaran terakhir telah berakhir beberapa saat lalu, namun Aihara baru melangkah keluar kelas. Hari ini ia benar benar tidak bisa konsentrasi pada pelajaran, pikirannya terus bercabang ke segala hal.

"Bukankah kau seorang pembunuh? Kenapa kau melarikan diri ke sekolah kami dan seketika menjadi begitu dekat dengan Kio, apa kau juga mengincar nyawanya?"

Ucapan Hanna di kursi penonton kemarin memenuhi benaknya. Gadis itu tidak akan tahu secara tiba tiba, mungkin saja Seta memberitahunya. Wanita itu benar benar tidak berubah, tetap seorang ular yang pandai bermain drama. Huft, kenapa dia harus menjadi kekasih Kekai? Jika saja bukan dia, hidup Aihara akan senantiasa tentram kedepannya. Dan sekarang apakah gadis bernama Hanna itu akan menyebarkan berita itu ke seluruh penjuru sekolah? Lalu bagaimana jika Akihiko mengetahuinya?

Puk!

Aihara terlonjak kaget setelah seseorang menepuk pundaknya keras, refleks ia menoleh pada sang pelaku yang tengah menatapnya intens. Ck, Matsuo.

"Ada apa denganmu? Kau seperti mayat hidup, berjalan dengan tatapan kosong seperti itu. Kau tahu? Itu sangat berbahaya!"

"Eung, Aku baik baik saja." Ia menanggapinya dengan senyuman ringan, meski begitu Matsuo tetap menatapnya dengan selidik.

"Hm, bagaimana jika kau ikut bersamaku ke pesta untuk sedikit menambah gairah hidup?"

"Pesta?"

"Maksudku pesta kecil kecilan, kita hanya merayakan kemenangan Tim kita kemarin." Seolah hal biasa, Matsuo kembali merangkul Aihara dan mengajaknya pergi bersamanya. "Dan kau wajib ikut memeriahkan pesta, hm?"

"Tapi Matsuo.." Aihara dengan tas gitar di punggungnya, menurunkan tatapannya sendu.

"Sudahlah! Jika kau tidak datang, nasibku akan semakin menyedihkan nanti."

Aihara mengernyit tak mengerti, "Memangnya kenapa?"

"Ck, kau bahkan tidak mengerti sama sekali."

Matsuo dan Aihara tiba di gerbang sekolah, di sana sudah berdiri Akihiko dan Kekai. Tapi fokus Aihara teralih pada seorang gadis yang juga menatapnya malas. Oh Aihara baru saja ingat bahwa Hanna juga bagian dari personel Grup Band Akihiko. Dan bodohnya lagi Aihara tidak bisa menolak ajakan Matsuo tadi!

"Jauhkan lenganmu dari pundak Aihara." Kekai berujar setelah Akihiko pergi mendahului mereka menuju stasiun kereta yang tak jauh dari posisi mereka saat ini.

"Ck dasar! Cemburu tanpa adanya ikatan itu benar benar tidak wajar!" Matsuo segera menurunkan lengannya dari bahu Aihara.

Sambil terus berjalan, Aihara beberapa kali merasakan sesuatu yang janggal. Tatapan tak suka yang kerap kali ia rasakan, mungkinkan Hanna yang melakukan itu? Dan Akihiko sama sekali tidak menyapa Aihara hari ini, apakah Hanna sudah memberitahunya perihal masa lalunya?

Ah sangat rumit!

"Hei Aihara!" Seketika Aihara mengangkat atensinya pada Kekai yang telah berjalan tergesa ke arahnya, "Kau ini! Jangan melamun saat berjalan, kemari." Pria itu menarik lengan Aihara dan membawanya mendekati Akihiko.

"Kekai..."

"Kio! Kenapa kau meninggalkan kekasihmu seperti itu? Dia berjalan tertunduk seperti tak memiliki tujuan hidup." Candaan Kekai ternyata berhasil menarik Atensi Akihiko, pria itu kemudian memandang raut murung Aihara. Bukan tanpa alasan Akihiko tidak menyapa Aihara hari ini, ia hanya sedang dalam penyembuhan hati pasca penolakan kemarin. Rasa sakitnya masih berbekas.

"Hei." Akihiko menarik pelan lengan Aihara dan membuatnya mendudukan dirinya di sampingnya. "Ada apa?"

Kekai yang telah berhasil menyatukan dua insan yang sama sama kaku itu, akhirnya ia kembali berdiri di sudut lain sembari menunggu kereta mereka tiba. Berbeda dengan Matsuo yang kini telah duduk di samping Hanna sembari bernyanyi bersama.

"Matsuo," Hanna menghentikan nyanyiannya dan beralih menatap Matsuo. "Apakah Aihara benar benar kekasih Kio?" Bisiknya pelan.

"Hm, apa kau tidak melihat bagaimana interaksi mereka?"

Balasan Matsuo membuat Hanna menurunkan tatapannya, kenapa sudut hatinya saat ini terasa begitu sakit? "Apa kau yakin jika Aihara datang tanpa ada maksud lain?"

"Apa maksudmu?"

Ah keretanya sudah sampai, Matsuo dengan segera menarik lengan Hanna dan membawanya memasuki kereta. Ucapan Hanna beberapa saat lalu seakan tak berarti untuk Matsuo, pria itu dengan cepat melupakan sesuatu yang ingin Hanna bahas, justru saat ini ia telah membawa topik lain untuk ia rundingkan dengan Hanna di dalam kereta.

"Apa kau yakin, kau baik baik saja?" Tanya Akihiko sekali lagi, namun balasan Aihara tetap sama. Gadis itu menggenggam lengan Akihiko erat, seakan ia telah bersiap dengan apa yang akan terjadi suatu hari.

"Kio, jangan pernah meninggalkanku. Apapun yang terjadi, jangan tinggalkan aku." Genggamannya semakin erat dan itu berhasil membuat Akihiko menarik sudut bibirnya, tersenyum kecil.

"Kau tidak perlu memintanya, aku akan tetap bersamamu. Apapun yang terjadi."

Aihara semakin menunduk, menyembunyikan semu merah pada pipinya. Ugh, dadanya pun terasa begitu sesak karena pacuan jantung yang tak beraturan. Apakah ini sudah cukup? Apa Aihara perlu membalasnya sekarang? Membalas perasaan Akihiko.

****

Setelah pintu ruang studio di buka, semuanya berdecak kagum, kecuali Kekai karena pria itu yang telah memoles ruangan studio menjadi ruangan pesta sederhana.

Aihara menurunkan tas gitarnya dan menaruhnya di sudut ruangan. Perasaan canggung mulai menyelimutinya saat ini setelah Hanna meminta Aihara untuk duduk di dekatnya.

"Aku Hanna Souto, vocalis band di sini." Ucapnya berbasa-basi.

Setelah mendengar ucapannya kemarin, Aihara jadi merasa sedikit tak suka pada Hanna. Mungkin saja gadis itu telah bersekongkol dengan Seta.

"Eung, Aku Aihara Shizune."

"Kudengar kau murid baru di kelas sebelah, apa itu benar?"

Tunggu, nada bicara yang aneh. Aihara bisa merasakan sesuatu yang salah dengan pertanyaan Hanna, "Eung? Kupikir begitu-"

"Mengenai alasan kepindahanmu ke sekolah kami?"

Deg!

Bukankah firasat Aihara benar? Lalu apa yang harus ia katakan sekarang?

"I-itu.."

"Apa yang sedang kalian bicarakan?"

Kedua gadis itu terkesiap ketika mendapati Akihiko yang telah berdiri di depan mereka.

"Kio?"

"Maaf, tapi aku harus membawa Aihara bersamaku."

Aihara akhirnya bangkit mengikuti kemana Akihiko membawanya. Hal itu membuat seorang gadis lainnya mengepalkan tangannya erat, merasa kesal.

"Apa kau bisa meminum Wine?"

Aihara menggenglengkan kepalanya, "Mungkin hanya minuman bersoda yang tidak mengandung Alkohol, atau segelas air putih?"

"Tidak tidak, Kekai menyiapkan berbagai jenis minuman. Mungkin segelas jus, apa kau mau?"

"Eung."

Aihara kembali mendudukan dirinya di kursi lain, sedang Akihiko tengah mengambil segelas jus untuknya. Ruang studio tidak begitu besar, tapi kini terlihat seperti sebuah hotel bintang lima. Rumah Kekai memang cukup besar dibandingkan rumahnya, tapi pria itu selalu saja bersikap ramah pada semua orang. Tak ada tamu yang special, hanya Aihara, Akihiko, Kekai, Hanna, Matsuo, dan.., Dan Seta.

Apa ini?

"Aihara, apa kabar?" Seta tersenyum canggung setelah mendapati tatapan tajam Aihara yang kembali mengarah padanya. "Apa aku boleh duduk bersamamu?"

"Tidak." Ah kenapa Akihiko lama sekali? Aihara benar benar ingin pergi dari tempat ini! Sungguh!

"Apa kau masih marah padaku?" Seta tetap mendudukan dirinya di samping Aihara, meski Aihara menolaknya. "Aku ingin meminta maaf, sungguh." Meski dadanya bergemuruh sesak karena tak mendapat respon dari Aihara, ia tetap meraih lengan Aihara.

"Sampai kapan kau akan terus menggangguku?" Aihara menunduk. Ia semakin merasa khawatir jika rahasianya akan segera di ketahui oleh Akihiko. Ia begitu takut jika Akihiko meninggalkannya.

"Maaf, aku hanya ingin kembali menjadi temanmu." Ujar Seta tulus, namun berbeda di telinga Aihara, gadis itu seolah menutup telinganya untuk mendengar kalimat itu.

"Aku tidak ingin bicara denganmu, jadi tolong pergilah."

"Eung, maaf."

Seta membangkitkan tubuhnya dan menghampiri Kekai setelah itu. Bersamaan dengan itu Akihiko membawa segelas jus untuknya.

"Kalian tengah berbincang, jadi kupikir aku harus menunggu perbincangan kalian selesai." Jelas Akihiko sembari menyodorkan segelas jus pada Aihara.

"Eung, terimakasih." Aihara segera meneguk jus itu hingga tersisa setengah gelas. Bukan karena haus, hanya untuk meredam emosinya.

"Mau ikut bergabung bersama mereka?"

Aihara mengalihkan atensinya pada sekumpulan orang yang tengah menari bersama dengan diiringi musik yang begitu memekakkan telinga.

"Kurasa tidak."

"Baiklah," Akihiko memandang Aihara dengan sendu, "Aihara, apa memori mantan kekasihmu itu masih tersimpan rapi?" Tanyanya tiba tiba.

"Eung, sekarang sudah mulai rusak dan berantakan. Kupikir aku sudah mulai mencintaimu." Balasan tak terduga dari Aihara. Oh sial, saat ini Aihara tengah berada dalam kendali Alkohol. Meski ia sudah mati matian berusaha untuk berpikir jernih, tetap saja ia tak bisa mengelak dari rasa pusing yang mulai mendera di kepalanya.

"A-apa? Apa kau benar benar mengatakan itu?" Tentu saja Akihiko merasa begitu sumringah, tapi ia merasa ada yang aneh dengan Aihara. Gadis itu mengatakan kalimat itu dengan raut sedihnya. "Aihara? Apa kau di sana?" Akihiko menepuk pelan kedua pipi Aihara, namun gadis itu justru menatapnya sayu.

"Akihiko, aku membencimu!"

Ugh sial, Akihiko mulai menyadarinya. Ada yang salah dengan minuman yang ia berikan pada Aihara. Apa yang harus ia lakukan?

Tanpa pikir panjang, Akihiko segera menggendong Aihara di punggungnya. Kemudian ia mendekati Kekai yang masih asik menari bersama Seta.

"Kekai," Akihiko segera menarik lengan Kekai kasar hingga pria itu mengalihkan atensinya padanya.

"Aihara! Apa yang terjadi padanya?"

"Apa ada kamar kosong? Kupikir Aihara perlu istirahat." Raut Akihiko terlihat begitu cemas. Mendapati itu Matsuo segera mematikan musik dan atensi semua orang akhirnya tertuju pada Akihiko dan Aihara.

"Kupikir ada,"

Hanna beserta Seta mendekati Akihiko. Raut Seta saat ini telah pucat pasi karena panik, ia merasa begitu khawatir.

"Kio, biarkan aku dan Seta yang membawanya ke kamar tamu." Ujar Hanna yang segera di tolak oleh Akihiko.

"Tidak."

"Kami bisa merawatnya, sungguh!"

Akihiko tahu bahwa Aihara sangat tidak menyukai Seta, dan Hanna yang menjadi pemaksa juga sangat mencurigakan. Mungkinkah mereka benar benar bisa merawat Aihara?

"Aihara harus membersihkan diri sebelum tidur bukan? Jadi berikan dia pada mereka." Akihiko akhirnya mengalah, ia membiarkan Aihara berjalan bersama mereka.

"Apa yang kau khawatirkan?" Tanya Matsuo yang sama sekali tidak mendapati respon dari Akihiko, pria itu sama sekali tidak bisa mengalihkan atensinya dari Aihara yang telah di tuntun ke luar ruangan.

"Maaf, kudengar kau tidak bisa meminum Alkohol bukan?" Bisik Hanna pelan, itu membuat Aihara membuka matanya pelan setengah sadar. Namun jauh dari lubuk hatinya, ia mengerti dengan maksud Hanna. Wanita itu, pelakunya?

Aihara seketika memberontak hingga ia terjatuh ke lantai, bahkan mereka belum sempat keluar dari ruang studio.

"Aku membenci kalian semua! Dasar ular sialan!"

Panik, Akihiko segera membangunkan Aihara dari duduknya namun tetap saja Aihara memberontak, meski tak sampai kembali terjatuh.

"Kau! Kau sudah merebut kekasihku! Dan kau Hanna! Kau Hik, kau mau menghancurkan hidupku yang sekarang!"

Kekai segera menghampiri Seta yang nampak begitu terkejut, sedang Matsuo masih terdiam dengan percikan amarah yang kian terasa.

"Kenapa semua orang begitu jahat! Hiks, teman kepercayaanku mengkhianatiku! Orang yang kucintai meninggalkanku, bahkan sekarang hidupku akan segera hancur lagi! Hiks, Hiks! Aku benci semua orang!" Aihara beralih memeluk Akihiko erat seolah melampiaskan semua amarah padanya.

Semua orang membiarkan Aihara mengatakan apapun yang ingin ia katakan. Bahkan hingga akhirnya ia kehilangan kesadarannya, Akihiko masih memandang kosong ke depan.

Aihara, sebesar itukah rasa sakit yang kau pendam selama ini?

#TBC#

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🐾🌻

2020-10-30

0

Yayan Yayan

Yayan Yayan

seruuu thour

2020-10-13

0

Aska

Aska

seruuuu

2020-10-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!