SELAMAT MEMBACA
MONGGO LIKE NYA
💚💚💚💚💚
Untukmu Perempuan,
Carilah pria yang mampu merubah dirimu menjadi lebih Sholehah, bukan sekedar merubah status dari Single menjadi menikah
Hari Sabtu ini terasa cepat, sudah jam 13.30 wib. Sofi berada dalam kamar Rendy, keduanya bertukar tempat karena Sofi lebih nyaman di kamar Rendy.
Sofi merebahkan diri dikasur Rendy yang begitu empuk dan adem, suasana sunyi dan alami pedesaan membawa mata hendak terpejam.
Hoeaaaammmm ngantuk banget nih, habis makan kenyang, sekarang tidur, wah parah nih, apa kata mertua, batin Sofi.
Tapi lama lam tertidur juga, matanya sudah tidak bisa diajak koordinasi lagi.
Sofi pun terlelap dengan pose sok imutnya.
Rendy berjalan menuju kamar nya hendak mengecharger HP. Mengetuk pintu tapi tidak ada sahutan dari dalam kamar.
Dibukanya pelan karena tahu sang pemakai kamarnya sedang tertidur pulas. Tidurnya tanpa beban dan tanpa dosa.
Tidur aja kamu cantik Sofi, batin Rendy memuji.
Rendy segera keluar dan tidur di sofa ruang TV. Hari ini lelah banget, apa gara gara tidur di sofa jadi gak nyaman.
Zzzzzzzzz....zzzzzzzzz
-Pkl. 16.00 wib-
Rendy sudah mandi, sholat ashar, dan sedang menunggu kekasih hatinya bersiap siap. Rencana mau ke pesta rakyat atau lebih tepatnya pasar malam. Sebelum itu Rendy akan mengajak Sofi jalan jalan ke kota menggunakan motor sportnya dulu.
Sofi keluar kamar menggunakan Levis hitam dengan kemeja panjang sebahu. Ditambah make up tipis, terlihat semakin ayu. Rambutnya dibiarkan tergerai indah.
" Aku sudah siap Rendy, gimana? Ada yang kurang?", Tanya Sofi.
" Ekhmmmm baju oke, make up oke, rambut nih yang gak oke, mau dibuat oke gak?" Tanya rendy lembut.
" Boleh kalo itu membuatku lebih cantik dan kamu lebih sayang sama aku." Ucap Sofi santai, tanpa disadari Sofi terjebak dengan perkataannya sendiri.
" Sebentar ya" , ucap Rendy.
Rendy pun ke dalam kamarnya, membuka lemarinya mengambil pashmina. Pashmina ini sudah dibeli Rendy sejak setahun yang lalu, memang akan diberikan kepada Sofi, agar mau berhijab. Ternyata setelah dekat, Sofi itu berbeda keyakinan, maka Rendy mengurungkan niatnya. Disimpannya pashmina itu mungkin suatu saat berguna. Dan hari inilah saatnya. Saat yang tepat dimana level status mereka pun sudah berubah menjadi seorang kekasih, jadi lebih mudah mengajari Sofi.
Alon Alon waton kelakon..
Ojo mundur Alon Alon, maknanya beda....
" Sini sayang ke kamar sebentar" panggil rendy.
Sofi pun menuruti dan duduk di sisi ranjang, entah apa yang sedang dipersiapkan Rendy nguplek sendiri.
Rendy pun mengikat seluruh rambut Sofi menjadi satu, kemudian memakaikan pashmina tersebut di kepalanya, dan menyatukannya dengan jarum pentul. Diberinya Bros cantik. Kira kira seperti itulah jika Rendy yang memakaikannya. Cukup rapi.
Sofi hanya diam mengikuti Rendy.
" Selesai, coba ngaca Sofi? Kamu cantik, lihat lah?" ,Ucap Rendy tulus memuji Sofi.
Sofi pun bangkit berdiri dan mulai bercermin.
Ahaaaa betul terlihat lebih agamis, ehhh bukan lebih lembut, ya cocok sekali. Sofi pun senyum senyum sendiri.
" Yakin udah rapi, dan aku pergi dengan dandanan seperti ini, kamu gak lagi ngerjain aku kan Rendy?, Tanya suci menyelidik.
" Serius kamu cantik, aku suka kamu yang seperti ini, terlihat anggun dan tampak dewasa. Dan aku gak suka berbagi, rambutmu itu aurat yang harus kamu jaga." Ucap Rendy pelan.
" Ya sudah yuk berangkat, aku mau jalan jalan Rendy" rengek Sofi.
" Ayuk, pamit umi sama Abah dulu ya" , ucap Rendy.
Setelah berpamitan, mereka langsung menaiki motor.
🎶 Pegang tanganku jangan pernah lepaskan🎶
" Rendy, aku seneng banget naik motor, apalagi dibonceng sama kamu", ucap Sofi keras.
Rendy pun mengulum senyum, betapa tidak gadis yang selama ini dicintainya telah menerimanya sebagai kekasih.
Laju motor pun sedikit lebih cepat menuju tujuan pertama, taman kota.
Mereka turun dan berjalan jalan.
Taman kota itu ramai pengunjung, kebanyakan pasangan muda atau mamah dan papah muda yang baru punya balita. Hanya sekedar jalan jalan sore dan menikmati jajanan khas kota cirebon.
" Kamu mau cemilan sayang, mau apa tuh banyak banget, masa gak ada yang di pegenin?" Tanya Rendy.
" Hemmmm apa ya bingung sayang, ada saran?", Sofi pun berbalik tanya.
" Tuh yang enak, cimol, cilor, mau coba?", Tanya Rendy.
" Boleh, aku mau sayang." Ucap Sofi manja.
" Mang, cimol Jeung cilor nya limarebuan we nya, cimolna bumbu balado, cilorna saus Bae sautik", ucap Rendy pada pedagang cimol.
" Muhun kasep, diantos nya, keur ngagoreng heula, duduk wae heula. Tah Didieu. Eta kabogohna meuni geulis.", Ucap mang cilor.
" Atuh geulis mang tu da awewe, kumaha sih Nang teh, lieur sugan" ucap ibu ibu yang masih mengantre dengan nada kesal.
" Atuh biasa Bae atuh Bu, puguh keur digoreng basa basi Jeung pelanggan" ,ucap mang cilor.
Pusing pokoknya kalo udah denger ibu ibu dan tukang jualan berdebat mending angkat kaki, gak ada yang ngalah, begitu terus.
Setelah menerima pesanan dan membayarnya. Mereka pun lanjutkan jalan jalan sorenya sambil menikmati cemilannya.
" Hemmm ini beneran enak ren, kamu mau aku suapin, sini aaaaaaaemmmmm, enak kan" ucap Sofi menggemaskan.
" Iya bener enak, ini yang bikin enak karena disuapin, kalo makan sendiri ya biasa aja", ucap Rendy enteng.
Sambil mengerucutkan bibirnya Sofi pun mengucap " ihhh itu mah kepengennya kamu."
" Aku nanti sholat dulu baru nanti ke pasar malam, kamu mau tunggu dimana?", Ucap Rendy pelan.
Biasanya suka nunggu dimobil, tapi kan sekarang naik motor. Nunggu dimana ya...
" Jangan ngelamun, ditanya itu dijawab, kamu cantik sayang pake kerudung makin cinta, tapi gak boleh nyentuh", ucap Rendy cuek.
" Aku tunggu disini aja gak papa kan?" Tanya Sofi.
" Tuch adzan aku sholat dulu ya, apa kamu mau ikut sholat juga? Ntar aku ajarin", ucap Rendy sambil tertawa meninggalkan Sofi duduk ditaman.
Tidak lama kemudian .....
Ronal is calling......
" Hallo Ronal, ada apa? "
" Kamu dimana Sofi sayang, aku ke kontrakan mu tapi gelap?"
" Aku lagi diluar kota Ron, kenapa? Ada perlu apa?"
" Apa begitu pertanyaanmu terhadap calon suamimu"
" Calon suami? Maksudmu apa, punya hubungan juga gak?, Aku gak ngerti Ronal"
" Orang tua mu dan orang tua kita merestui hubungan kita, jadi kita gak perlu malu lagi"
" Merestui? Orang tua ku gak ada Rembugan sama aku, mana bisa memutuskan sepihak"
" Sekarang kamu dimana, aku jemput sofi, kamu tahu kan dari dulu aku gak suka namanya penolakan, cepat katakan kamu dimana"
" Sakit jiwa ku Ron"
Sambungan telepon pun langsung di putus Sofi. Hati Sofi kecewa dengan sikap Ronal dan orang tuanya yang terlalu memaksakan kehendak.
Rendy yang sedari tadi datang hanya mendengarkan dari belakang kursi Sofi. Seakan tidak ada masalah, Rendy pun menghampiri Sofi.
" Assalamualaikum, kesayangan rendy, lagi apa sayang kok mukanya cemberut ", ucap Rendy sambil merangkul bahu Sofi.
" Gak papa Rendy, bosen aja nungguin kamu. Hehehe", ucap Sofi sambil tersenyum terpaksa.
" Sofi, mau kamu pindah kontrakan ke tempat lain?" Pinta Rendy.
" Pindah kemana? Aku nyaman disitu Rendy, sudah seperti rumahku sendiri", Ucap Sofi tenang.
" Baiklah aku tidak memaksamu, tapi kalau ada apa apa segera hubungi aku" , ucap Rendy.
" Iya Rendy, kamu kenapa sih, biasanya juga aku sendiri, kamu nemenin aku sampe tidur baru pulang, tumben gak biasanya khawatir gini", ucap Sofi.
-----+++------
TERIMA KASIH SUDAH MELIPIR
JAZAKALLAH KHAIRAN
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Levi Ackerman My Husbu
Kata² nya sungguh menghayati 🥺😳Lanjutkan thor
2020-10-11
2
Mei Shin Manalu
Aku likkee
2020-09-08
1
Ita Yulfiana
jejak
2020-09-08
1