MONGGO MELIPIR LAGI
OJO BOSEN
SELAMAT MEMBACA
💚💚💚💚💚
Tetap maju terus pantang mundur, Sofi pun mantap melangkahkan kakinya hingga ke depan gerbang pagar.
Dengan sengaja dikeraskan suaranya biar kedengaran itu pelakor, hufff sebel sebel sebel...
" Apa Rendy...... Itu kopinya udah jadi sayang, kamu dicariin kemana aja, gak taunya disini, ehhhh ada tamu, siapa teh namanya?" , Tanya Sofi lembut, sopan dan berakhlak biar rasa cemburunya gak ketawan. Sambil mengulurkan tangannya Sofi pun berjabat tangan dengan si pelakor. What pelakor pacaran juga belum Thor......
Kesambet apa nih Sofi, tumben manggil Aa, bilang sayang, ngakuin calon istri, jangan jangan emang udah gak waras. Tapi Sofi bilang udah buatin aku kopi apa iya udah sadar, seharusnya apa yang dilakukan oleh seorang istri, walaupun masih calon.
" Namaku Sofia biasa dipanggil Sofi, saya calon istrinya Rendy," ucap Sofi sambil tersenyum dan melirik ke arah Rendy.
" Saya Fatimah, oohh ini calon istrinya, kata kak Rendy orangnya cantik kayak bidadari tapi galak", ucap Fatima, tersenyum kecut, Fatima tahu ini Sofi sengaja memperkeruh suasana, mau gimana juga sebelum janur kuning melengkung lah gelud mah hayuuk.., batin Fatima dengan pikiran premannya.
Rendy tercekat, kaget dengan ucapan Fatima. Rendy pun tak terima dengan kata kata Fatima.
" Fatima jaga ucapan mu, kapan aku berbicara begitu, ketemu kamu saja baru sekarang. Apa kamu kaget dengan Sofi, dia memang calon istri kakak, jadi kamu berhenti untuk mendekati kakak." Ucap Rendy tegas.
Fatima menangis dan berlari meninggalkan mereka berdua. Fatima syok mendengar penuturan Rendy yang membenarkan bahwa Sofi itu adalah calon istrinya berati sebentar lagi Rendy menikah.
Sofi hanya melihat Fatima menangis dan berlari. Sofi terdiam bagaimana rasanya jauh dari rendy, aku gak bisa. Apa lagi Fatima yang ditolak secara terang terangan pasti hatinya hancur. Hancur sekali, tetapi langsung bisa menerima keadaan. Daripada mengobral janji yang gak Pasti. Sofi tersenyum, betapa bodohnya aku, sudah menemukan yang baik dan tulus masih saja mencari kekurangannya.
" Sofi, kamu gak papa kan? Masih waras kan? " Ucap Rendy bingung dengan perubahan sikap Sofi yang labil, sebentar nangis, sebentar kayak orang psikopat, sebentar katak kekasih. Gak jelas, WARAS DEUI MOAL NYA.
" Eh Rendy sayang, aku gak papa, aku sehat, hatiku tadi sempat gak sehat tapi sekarang sangat sehat.", Jawab Sofi sekenanya.
" Trus kopinya mana, aku mau minum nih haus", tanya Rendy.
" Ekhmmmm anu anu itu tadi air panasnya lagi dimasak sebntar ya, takut gosong airnya, lupa ditinggal." ,ucap sodi. Sofi pun berlari menuju rumah dan masuk ke dapur dengan terburu buru.
Rendy hanya menggeleng geleng kepalanya. Tuh kan ngebohong, kamu cemburu kan Sofi, lagi pula mana ada air gosong, kalau pantat panci nah itu baru banyak yang gosong.
Umi yang melihat suci lari tunggang langgang bertanya " Ada apa Sofi?." Ucap umi.
" Itu umi mau buat kopi buat Rendy, lagi manja umi biasa", jawab Sofi sekenanya.
" Sofi itu bukan manja udah semestinya kmau yang buatun, kn kamu calon istrinya." , Jawab umi enteng.
Waduh salah ucap nih, umi kayak tahu masalah tadi aja, kenapa jadi gara gara calon istri sih. Payah.... Batin Sofi .
Utag uteg didapur buat kopi dan teh manis. "Umi mau apa biar sekalian Sofi buatin." Ucap sofitanpa kecanggungan lagi.
" Boleh, Abah kopi sama kayak rendy,umi indocafe aja", ucap umi.
" Umi suka ngopi juga? " Tanya Sofi lembut.
" Atuh suka banget, dulu waktu umi sama Abah pacaran suka diajak ke warkop ujung jalan minum kopi, romantis kan sof?", Tanya umi
" Wah romantis umi", Sofi menjawab dengan meringis. Batin Sofi romantis dari mana coba? Cuma dibawa ke warkop beli kopi terus minum disana. Kecuali di dalam warkop digelapin terus ada lilin lilin berbentuk hati, terus ada mawar merah, itu baru romantis. Aduhh umi...., Batin Sofi menyesal menjawab romantis.
Sofi pun membawa semua minuman ke depan.
" Ini kopinya Abah,Rendy diminum ya", ucap Sofi.
Tiba tiba Rendy nyeletuk " Nah ini baru calon istri yang baik bah, calon mantu Abah", ucap Rendy terkekeh sambil melirik sofi. Abah pun ikut tertawa kecil.
Umi pun keluar dari dapur membawa cemilan " Ini cemilannya dimakan ya", ucap umi.
Tiba tiba Abah nyeletuk " Nah ini ren, istri cantik Abah, umi kamu, satu sama." Ucap Abah terbahak bahak sambil menjawil dagu uminya. Umi yang mendapat perlakuan itu pun cuma tersenyum.
Rendy pun tersenyum kecut. Sofi melirik Rendy dengan senyum tertahan. Sudah bisa dipastikan Rendy kesel tingkat tinggi. Bagaimana tidak Abah dan umi malah pake acara jawil menjawil bikin iri aja......
" Hari ini jadi mau belajar masak Sofi sayang" tanya umi lembut.
" Jadi umi, Sofi mau masak cumi asam manis, udang goreng tepung, sama tumis kangkung, nanti buat sambalnya bikin sambal matah umi sama gurameh bakar, mantep kan umi" , ucap suci dengan mata berbinar binar.
" Cocok banget tadi umi udah ke pasar belanja seafood kesukaan kamu, nanti makannya dipinggir kolam aja ya Sofi sayang" ucap umi.
" Iya umi seru di pinggir kolam sambil ngerujak umi, tapi kok umi tahu aku suka seafood sich", tanya Sofi kaget.
" Itu Rendy yang bilang, katanya kamu pinter masak apalagi seafood, gitu. Umi gak salah kan?" Ucap umi setengah merengek.
Sofi pun melirik Rendy dengan tatapan mengibarkan bendera perang. Hhhaahahahh yang dilirik cuek aja tuh malah makan combro.
" Duh makasih ya Rendy, kamu tahu aja kesukaan ku", ucap Sofi sambil mencubit lengannya dengan kencang.
" Aduhhh sakit Sofi, ini umi penganiayaan nih, belum jadi mantu lho umi, gimana udah Rendy bisa babak beli", ucap Rendy.
" Sudah sudah kayak Tom Jerry aja, yuk nak Sofi kita mulai berjibaku di dapur." Ajak umi.
Mereka berdua pun mulai asyik dengan pekerjaannya masing masing. Umi mengupas bumbu dan menghaluskan. Sedangkan Sofi membersihkan seafood nya dan mulai memasak.
" Wuih.... Harum nak Sofi, kayaknya enak nih, bener Rendy suka dimasakin nak Sofi", tanya umi.
" Iya umi, biasanya sih hari libur umi, aku bisa masakin. Kenapa umi?" Tanya Sofi.
" Gak papa, Rendy itu memang lebih suka masakan rumahan, kalau kamu sering masakin rendy, umi jadi gak khawatir, hehehe" , jawab umi asal.
Dengan cekatan Sofi pun memasak, dimasukkan nya bumbu bumbu, sungguh tangannya terampil sekali. Umi yang melihat pun berdecak kagum.
" Sofi, umi tinggal dulu ya ke dalam, gak papa nak?", Tanya umi.
" Iya umi gak papa udah mau selesai, nanti biar Sofi bawa ke joglo dekat kolam." Ujar Sofi lembut melirik ke arah umi dan berbalik kembali mengaduk aduk masakannya agar bumbunya merata.
Umi pun ke dalam ikut duduk bersama Abah dan Rendy yang sedari tadi asyik berbincang entah apa yang di bicarakan ayah dan anak bila berkumpul.
" Umi, Sofi mana, kok ditinggal", tanya Rendy.
" Lagi masak, umi dicuekin, kan umi juga mau tuh bisa bikin cumi asam manis, wangi banget ", ucap umi.
" Sofi emang gitu umi, kalo udah masak gak bisa diganggu. Cuek banget, kata Sofi kalau sambil ngobrol nanti rasa makanan nya gak enak.", Ucap Rendy menjelaskan.
" Iya gak papa kok rend, umi ngerti masak itu butuh konsentrasi", ucap umi.
" Rendy susul dulu ke dapur ya umi.", Ucap Rendy segera menuju ke dapur.
Abah dan umi pun beranjak dari duduknya langsung menuju joglo dekat kolam.
--------------------------
TERIMA KASIH SUDAH MELIPIR
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
seru thor... 🌮🌮🌮
ijin promo donk,
jgn lupa mampir di novel dg judul "AMBIVALENSI LOVE"
kisah cinta beda agama 🌮🌮🌮
ditunggu like and comment nya ya 🙏😊
2020-10-25
1
Linda
rasa masakan dan rasa perasaan saling berkaitan, kebanyakan yah gitu kalau perasaannya atau emosinya melonjak, ntah apa yang terjadi pada masakannya, entah itu keasinan atau kurang garam, dsbgnya dan hal itu tidak biasa lagi dari kalangan orang, terutama kalangan suami wkkw
2020-10-24
1
Ciety Ameyzha
done 12 like sudah mendarat
semangat nulisnya ya😍😍
2020-09-27
1