SELAMAT MEMBACA
💚💚💚
-Kafe Mutiara-
"Sofi, yuk turun sudah sampai" ajak Rendy. Sambil membukakan pintu Sofi agar segera turun. Sofi pun hanya membututi Rendy, mengikuti kemana langkah Rendy.
" Sofi kita pilih lesehan aja ya yang menghadap ke danau biar kelihatan romantis, oke" ucap Rendy memohon.
Sofi pun hanya membalas dengan anggukan pertanda setuju.
Mereka pun duduk dan mulai memesan makanan kepada pelayan.
" Sofi, mau pilih makan apa?" tanya Rendy.
" Aku pilih beef steak aja sama orange juice rendy", jawab Sofi.
"Oke, masing masing 2 porsi ya mbak" ucap Rendy pada pelayan.
Rendy langsung membuka percakapan karena niat Rendy malam ini untuk mengutarakan perasaannya.
" Sofi, gimana tadi meeting nya sukses donk? " tanya Rendy. Sambil melihat ke arah danau.
" Iya Rendy sukses banget, siapa dulu Sofi " jawab Sofi sombong.
" Kamu kenapa sofi, apa ada masalah, udah lama gak cerita sama aku, cerita lah. Gimana Fathan?" tanya Rendy, Rendy sengaja menanyakan tentang Fathan agar tahu sejauh mana hubungan Sofi dan fathan.
Sofi pun mengangkat kepalanya menatap Rendy, sambil bertanya " Yakin mau dengerin ceritaku?" Tanya sofi ragu. Menatap kedua bola mata Rendy yang teduh seakan pria ini memang bisa membantunya untuk meringankan beban ya dipendam selama ini.
" Yakinlah kenapa enggak?, kamu kan sahabatku' Jawab Rendy enteng.
" Disuruh nikahin kamu pun aku siap hehehe" ucapnya langsung " Becanda sofi" ucap Rendy.
Sofi hanya terdiam. Menatap ke arah danau yang Indah akan mampu lampu.
"Oh ya sof, sudah adzan Maghrib aku sholat Maghrib dulu ya" pamit Rendy sambil mengacak rambut Sofi.
Lagi dan lagi Sofi hanya menganggukkan kepalanya.
Rendy melaksanakan sholat Maghrib di mushola cafe tersebut. Sofi hanya memandang mushola tersebut teringat beberapa kejadian di waktu yang lalu. Sekitar 1 tahun yang lalu.
Flashback off
Ada beberapa pertanyaan Fathan yang tidak bisa Sofi jawab hingga saat ini.
" Sofi kita sudah lama bersama bagaimana perasaanmu padaku" tanya Fathan.
Sofi pun menjawab " Yach aku cinta dan sayang sama kamu, apa masih meragukan ku?" ucap Sofi sambil menatap tajam Fathan.
Fathan pun menghela nafasnya kasar...
" Bukan itu maksudku Sofi, tapi kelanjutan perjalanan cinta kita, kamu tau kita berdua bagaikan langit dan bumi.. kamu anak ningrat sedangkan aku orang biasa.. kamu berkarir sedangkan aku hanya buruh... Saudaramu banyak yang gak suka denganku sofi, belum eyangmu yang gila harta dan orang tuamu yang tidak merestui kita karena kita beda agama. Kamu ngerti gak sih Sofi" tegas Fathan.
Sofi hanya terdiam, diam seribu bahasa. Karena dulu menerima Fathan hanya karena sayang dan cinta tanpa memikirkan masa depan ternyata mereka sama sama setia, saling menjaga, saling perhatian sampai lima tahun lebih pacaran, memang rasa sayang itu masih ada tapi betulkah ini rasa sayang atau lebih tepatnya rasa kasihan yang ku punya untuk Fathan, batin Sofi.
Sofi memejamkan mata sejenak dan membukanya kembali menatap fathan. "Terus mau kamu apa than? Kita putus atau apa ? Bukanya kita jalani aja semuanya " jawab Sofi tak kalah tegas.
Fathan menatap Sofi sangat tajam. " Percuma menjalani ini semua tanpa ada akhir, kamu yang selalu bilang sabar tapi kamu juga yang selalu takut. Apa kita tetep harus seperti ini berbeda terus. Aku gak bisa ikut kamu Sofi kamu mengerti kan, dari awal sebelum semua terlanjur aku selalu bilang kita berbeda. Kamu yang selalu meyakinkanku untuk ikut denganku tapi apa, kamu tidak pernah sedikitpun belajar" ucap Fathan tegas. " Aku pulang dulu aku lelah Sofi" pamit fathan.
Flashback on
" Sofi" panggil Rendy sambil menepuk bahunya.
" Eh iya rendy, ya ampun aku kaget Rendy" jujur Sofi sampai terhenyak.
" Sofi, ini makanan bukannya dimakan malah didiemin aja, yuk makan dulu biar aku siap denger keluh kesahmu dari a sampai z oke beb" canda Rendy.
Mereka pun mulai makan dengan tenang dan makanan pun habis tak bersisa.
" Kenyang rendy, jadi ngantuk" ucap Sofi.
" Terus?" ucap Rendy menagih cerita pada Sofi.
" Oh iya Rendy aku lupa" ,ucap Sofi.
Sofi mulai menceritakan satu per satu detail tentang hubungan nya dengan Fathan.
" Hubunganku dengan dia sudah selesai. Terakhir sebelum aku berangkat ke Jakarta Fathan menemuiku dan mengembalikan semua barang yang aku kasih. Tapi ya ren anehnya aku gak sedih gak kehilangan cuma kecewa dan semuanya hanya sia-sia itu aja. Kenapa ya ren? Apa aku memang gak cinta sama dia? Tapi beberapa Minggu ini Fathan mulai menghubungi ku lagi ren, Fathan minta seperti dulu lagi. Tapi aku jawab aku gak bisa aku lagi males pacaran. Pengen kenal dulu aja. Pengen cari yang sesuai dengan kemauan keluargaku" jelas Sofi dengan cemberut.
Rendy mendengarkan dengan seksama raut wajahnya sedih dan bimbang kemudian berubah kecewa setelah mendengar pernyataan Sofi lagi pengen sendiri.
Pandangan itu pun tak luput dari Sofi mengenai perbubahan wajah Rendy.
" Ren, kamu kenapa kayak lagi putus cinta aja. Sekarang kamu cerita donk siapa nih gebetanmu? " Tanya Sofi.
" Kamu, Sofi" jawabnya enteng tanpa beban. Rendy menatap Sofi teduh sekali, manik mata itu mengisyaratkan cinta yang tulus.
" Sofi, aku tahu mungkin kamu belum move on dan hal yang terpenting kita berbeda, tapi aku cinta kamu sofi sejak awal bertemu di parkiran kantor, kamu ingat?" Tanya Rendy.
Sofi pun tertawa," Rendy kalau bercanda jangan kelewatan. Aku curhat malah kamu candain. Kan aku udah bilang mau ikutin apa kata orang tua ku" jawab Sofi dengan senyum.
" Kamu kira aku bercanda sof, ini masalah perasaan. Aku tidak bisa menghilangkan perasaan ini sampai aku sholat istikharah wajahmu senyummu selalu hadir Sofi " ucap Rendy penuh keyakinan, sambil menggenggam tangan Sofi di kecupnya punggung tangan gadis cantik itu penuh ketulusan. Sofi pun menatap Rendy tidak ada kebohongan disana. Tapi kalo dengan Rendy sama saja tidak ada titik terang tidak ada restu. Pusing mikirinnya batin Sofi.
" Rendy aku gak cinta sama kamu, kalaupun cinta aku gak bisa bareng kamu, kamubtahu kan?" ucap Sofi hati hati dan berbohong dengan perasaannya.
" Yakin kamu gak cinta aku Sofi?" tanya Rendy menyelidik.
" Mana mungkin suatu hubungan dijalani tanpa cinta dan sayang itu gak mungkin aku hanya menganggapmu sebagai sahabat gak lebih rendy" ucap Sofi penuh penekanan.
Sofi gak mungkin melakukan kesalahan lagi. Walaupun Sofi suka dengan Rendy, Rendy itu baik, penyayang, peduli, royal, ganteng, karir oke kurang apa lagi, batin Sofi. Sekali kali menentang ego demi orang tua toh kalau itu takdir aku bisa apa.
"Sofi kita jalani dulu aja kalau kamu gak nyaman kita putus, aku janji sofi" ucap Rendy tanpa patah semangat masih saja merayu Sofi, entah apa yang dirasakan Rendy merasa Sofi itu berbeda.
Sofi pun menghela nafasnya dengan kasar....... " Ren, aku gak mau terjebak pada cinta yang gak berujung" ucap Sofi.
" Aku gak mau terlalu nyaman sama kamu dan aku gak bisa pisah, itu menyakitkan rendy" ucap Sofi. " Kasih aku waktu tiga hari, aku akan menjawab" ucap sofi datar.
" Bener sofi, aku tunggu jawabanmu sofi" ucap rendy.
" Iya", ucap Sofi.
" Okey kita sekarang pulang yuk takut kemalaman, kamu juga sudah lelah sofi" ucap Rendy.
Sofi pun mengangguk.
Dalam perjalanan Sofi pun memberanikan diri bertanya pada Rendy.
" Rendy kenapa kamu begitu yakin denganku?" Tanya Sofi penasaran.
Rendy pun menepikan mobilnya .....
--------++++-------
TERIMA KASIH SUDAH MELIPIR
💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Mister Sutijono
katanya rendy itu soleh taat agama,kok sm cewe pegang"rambut pegang tangan hadeh mana solehnya? thor,anak yg soleh g mau pacaran langsung taaruf aja.
2021-11-21
0
Dhina ♑
Sofi,,
2020-10-18
1
🎀ᵀᵗᵇ'ˢnadyan
Keyakinan yang berbeda...bila bersatu menjadi bumerang untuk diri sendiri.
Tanya hati jangan nafsu
2020-10-13
1