SELAMAT MEMBACA
💚💚💚💚💚
Bila memang berjodoh Allah akan mendekatkan bukan menjauhkan.
Kenapa kamu gak mengerti Sofi, aku takut kamu pergi. Sebelum aku menghalalkanmu.
Aku tahu ini sulit, tapi kali berjuang bersama semuanya akan terasa mudah.
" Aku khawatir Sofi, saat ini kamu sudah milikku, aku tidak mau berbagi walaupun kita belum mendapat restu orang tuamu. Tidak perlu kamu jawab, aku tahu tetap saja di hatimu bimbang dan sulit. Tapi dua Minggu lagi, aku yakin semuanya lebih indah dari ini, kalau kamu mau berjuang bersama" , ucap Rendy.
Sofi hanya tertegun mendengar penjelasan Rendy yang begitu panjang. Satu hal yang membuat kepikiran Sofi, apa tadi mendengar percakapanku dengan Ronal. Sofi hanya terdiam sambil menggeleng.
" Sayang, apa yang kau pikirkan? Jangan terlalu memikirkan yang tidak tidak, oke. Kita jadi jalan apa mau curhat nih?" Tanya Sofi untuk mengalihkan pembicaraan.
Jujur sofi bosan dengan keadaan ini. Tapi yang terpenting Sofi sudah jujur dengan perasaannya terhadap Rendy.
" Ayok, Pencangan yang kenceng, aku mau ngebut." Ucap Rendy enteng.
Liburan walau cuma sebentar mempunyai makna lebih. Banyak hal yang membuat Sofi bahagia, selain jadian dengan Rendy, hidup ditengah tengah keluarga yang hangat seperti umi dan Abah. Suasana rumah yang sejuk. Pasti rindu ingin kembali kesini.
" Ini sosis bakarnya udah dipindahin ke piring, seru kan pasar malamnya?" Ucap Rendy.
" Seru banget tapi cape nih kaki muter muter, tapi bahagia soalnya perginya sama kamu sayang" ucap Sofi manja sambil memencet hidung Rendy.
" Ekhhmmmmm udah pinter godain aku nih ya" , ucap Rendy sedikit modus sambil membalas menjawil dagu sang kekasih.
" Huuu.... Sotoy ihh... I love u Rendy", ucap Sofi lirih dan malu sambil memegang tangan Rendy dan menautkan jari jemarinya dengan jemari Rendy wajahnya pun di dekatkan ke arah Rendy. Tanpa malu malu mengikuti hawa nafsu layaknya sepasang kekasih yang ditemuinya.
Rendy pun terkesiap dan langsung mengelus pipi mulus Sofi.
" Bukan sekarang saatnya" ucap rendy
" Kenapa rendy, kenapa menolak, ini hal biasa, pacaran , berciuman, apa yang salah?", ucap sofi
" Dalam Islam sebenarnya tidak mengenal pacaran, tapi mungkin aku melanggar karena kita pacaran, tapi aku gak mau melanggar dengan menuruti hawa nafsu Sofi. Hal tadi bisa membuat kita terjerumus lebih dalam lagi, dan kita akan mengulang kesalahan yang sama, bukan aku sok suci tapi aku akan menjagamu hingga waktunya tiba aku siap menghalalkanmu. Ku harap kamu mengerti, aku gak mau kita terjerumus untuk berbuat dosa", ucap Rendy menjelaskan.
" Tapi Rendy, dulu aku biasa melakukan ini pada setiap pacarku, apa kamu masih mau bersamaku?" Ucap Sofi lirih, Sofi sadar akan semua dosa dosanya. Gaya pacarannya dulu yang fulgar mengikuti jejak teman temannya.
Keluar masuk club sudah menjadi rutinitas, merokok sudah menjadi candunya.
Semenjak bekerja Sofi sudah jarang gabung dengan teman temannya karena kesibukannya, paling cuma ketemuan di mall dan makan di kafe, itu juga suka ajak Rendy.
" Itu masa lalu mu, jangan kamu ulangi walaupun itu bersamaku sebelum kita menikah. Sekarang tidur, besok kita berangkat setelah subuh, biar bisa istirahat di kontrakan", ucap Rendy.
" Ya Rendy, aku masuk duluan", ucap Sofi.
Sofi sudah tertidur dari dua jam yang lalu setelah sibuk dengan ponselnya.
drett dreeet
Mama is calling....
"Hallo ma..., Tumben nelpon ucap sofi.
" Kangen mama sama Sofi, Minggu depan pulang ya, ada yang mau dibicarain, biasakan Sofi", ucap mama.
" Ada apa, Minggu depan Sofi ke Padang ada audit ma, jadi kayaknya gak bisa, ada apa sih jangan bikin penasaran", ucap Sofi tegas.
" Pokoknya hari Kamis kamu cuti, dan pulang sehari, papa butuh kamu, ada yang harus diselesaikan.", Ucap mama.
" Ada apa sih ma?........
Tutttttut
Sambungan telepon pun sudah dimatikan oleh mama.
Ada apa sih tumben mama begini. Cuti dua hari, hari Sabtu harus udah dipasang. Ya sudahlah, emmmmm bawa Rendy gak ya?, Gak usah lah Rendy tetap dua Minggu lagi aja ke rumah.
Sofi sudah tidak bisa tidur lagi, matanya memandang langit langit.
Cekleeek.....
Pintu terbuka, dan Rendy pun masuk, pintu ditutup kembali.
Mau apa dia, jangan jangan mau macem macem, duh pura pura merem aja, gumam Sofi.
Rendy pun menggelar sajadahnya, memakai sarung dan peci. Dan mulai sholat tahajud.
Sofi diam melihat pergerakan Rendy, ini bukan kali pertamanya Sofi melihat Rendy sholat. Bahkan sering karena Rendy sering sholat Maghrib dan isya dirumah Sofi. Sofi tampak cuek dan biasa saja, gak menolak bahkan malah suci yang suka mengingatkan.
Seusai sholat tahajud, Rendy pun mengambil mushaf kecil di atas meja, dan mulai membacanya. Sungguh merdu suara ini, membuat hati Sofi bergetar, dan sekelibat ingat dosa dosa yang telah diperbuat. Entah sudah berapa lama Sofi tidak ke gereja dan tidak pernah berdoa.
" Sudah selesai sholatnya", Sofi ikut turun ke bawah mendekati Rendy.
" Ekhmmmm udah bangun, keganggu ya sof, maaf ya, udah selesai. Tidur lagi aja nanti aku bangunin", ucap Rendy lembut sambil mengusap kepala Sofi.
" Ajarin aku sholat ren?", Ucap suci.
Rendy terkejut, tapi berusaha menutupinya ada perasaan senang, bahagia tapi cemas.
" Kamu gak lagi bercanda kan Sofi, aku gak suka agama itu dipermainkan", ucap Rendy lembut.
" Aku serius Rendy, aku udah terlanjur nyaman sama kamu, aku mengalah agar bisa bersamamu, tapi ajarin aku", ucap Sofi.
Sofi betingsut ke bawah tidur dipangkuan Rendy. Rendy yang masih takjub, kembali dikejutkan dengan tingkah Sofi.
" Sofi bangun, gak enak kalau umi lihat, bangun ya jangan seperti ini, aku berusaha bertahan, kamu jangan menggodaku", ucap rendy sambil membangunkan Sofi dari tidurnya.
" Buat aku hamil Rendy, biar kita dinikahin, kamu mau?, Ucap Sofi jujur. Sofi tidak tahu bagaimana caranya biar Rendy diterima.
" Sofi apa kamu sudah gila, aku gak mungkin ngelakuin itu, dosa Sofi. Walaupun aku mencintai kamu, masih ada cara terhormat Sofi bukan seperti itu, yang ada orang tua mu makin benci sama aku", ucap Rendy.
" Hari Kamis aku disuruh cuti dua hari, kata mama, papa ada perlu sama aku tapi aku gak tahu rendy, perasaanku gak enak. Kamu mau ikut?" Tanya Sofi.
" Bukannya kamu hari Sabtu harus ke Padang mau audit?", Ucap Rendy
" Iya , Rabu sore aku berangkat, Jumat aku udah balik, kalo kmu gak ikut aku mau pesen tiket. Jadi Sabtu aku bisa ke padang, atau mungkin langsung aj ke Padang tinggal nanti nunggu di hotel mana, gampang." ucap suci.
" Aku gak sof, liat besok Senin jadwal gimana, aku Rabu harus ke Bali, kemarin grup marketing wa. Ada proyek untuk produk yang mau launching dan aku harus hadir, gimana dong? Kamu gak papa sendiri, aku tetep di jadwal pertama. Dua Minggu lagi aku ke rumahmu." Ucap Rendy
" Oke gak papa ren", jawab Sofi
" Jadi gak belajar sholatnya?", Tanya Rendy.
Ekhemmmmmmmmm...........
------------------
TERIMA KASIH SUDAH MELIPIR
JAZAKALLAH KHAIRAN
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
🍎☘Vika🍒
aku like nya sampai sini dulu thor kpan2 aku mmoir lagi. smngt
2020-09-26
1
Bunda Alza
jempol singgah
2020-09-25
1
Ruby Talabiu
keren
2020-09-19
1