***Lanjut gak nih
Jangan lupa like dan KOMENTNYA
Heppi reading
💚💚💚
-Pkl. 03.00 wib***-
Rendy terbangun dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk berwudhu, setelah selesai dihamparkannya sajadah dan dipakainya baju Koko dan sarung serta peci.
Rendy pun memulaimya dengan sholat tobat 2 rakaat dan kemudian dilanjutkan sholat tahajud 4 rakaat dengan 2 kali salam. Setelah selesai sholat, Rendy pun melanjutkan kebiasaanya yaitu membaca Al-Qur'an dan dilanjutkan berdoa kepada Sang Pemberi Nikmat, mengeluarkan segala keluh kesahnya, mengucapkan rasa syukur atas nikmat dunia ini.
"Ya Allah Tuhanku, kepadaMulah hamba bersyukur atas segala nikmat yang Engkau berikan. Ya Allah dalam sujudku kali ini aku berdoa memohon ditunjukkan kebesaranMu, hamba tidak bisa menghilangkan perasaan cinta yang menjadi takdirMu untukku. Dia wanita yang berbeda keyakinan denganku, tapi Engkau maha membolak balikkan hati seseorang, aku ingin mengajarkan kebaikan untuknya, mengajarkan cinta dunia akhirat yang tulus, membimbingnya menjadi gadis yang Sholeha sesuai keinginan kedua orang tuaku, walaupun aku tau itu sungguhlah berat dan penuh resiko. Tapi hamba percaya setiap ada ujian pasti ada kemudahan. Dia Sofia Indah Permana, gadis yang telah mengisi kehampaan dalam hatiku. Hadirkan aku dalam mimpinya. Kusebut namanya selalu dalam sujud sepertiga malamku. Jadikan aku jodoh dunia akhirat untuknya. aamiin ya rabb."
Selesai berdoa sambil menunggu waktu subuh Rendy pun mulai berdzikir dengan tasbih kesayangannya dan sesekali melantunkan sholawat kepada Baginda Rasulullah.
-Pkl. 05.00 wib- Kamar Sofi-
Sofi terbangun dari tidurnya badannya masih terasa pegal pegal. Sofi pun duduk di tepi ranjang, membuka matanya terlintas dipikirannya seorang Fathan dan kembali memikirkan bagaimana caranya agar Fathan tidak menghubunginya lagi. Apa aku ganti nomor ya, biar aku tidak terdeteksi, dan harus ku buang perasaan sayangku ini terlebih rasa kasihanku kepada nenek dan adiknya yang selalu membelenggu hatiku, ini ynag membuatku susah pisah dari Fathan. Enam tahun bersama kamu sama sekali gak ada perubahan kamu Fathan yang ada kamu selalu minta uang, uang dan uang. Sudah berapa banyak Sofi memberikan uang yang katanya untuk modal, untuk buka usaha, tapi kenyataannya nihil. Aku kecewa sama kamu, dan yang ada orang tuaku semakin kecewa denganku karena kebodohanku, keluarga besarku benci denganku karena aku lebih memilihmu yang jelas jelas tidak mendapat restu keluarga dan tidak sesuai dengan bobot, bibit dan bebet yang diharapkan.
Sofi tersadar dalam lamunannya kemudian melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk mandi, mengguyur tubuhnya dengan air dingin, agar lebih rileks.
Seusai mandi Sofi langsung menggunakan pakaian kerjanya, tiba tiba Sofi teringat kata kata Rendy semalam untuk tidak menggunakan pakaian pakaian yang terbuka dan mengumbar aurat tubuhnya sehingga terlihat sexy. Mungkin lebih baik jika aku memakai pakaian yang lebih tertutup dan tidak menonjolkan lekukan lekukan tubuhku yang proposional ini.
Sofi pun sibuk memilih milih, pilihan pun jatuh pada Rok panjang rempel warna nude dan blazer warna senada. Dipolesnya make up tipis diwajhnya dan lipstik berwarna pink tidak lupa parfum beraroma mawar. Rambut seginya dibiarkan terurai dengan sedikit poni dikedepankan. Hemmmm sudah Cantik gumam nya.
***Rendy is calling....
"Assalamualaikum Sayang kamu sudah siap, aku sudah di gang masuk, kamu tunggu didepan ya biar langsung cuz, okey see u waalaikumsalam*** ".
Tidak ada kesempatan Sofi untuk menjawab sudah ditutup. Dimasukkannya ponsel ke dalam saku blazernya. Sofi pun keluar dan mengunci pintu, segera keluar menuju pintu gerbang untuk menunggu kekasih hati. Apa kekasih hati hus hus menjauh jangan halu, kita cuma bersahabat atau apa ya.... Sayang, cinta tapi tak bisa memiliki..dipendam sakit, kecewa, mewek.... Lalu aku kudu gimana.
tin tin.... Suara klakson mobil Rendy ..
"Sofi ayo masuk" ucap rendy.
Sofi yang sedang melamun kaget bunyi klakson membuyarkan lamunannya tentang KEKASIH HATI..
Halu dipelihara, kucing nih dipelihara, gumamnya terkekeh sendiri.
" Hai Rendy, ganteng banget", ucap Sofi asal karena tadi sudah melamun yang tidak tidak.
Tapi memang Rendy itu ganteng kebangetan, idaman, sayang dia beda keyakinan denganku. Kalau seiman tadi malam juga udah langsung gercep kuterima tuh cintanya. Lagi lagi halu, masih pagi. Gak sengaja Sofi pun senyum senyum tipis mengingat lamunannya.
"Kamu kenapa sofi, senyum senyum, jatuh cinta ya sama Aa Rendy yang ganteng" ucap Rendy dengan tingkat kepedean yang tinggi.
Rendy merasa Sofi juga punya perasaan yang sama hanya saja ya itu kita berbeda di keyakinan yang membuat Sofi mundur teratur.
"Apaan sih ren, kamu itu pagi pagi udah godain aku" ucap Sofi malu malu sambil mencubit lengan Rendy.
"Iya ya gak salah lagi maksudnya" ,goda Rendy yang membuat Sofi tersipu malu.
"Rendy, aku mampir ATM dulu ya, aku mau transfer uang buat Fathan katanya neneknya lagi sakit kasihan kan, Fathan kan nganggur" ucap Sofi jujur.
Ya Rendy tahu semuanya tentang Fathan, jadi tidak perlu ada yang disembunyikan lagi.
Kenapa kamu bodoh Sofi, sudahlah mending uangmu ditabung untuk keperluan dirimu sendiri, mau sampai kapan kamu mengurusi Fathan pemalas itu.
"Sofi, aku gak suka kamu sering transfer uang buat Fathan apapun alasannya, kamu kerja dari pagi sampai malam dan hasilnya kamu transfer untuk Fathan. Gimana kamu mau move on, nomornya masih kamu simpan, fotonya masih ada digaleri hp kamu. Kapan hati kamu buatku sepenuhnya." Ucap Rendy tegas.
Rendy sungguh kesal dengan sikap Sofi yang terlalu baik, malah menyakiti dirinya sendiri. Rendy tetap melajukan mobilnya melewati box ATM tanpa menoleh.
Sofi pun diam, dia tidak berkutik seolah memang hatinya untuk Rendy dan menuruti semua keinginan Rendy, memang apa yang Rendy ucapkan benar semua. Yang salah aku, aku yang bodoh dan mau dibodohi.
Mobil pun berhenti tepat didepan warung lontong sayur langganan mereka dekat kantor.
"Ayo Sofi, kita sarapan dulu" ajak Rendy sambil turun dari mobil dan membukakan pintu untuk bidadarinya itu.
Rendy dan Sofi memilih duduk diteras belakang warung mbok yum sambil melihat kolam ikan. Sejuk hawanya, jadi ingat rumah di kampung gumamnya.
"Pesen apa Nak?" tanya mbok yum sopan.
"Lontong sayu 2 pake telur sama teh anget 2 yang satu manis yang satu tawar mbok." jawab Sofi datar.
Sofi hafal semua kesukaan Rendy sudah tidak ada rahasia diantara mereka, hanya saja penghalang itu berdiri Kokoh membuat keduanya tidak berkutik dan tidak mencari solusi.
Rendy hanya bersujud dan berdoa agar semuanya bisa berubah.
Sofi pun sama ingin membuka diri tapi punya masalah yang sama, sungguh tak adil.
"Sofi kamu mau transfer uangnya berapa, lewat m-banking ku aja nanti kamu kasih aku cash, gimana?" Tanya Rendy menawarkan.
"Oke, aku transfer 1 jt ke no rek xxxxx a.n. Fathan Nugroho." jawab Sofi.
Sofi pun mengambil dompetnya dan mengeluarkan uang cash 1jt, sambil menunggu Rendy sedang proses transfer nya berhasil. Rendy tidak menerima uang itu.
"Simpan sofi, itung itung aku titip atau belajar menafkahimu." Ucap Rendy enteng.
"Aku gak salah denger Rendy, coba ulangi lagi?" Tanya Sofi yang terkejut.
Rendy memandang sofi dengan mata yang teduh penuh harapan dipegangnya kedua tangan Sofi, dikecup punggung tangannya. Sangat menyentuh membuat sekujur tubuh Sofi ikut bergetar jagung pung berkejar kejaran degupnya begitu kencang. Perasaan apa ini ya Tuhanku , batin Sofi.
"Sofi, besok Jumat ikut aku ke Cirebon, mau gak?. Kita refresing sekalian aku kenalin umi dan abahku, dan tidak ada penolakan, kamu harus ikut. Lupakan Fathan Satu hal lagi aku ingin kamu tetap seperti ini pakai pakaian tertutup, biar kamu aman dari godaan buaya." Ucap Rendy sambil terkekeh.
"Iya kamu buayanya yang suka godain aku gak jelas" ucap Sofi membalas candaan Rendy.
"Diajak nikah gak mau, maunya sama di pemeras halus" ucap Rendy tegas agak menyentil.
"Siapa pemeras halus, Fathan maksudmu, siapa juga yang mau ihhh" jawab suci bergidik.
"Bener gak mau sama Fathan, trus maunya sama siapa?" Tanya Rendy serius.
"Sama orang yang baik, dan mendapat restu dari orang tuaku." Jawab Sofi enteng.
Sungguh berat meluluhkan orang tuanya tapi harus dicoba. Suatu saat aku akan datang ke rumahmu dan merlamarmu tanpa ditolak, batin Rendy.
"Tunjukkan padaku kalau bener gak mau nikah dengan Fathan dan sudah lupa dengan fathan. Sekarang beri tahu dia bahwa transferan sudah masuk kemudian hp kamu kasih aku, aku ganti ponselmu dengan yang baru berikut nomor barunya, nanti siang kita ke gerai kamu pilih yang kamu mau. Gimana? Itu tantangan dariku." Tantang Rendy kepada Sofi.
Sofi hanya diam, disatu sisi memang itu cara terbaik untuk bisa menjauh dari Fathan, tapi di satu sisi ini nomor lama ku banyak yang sudah tahu. Tapi gak papalah sekali kali hidup tenang tanpa ada yang mengganggu, termasuk Fathan.
"Oke siapa takut, aku mau, janji ya aku pilih ponsel yang aku suka", ucap Sofi.
Rendy mengulum senyum, wajahnya bahagia tidak bisa diartikan lagi.
"Permisi ini pesanannya Nak", ucap mbok yum sambil menurunkan pesanannya satu per satu.
Mari makan.............
HOHOHO
Awal yang baik nih
Makasih like dan komentar nya
Stay terus dicerita ini
💚💚💚💚💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Isti Wardhana
ceritanya bagus 👍
tp sayang peletakkan tanda bacanya kurang tepat, jd harus menerka-nerka maksud dr kalimatnya. Terutama tanda baca percakapan
tetap semangat menjadi lebih baik 😉
2021-04-23
0
Dhina ♑
good Dofi 👍👍
2020-10-18
1
jeje
nyicil baca kak.
gemes sama rendynya☺
2020-10-12
1