Chapter 20 [ Bertemu Teman Sekelas ]

Dengan serangan yang mengarah ke jantung, Evan dan Henry berhasil mengalahkan orc diikuti oleh Hugo dan Shopia. Tak lama kemudian, dua orc lainnya juga ikut tumbang berkat kerjasama para siswa dan Aurora, yang membuat para siswa bersorak.

"Hehe, sepertinya kita adalah yang pertama mengalahkan orc!"

Henry menyombongkan diri.

"Sialan kau Henry! kau hanya beruntung karena bisa bisa bekerja sama dengan Evan!"

"Benar. Jika tidak, aku yakin kau tidak akan menjadi yang pertama mengalahkan orc!"

"Lalu apa? Intinya aku adalah yang pertama."

"Huh! Kata seseorang yang kalah melawan seorang gadis!" Hugo mengejek.

"Apa katamu! Bukankah kau juga kalah melawan Evan!"

"Hah? Apa kau menantangku?"

"Majulah! Aku tidak takut padamu..."

"Oh, apakah mereka berdua akan bertarung?" Salah satu siswa melihat dengan penuh minat, yang memicu siswa lainnya.

"Aku penasaran siapa yang akan menang!"

"Aku bertaruh pada Hugo."

"Aku juga..."

"Tenanglah, Henry, Hugo dan kalian juga! Kita masih ada di dalam dungeon!"

Melihat temannya yang ribut, Evan menenangkan mereka sebelum suara Roland terdengar, "Evan benar! Jika kalian ingin bertarung, maka bertarung lah setelah kita kembali kita kembali ke kerajaan Velgia!"

"Kalau begitu, aku akan menjadi wasitnya!" Aurora mendekat sambil tersenyum.

"Aurora..."

Melihat Aurora ikut campur, Henry dan Hugo mendengus sambil memalingkan wajahnya dan berhenti berdebat. Bagaimanapun, mereka tidak ingin mendapat sisi buruk dari gadis tercantik di sekolah.

"Itu bagus." Aurora mengangguk dengan ekspresi puas sebelum dia menoleh ke arah Roland dan berkata, "Tuan kesatria, aku-!"

"Tunggu..." Roland mengangkat tangannya dan menyuruh muridnya untuk diam, yang membuat para murid bingung.

Namun, kebingungan mereka terjawab saat suara langkah kaki tersebut dari salah satu lorong, yang membuat semua orang menatap dengan penasaran dan waspada.

Saat langkah kaki semakin dekat, wajah tiga orang yang berjalan melalui lorong itu akhirnya menjadi semakin jelas, yang membuat beberapa siswa terlihat terkejut.

"Siapa itu? Entah kenapa wajahnya terlihat familiar!" Salah satu siswa berbisik.

"Benar, aku juga! Aku merasa pernah melihat wajah orang itu."

"Hati-hati, jangan lengah!"

"Hm?" Melihat wajah-wajah yang tampak akrab didepannya, Leo berhenti berjalan dan menatap sekelompok orang di depannya dalam diam.

[Ups, aku tidak menyangka kau akan bertemu teman sekelasmu di tempat ini!]

'Mungkin lebih tepat jika disebut mantan teman sekelas!' Leo mengoreksi.

Eve menghela nafas, [Bukankah itu sama saja!] Tapi, 'Itu tidak sama.' Leo bersikeras.

[Terserah...]

"Kau... Apa kau Leo?" Evan menatap salah satu orang didepannya dengan terkejut.

"Oh, lama tak bertemu, aku senang kalian baik-baik saja! Dan..." Leo tersenyum dan menyapa mantan teman sekelasnya dengan ramah sebelum matanya mendarat pada Hugo, "Sepertinya kau baik-baik, Hugo!"

Mengetahui bahwa Leo masih hidup, para siswa merasa terkejut.

"Apa dia... Leo?" Eliana terlihat terkejut, "Penampilannya sedikit berbeda!"

"Benar. Wajahnya terlihat lebih cantik." Henry berkata saat dia mengamati wajah Leo.

Mendengar mantan teman sekelasnya menyebutkannya cantik, urat nadi muncul di dahi Leo. Tapi dia tetap tersenyum.

[Ya ampun, ya ampun~! Leo, sepertinya dia terpesona dengan kecantikanmu!] Eve menambah bahan bakar ke dalam api, yang membuat urat nadi di dahi Leo bertambah.

Melihat reuni yang tampak akrab ini, Ragna menoleh ke arah Leo dan berkata, "Haruskah aku pergi?"

"Tidak perlu." Leo menggelengkan kepalanya.

"Kau... Kenapa kau masih hidup?" Hugo mundur selangkah dengan ekspresi pucat.

"Kenapa aku harus mati?" Leo tersenyum dingin, "Kuharap kau tidak melupakan apa yang telah kau lakukan padaku!"

"Ini... Apa yang sebenarnya terjadi? Kata Hugo, kau sudah..." Roland berjalan mendekat dengan wajah bingung.

"Oh! Apa yang dikatakan Hugo?" Leo bertanya dengan penasaran.

"Kau mengorbankan dirimu sendiri untuk menyelamatkannya... Itulah yang dikatakan Hugo." Sophia berkata dengan ekspresi dingin seperti biasa.

Leo terdiam sejenak.

"Itu bohong. Aku tidak mengorbankan diriku untuk menyelamatkannya, tapi dia yang mengkhianatiku karena menganggapku sebagai beban." Leo menoleh ke arah Hugo dan menatapnya dengan tatapan kosong.

"Bukankah begitu, Hugo!"

Mendengarkan perkataan kakaknya, Alice merasa sangat marah.

Tapi saat dia hendak melangkah maju untuk membalas Hugo, Ragna menghentikannya dengan menepuk bahunya.

"Ragna, kenapa kau menghentikanku?" Alice menatap Ragna dengan kesal.

"Tidak perlu ikut campur. Ini adalah balas dendam Leo." Ragna berkata dengan santai.

Mendengar ini, Alice menoleh untuk melihat kakaknya sebelum dia menghela nafas, "Baik."

Sementara itu, mendengar perkataan Leo, para siswa mulai berbicara dengan pelan.

"Aku tidak menyangka Hugo akan melakukan hal seperti itu."

"Apakah ini berarti selama ini kita telah dibohongi Hugo?"

"Itu kejam..."

"DIAM!" Hugo berteriak, yang membuat teman sekelasnya terdiam.

Hugo ingin menyangkal kata-kata Leo. Tapi, dia tidak tau harus berkata apa karena semua yang dikatakan Leo adalah kebenaran. Pada akhirnya, dia hanya bisa menatap Leo dengan penuh kebencian.

[Dia yang meninggalkanmu di dalam Dungeon Verinus Kah? Dia tidak terlihat kuat.]

'Ya.' Jawab Leo singkat.

"Hugo, aku tidak menyangka kau akan melakukan hal seperti itu!" Aurora menatap Hugo dengan penuh kecewa.

"Aurora, Ti-tidak... Aku... Aku tidak..." Wajah Hugo panik dan dia mencoba menyangkal sementara wajahnya semakin pucat.

"Tidak ada yang perlu dikatakan. Wajahmu sudah menunjukkan kebenarannya."

Mendengar suara kekecewaan Aurora, Hugo menggertakkan giginya dengan wajah pucat sebelum dia menatap Leo dengan marah.

"Hm? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Leo bertanya dengan nada tanpa emosi.

"LEO..." Hugo tiba-tiba menerjang ke arah Leo dan mencoba menyerangnya menggunakan pedangnya. Ekspresinya sangat marah.

"Berhenti!" Roland mencoba menghentikannya, tapi itu sudah terlambat.

Namun, saat semua orang berpikir kalau Leo akan terkena tebasan pedang Hugo, Leo tiba-tiba bergerak sedikit ke samping dan menghindari serangan Hugo dengan santai.

Kemudian, Flame Sword muncul di tangan Leo sebelum dia menebas tangan Hugo yang memegang pedang hingga terpotong, yang membuat semua orang terkejut.

"AAARRGGH!""Hugo menjerit kesakitan sambil memegangi lengannya yang dipotong.

Melihat ini, beberapa orang terlihat ketakutan saat keringat dingin mengalir di punggung mereka. Mereka tidak menyangka, Leo yang dulunya adalah yang paling lemah sekarang menjadi sangat kuat.

Hanya dalam konfrontasi singkat itu, sudah jelas kalau kekuatan Leo saat ini jauh lebih kuat daripada kekuatan Hugo.

Tanpa memberikan kesempatan, Leo menendang perut Hugo hingga dia terpental dan menabrak tembok hingga retak.

BRUK!

"Ugh!" Hugo jatuh ke tanah dan memuntahkan seteguk darah dari mulutnya.

'Kenapa? Kenapa sampah itu bisa menjadi sekuat ini?' Hugo berpikir dengan frustasi. Tidak hanya kekuatannya di bawah Evan, tapi sekarang kekuatannya juga berada jauh di bawah Leo, orang yang pernah dia remehkan.

Ini membuatnya sangat frustasi.

[Apa kau akan membunuhnya?] Eve bertanya dengan penasaran sebelum Leo menjawab, 'Tidak! Aku tidak akan merasa puas hanya dengan membunuhnya. Karena itu, aku akan membuatnya merasakan sesuatu yang lebih menyakitkan daripada kematian.'

Kemudian, Leo melangkah maju dan mendekat ke arah Hugo.

Tapi...

Sebelum dia dapat mencapai Hugo, seseorang berdiri di depannya dan menghentikannya.

Episodes
1 Chapter 1 [ Warisan ]
2 Chapter 2 [ Sistem ]
3 Chapter 3 [ Evelyn ]
4 Chapter 4 [ Hutan? ]
5 Chapter 5 [ Melawan Golem ]
6 Chapter 6 [ Bos Terakhir ]
7 Chapter 7 [ Kontrak ]
8 Chapter 8 [ Keluar Dari Dungeon ]
9 Chapter 9 [ Tiba Di Kerajaan Estasia ]
10 Chapter 10 [ Adik Perempuan Leo ]
11 Chapter 11 [ Merekrut Rekan ]
12 Chapter 12 [ Leo Vs Ragna ]
13 Chapter 13 [ Ragna Bergabung ]
14 Chapter 14 [ Membunuh ]
15 Chapter 15 [ Persidangan ]
16 Chapter 16 [ Melawan Raja ]
17 Chapter 17 [ Persiapan ]
18 Chapter 18 [ Dungeon Xirus ]
19 Chapter 19 [ Dungeon Xirus II ]
20 Chapter 20 [ Bertemu Teman Sekelas ]
21 Chapter 21 [ Konfrontasi ]
22 Chapter 22 [ Alice & Aurora ]
23 Chapter 23 [ Ragna Vs Roland ]
24 Chapter 24 [ Balas Dendam ]
25 Chapter 25 [ Keluar Dari Dungeon ]
26 Chapter 26 [ Di Masa Depan Yang Jauh ]
27 Chapter 27 [ Di Masa Depan Yang Jauh II ]
28 Chapter 28 [ Kerajaan Estasia Diserang!! ]
29 Chapter 29 [ Pertarungan ]
30 Chapter 30 [ Dua Alice & Aurora ]
31 Chapter 31 [ Necromancer Botak? ]
32 Chapter 32 [ Necromancer Bangkit Kembali ]
33 Chapter 33 [ Aku Tidak Akan Pergi ]
34 Chapter 34 [ Domain ]
35 Chapter 35 [ Kematian Necromancer ]
36 Chapter 36 [ Kedatangan Musuh Baru ]
37 Chapter 37 [ Gadis Dari Masa Depan ]
38 Chapter 38 [ Pagi Hari Di Celestal Academy ]
39 Chapter 39 [ Donovan ]
40 Chapter 40 [ Serenity Sword ]
41 Chapter 41 [ Chloe Aubert ]
42 Chapter 42 [ Tebasan Dimensi ]
43 Chapter 43 [ Pertarungan Berakhir ]
44 Chapter 44 [ Skill Shadow Monarch? ]
45 Chapter 45 [ Hari Yang Bahagia ]
46 Chapter 46 [ Momen Indah ]
47 chapter 47 [ Reaksi ]
48 Chapter 48 [ Angin Yang Berhembus ] S1-End
49 Chapter 49 [ Kenangan ]
50 Chapter 50 [ Hari Kepergian ]
51 Chapter 51 [ Kemalangan ]
52 Chapter 52 [ Kota Letinia ]
53 Chapter 53 [ Pelelangan ]
54 Chapter 54 [ Blue Sky Sword ]
55 Chapter 55 [ Mayat Naga Akhirnya Terjual ]
56 Chapter 56 [ Phoenix ]
57 Chapter 57 [ Kutukan? ]
58 Chapter 58 [ Demon King ]
59 Chapter 59 [ Masalah Kutukan Selesai ]
60 Chapter 60 [ Phoenix Dikendalikan Musuh ]
61 Chapter 61 [ Bahaya Mengintai ]
62 Chapter 62 [ Pertarungan Di Dalam Kota ]
63 Chapter 63 [ Pertarungan Di Dalam Kota II ]
64 Chapter 64 [ Pertarungan Di Dalam Kota III ]
65 Chapter 65 [ Kekalahan Demon King ]
66 Chapter 66 [ Pihak Ketiga Muncul ]
67 Chapter 67 [ Phoenix Dikendalikan Lagi! ]
68 Chapter 68 [ Tekad Chloe ]
69 Chapter 69 [ Harapan ]
70 Chapter 70 [ Melawan Phoenix ]
71 Episode 71 [ Terpojok ]
72 Chapter 72 [ Dragonisasi ]
73 Chapter 73 [ Rudies Bergerak ]
74 Chapter 74 [ Kehancuran ]
75 Chapter 75 [ Raja Naga Petir ]
76 Chapter 76 [ Akhir Yang Aneh ]
77 Chapter 77 [ Deduksi Kaisar ]
78 Chapter 78 [ Alam Ilahi & Para Dewa ]
79 Chapter 79 [ Sejarah Dunia ]
80 Chapter 80 [ Sejarah Dunia II ]
81 Chapter 81 [ Halo, Namaku Evelyn! ] S2-End
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Chapter 1 [ Warisan ]
2
Chapter 2 [ Sistem ]
3
Chapter 3 [ Evelyn ]
4
Chapter 4 [ Hutan? ]
5
Chapter 5 [ Melawan Golem ]
6
Chapter 6 [ Bos Terakhir ]
7
Chapter 7 [ Kontrak ]
8
Chapter 8 [ Keluar Dari Dungeon ]
9
Chapter 9 [ Tiba Di Kerajaan Estasia ]
10
Chapter 10 [ Adik Perempuan Leo ]
11
Chapter 11 [ Merekrut Rekan ]
12
Chapter 12 [ Leo Vs Ragna ]
13
Chapter 13 [ Ragna Bergabung ]
14
Chapter 14 [ Membunuh ]
15
Chapter 15 [ Persidangan ]
16
Chapter 16 [ Melawan Raja ]
17
Chapter 17 [ Persiapan ]
18
Chapter 18 [ Dungeon Xirus ]
19
Chapter 19 [ Dungeon Xirus II ]
20
Chapter 20 [ Bertemu Teman Sekelas ]
21
Chapter 21 [ Konfrontasi ]
22
Chapter 22 [ Alice & Aurora ]
23
Chapter 23 [ Ragna Vs Roland ]
24
Chapter 24 [ Balas Dendam ]
25
Chapter 25 [ Keluar Dari Dungeon ]
26
Chapter 26 [ Di Masa Depan Yang Jauh ]
27
Chapter 27 [ Di Masa Depan Yang Jauh II ]
28
Chapter 28 [ Kerajaan Estasia Diserang!! ]
29
Chapter 29 [ Pertarungan ]
30
Chapter 30 [ Dua Alice & Aurora ]
31
Chapter 31 [ Necromancer Botak? ]
32
Chapter 32 [ Necromancer Bangkit Kembali ]
33
Chapter 33 [ Aku Tidak Akan Pergi ]
34
Chapter 34 [ Domain ]
35
Chapter 35 [ Kematian Necromancer ]
36
Chapter 36 [ Kedatangan Musuh Baru ]
37
Chapter 37 [ Gadis Dari Masa Depan ]
38
Chapter 38 [ Pagi Hari Di Celestal Academy ]
39
Chapter 39 [ Donovan ]
40
Chapter 40 [ Serenity Sword ]
41
Chapter 41 [ Chloe Aubert ]
42
Chapter 42 [ Tebasan Dimensi ]
43
Chapter 43 [ Pertarungan Berakhir ]
44
Chapter 44 [ Skill Shadow Monarch? ]
45
Chapter 45 [ Hari Yang Bahagia ]
46
Chapter 46 [ Momen Indah ]
47
chapter 47 [ Reaksi ]
48
Chapter 48 [ Angin Yang Berhembus ] S1-End
49
Chapter 49 [ Kenangan ]
50
Chapter 50 [ Hari Kepergian ]
51
Chapter 51 [ Kemalangan ]
52
Chapter 52 [ Kota Letinia ]
53
Chapter 53 [ Pelelangan ]
54
Chapter 54 [ Blue Sky Sword ]
55
Chapter 55 [ Mayat Naga Akhirnya Terjual ]
56
Chapter 56 [ Phoenix ]
57
Chapter 57 [ Kutukan? ]
58
Chapter 58 [ Demon King ]
59
Chapter 59 [ Masalah Kutukan Selesai ]
60
Chapter 60 [ Phoenix Dikendalikan Musuh ]
61
Chapter 61 [ Bahaya Mengintai ]
62
Chapter 62 [ Pertarungan Di Dalam Kota ]
63
Chapter 63 [ Pertarungan Di Dalam Kota II ]
64
Chapter 64 [ Pertarungan Di Dalam Kota III ]
65
Chapter 65 [ Kekalahan Demon King ]
66
Chapter 66 [ Pihak Ketiga Muncul ]
67
Chapter 67 [ Phoenix Dikendalikan Lagi! ]
68
Chapter 68 [ Tekad Chloe ]
69
Chapter 69 [ Harapan ]
70
Chapter 70 [ Melawan Phoenix ]
71
Episode 71 [ Terpojok ]
72
Chapter 72 [ Dragonisasi ]
73
Chapter 73 [ Rudies Bergerak ]
74
Chapter 74 [ Kehancuran ]
75
Chapter 75 [ Raja Naga Petir ]
76
Chapter 76 [ Akhir Yang Aneh ]
77
Chapter 77 [ Deduksi Kaisar ]
78
Chapter 78 [ Alam Ilahi & Para Dewa ]
79
Chapter 79 [ Sejarah Dunia ]
80
Chapter 80 [ Sejarah Dunia II ]
81
Chapter 81 [ Halo, Namaku Evelyn! ] S2-End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!