Chapter 17 [ Persiapan ]

Tanpa terasa, lima hari telah berlalu sejak kejadian di persidangan. Tidak ada hal yang istimewa yang terjadi sejak saat itu.

Selama waktu itu, Leo terkadang akan bertarung dengan Ragna dan berlatih bersama atau mengajari Alice cara bertarung.

Berkat pelatihan itu, Alice sekarang dapat menggunakan kekuatannya dengan lebih mahir.

Dengan skill Life Manipulation, yang mampu menyembuhkan orang lain dan High Support, Alice memiliki peran yang sangat cocok untuk menjadi pendukung di dalam kelompok.

High support mampu meningkatkan kekuatan keseluruhan orang lain sebanyak seratus persen. Tapi, Alice tidak dapat menggunakan High Support pada dirinya sendiri.

Tentu saja, Alice tidak merasa tidak puas. Bagaimanapun, kegunaan skill Support adalah untuk mendukung orang lain.

Jadi Alice merasa senang karena kedua skill miliknya bisa berguna bagi kakaknya dan kelompok kecil mereka.

....

Di sebuah restoran tertentu, Leo dan dua orang anggota kelompoknya sedang sarapan pagi dan berdiskusi.

"Jadi, apa kita akan pergi ke dungeon Xirus?" Ragna bertanya kepada Leo sebelum dia menyeruput minumannya.

'Bagaimana menurutmu, Eve!' Leo bertanya melalui pikirannya sambil mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya.

[Yah, sepertinya itu bukan pilihan yang buruk. Mungkin kau akan menemukan beberapa monster kuat di dungeon itu!] Jawab Eve.

Leo menelan makanan yang ada di dalam mulutnya sebelum menoleh ke arah Alice dan berkata, "Apa Alice tidak masalah pergi ke dalam dungeon? Mungkin akan ada bahaya di tempat itu!"

Alice tersenyum cerah dan berkata, "Aku akan pergi kemanapun kakak pergi. Selain itu, aku yakin kalau kakak akan melindungiku jika aku berada dalam bahaya!"

"Sepertinya sudah diputuskan!" Ragna tersenyum tipis sementara Leo menghela nafas dan berkata sambil tersenyum, "Ayo lakukan itu."

"Hehe! Ayo kita taklukkan dungeon Xirus!" Alice mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan penuh semangat.

"Kau tau lokasi Dungeon itu kan?" Tanya Leo.

"Tentu saja." Ragna mengangguk sebelum berkata, "Dungeon Xirus ada di bagian timur hutan Reiss, aku dulu pernah ke sana!"

Hutan Reiss adalah hutan besar yang terletak di tengah benua Aesia, di sebelah utara kerajaan Estasia dan sebelah barat kerajaan Velgia. Hutan Reiss dibagi menjadi empat wilayah, yaitu bagian inti, dalam, tengah dan luar. Semakin dekat dengan area inti, semakin kuat monster yang menghuni tempat itu.

Sementara itu, dungeon Xirus terletak di bagian luar hutan Reiss, cukup dekat dengan perbatasan kerajaan Velgia dan Estasia.

"Kalau begitu, sebaiknya kita bersiap-siap sekarang." Leo berdiri dari tempat duduknya diikuti oleh dua orang lainnya.

Dengan begitu, mereka bertiga keluar dari restoran dan mempersiapkan barang yang akan mereka butuhkan.

....

Kerajaan Velgia, di lapangan latihan kerajaan.

Saat ini, ada tiga puluh orang yang sedang di lapangan latihan kerajaan Velgia. Dua puluh sembilan dari mereka adalah mantan teman sekelas Leo sedangkan yang satunya adalah kesatria yang melatih para siswa.

Diantara tiga puluh orang di tempat itu, ada dua siswa yang sedang bertarung satu sama lain dan di tonton oleh dua puluh delapan orang sisanya.

Salah satu dari mereka memiliki rambut pirang, mata biru dan wajah tampan. Dia adalah Evan Sanders, dia adalah ketua kelas mantan kelas Leo. Selain itu, dia adalah yang terkuat diantara teman sekelasnya yang lain.

Orang yang satunya lagi adalah seorang pemuda dengan rambut merah, mata coklat, dan wajah yang terlihat sedikit garang. Dia adalah Hugo, orang yang meninggalkan Leo di dalam dungeon karena menganggap Leo sebagai beban.

Tentu saja, teman sekelas lainnya tidak tau kebenaran dibaliknya. Yang mereka tau, Leo terbunuh saat dia mencoba menyelamatkan dirinya dari serangan monster. Dengan kata lain, itu adalah sebuah kebohongan yang dibuat oleh Hugo.

Setelah mendengar kabar kematian Leo dari Hugo, ada mantan teman sekelas yang senang, tidak peduli, kasihan dan ada juga yang merasa sedih karena tidak bisa menyelamatkannya.

Namun, berkat itu juga, mereka berlatih lebih keras daripada sebelumnya karena mereka tidak ingin berakhir menyedihkan seperti Leo.

Dan sekarang...

Pertarungan antara mereka berkahir ketika Evan menjatuhkan Hugo dan mengarahkan ujung pedangnya ke leher Hugo.

"Pertarungan berkahir! Pemenangnya adalah Evan!" Kesatria yang melatih mereka mengumumkan, yang mendapatkan berbagai tanggapan dari para siswa.

"Woah, Evan menang lagi."

"Benar. Aku tidak menyangka kalau Hugo juga kalah melawan Evan."

"Seperti yang diharapkan dari ketua kelas!"

"Apakah ini berarti dia adalah yang terkuat diantara kelas kita?"

"Kupikir begitu. Lagipula, dia telah mengalahkan kita semua."

Evan mengulurkan tangannya ke arah Hugo, namun Hugo malah menampar tangan Evan dengan ekspresi kesal sebelum berdiri sendiri dan menjauh darinya, yang membuat Evan menatap Hugo dengan bingung.

"Selamat, kau telah menjadi yang terkuat di kelas kami!" Salah satu siswa dengan rambut coklat berkata dengan nada main-main sambil mendekati Evan. Dia adalah Henry, teman dekat Evan.

Evan melirik Henry sebentar sebelum melihat ke arah Hugo dengan bingung, "Ada apa dengannya?" Evan bergumam.

"Tidak perlu dipikirkan! Mungkin dia hanya kesal karena kalah darimu!" Gadis cantik dengan rambut orange pendek mendekat ke arah Evan. Dia adalah Eliana, salah satu teman sekelas yang akrab dengan Evan.

"Benar, tidak perlu memikirkan Hugo! Dia orangnya memang seperti itu!" gadis cantik berambut hitam dengan ekspresi yang terlihat sedikit dingin bergabung dalam percakapan. Dia adalah Sophia, sahabat Eliana.

"Aku tidak percaya kau bisa menjadi sekuat ini dalam waktu singkat!" Kesatria yang melatih para siswa memuji Evan.

"Ini semua berkat bimbinganmu, guru Roland" Evan menggaruk belakang kepalanya dengan tangan kanannya dan tersenyum malu.

"Hahaha, tidak perlu merendah!" Roland meletakkan tangannya di bahu Evan dan berkata, "Kau menjadi sekuat ini berkat usahamu sendiri!"

"Tuan kesatria benar! Kau menjadi kuat karena usahamu sendiri!" Kali ini, gadis cantik berambut biru dan mata biru mendekat sambil tersenyum. Dia adalah Aurora, wakil ketua kelas serta gadis paling cantik di sekolah. Selain itu, dia juga salah satu orang yang peduli dengan kabar kematian Leo dan merasa sedih karena dia cukup akrab dengan Leo saat masih di bumi.

Evan tersenyum malu, "Terima kasih!"

Setelah itu, para siswa lainnya datang dan memuji Evan, kecuali Hugo yang saat ini sedang menyandarkan punggungnya di tembok istana sambil memandang Evan dengan tatapan kesal dan iri.

Namun, tiba-tiba seorang prajurit datang ke lapangan latihan, "Raja memanggil kalian semua ke ruang tahta!"

Mendengar itu, semua orang yang ada di tempat itu segera pergi ke ruang tahta.

"Kami telah sampai, yang mulia!" Kesatria yang melatih mereka berlutut di hadapan raja.

"Bagus." Raja mengangguk sebelum berdiri dari tahtanya, "Dengar, pahlawan sekalian!"

"Kita tidak punya banyak waktu sebelum pasukan Demon King menyerang kerajaan kita! Oleh karena itu, kalian akan pergi ke dungeon Xirus dan melawan monster agar kalian bisa mendapatkan pengalaman dalam pertarungan yang sebenarnya. Dengan begitu, kalian akan siap saat melawan pasukan ras Demon."

Raja berkata dengan bermartabat, seperti seorang raja yang ingin melindungi kerajaannya apapun resikonya, namun pikirannya sebaliknya, 'Aku harus segera meningkatkan kekuatan para pahlawan agar mereka bisa lebih berguna untukku.'

Dan begitu, mantan teman sekelas Leo dan pelatihnya akhirnya memutuskan untuk pergi ke dungeon Xirus.

Terpopuler

Comments

Sak. Lim

Sak. Lim

idioooooot songong trllu naaif bnererrrr2 goblokkkk

2024-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 [ Warisan ]
2 Chapter 2 [ Sistem ]
3 Chapter 3 [ Evelyn ]
4 Chapter 4 [ Hutan? ]
5 Chapter 5 [ Melawan Golem ]
6 Chapter 6 [ Bos Terakhir ]
7 Chapter 7 [ Kontrak ]
8 Chapter 8 [ Keluar Dari Dungeon ]
9 Chapter 9 [ Tiba Di Kerajaan Estasia ]
10 Chapter 10 [ Adik Perempuan Leo ]
11 Chapter 11 [ Merekrut Rekan ]
12 Chapter 12 [ Leo Vs Ragna ]
13 Chapter 13 [ Ragna Bergabung ]
14 Chapter 14 [ Membunuh ]
15 Chapter 15 [ Persidangan ]
16 Chapter 16 [ Melawan Raja ]
17 Chapter 17 [ Persiapan ]
18 Chapter 18 [ Dungeon Xirus ]
19 Chapter 19 [ Dungeon Xirus II ]
20 Chapter 20 [ Bertemu Teman Sekelas ]
21 Chapter 21 [ Konfrontasi ]
22 Chapter 22 [ Alice & Aurora ]
23 Chapter 23 [ Ragna Vs Roland ]
24 Chapter 24 [ Balas Dendam ]
25 Chapter 25 [ Keluar Dari Dungeon ]
26 Chapter 26 [ Di Masa Depan Yang Jauh ]
27 Chapter 27 [ Di Masa Depan Yang Jauh II ]
28 Chapter 28 [ Kerajaan Estasia Diserang!! ]
29 Chapter 29 [ Pertarungan ]
30 Chapter 30 [ Dua Alice & Aurora ]
31 Chapter 31 [ Necromancer Botak? ]
32 Chapter 32 [ Necromancer Bangkit Kembali ]
33 Chapter 33 [ Aku Tidak Akan Pergi ]
34 Chapter 34 [ Domain ]
35 Chapter 35 [ Kematian Necromancer ]
36 Chapter 36 [ Kedatangan Musuh Baru ]
37 Chapter 37 [ Gadis Dari Masa Depan ]
38 Chapter 38 [ Pagi Hari Di Celestal Academy ]
39 Chapter 39 [ Donovan ]
40 Chapter 40 [ Serenity Sword ]
41 Chapter 41 [ Chloe Aubert ]
42 Chapter 42 [ Tebasan Dimensi ]
43 Chapter 43 [ Pertarungan Berakhir ]
44 Chapter 44 [ Skill Shadow Monarch? ]
45 Chapter 45 [ Hari Yang Bahagia ]
46 Chapter 46 [ Momen Indah ]
47 chapter 47 [ Reaksi ]
48 Chapter 48 [ Angin Yang Berhembus ] S1-End
49 Chapter 49 [ Kenangan ]
50 Chapter 50 [ Hari Kepergian ]
51 Chapter 51 [ Kemalangan ]
52 Chapter 52 [ Kota Letinia ]
53 Chapter 53 [ Pelelangan ]
54 Chapter 54 [ Blue Sky Sword ]
55 Chapter 55 [ Mayat Naga Akhirnya Terjual ]
56 Chapter 56 [ Phoenix ]
57 Chapter 57 [ Kutukan? ]
58 Chapter 58 [ Demon King ]
59 Chapter 59 [ Masalah Kutukan Selesai ]
60 Chapter 60 [ Phoenix Dikendalikan Musuh ]
61 Chapter 61 [ Bahaya Mengintai ]
62 Chapter 62 [ Pertarungan Di Dalam Kota ]
63 Chapter 63 [ Pertarungan Di Dalam Kota II ]
64 Chapter 64 [ Pertarungan Di Dalam Kota III ]
65 Chapter 65 [ Kekalahan Demon King ]
66 Chapter 66 [ Pihak Ketiga Muncul ]
67 Chapter 67 [ Phoenix Dikendalikan Lagi! ]
68 Chapter 68 [ Tekad Chloe ]
69 Chapter 69 [ Harapan ]
70 Chapter 70 [ Melawan Phoenix ]
71 Episode 71 [ Terpojok ]
72 Chapter 72 [ Dragonisasi ]
73 Chapter 73 [ Rudies Bergerak ]
74 Chapter 74 [ Kehancuran ]
75 Chapter 75 [ Raja Naga Petir ]
76 Chapter 76 [ Akhir Yang Aneh ]
77 Chapter 77 [ Deduksi Kaisar ]
78 Chapter 78 [ Alam Ilahi & Para Dewa ]
79 Chapter 79 [ Sejarah Dunia ]
80 Chapter 80 [ Sejarah Dunia II ]
81 Chapter 81 [ Halo, Namaku Evelyn! ] S2-End
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Chapter 1 [ Warisan ]
2
Chapter 2 [ Sistem ]
3
Chapter 3 [ Evelyn ]
4
Chapter 4 [ Hutan? ]
5
Chapter 5 [ Melawan Golem ]
6
Chapter 6 [ Bos Terakhir ]
7
Chapter 7 [ Kontrak ]
8
Chapter 8 [ Keluar Dari Dungeon ]
9
Chapter 9 [ Tiba Di Kerajaan Estasia ]
10
Chapter 10 [ Adik Perempuan Leo ]
11
Chapter 11 [ Merekrut Rekan ]
12
Chapter 12 [ Leo Vs Ragna ]
13
Chapter 13 [ Ragna Bergabung ]
14
Chapter 14 [ Membunuh ]
15
Chapter 15 [ Persidangan ]
16
Chapter 16 [ Melawan Raja ]
17
Chapter 17 [ Persiapan ]
18
Chapter 18 [ Dungeon Xirus ]
19
Chapter 19 [ Dungeon Xirus II ]
20
Chapter 20 [ Bertemu Teman Sekelas ]
21
Chapter 21 [ Konfrontasi ]
22
Chapter 22 [ Alice & Aurora ]
23
Chapter 23 [ Ragna Vs Roland ]
24
Chapter 24 [ Balas Dendam ]
25
Chapter 25 [ Keluar Dari Dungeon ]
26
Chapter 26 [ Di Masa Depan Yang Jauh ]
27
Chapter 27 [ Di Masa Depan Yang Jauh II ]
28
Chapter 28 [ Kerajaan Estasia Diserang!! ]
29
Chapter 29 [ Pertarungan ]
30
Chapter 30 [ Dua Alice & Aurora ]
31
Chapter 31 [ Necromancer Botak? ]
32
Chapter 32 [ Necromancer Bangkit Kembali ]
33
Chapter 33 [ Aku Tidak Akan Pergi ]
34
Chapter 34 [ Domain ]
35
Chapter 35 [ Kematian Necromancer ]
36
Chapter 36 [ Kedatangan Musuh Baru ]
37
Chapter 37 [ Gadis Dari Masa Depan ]
38
Chapter 38 [ Pagi Hari Di Celestal Academy ]
39
Chapter 39 [ Donovan ]
40
Chapter 40 [ Serenity Sword ]
41
Chapter 41 [ Chloe Aubert ]
42
Chapter 42 [ Tebasan Dimensi ]
43
Chapter 43 [ Pertarungan Berakhir ]
44
Chapter 44 [ Skill Shadow Monarch? ]
45
Chapter 45 [ Hari Yang Bahagia ]
46
Chapter 46 [ Momen Indah ]
47
chapter 47 [ Reaksi ]
48
Chapter 48 [ Angin Yang Berhembus ] S1-End
49
Chapter 49 [ Kenangan ]
50
Chapter 50 [ Hari Kepergian ]
51
Chapter 51 [ Kemalangan ]
52
Chapter 52 [ Kota Letinia ]
53
Chapter 53 [ Pelelangan ]
54
Chapter 54 [ Blue Sky Sword ]
55
Chapter 55 [ Mayat Naga Akhirnya Terjual ]
56
Chapter 56 [ Phoenix ]
57
Chapter 57 [ Kutukan? ]
58
Chapter 58 [ Demon King ]
59
Chapter 59 [ Masalah Kutukan Selesai ]
60
Chapter 60 [ Phoenix Dikendalikan Musuh ]
61
Chapter 61 [ Bahaya Mengintai ]
62
Chapter 62 [ Pertarungan Di Dalam Kota ]
63
Chapter 63 [ Pertarungan Di Dalam Kota II ]
64
Chapter 64 [ Pertarungan Di Dalam Kota III ]
65
Chapter 65 [ Kekalahan Demon King ]
66
Chapter 66 [ Pihak Ketiga Muncul ]
67
Chapter 67 [ Phoenix Dikendalikan Lagi! ]
68
Chapter 68 [ Tekad Chloe ]
69
Chapter 69 [ Harapan ]
70
Chapter 70 [ Melawan Phoenix ]
71
Episode 71 [ Terpojok ]
72
Chapter 72 [ Dragonisasi ]
73
Chapter 73 [ Rudies Bergerak ]
74
Chapter 74 [ Kehancuran ]
75
Chapter 75 [ Raja Naga Petir ]
76
Chapter 76 [ Akhir Yang Aneh ]
77
Chapter 77 [ Deduksi Kaisar ]
78
Chapter 78 [ Alam Ilahi & Para Dewa ]
79
Chapter 79 [ Sejarah Dunia ]
80
Chapter 80 [ Sejarah Dunia II ]
81
Chapter 81 [ Halo, Namaku Evelyn! ] S2-End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!