Berusaha Menerima

" Papa..", Seorang anak lelaki kepada Hendra.

" Deg" , jantung Hendra berdetak. Ia mengenal wanita cantik yang berjalan di samping sang istri, tetapi ia tidak mengenal anak kecil yang datang bersama salah satu teman kencannya.

" Bang mereka berdua mencari Abang." Salma melihat reaksi suaminya, Hendra merasa gugup .

" Mari mbak makan dulu !", ajak Salma kepada kedua orang yang mencari suaminya.

" Ayo mbak !, tidak perlu sungkan." Salma menarik dua kursi untuk diduduki oleh wanita cantik dan anak lelaki yang datang bersamanya.

Di meja makan terjadi ketegangan, terutama Hendra. Ia merasa menelan nasi sama dengan menelan batu. Terasa sangat sulit, pandangan Hendra tak lepas dari wajah anak kecil yang ada di hadapannya.

" Apakah anak ini memang anaknya?, soalnya sudah terlalu banyak wanita yang ia tiduri. Mungkin saja ada yang menciptakan anak manusia seperti yang ada di hadapannya ini." Pikir Hendra.

" Ayo mbak silakan nambah!", Salma mendekatkan tempat nasi dan lauk ke arah wanita yang mencari suaminya. Wanita cantik tersebut mengangguk dan tersenyum kikuk.

Ia juga bingung dengan suasana sekarang ini . Dua puluh menit kemudian, Hendra dan wanita cantik nan seksi mengakhiri acara makan malam mereka dengan terburu-buru.

Beda dengan Salma , ia makan dengan santai. Ia sudah menyiapkan hati dan pikiran, setelah wanita tadi menanyakan keberadaan suaminya.

" Bicarakan dengan baik masalah kalian berdua!." Pinta Salma dengan sangat tegas. Tidak ada Salma yang hangat dan perhatian.

" Deg" , jantung Hendra berdetak tak menentu, mendengar perkataan tegas dan dingin istrinya. " Apa ini akan menjadi akhir pernikahannya?", pikir Hendra tetapi bukannya ini yang ia mau.

" Ayo ganteng.., dihabiskan makanannya!. Biarkan Mama dan Papa berbicara urusan orang dewasa." Anak lelaki berusia tiga tahun itu mengangguk mendengar ucapan Salma yang lembut penuh perhatian.

Berbeda dengan nada bicaranya dengan suaminya dan wanita ibu anak yang ada di depannya.

Salma membereskan bekas makanan mereka, ia membawa piring kotor ke tempat pencucian piring yang ada di dalam dapur sangat sederhana di dalam rumahnya.

***

Sementara di ruang tamu, terjadi ketegangan. Hendra memandang wanita di depannya dengan tatapan tajam yang langsung masuk menusuk ke dalam jantungnya.

Wanita cantik yang ada di hadapan Hendra, meremas kedua tangannya untuk menghilangkan rasa gugup yang hinggap di hatinya.

" Ayo jelaskan !, siapa anak lelaki yang kamu bawa kemari ha." Hendra berbicara dengan aura dingin dan bentakan. Ia yakin anak itu bukan anaknya.

" Dia..anak kita bang." Wanita itu berucap dengan sangat gugup dan takut serta terbata-bata.

" Tapi kita bermain aman, lagi pula kenapa kamu baru sekarang mencari saya ha ?",

Hendra kembali membentak wanita yang ada di hadapannya. Tentu saja wanita cantik yang duduk di kursi depan Hendra sangat terkejut bukan main.

" Benar bang dia putra kita darah daging Abang. Saya juga terpaksa mencari Abang kalau bukan sedang merasa kesulitan uang. Saya baru saja kehilangan pekerjaan . Sedangkan kontrakan rumah belum dibayar."

Terang wanita cantik yang duduk di kursi depan Hendra. " Apa kamu yakin, dia putra saya?. Apa kamu ingat saat pertama kali kita melakukannya kamu sudah tidak perawan?."

Mendengar pertanyaan Hendra, wanita cantik menundukkan kepalanya, ia menarik nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan Hendra .

" Memang benar bang, waktu pertama kali kita melakukan hubungan terlarang. Saya sudah tidak perawan, tetapi saya yakin itu anak Abang. Karena sebelum bermain dengan Abang saya baru selesai datang bulan. Setelah berhubungan dengan Abang, saya tidak pernah lagi bermain dengan lelaki lain."

Terang wanita tersebut dengan memandang wajah Hendra penuh rindu.

***

Sementara di dapur Salma sedang berbicara dari hati ke hati dengan anak lelaki yang memanggil suaminya Papa tadi.

" Wanita cantik tadi siapa ganteng?", Salma memberikan ice cream yang ada di dalam kulkasnya rasa coklat.

" Makasih tante", ucap anak lelaki tersebut dengan sangat manis dan menggemaskan.

"Dia mama saya Tante." jawabnya dengan melihat ke arah Salma .

Salma jadi teringat dengan Kiandra , ia elus kepala anak lelaki yang ada di hadapannya dengan lembut penuh perhatian.

Seandainya memang anak lelaki ini memang anak dari suaminya di masa lalu. Salma akan menerimanya. Karena Salma tidak bisa mengubah masa lalu. Anak ini lebih dulu hadir di kehidupan suaminya.

" Sekarang ayo kita ke depan!." Salma membantu anak yang kemungkinan anak suaminya turun dari kursi tempat duduknya.

Mereka berdua berjalan ke arah ruang tamu, menghampiri Hendra dan wanita cantik tamu suaminya.

Setelah sampai di ruang tamu, Hendra dan wanitanya menoleh ke arah Salma dan anak lelaki yang berjalan di samping Salma .

" Bagaimana, apa urusan kalian berdua sudah selesai ?." Ucap Salma dengan dingin.

***

Sementara di rumah mewah mewah kediaman keluarga orang tua Davin. Setelah mengantar Salma pulang," ma' bangun kita sudah sampai !." Davin menyentuh pundak mamanya dengan sangat lembut dan penuh perhatian.

" Ha ..., apa kita sudah sampai?, mana nak Salma ?", Mama Davin yang terkejut dan mungkin mungkin masih merasa di alam mimpi. " Kita sudah sampai di rumah kita Ma', Salma sudah pulang tadi Davin yang antar."

Mama Davin mengangguk mengerti, ia turun dari mobil dengan perlahan dan membawa boneka beruang yang didapatkan oleh Salma saat bermain mesin capit.

Sedangkan Davin ia berjalan ke arah pintu tempat duduk putrinya. Davin menggendong tubuh putri cantiknya yang sedang tertidur nyenyak.

Kiandra terbangun saat berada di gendong papanya. " Pa ' , apa mama sudah diantar pulang?." Kiandra yang melihat mereka sudah berada di rumah Oma dan opanya. Dan tidak melihat keberadaan wanita cantik yang sudah ia anggap mamanya sendiri.

" Sudah sayang, mama Kiandra sudah papa antar pulang dengan selamat." Terang Davin kepada putrinya yang sangat ia sayangi.

" Makasih ya Pa'." Ucap Kiandra dengan manis, kemudian ia meletakan kepalanya di dada bidang sang papa tersayang.

" Apa anak papa hari ini senang?", Davin mengajak putrinya berbicara sambil berjalan menuju pintu rumah. Di depan pintu sudah ada sang opa yang menunggu kepulangan istri, anak dan cucunya.

" Sangat senang pa," Kiandra minta diturunkan dari gendongan sang papa tersayang. " Opa..., Kiandra dapat boneka dari mama". Kiandra berlari ke arah opanya yang berjongkok merentangkan kedua tangannya.

Kiandra dengan senang hati masuk ke dalam pelukan opanya.

" Apa Kiandra senang pergi dengan Mama hari ini ?", Kiandra mengangguk dengan semangat dan tersenyum manis.

" Ayo Pa' kita masuk !." Ajak sang istri, dengan membawa boneka hadiah Salma .

Mereka berempat masuk ke dalam rumah dengan beriringan kecuali Kiandra , ia digendong opanya.

" Opa Kiandra mau turun !", Opa Kiandra menurunkan tubuh berisi cucu cantiknya.

" Oma mana boneka Kiandra ?", Kiandra menerima boneka dari tangan Omanya.

Ia berjalan masuk ke dalam kamarnya, " Ma' Pa', Davin ke atas dulu ." Davin berjalan ke atas menuju kamarnya setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya.

Sesampainya di dalam kamar, " buk" Davin menjatuhkan tubuh tinggi tegapnya di atas tempat tidur. Bukannya segerah membersihkan diri, malah senyum-senyum sendiri tak jelas. Di dalam kamar sendiri pula.

Bersambung.....

Episodes
1 Lamaran Pernikahan
2 Keromantisan Hendra
3 Pernikahan
4 Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5 Ancaman Untuk Hendra
6 Hendra Mulai Berubah
7 Ternyata Istri Taruhan
8 Hinaan Hendra
9 Perilaku Buruk Hendra
10 Oh Namanya Salma
11 Makan Siang Bersama Kiandra
12 Pacar Hendra
13 Kehancuran Hati Salma
14 Misi Berhasil
15 Ide Cemerlang Davin
16 Jalan-Jalan Sama Mama
17 Ibu Kandung Kiandra
18 Anak Hendra
19 Berusaha Menerima
20 Talak Dari Hendra
21 Usaha Salma Melupakan Hendra
22 Misi Davin Di Mulai
23 Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24 Makan Siang Berdua
25 Kekesalan Salma Terhadap Davin
26 Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27 Menghadiri Acara Aqiqah
28 Memulai Misi
29 Kiandra Sakit
30 Jawaban Salma
31 Lamaran Davin untuk Salma
32 Pertemuan Yang Mengharukan
33 Kalung liontin
34 Mengantar Kiandra Sekolah
35 Pergi ke Bandung
36 Alergi Salma
37 Dalang Alergi Salma
38 Menjalankan Rencana Davin
39 Bukti Kejahatan Tante Cici
40 Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41 Tragedi di Acara Syukuran Salma
42 Penderitaan Tante Cici
43 Tante Cici Sakit
44 Rencana Lamaran Untuk Salma
45 Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46 Pertemuan Davin dengan Mantan
47 Acara Lamaran Salma Elvira
48 Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49 Mencari Cicin Tunangan
50 Acara Pertunangan Salma dan Davin
51 Keusilan Davin Mahendra
52 Ketegasan Salma
53 Jalan-jalan Ke Pantai
54 Keseruan di Pantai
55 Kisah Silam Papa Hendra
56 Ancaman Oma Salma
57 Balasan Untuk Hendra
58 Permintaan Hendra
59 Hendra kritis
60 Pernikahan Davin dan Salma
61 Malam Pertama Tidur Bertiga
62 Dasar Davin
63 Sarapan Bersama
64 Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65 Kebahagiaan Davin dan Salma
66 Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67 Kenzo, Keynan dan Kenken
68 Kesibukan Baru Davin
69 Keseruan Punya Anak Gembar Tiga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Lamaran Pernikahan
2
Keromantisan Hendra
3
Pernikahan
4
Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5
Ancaman Untuk Hendra
6
Hendra Mulai Berubah
7
Ternyata Istri Taruhan
8
Hinaan Hendra
9
Perilaku Buruk Hendra
10
Oh Namanya Salma
11
Makan Siang Bersama Kiandra
12
Pacar Hendra
13
Kehancuran Hati Salma
14
Misi Berhasil
15
Ide Cemerlang Davin
16
Jalan-Jalan Sama Mama
17
Ibu Kandung Kiandra
18
Anak Hendra
19
Berusaha Menerima
20
Talak Dari Hendra
21
Usaha Salma Melupakan Hendra
22
Misi Davin Di Mulai
23
Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24
Makan Siang Berdua
25
Kekesalan Salma Terhadap Davin
26
Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27
Menghadiri Acara Aqiqah
28
Memulai Misi
29
Kiandra Sakit
30
Jawaban Salma
31
Lamaran Davin untuk Salma
32
Pertemuan Yang Mengharukan
33
Kalung liontin
34
Mengantar Kiandra Sekolah
35
Pergi ke Bandung
36
Alergi Salma
37
Dalang Alergi Salma
38
Menjalankan Rencana Davin
39
Bukti Kejahatan Tante Cici
40
Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41
Tragedi di Acara Syukuran Salma
42
Penderitaan Tante Cici
43
Tante Cici Sakit
44
Rencana Lamaran Untuk Salma
45
Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46
Pertemuan Davin dengan Mantan
47
Acara Lamaran Salma Elvira
48
Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49
Mencari Cicin Tunangan
50
Acara Pertunangan Salma dan Davin
51
Keusilan Davin Mahendra
52
Ketegasan Salma
53
Jalan-jalan Ke Pantai
54
Keseruan di Pantai
55
Kisah Silam Papa Hendra
56
Ancaman Oma Salma
57
Balasan Untuk Hendra
58
Permintaan Hendra
59
Hendra kritis
60
Pernikahan Davin dan Salma
61
Malam Pertama Tidur Bertiga
62
Dasar Davin
63
Sarapan Bersama
64
Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65
Kebahagiaan Davin dan Salma
66
Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67
Kenzo, Keynan dan Kenken
68
Kesibukan Baru Davin
69
Keseruan Punya Anak Gembar Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!