Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)

Setelah selesai Bersih bersih rumah Salma masuk ke dalam kamar, dia melihat sang suami sedang tidur ." Bang, ayo bangun!." Salma menepuk pundak sang suami pelan untuk membangunkan nya, karena malam segerah datang.

" Ia sayang" Hendra menarik tangan sang istri, membuat Salma yang tidak punya persiapan jatuh di atas tubuh kekar Hendra. Mata mereka saling memandang " deg" jantung Hendra berdetak lebih kencang.

" Mandilah bang, setelah nya kita makan malam!" Salma bangkit dari posisi yang tidak baik untuk kesehatan jantung dan hati beserta matanya.

Salma memberikan handuk ke pada sang suami. Hendra menurut dan menerima dengan senang hati perhatian sang istri yang selalu membuat jantungnya berdetak lebih kencang setiap berdekatan. Setelah suaminya masuk ke dalam kamar mandi, Salma menyiapkan keperluan suami nya.

Setelah Hendra selesai mandi dia melihat di atas kasur, sudah ada baju dan pakaian nya termasuk barang dalam sudah disiapkan sang istri. Istrinya sudah tidak ada di dalam kamar, Hendra menyusul sang istri ke arah dapur. Ternyata benar istrinya berada di dapur, duduk di kursi. Menunggu Hendra untuk makan.

" C Lik" Hendra menarik kursi yang akan ia duduki " apa segini cukup bang?" Salma mengambilkan nasi beserta lauk pauk untuk sang suami. Dijawab anggukan kepala oleh sang suami sebagai jawaban. Diperlakukan manis penuh perhatian tentu Hendra senang dan bahagia "mempunyai istri ternyata tidak buruk". Hendra berbicara dalam hati.

Mereka makan dalam diam, mungkin karena masih merasa canggung dengan kejadian di kamar tadi atau karena mereka berdua ini yang pertama dalam situasi seperti sekarang ini.

" Enak juga masakan gadis yatim piatu ini." Hendra berbicara dalam hati, Hendra kembali mengangkat piring ke arah Salma. Salma Langsung mengerti.

Selesai makan Salma membersihkan sisa makan mereka berdua . Hendra mambantu Salma sebisa dia." Sayang apa kamu melakukan semuanya sendiri?" Hendra mencoba memeluk tubuh sang istri dari belakang. Dan Salma diam tidak menolak .

" Iya bang, Salma serba sendiri." Salma memutar tubuhnya, jadilah mereka berdua saling berhadapan.

" Ayo bang kita ke depan!." Mereka berdua berjalan menuju ruang keluarga dengan bergandengan tangan. Sesampainya di ruang keluarga, Salma menyalakan televisi. Mereka berdua menonton TV. Hendra mencoba tidur di paha sang istri. Mata dia hadapkan ke layar televisi. Mereka menonton, di saat acara lucu mereka berdua tertawa bersama.

Setelah lumayan lama posisi seperti ini , Salma tidak marah tidak juga menolak.

Hendra tiduran dengan paha Salma di jadikan batal. Muka Hendra berputar arah menghadap perut rata sang istri. Setelah beberapa menit, burung perkutut Hendra sudah tidak tahan . Dia langsung mencium, menjilat perut rata sang istri.

Terkadang dia gemes dengan perut putih mulus sang istri, Hendra hisap hingga meninggal kemerahan. Hendra melihat ke atas ke arah muka sang istri. Lama mereka saling pandang.

" Boleh ya dek?" Hendra menunjuk ke arah bibir sang istri . Salma mengangguk malu-malu kucing, karena bagi Salma ini yang pertama. Dia duduk begitu intim dengan seorang pria. Mendapatkan lampu hijau Hendra langsung melumat bibir sang istri. Hendra menyentuh Salma penuh nafsu.

Hendra menekan tengkuk sang istri, untuk memudahkan Hendra memperdalam ciumannya. Salma hanya diam, dia bingung mau melakukan apa. Lidah Hendra masuk ke dalam rongga mulut Salma. Mulut Salma bagai harta Karun bagi Hendra. Lidah Hendra mengobrak Abrik mulut sang istri.

Salma pasrah, Hendra mendorong pelan tubuh sang istri supaya tiduran di atas kursi. Salma menurut dia tidak tau harus melakukan apa. Hendra mulai membuka pengait pelindung penutup gunung gembar sang istri.

" Gek, gek" jakun Hendra naik turun melihat kemolekan tubuh bagian atas sang istri.

Hendra mencium, menghisap pucuk puting kemerahan sang istri. " Eh " Salma merasa kegelian. Saat Hendra ingin meraba koe apam serabi milik istrinya.

" Maaf bang Salma sedang datang bulan." Salma melemas ke arah sang suami. Sewaktu selesai mandi tadi sore dia mendapatkan tamunya.

" Tidak apa-apa dek, Abang sudah tidak tahan." Mohon Hendra meminta hak nya sebagai suami Salma walaupun Salma dalam keadaan becek dan berlumpur.

" Maaf bang dalam agama tidak boleh, untuk kesehatan pun tidak bagus. Apa Abang tidak merasa jijik ?" Hendra hanya menggeleng kan kepalanya.

" Bagaimana kalau Salma bantu Abang mendapatkan pelepasan?" Hendra mengangguk dari pada dia tersiksa.

Hendra menurunkan semua yang menutup pedang pusaka milik nya. Nampak lah Burung Hendra yang sudah berdiri tegak lurus tetapi bukan keadilan. Salma sudah ngeri duluan melihat nya." Ayo sayang pegang !".

Salma takut-takut mendekatkan tangannya ke burung perkutut Hendra. Hendra memejamkan matanya, menikmati sentuhan lembut tangan sang istri.

Salma memaju mundur kan tangan kanannya. " pegang dengan tangan dua sayang !" Salma berusaha membuat hati dan pedang suaminya senang. Di elus , di belainya kepala burung sang suami oleh Salma . Membuat Hendra merem melek keenakan.

Tangan Hendra tidak tinggal diam, dia membelai melintir pucuk choco chip sang istri. Membuat Salma memajukan dada meminta lebih. Hendra menyusu ke sumber punya sang istri.

Hendra menjadi bayi besar yang kehausan dari perjalan jauh. Hendra memutar lidahnya di area pabrik susu murni cap nona Salma. Salma yang mendapat kan sentuhan yang begitu lembut, nafsu birahi Salma mulai tertantang. Untung akal sehat nya masih waras.

Walaupun keinginan Salma meminta lebih masuk dalam permainan inti . Tetapi Gua miliknya yang sedang becek karena musim hujan, masih terjaga oleh santapan binatang buas milik suaminya.

Salma semakin berani berbuat lebih kepada sang suami. Gantian Salma yang menjadi bayi besar . Salma mengecup pucuk choco chip sang suami. Di jilat, di hisap. Membuat tubuh Hendra bergerak gelisah. Dia seperti penari erotis yang tubuhnya bergerak ke sana kemari seperti cacing kepanasan.

" Boleh ya sayang ?" Hendra kembali menunjuk koe apam serabi sang istri." Maaf bang, bukan Salma tidak mau.Tunggu tamu bulanan Salma pergi yang bang!." Salma melemaskan wajahnya minta kasihan dengan sang suami.

" Salma memaju mundur kan tangannya lebih cepat. " C rot , c rot " selai Vanilla keluar dari pedang pusaka Hendra. Setelah mengeluarkan selai Vanilla Hendra terkapar tak berdaya. Sedangkan Salma berdiri , berjalan ke arah kamar mandi dengan membawa baju ganti.

Pakaian yang ia kenakan tadi sudak kotor terkena muntahan burung perkutut suaminya. Burung perkutut tidak memilih tempat muntah, membuat badan Salma bau aneh.

Setelah selesai membersihkan diri, Salma kembali menghampiri sang suami." Bangun kita pindah ke kamar!." Hendra berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

" Baru kali ini saya dipuaskan oleh tangan, biasanya koe apam serabi." Hendra ngomel di dalam kamar mandi. " Ternyata gadis yatim piatu itu mempunyai badan yang bagus , montok apalagi gunung nya padat dan kencang. Ukuran nya besar . Hendra membayar permainan yang sesungguhnya di dalam kamar mandi bersama sang istri.

Episodes
1 Lamaran Pernikahan
2 Keromantisan Hendra
3 Pernikahan
4 Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5 Ancaman Untuk Hendra
6 Hendra Mulai Berubah
7 Ternyata Istri Taruhan
8 Hinaan Hendra
9 Perilaku Buruk Hendra
10 Oh Namanya Salma
11 Makan Siang Bersama Kiandra
12 Pacar Hendra
13 Kehancuran Hati Salma
14 Misi Berhasil
15 Ide Cemerlang Davin
16 Jalan-Jalan Sama Mama
17 Ibu Kandung Kiandra
18 Anak Hendra
19 Berusaha Menerima
20 Talak Dari Hendra
21 Usaha Salma Melupakan Hendra
22 Misi Davin Di Mulai
23 Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24 Makan Siang Berdua
25 Kekesalan Salma Terhadap Davin
26 Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27 Menghadiri Acara Aqiqah
28 Memulai Misi
29 Kiandra Sakit
30 Jawaban Salma
31 Lamaran Davin untuk Salma
32 Pertemuan Yang Mengharukan
33 Kalung liontin
34 Mengantar Kiandra Sekolah
35 Pergi ke Bandung
36 Alergi Salma
37 Dalang Alergi Salma
38 Menjalankan Rencana Davin
39 Bukti Kejahatan Tante Cici
40 Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41 Tragedi di Acara Syukuran Salma
42 Penderitaan Tante Cici
43 Tante Cici Sakit
44 Rencana Lamaran Untuk Salma
45 Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46 Pertemuan Davin dengan Mantan
47 Acara Lamaran Salma Elvira
48 Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49 Mencari Cicin Tunangan
50 Acara Pertunangan Salma dan Davin
51 Keusilan Davin Mahendra
52 Ketegasan Salma
53 Jalan-jalan Ke Pantai
54 Keseruan di Pantai
55 Kisah Silam Papa Hendra
56 Ancaman Oma Salma
57 Balasan Untuk Hendra
58 Permintaan Hendra
59 Hendra kritis
60 Pernikahan Davin dan Salma
61 Malam Pertama Tidur Bertiga
62 Dasar Davin
63 Sarapan Bersama
64 Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65 Kebahagiaan Davin dan Salma
66 Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67 Kenzo, Keynan dan Kenken
68 Kesibukan Baru Davin
69 Keseruan Punya Anak Gembar Tiga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Lamaran Pernikahan
2
Keromantisan Hendra
3
Pernikahan
4
Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5
Ancaman Untuk Hendra
6
Hendra Mulai Berubah
7
Ternyata Istri Taruhan
8
Hinaan Hendra
9
Perilaku Buruk Hendra
10
Oh Namanya Salma
11
Makan Siang Bersama Kiandra
12
Pacar Hendra
13
Kehancuran Hati Salma
14
Misi Berhasil
15
Ide Cemerlang Davin
16
Jalan-Jalan Sama Mama
17
Ibu Kandung Kiandra
18
Anak Hendra
19
Berusaha Menerima
20
Talak Dari Hendra
21
Usaha Salma Melupakan Hendra
22
Misi Davin Di Mulai
23
Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24
Makan Siang Berdua
25
Kekesalan Salma Terhadap Davin
26
Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27
Menghadiri Acara Aqiqah
28
Memulai Misi
29
Kiandra Sakit
30
Jawaban Salma
31
Lamaran Davin untuk Salma
32
Pertemuan Yang Mengharukan
33
Kalung liontin
34
Mengantar Kiandra Sekolah
35
Pergi ke Bandung
36
Alergi Salma
37
Dalang Alergi Salma
38
Menjalankan Rencana Davin
39
Bukti Kejahatan Tante Cici
40
Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41
Tragedi di Acara Syukuran Salma
42
Penderitaan Tante Cici
43
Tante Cici Sakit
44
Rencana Lamaran Untuk Salma
45
Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46
Pertemuan Davin dengan Mantan
47
Acara Lamaran Salma Elvira
48
Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49
Mencari Cicin Tunangan
50
Acara Pertunangan Salma dan Davin
51
Keusilan Davin Mahendra
52
Ketegasan Salma
53
Jalan-jalan Ke Pantai
54
Keseruan di Pantai
55
Kisah Silam Papa Hendra
56
Ancaman Oma Salma
57
Balasan Untuk Hendra
58
Permintaan Hendra
59
Hendra kritis
60
Pernikahan Davin dan Salma
61
Malam Pertama Tidur Bertiga
62
Dasar Davin
63
Sarapan Bersama
64
Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65
Kebahagiaan Davin dan Salma
66
Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67
Kenzo, Keynan dan Kenken
68
Kesibukan Baru Davin
69
Keseruan Punya Anak Gembar Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!