Kehancuran Hati Salma

" Berapa ?, nanti saya kasi uang lima puluh ribu anda tidak terima ." Tia berbicara dengan sangat pelan. Alat komunikasi dengan pihak kepolisian sudah ia hidupkan.

" Sebungkus dua ratus ribu rupiah." Jawab lelaki itu, tanpa curiga. " Ok, saya mau tiga. Sebentar saya sedang menunggu dua teman saya. Tadi mereka berdua menghubungi saya, katanya dia sedang sangat membutuhkan barang ini. Eh tetapi teman saya yang culun dia biasanya bukan seperti ini. Dia biasanya yang langsung di suntikan. Apa anda punya barangnya ?."

Tia berbicara dengan pelan , tetapi sangat jelas yang didengar oleh pihak kepolisian.

" Ada tetapi bukan dengan saya , sebentar kalau mau saya minta teman saya kemari. "

Pemuda tersebut langsung mengirim pesan dengan temannya yang sedang menjual barang haram tersebut di lantai dua. tidak butuh lama seorang wanita datang menghampiri Tia dan pemuda bertopi.

Hp Tia berbunyi " ya halo, oh langsung berjalan lurus saja. Ini saya sudah nunggu kalian berdua." Tia langsung mematikan sambungan teleponnya. " Siapa?". Kata Perempuan teman pria bertopi.

" Kedua teman saya yang saya bicarakan tadi ." Tidak lama Salma dan Bella melambaikan tangan ke arah Tia. " Itu kedua teman saya." Kedua orang pengedar narkoba menoleh ke arah Salma dan Bella.

" Kenapa teman anda yang dua ini, bagai bumi dan langit?". Tia hanya tersenyum saja mendengar pertanyaan wanita pengedar narkoba. Tidak tau saja wajah asli Salma yang sangat cantik dan mempesona. Mereka berdua saja kalah .

" Ha...Lo. Sa..ya..su..dah tidak tahan" . Salma berbicara dengan terbata-bata, seolah-olah orang sedang sakau . " Sasa(nama samaran Tia) ,mana obatnya?". Tia langsung menoleh ke arah wanita pengedar tadi.

Wanita pengedar pun mengerti, dia langsung memberikan obatnya. Saat Salma akan mengambil barang haram tersebut, dengan cepat wanita itu menggenggam kembali.

" Bayar dulu lima ratus ribu! " . Melihat kondisi Salma yang sedang sangat membutuhkan obatnya. Wanita itu langsung menaikan harga .

" Ia tenang saja, saya akan bayar. Ni, sekarang mana barangnya." Salma memberikan sejumlah uang yang diminta oleh wanita tadi. Dengan cepat wanita tersebut mengambil uang dari tangan Salma. Kemudian ia memberikan obat ke tangan Salma.

" Saya permisi dulu mau ke kamar mandi." Salma memutar balikkan badannya. " Biar saya temani " . Ucap Bella. Salma hanya mengangguk dengan lemah.

Tia kembali mengorek informasi. " Kalau saya membutuhkan barang ini lagi bagaimana caranya?. Di mana bos tempat kalian mengambil barang?, saya juga mau bekerja seperti kalian. Lumayan dari keuntungannya bisa saya pakai sendiri. Jadi tidak perlu keluar uang. Tetapi saya ingin dari tangan pertama supaya dapat harga murah."

Tia memulai mencari bandar narkoba yang sudah merusak anak bangsa.

***

Sementara Salma dan Bella keluar menuju mobil polisi Intel yang menyamar, menjadi preman. Polisi langsung membukakan pintu mobil , saat melihat Salma dan Bella menghampiri mobil mereka.

Salma dan Bella langsung masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil sudah ada empat orang polisi lengkap dengan senjata masing-masing yang mereka sembunyikan di balik jaket hitam yang mereka kenakan.

" Ini barang sebagai salah satu bukti. Sekarang Tia sedang mengorek informasi dari kedua orang yang ada di dalam. Kami berdua masuk lagi ke dalam. Lebih baik setelah kami berdua masuk , bapak-bapak juga ikut masuk. Duduk di dekat kami!. Untuk penangkapan tunggu aba-aba dari kami !."

Salma menjelaskan rencana mereka bertiga. Salah satu seorang polisi memperhatikan wajah Salma dengan teliti. " Pasti cantik wajah gadis ini , dibalik penampilannya yang culun. Terlihat dari mulusnya kulit pipinya.".

Merasa ada yang memperhatikan dengan cepat Salma menoleh ke arah polisi yang lumayan tampan. Salma tersenyum manis " deg" jantung pak Polisi mau lepas dari tempatnya.

" Kami turun", Salma dan Bella langsung turun dari mobil setelah berpamitan dengan polisi Intel. Setelah Salma dan Bella sudah benar-benar masuk ke dalam club malam Bintang Pesona. Keempat Polisi Intel ikut turun dan masuk ke dalam club malam juga.

Keempat Polisi Intel duduk tidak jauh dari trio Angel.

Sedangkan Tia yang duduk di samping Salma yang wajahnya sudah segar . " Bagaimana apa bisa saya membeli barangnya ke tangan pertama ?. Kami bertiga akan berkerja dengan sangat baik, pasti bos kalian akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar."

Tia menyakinkan kedua pengedar laki-laki dan perempuan. Lama mereka berdua terdiam , akhirnya mereka berdua mengangguk . " Ayo ikut kami !." Salma, Tia dan Bella mengikuti kedua orang pengedar narkoba. Sebelum melangkah Salma memberikan kode kepada Polisi Intel untuk segerah mengikuti mereka.

Kedua orang tersebut menuju sebuah kamar kelas VIP di dalam club malam Bintang Pesona tersebut yang terletak di belakang club. Ternyata di belakang club malam ada penginapan plus-plusnya. Persis seperti hotel.

Di depan kamar kembali Salma melihat Hendra suaminya sedang bermesraan tepat di depan pintu kamar yang akan mereka masuki. " Sungguh menjijikan."Ucap Salma dalam hati. Ingin rasanya Salma banting tubuh tinggi suaminya di depan wanita pemuas nafsunya.

Salma yang melihat tingkah laku sang suami, membuat Salma bertekad bulat untuk berpisah dari suaminya yang pembohong.

Melihat ada batu kecil di bawah kakinya. Salma membungkuk kemudian mengambil batu kecil tersebut. " Buk" batu yang Salma lempar tepat mengenai daun pintu tempat Hendra menyender sambil berciuman dengan penuh semangat.

Mendengar ada suara , Hendra dan perempuan seksi tersebut berhenti dari kegiatan panas mereka berdua. " Ada apa bang?", karena Hendra berhenti mendadak dari kegiatan mereka.

Mata Hendra celingak-celinguk mencari siapa pelakunya. Karena batu kecil yang Salma lemparkan mendarat dengan sempurna di bawah kaki Hendra.

" Kita lanjutkan di dalam sayang !." Hendra dan wanita seksi dengan dandanan menor seperti pemain onde-onde. Hendra kembali mencium bibir seksi wanita teman kencannya. Dengan kaki mendorong daun pintu tanpa melepaskan ciuman panas mereka berdua.

Sungguh hati Salma sangat hancur menyaksikan sang suami bermesraan di depan mata kepala sendiri. Ingin rasanya Salma menendang barang pusaka suaminya. Tetapi keadaannya yang tidak memungkinkan dia dalam penyamaran.

" Tunggu bang !, balasan Salma. Saya sudah tau tempat Abang nginap bila tidak pulang." Salma berbicara sendiri di dalam hati dengan aura penuh dendam.

" Ada apa?, " melihat Salma berhenti mendadak Bella langsung bertanya. Salma hanya menggeleng lemah.

" Kalian bertiga tunggu di sini!, kami berdua berbicara dulu dengan bos kami." Salma, Bella dan Tia mengangguk mengerti. Di belakang sudah ada keempat Polisi Intel. Dengan segera Salma berjalan menghampiri Polisi Intel. " Diantara bapak-bapak Polisi siapa yang mau berperan sebagai pacar saya?."

Dengan cepat Polisi Intel yang sudah tertarik dengan Salma tadi maju dari tempatnya berdiri. " Baiklah ayo ikut saya !."

Mereka berdua berjalan menghampiri tempat Bella dan Tia berdiri

Bersambung......

Tips. Ada tidak diantara pembaca cerita emak yang mengalami, jika melihat hp terlalu lama mata akan mengeluarkan belek ( kalau bahasa daerah emak tai mata)

Bangun tidur jangan dulu beranjak dari tempat tidur, jangan juga minum dulu.

Letakan kedua jari jempol kiri dan kanan di langit-langit mulut, tarik jari jempolnya dari atas dekat tenggorokan sampai ke arah gigi depan.

Ucapkan Bismillah hi roh ma' ni Rohim tiga kali dalam satu nafas.

langsung jari jempol kiri dan kanan tarik dari ujung mata ke pangkal mata dekat dengan batang hidung. Sebanyak tiga kali.

Ini tips dari orang yang lebih tua dari emak. Melihat emak yang memakai kaca mata ia memberikan tips ini.

Silakan di coba !, semoga menjadi amal jariah orang tersebut. Emak setiap bangun tidur melakukannya. Alhamdulillah kaca mata emak sudah tidak digunakan lagi.

Selamat mencoba!, walaupun agak jorok tapi mujarab.

Episodes
1 Lamaran Pernikahan
2 Keromantisan Hendra
3 Pernikahan
4 Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5 Ancaman Untuk Hendra
6 Hendra Mulai Berubah
7 Ternyata Istri Taruhan
8 Hinaan Hendra
9 Perilaku Buruk Hendra
10 Oh Namanya Salma
11 Makan Siang Bersama Kiandra
12 Pacar Hendra
13 Kehancuran Hati Salma
14 Misi Berhasil
15 Ide Cemerlang Davin
16 Jalan-Jalan Sama Mama
17 Ibu Kandung Kiandra
18 Anak Hendra
19 Berusaha Menerima
20 Talak Dari Hendra
21 Usaha Salma Melupakan Hendra
22 Misi Davin Di Mulai
23 Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24 Makan Siang Berdua
25 Kekesalan Salma Terhadap Davin
26 Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27 Menghadiri Acara Aqiqah
28 Memulai Misi
29 Kiandra Sakit
30 Jawaban Salma
31 Lamaran Davin untuk Salma
32 Pertemuan Yang Mengharukan
33 Kalung liontin
34 Mengantar Kiandra Sekolah
35 Pergi ke Bandung
36 Alergi Salma
37 Dalang Alergi Salma
38 Menjalankan Rencana Davin
39 Bukti Kejahatan Tante Cici
40 Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41 Tragedi di Acara Syukuran Salma
42 Penderitaan Tante Cici
43 Tante Cici Sakit
44 Rencana Lamaran Untuk Salma
45 Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46 Pertemuan Davin dengan Mantan
47 Acara Lamaran Salma Elvira
48 Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49 Mencari Cicin Tunangan
50 Acara Pertunangan Salma dan Davin
51 Keusilan Davin Mahendra
52 Ketegasan Salma
53 Jalan-jalan Ke Pantai
54 Keseruan di Pantai
55 Kisah Silam Papa Hendra
56 Ancaman Oma Salma
57 Balasan Untuk Hendra
58 Permintaan Hendra
59 Hendra kritis
60 Pernikahan Davin dan Salma
61 Malam Pertama Tidur Bertiga
62 Dasar Davin
63 Sarapan Bersama
64 Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65 Kebahagiaan Davin dan Salma
66 Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67 Kenzo, Keynan dan Kenken
68 Kesibukan Baru Davin
69 Keseruan Punya Anak Gembar Tiga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Lamaran Pernikahan
2
Keromantisan Hendra
3
Pernikahan
4
Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5
Ancaman Untuk Hendra
6
Hendra Mulai Berubah
7
Ternyata Istri Taruhan
8
Hinaan Hendra
9
Perilaku Buruk Hendra
10
Oh Namanya Salma
11
Makan Siang Bersama Kiandra
12
Pacar Hendra
13
Kehancuran Hati Salma
14
Misi Berhasil
15
Ide Cemerlang Davin
16
Jalan-Jalan Sama Mama
17
Ibu Kandung Kiandra
18
Anak Hendra
19
Berusaha Menerima
20
Talak Dari Hendra
21
Usaha Salma Melupakan Hendra
22
Misi Davin Di Mulai
23
Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24
Makan Siang Berdua
25
Kekesalan Salma Terhadap Davin
26
Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27
Menghadiri Acara Aqiqah
28
Memulai Misi
29
Kiandra Sakit
30
Jawaban Salma
31
Lamaran Davin untuk Salma
32
Pertemuan Yang Mengharukan
33
Kalung liontin
34
Mengantar Kiandra Sekolah
35
Pergi ke Bandung
36
Alergi Salma
37
Dalang Alergi Salma
38
Menjalankan Rencana Davin
39
Bukti Kejahatan Tante Cici
40
Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41
Tragedi di Acara Syukuran Salma
42
Penderitaan Tante Cici
43
Tante Cici Sakit
44
Rencana Lamaran Untuk Salma
45
Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46
Pertemuan Davin dengan Mantan
47
Acara Lamaran Salma Elvira
48
Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49
Mencari Cicin Tunangan
50
Acara Pertunangan Salma dan Davin
51
Keusilan Davin Mahendra
52
Ketegasan Salma
53
Jalan-jalan Ke Pantai
54
Keseruan di Pantai
55
Kisah Silam Papa Hendra
56
Ancaman Oma Salma
57
Balasan Untuk Hendra
58
Permintaan Hendra
59
Hendra kritis
60
Pernikahan Davin dan Salma
61
Malam Pertama Tidur Bertiga
62
Dasar Davin
63
Sarapan Bersama
64
Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65
Kebahagiaan Davin dan Salma
66
Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67
Kenzo, Keynan dan Kenken
68
Kesibukan Baru Davin
69
Keseruan Punya Anak Gembar Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!