Hinaan Hendra

" Maksud anda saya?", Salma menunjuk dirinya sendiri. " Ia di sini kan cuma ada kita berdua." Salma menoleh ke kiri dan ke kanan " benar juga" pikir Salma.

" Apa anda tidak salah orang?", Salma bertanya untuk memastikan takut dia salah mendengar." Tidak, saya memang mengatakan kamu Salma wanita sok kecantikan istri taruhan Hendra dan teman-temannya."

Mendengar perkataan pemuda yang tidak Salma kenal, Hatinya panas dan sakit. Tetapi Salma tidak ingin terlalu mudah percaya dengan orang asing, siapa tahu dia hanya ingin merusak rumah tangga yang baru saja dibina.

" Maaf saya tidak mengenal anda, dan untuk informasinya saya ucapkan terimakasih." Salma pergi begitu saja, menjauh dari pemuda tersebut.

" Cui, dasar cewek sombong sok kecantikan. Sudah dikasi tau masih sok baik-baik saja." Melihat Salma pergi begitu saja, pemudah tersebut berludah ke tanah. Karena kesal dengan Salma.

Pemuda salah satu temannya Hendra, pergi meninggalkan Salma dengan hati marah dan kesal. Rencananya dia ingin menghasut Salma , agar segerah bercerai dari Hendra.

Salma berdiri di pinggir jalan, menunggu angkutan umum yang lewat. Tetapi pikiran Salma penuh dengan pertanyaan " apa benar aku ini istri taruhan?". Mengingat sikap Hendra yang langsung berubah dalam sekejap , perkataan pemuda tadi masuk akal.

" Ah daripada pusing memikirkan perkataan pemuda tadi , lebih baik nanti aku bertanya langsung dengan bang Hendra." Salma berbicara dalam hati.

Melihat ada angkutan umum yang lewat" pak stop" Salma melambaikan tangannya kearah mobil angkutan umum.

Setelah mobil berhenti, Salma naik ke mobil. Dia duduk di pinggir mengarah ke jalan. " Tes" air mata Salma turun dari pipi mulus Miliknya.

" Bu'pak, kalian di mana?. Kenapa meninggalkan Salma seorang diri di dunia ini?". Salma menghapus air matanya yang jatuh di pipinya. Tidak lama mobil sampai, tepat di depan rumah Salma, karena rumah pinggir jalan menghadap ke arah jalan langsung . Salma turun dari mobil setelah membayar ongkos angkutan umum yang ia naiki.

Salma berjalan dengan gontai ke arah rumah peninggalan kedua orang tuanya.

Salma masuk ke dalam rumah, setelah membuka pintu dengan kunci yang ia bawa. Mata Salma mengelilingi ke segala penjuru rumah. Rumah yang sederhana tidak terlalu besar tetapi nyaman untuk Salma tempati.

Kosong tidak ada siapa-siapa, Salma berjalan ke arah meja makan. Ia buka kudung nasi. Makanan sudah kosong. Berarti suaminya sudah makan.

Salma membawa piring kotor ke tempat pencucian piring, meja ia bersihkan dari sisa makanan bekas suaminya.

Salma berjalan masuk ke dalam kamar setelah membersihkan dapur tidak begitu luas . Salma menarik handuk yang ia gantung di tempat penjemuran handuk.

Salma berjalan masuk ke dalam kamar mandi. di bawah guyuran air mengalir dari air shower. Salma terus memikirkan perkataan pemuda tadi. Dingin air yang membasahi tubuhnya, belum bisa mendinginkan hatinya yang sedang bergemuruh.

" Seandainya saya memang istri taruhan , akan ku balas rasa sakit ini bang ." Salma meraba hati dan jantungnya yang berdenyut nyeri.

Salma memutar cran untuk mematikan shower. Dia membersihkan seluruh tubuhnya dengan sabun. Tangan Salma menyentuh seluruh tubuhnya tetapi pikiran Salma ada bersama Hendra suaminya.

***

Sedangkan di rumah mewah seorang anak perempuan cantik sedang duduk di ruang keluarga. Kiandra sedang menunggu kedatangan sang Papa. Boneka beruang yang besar ia peluk. Muka murung, dia kecewa dengan Papanya janji akan pulang lebih cepat tetapi hampir Magrib belum juga kembali.

Melihat sang Oma berjalan kearah Kiandra " Oma' kapan Papa pulang?. Mama Salma juga tidak menjemput Kiandra di sekolah." Kiandra berbicara dengan lesu. Pipi chubby nya ia hadapkan kearah boneka beruang. Untuk menyembunyikan wajah sedihnya dari sang Oma .

Oma Kiandra mendekati sang cucu tersayang. " Hei ' cucu Oma yang paling cantik kok sedih , Papa masih bekerja sayang. Papa bekerja mencari uang untuk Kiandra sekolah dan beli mainan." Kiandra langsung memeluk tubuh wanita setengah baya. Wanita yang selalu ada untuk Kiandra.

" Oma ' Kiandra rindu dengan Mama Salma ?". Oma Kiandra mengelus kepala sang cucu tersayang.

" Besok kita temui Mama Salma di tempat ia bekerja." Kiandra langsung melepaskan pelukan dari tubuh sang Oma. Mata Kiandra mengerjap lucu. " Muach" karena merasa gemes pipi chubby langsung mendapatkan kecupan sayang dari sang Oma.

" Benar Oma ?, tidak bohong kan ?" Oma mengangguk dengan tersenyum manis.

" Tetapi setelah Kiandra pulang dari sekolah!".

Saat kedua orang wanita cantik beda usia asik bercerita membahas rencana mereka besok pagi. Seorang pria dewasa berjalan kearah mereka setelah mengucapkan salam.

" Papa " Kiandra berlari ke dalam pelukan sang Papa." Puk" Davin langsung menangkap tubuh anak gadis kecilnya. Kiandra meletakkan pipinya di atas dada bidang sang Papa." Pa' kenapa Papa terlambat pulang lagi?. Kapan Papa bisa menemani Kiandra main lagi?. Oh ya Pa' tadi Kiandra bertemu dengan Mama . Besok Kiandra dan Oma akan pergi ke tempat kerja Mama ".

Davin melihat kearah sang ibu, meminta penjelasan dari cerita putri kecilnya.

" Duduk dulu sayang!" Davin berjalan ke kursi , ia duduk di samping Mamanya.

" Ma' apa maksud dari cerita Kiandra, siapa yang ia maksud Mama-nya?". "Begini nak," Mamanya Davin menceritakan tentang sosok Salma awal mula mereka berteman. Tetapi Mama Davin tidak menyebutkan nama dan tempat Salma bekerja. Mungkin Mama Davin lupa.

" Sekarang putri cantik Papa bermain bersama Oma dulu ya!, Papa mau mandi bau asem". Davin mencium bajunya " Wek, bau Pa". Davin tersenyum mendengar perkataan sang putri semata wayangnya yang sangat ia sayangi. Putrinya yang menjadi sumber kekuatan saat dia sedang rapuh.

Davin pergi meninggalkan sang putri dan Mama-nya setelah mencuri kecupan di pipi Putri-nya membuat Kiandra cemberut.

***

Sementara di kediaman Salma , Malam harinya Hendra baru pulang. Entah dari mana tetapi Hendra pulang dalam keadaan mabuk.

" Dor, dor,dor Salma buka pintu!." mendengar suara suaminya, Salma yang duduk di ruang tamu menunggu kepulangan sang suami. Salma bergegas berjalan membukakan pintu. Hendra berjalan masuk ke dalam rumah, setelah pintu sudah dibukakan sang istri.

" Abang dari mana?, kenapa pulang dalam keadaan mabuk bang?" Hendra memutar tubuhnya seketika kearah Salma, mendengar istri-nya mulai cerewet.

" Hei gadis yatim piatu, jangan cerewet saya capek. Saya mau istirahat". Hendra berbicara dengan menunjuk kearah Salma berdiri. jari telunjuk Hendra ia goyang-goyang.

" Deg" jantung Salma berdetak lebih kencang, mendengar perkataan suami-nya. Tega Hendra menghinanya , karena dia hanya anak yatim piatu. Apa salah dia, dia tidak ingin di posisi sekarang ini.

Hendra berjalan kearah kamar mereka berdua, dengan berjalan sempoyongan. Saat tubuh Hendra akan terjatuh dengan cepat Salma menangkap tubuh tinggi suami-nya. Salma membantu sang suami menuju kamar tempat tidur mereka berdua. " Huek" Hendra muntah tepat di tubuh Salma.

Salma menutup hidungnya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan ia gunakan untuk mengandeng tubuh suami-nya.

Salma meletakkan tubuh tinggi suami-nya di atas tempat tidur. Salma langsung masuk ke dalam kamar mandi, dengan membawa pakaian ganti. Selesai dia keluar dengan membawa handuk kecil dan segayung air.

Salma mengganti pakaian suami-nya, sebelumnya ia mengelap tubuh suami-nya menggunakan handuk kecil yang ia bawa.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Emak Kam

Emak Kam

😁

2024-05-12

0

Amelia

Amelia

jahat banget tuh mulut

2024-05-12

1

Amelia

Amelia

keki tuh enggak di ladenin 😀😀

2024-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Lamaran Pernikahan
2 Keromantisan Hendra
3 Pernikahan
4 Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5 Ancaman Untuk Hendra
6 Hendra Mulai Berubah
7 Ternyata Istri Taruhan
8 Hinaan Hendra
9 Perilaku Buruk Hendra
10 Oh Namanya Salma
11 Makan Siang Bersama Kiandra
12 Pacar Hendra
13 Kehancuran Hati Salma
14 Misi Berhasil
15 Ide Cemerlang Davin
16 Jalan-Jalan Sama Mama
17 Ibu Kandung Kiandra
18 Anak Hendra
19 Berusaha Menerima
20 Talak Dari Hendra
21 Usaha Salma Melupakan Hendra
22 Misi Davin Di Mulai
23 Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24 Makan Siang Berdua
25 Kekesalan Salma Terhadap Davin
26 Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27 Menghadiri Acara Aqiqah
28 Memulai Misi
29 Kiandra Sakit
30 Jawaban Salma
31 Lamaran Davin untuk Salma
32 Pertemuan Yang Mengharukan
33 Kalung liontin
34 Mengantar Kiandra Sekolah
35 Pergi ke Bandung
36 Alergi Salma
37 Dalang Alergi Salma
38 Menjalankan Rencana Davin
39 Bukti Kejahatan Tante Cici
40 Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41 Tragedi di Acara Syukuran Salma
42 Penderitaan Tante Cici
43 Tante Cici Sakit
44 Rencana Lamaran Untuk Salma
45 Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46 Pertemuan Davin dengan Mantan
47 Acara Lamaran Salma Elvira
48 Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49 Mencari Cicin Tunangan
50 Acara Pertunangan Salma dan Davin
51 Keusilan Davin Mahendra
52 Ketegasan Salma
53 Jalan-jalan Ke Pantai
54 Keseruan di Pantai
55 Kisah Silam Papa Hendra
56 Ancaman Oma Salma
57 Balasan Untuk Hendra
58 Permintaan Hendra
59 Hendra kritis
60 Pernikahan Davin dan Salma
61 Malam Pertama Tidur Bertiga
62 Dasar Davin
63 Sarapan Bersama
64 Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65 Kebahagiaan Davin dan Salma
66 Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67 Kenzo, Keynan dan Kenken
68 Kesibukan Baru Davin
69 Keseruan Punya Anak Gembar Tiga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Lamaran Pernikahan
2
Keromantisan Hendra
3
Pernikahan
4
Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5
Ancaman Untuk Hendra
6
Hendra Mulai Berubah
7
Ternyata Istri Taruhan
8
Hinaan Hendra
9
Perilaku Buruk Hendra
10
Oh Namanya Salma
11
Makan Siang Bersama Kiandra
12
Pacar Hendra
13
Kehancuran Hati Salma
14
Misi Berhasil
15
Ide Cemerlang Davin
16
Jalan-Jalan Sama Mama
17
Ibu Kandung Kiandra
18
Anak Hendra
19
Berusaha Menerima
20
Talak Dari Hendra
21
Usaha Salma Melupakan Hendra
22
Misi Davin Di Mulai
23
Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24
Makan Siang Berdua
25
Kekesalan Salma Terhadap Davin
26
Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27
Menghadiri Acara Aqiqah
28
Memulai Misi
29
Kiandra Sakit
30
Jawaban Salma
31
Lamaran Davin untuk Salma
32
Pertemuan Yang Mengharukan
33
Kalung liontin
34
Mengantar Kiandra Sekolah
35
Pergi ke Bandung
36
Alergi Salma
37
Dalang Alergi Salma
38
Menjalankan Rencana Davin
39
Bukti Kejahatan Tante Cici
40
Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41
Tragedi di Acara Syukuran Salma
42
Penderitaan Tante Cici
43
Tante Cici Sakit
44
Rencana Lamaran Untuk Salma
45
Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46
Pertemuan Davin dengan Mantan
47
Acara Lamaran Salma Elvira
48
Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49
Mencari Cicin Tunangan
50
Acara Pertunangan Salma dan Davin
51
Keusilan Davin Mahendra
52
Ketegasan Salma
53
Jalan-jalan Ke Pantai
54
Keseruan di Pantai
55
Kisah Silam Papa Hendra
56
Ancaman Oma Salma
57
Balasan Untuk Hendra
58
Permintaan Hendra
59
Hendra kritis
60
Pernikahan Davin dan Salma
61
Malam Pertama Tidur Bertiga
62
Dasar Davin
63
Sarapan Bersama
64
Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65
Kebahagiaan Davin dan Salma
66
Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67
Kenzo, Keynan dan Kenken
68
Kesibukan Baru Davin
69
Keseruan Punya Anak Gembar Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!