Keromantisan Hendra

Hendra mengantar Salma pulang dengan selamat. Mereka sampai kerumah sudah pukul 22.30 waktu setempat.

Sesampainya di rumah Salma Hendra turun duluan. Hendra mengitari mobil menuju pintu arah Salma. " Silahkan tuan putri" Hendra membukakan pintu mobil untuk Salma dengan badan setengah membungkuk.

Perlakuan Hendra, membuat Salma yakin dengan keputusan telah memilih Hendra sebagai suaminya. Mereka berdua berjalan menuju teras rumah Salma dengan bergandengan tangan.

"Abang pulang dulu sayang" Salma mengangguk dan tersenyum manis " deg" jantung Hendra terasa mau terlepas dari tempat nya karena mendapatkan senyuman manis nan tulus dari Salma. Bodohnya Hendra belum menyadari apa arti dari degupan jantungnya yang berdetak lebih kencang bila ia berdekatan dengan Salma.

Saat Hendra ingin mencium bibir seksi nan menggoda milik Salma, lagi-lagi gerakan Hendra terbaca oleh Salma. Salma memberikan telapak tangannya sebagai pengganti bibirnya. Jadi nya Hendra mencium telapak tangan Salma. Melihat tingkah laku Hendra, Salma hanya geleng-geleng kepala.

" Kenapa cewek yatim-piatu ini sok jual mahal, sok kecantikan banget." Omel Hendra dalam hati. " Abang pulang dulu sayang. Besok pagi jangan pergi dulu sebelum Abang datang !, Abang ingin mengantar permaisuri pergi bekerja."

 Mendengar gombalan Hendra Salma menunduk malu dengan muka merah. Hati Salma mencair dan ke geer ran. Mudah sekali Hendra menaklukkan hati Salma.

Salma melihat mobil sang kekasih pergi meninggalkan pekarangan rumahnya.

" Semoga pilihan ku tidak salah." Salma masuk ke dalam rumah setelah berbicara sendiri. Tidak lupa dia mengunci pintu.

"Ha ha ha, bodoh sekali gadis yatim piatu itu. Hendra kamu memang the best pokoknya, apalagi soal menaklukkan hati wanita." Hendra memikirkan bagaimana caranya dia menikahi Salma tetapi tidak mengeluarkan uang sepeserpun.

Setelah mengantar Salma , Hendra pulang ke rumah orang tuanya. Hendra masuk tanpa mengucap salam atau pun menegur bibi pelayan yang membukanya pintu . Saat Hendak akan menginjakkan kaki di anak tangga yang pertama " dari mana kamu?." Suara bariton yang menegur Hendra.

" Papa tidak perlu tau , urus saja istri muda papa ! ." timpal Hendra tanpa menoleh. "Hendra dia ibu kamu". Papa Hendra berbicara dengan lebih tinggi. " Mama Hendra sudah pergi untuk selamanya, itu karena Papa berselingkuh dari Mama. Dan wanita yang jadi istri Papa penyebab nya. Wanita yang paling Hendra benci." teriak Hendra lebih tinggi dari suara Papanya.

Hendra berjalan setengah berlari menuju arah kamarnya yang ada di lantai dua. Sebenarnya Papa Hendra juga mempunyai perusahaan walaupun tidak sebesar perusahaan tempat Hendra bekerja.

Tetapi karena Hendra sangat membenci papanya, dia tidak ingin meneruskan perusahaan Papanya. Sedangkan adiknya hasil dari pernikahan Papanya dengan istri mudah seorang perempuan tetapi masih duduk di SMP kelas IX.

Hubungan Hendra dengan sang adik tidak dekat, tetapi dari lubuk hati Hendra dia menyayangi adiknya. Hendra tidak mau akrab dengan adik perempuan nya karena wajah adiknya sangat mirip dengan wanita perusak rumah tangga papa dan Mamanya.

Semenjak Mama nya meninggal karena serangan jantung, menyaksikan sang suami tercinta membawa anak beserta istri barunya pulang ke rumah. Dari saat itu Hendra mulai suka ke club' malam. Dan bermain dengan banyak wanita. Wanita ia jadikan hanya pemuas nafsu belaka. Apalagi Hendra diberikan wajah yang mendekati kata sempurna ditambah mulut manis penuh menggoda.

Tetapi setiap wanita yang ia ajak bercinta belum ada yang ia nikahi, wanita yang berhubungan dengan Hendra tidak ada yang memakai hati. Ibarat kata habis di pakai langsung buang seperti tisu di kamar mandi. Begitulah wanita di mata Hendra.

Keesokan harinya sesuai janji Hendra menjemput sang calon istri, hari ini misi Hendra mengajak Salma menikah tetapi tidak keluar biaya. Lagi pula niat Hendra sudah benar adanya menurut dia. Siapa tahu pernikahan nya seumur jagung sudah berpisah jadi dia tidak perlu rugi.

Hendra turun dari mobil menuju pintu rumah Salma dengan bersiul menggambarkan suasana hati nya yang sedang senang luar biasa. Belum sempat Hendra mengetuk pintu, Salma sudah keluar.

Penampilan Salma hari ini sangat anggun dan cantik. Terkadang terlintas dipikiran Hendra bagaimana caranya Salma membeli pakaian yang bagus kalau hanya bekerja di rumah makan.

" Jadi ngantar Salma bekerja bang?." Hendra jadi tersadar dari lamunannya mendengar pertanyaan Salama." Jadi dong sayang, tujuan Abang jauh datang ke mari hanya untuk adik seorang." Hendra mengandeng tangan Salma menuju tempat mobilnya terparkir.

Hendra seperti biasa membukakan pintu mobil untuk Salma seorang. Tangan Hendra melindungi kepala Salma saat memasuki mobil. Sungguh perilaku manis dan romantis Hendra membuat Salma jatuh ke dalam pesona Hendra. " C Lik" Hendra memasangkan sabuk pengaman mobil kepada sang calon istri.

" Apa kamu yakin dan percaya dengan Abang? " Hendra mulai menyelami perasaan Salma kepada nya. " Ia Salma percaya dengan Abang." Jawab Salma dengan pasti dan yakin.

" Sayang bagaimana kalau Minggu depan kita akad nikah dulu?.

Sebulan kemudian baru resepsi. Kita akad nikah tidak perlu mengundang orang terlalu banyak yang penting kita sah. Abang takut tidak bisa menahan diri kalau selalu berdekatan dengan adek. "

"Sedangkan tidak bertemu dengan adek Abang yang tersayang ini , hati Abang yang gelisah karena tak kuat menahan rindu." Hendra berbicara dengan menggenggam tangan Salma menggunakan tangan sebelah sedangkan tangan sebelah lagi mengemudikan mobilnya.

Lama Salma terdiam mempertimbangkan ajakan Hendra.

" Apa adek masih ragu dengan Abang?" Hendra berbicara dengan muka minta kasihan,hati Salma yang lembut mudah kasihan dengan terpaksa mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban dari ajakan Hendra untuk akad nikah.

" Yes " teriak Hendra dalam hati. Tidak membutuhkan waktu yang lama mereka sampai di tempat Salma bekerja. Lagi dan lagi Hendra ingin mencium bibir seksi nan menggoda punya Salma. Tetapi lagi dan lagi gerakan Hendra terbaca oleh Salma. Salma menutup bibir Hendra dengan tas selempang yang berada di atas paha Salma.

Walaupun dengan kesal Hendra tetap berprilaku romantis dan baik demi sebuah misi yang harus ia dapat kan.

Setelah mobil Hendra sudah tak terlihat lagi Salma bekerja seperti biasa. Dia mengecek persediaan bahan makanan yang ada di dapur." Boy kamu cek stok persediaan bahan masakan kita apa yang perlu kita beli !. Nanti kamu ajak siapa untuk menemani kamu ke pasar !." di jawab acungan jempol oleh Boy. Orang kepercayaan Salma.

" Oh ya Boy , jika ada orang yang bertanya tentang saya katakan saja saya pegawai di sini!. Ok kak Salma." Setelah itu Salma masuk ke dalam ruangan nya.

Salma mencoba membuat resep baru, supaya makan yang disediakan oleh rumah makan miliknya tidak ketinggalan zaman dan tidak membuat pelanggan bosan

" Salma fokus bekerja, dia mengecek pemasukan dan pengeluaran keuangan bulan ini. Terus dia juga merenovasi menu yang kurang di minati pelanggan rumah makan miliknya.

Bersambung . ..

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

wah jd punya niat?😭😭

2024-05-05

1

Amelia

Amelia

gombal nya kebangetan 😀😀

2024-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 Lamaran Pernikahan
2 Keromantisan Hendra
3 Pernikahan
4 Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5 Ancaman Untuk Hendra
6 Hendra Mulai Berubah
7 Ternyata Istri Taruhan
8 Hinaan Hendra
9 Perilaku Buruk Hendra
10 Oh Namanya Salma
11 Makan Siang Bersama Kiandra
12 Pacar Hendra
13 Kehancuran Hati Salma
14 Misi Berhasil
15 Ide Cemerlang Davin
16 Jalan-Jalan Sama Mama
17 Ibu Kandung Kiandra
18 Anak Hendra
19 Berusaha Menerima
20 Talak Dari Hendra
21 Usaha Salma Melupakan Hendra
22 Misi Davin Di Mulai
23 Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24 Makan Siang Berdua
25 Kekesalan Salma Terhadap Davin
26 Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27 Menghadiri Acara Aqiqah
28 Memulai Misi
29 Kiandra Sakit
30 Jawaban Salma
31 Lamaran Davin untuk Salma
32 Pertemuan Yang Mengharukan
33 Kalung liontin
34 Mengantar Kiandra Sekolah
35 Pergi ke Bandung
36 Alergi Salma
37 Dalang Alergi Salma
38 Menjalankan Rencana Davin
39 Bukti Kejahatan Tante Cici
40 Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41 Tragedi di Acara Syukuran Salma
42 Penderitaan Tante Cici
43 Tante Cici Sakit
44 Rencana Lamaran Untuk Salma
45 Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46 Pertemuan Davin dengan Mantan
47 Acara Lamaran Salma Elvira
48 Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49 Mencari Cicin Tunangan
50 Acara Pertunangan Salma dan Davin
51 Keusilan Davin Mahendra
52 Ketegasan Salma
53 Jalan-jalan Ke Pantai
54 Keseruan di Pantai
55 Kisah Silam Papa Hendra
56 Ancaman Oma Salma
57 Balasan Untuk Hendra
58 Permintaan Hendra
59 Hendra kritis
60 Pernikahan Davin dan Salma
61 Malam Pertama Tidur Bertiga
62 Dasar Davin
63 Sarapan Bersama
64 Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65 Kebahagiaan Davin dan Salma
66 Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67 Kenzo, Keynan dan Kenken
68 Kesibukan Baru Davin
69 Keseruan Punya Anak Gembar Tiga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Lamaran Pernikahan
2
Keromantisan Hendra
3
Pernikahan
4
Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5
Ancaman Untuk Hendra
6
Hendra Mulai Berubah
7
Ternyata Istri Taruhan
8
Hinaan Hendra
9
Perilaku Buruk Hendra
10
Oh Namanya Salma
11
Makan Siang Bersama Kiandra
12
Pacar Hendra
13
Kehancuran Hati Salma
14
Misi Berhasil
15
Ide Cemerlang Davin
16
Jalan-Jalan Sama Mama
17
Ibu Kandung Kiandra
18
Anak Hendra
19
Berusaha Menerima
20
Talak Dari Hendra
21
Usaha Salma Melupakan Hendra
22
Misi Davin Di Mulai
23
Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24
Makan Siang Berdua
25
Kekesalan Salma Terhadap Davin
26
Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27
Menghadiri Acara Aqiqah
28
Memulai Misi
29
Kiandra Sakit
30
Jawaban Salma
31
Lamaran Davin untuk Salma
32
Pertemuan Yang Mengharukan
33
Kalung liontin
34
Mengantar Kiandra Sekolah
35
Pergi ke Bandung
36
Alergi Salma
37
Dalang Alergi Salma
38
Menjalankan Rencana Davin
39
Bukti Kejahatan Tante Cici
40
Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41
Tragedi di Acara Syukuran Salma
42
Penderitaan Tante Cici
43
Tante Cici Sakit
44
Rencana Lamaran Untuk Salma
45
Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46
Pertemuan Davin dengan Mantan
47
Acara Lamaran Salma Elvira
48
Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49
Mencari Cicin Tunangan
50
Acara Pertunangan Salma dan Davin
51
Keusilan Davin Mahendra
52
Ketegasan Salma
53
Jalan-jalan Ke Pantai
54
Keseruan di Pantai
55
Kisah Silam Papa Hendra
56
Ancaman Oma Salma
57
Balasan Untuk Hendra
58
Permintaan Hendra
59
Hendra kritis
60
Pernikahan Davin dan Salma
61
Malam Pertama Tidur Bertiga
62
Dasar Davin
63
Sarapan Bersama
64
Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65
Kebahagiaan Davin dan Salma
66
Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67
Kenzo, Keynan dan Kenken
68
Kesibukan Baru Davin
69
Keseruan Punya Anak Gembar Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!