Ternyata Istri Taruhan

Keesokan harinya Salma bangun seperti biasa. Membuat sarapan untuk dirinya dan sang suami.

Selesai dengan segala macam kegiatan, Salma pergi lebih dulu bekerja. Sedangkan Hendra masih tidur di dalam kamar mereka berdua.

Di meja makan sudah ia sediakan makan untuk sang suami. Di atas tempat tidur pakaian kerja untuk suaminya sudah ia siapkan.

Salma kembali ke kehidupannya sebelum menikah, suami yang ia harapkan akan memberikannya kebahagiaan. Ternyata memberikan dia kekecewaan dan luka yang tak berdarah.

Salma berjalan ke arah pinggir jalan, ia menunggu angkutan umum yang lewat.

" Stop pak." Salma melambaikan tangannya, saat melihat mobil angkutan umum yang akan melewati tempat ia berdiri.

Salma masuk ke dalam mobil angkutan umum, di dalam mobil dia berpikir. Langkah apa yang akan ia ambil selanjutnya menghadapi suaminya.Tidak apa dia menjadi janda di waktu dua hari setelah menikah.

Mumpung di antara pernikahan mereka belum punya anak, jadi tidak ada yang akan menjadi korban.

Saat mobil angkutan umum akan menikung ada seorang wanita paru baya dan seorang anak perempuan yang sangat cantik berdiri di pinggir jalan. Sepertinya mereka sedang kebingungan. Di belakang mobil ada seorang lelaki paru baya dengan seragam seperti seorang sopir.

"Pak berhenti sebentar!. Saya berhenti di sini saja." Salma memberikan uang ongkos kepada sopir angkutan umum.

Salma berjalan kearah wanita paruh baya dan anak perempuan yang begitu cantik mengenakan seragam sekolah taman kanak-kanak TK kecil. Hati kecil Salma terketuk melihatnya apa yang dialami cucu dan neneknya.

" Permisi Bu ' ada yang bisa saya bantu?".

Mendengar ada yang menegur, wanita paruh dan anak kecil menoleh kearah Salma.

" Mobil kami tidak bisa hidup nak, padahal sudah di service." Wanita paruh baya berbicara dengan wajah khawatir. Karena akan terlambat mengantar sang cucu pergi ke sekolah.

" Bisa saya coba Bu ?". Wanita paruh baya langsung menganggukkan kepalanya. Salma menerima kunci mobil dari tangan sopir. Dari Salma datang, anak perempuan yang cantik selalu memperhatikan Salma.

Salma juga sangat tertarik dengan anak perempuan yang cantik menurut Salma.

Salma berjalan menghampirinya anak perempuan cantik, setelah Salma berdiri di hadapan anak perempuan tersebut. Dia berjongkok mensejajarkan tinggi badannya dengan anak kecil yang telah mencuri hati Salma.

" Hai cantik, boleh kita kenalan?. Nama kakak Salma Elvira, Nama adek yang cantik ini siapa?".

Salma mengulurkan tangannya kearah anak perempuan cantik. Anak perempuan tersebut menerima uluran tangan Salma. " Saya Kiandra Mahendra, Mama." Salma tersenyum manis mendengar perkataan Kiandra.

" Maaf ya nak, tidak tau kenapa semenjak melihat nak Salma, Kiandra sepertinya tertarik dengan kamu nak? . Malah langsung memanggil Mama. Biasanya dia akan sulit didekati oleh orang yang baru ia kenal."

Salma tersenyum manis." Tidak apa-apa Tante, saya juga menyukai Kiandra." Sekarang Salma lihat mobilnya dulu." Salma berjalan ke arah mobil yang tidak mau hidup . setelah sampai di samping mobil, Salma masuk ke dalam mobil. Dia duduk di kursi kemudi.

Salma mencoba menghidupkan mesin mobil, " brom , brom , brom". Salma keluar dari mobil membuka kup mobil. Asap hitam keluar dari kup mobil. " Pak ada air ?, sepertinya air karburatornya kering ". Salma berbicara menghadap kearah sang sopir.

Sopir langsung masuk ke dalam mobil, kemudian dia menambah air karburatornya . Setelah sudah ditambah mobil hidup dengan sempurna.

" Alhamdulillah nak, terima kasih. Kamu mau ke mana?. Sekalian kami antar ?. Kiandra berjalan mendekati Salma. Digoyang goyangnya tangan Salma, Salma menunduk kearah Kiandra. " Ayo ma'!. Kiandra mau sekolah."

Gadis kecil pencuri hati Salma , Salma menangis haru . Entah apa alasan Salma , dia pun tidak tahu yang pasti dia sangat menyayangi Kiandra . Salma berjongkok, menghadap kearah Kiandra.

" I ..ya sayang ayo!." Kiandra menggandeng tangan Salma. Mereka berdua seperti ibu dan anak saja. Mereka berdua masuk ke dalam mobil. Sopir pun menjalankan mobil ke arah sekolah Kiandra dulu. Tidak lama mobil berhenti tepat di depan pagar sekolah taman kanak-kanak kecil . Tempat Kiandra belajar bersosialisasi dengan sesama anak anak .

" Ma' Kiandra sekolah dulu." Kiandra Salim ke tangan Salma dan sang nenek yang sangat menyayangi cucu cantiknya.

Salma Langsung memeluk tubuh kecil Kiandra. " Ia sayang, sekolah yang rajin ya!."

Salma Mencium kening Kiandra dengan sayang. Kiandra turun dari mobil, Salma dan neneknya melambaikan tangan kearah Kiandra.

Di pintu gerbang sudah ada guru menunggu muridnya. " Dada Mama." Teriak Kiandra.

" Jalan pak !, kita ngantar nak Salma dulu." Salma menyebutkan alamat tempat dia bekerja. Tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai di depan rumah makan tempat Salma bekerja.

" Terima kasih Tante, pak. Mampir dulu!." Salma Salim dengan nenek Kiandra. " Jangan sungkan nak, kami yang seharusnya berterima kasih dengan nak Salma karena telah membantu kami." Salma tersenyum manis menanggapi perkataan nenek Kiandra.

Salma turun dari dalam mobil, kemudian berjalan kearah rumah makan miliknya.

" Tumben kak terlambat?". Melihat bosnya datang tidak seperti biasa , Boy langsung menyapa Salma. " Maaf ya tadi ada sedikit kendala."

Berbicara sedikit basah dan basi mereka bekerja sesuai dengan pekerjaan masing masing.

Sementara di rumah Salma , Hendra membuka matanya karena merasa terganggu dengan sinar matahari yang masuk melalui celah-celah daun pintu di kamar Salma.

Hendra menguap setelah terjaga dari tidurnya. Dia menoleh kearah jam yang menempel cantik dan pas di dinding kamar Salma. Sudah menunjukkan pukul delapan tiga puluh menit. " Ya Tuhan, kenapa gadis yatim piatu itu tidak membangunkan saya sih?."

Hendra bergegas mencari handphone miliknya untuk meminta izin tidak bekerja hari ini. Dia memberikan alasan sedang sakit dengan bagian HRD.

Setelah menghubungi bagian kepegawaian, Hendra melanjutkan mimpi indah yang belum usai. " kruk kruk kruk". Suara perut Hendra, menggagalkan rencananya untuk kembali berselancar di alam mimpi.

Saat dia akan menikmati kemolekan tubuh Salma istri yang tanpa ia sadari Hendra sudah masuk ke dalam pesona Salma Elvira.

Hendra berjalan kearah dapur tetapi sebelumnya menuju dapur dia mencuci muka terlebih dahulu.

Setelahnya, Hendra berjalan kearah meja makan. Setelah makan Hendra langsung mandi ganti baju. Dia pergi keluar dari rumah Salma. Entah mau kemana hanya Hendra yang tahu.

Di rumah makan Salma sedang berkutat dengan pekerjaan yang tiada habisnya. Tidak lama sore pun tiba. Salma bersiap untuk pulang ke rumah, rumah peninggalan kedua orang tuanya.

" Boy kakak duluan." Salma berjalan keluar dari rumah makan tempat ia dan beberapa karyawan mencari rezeki demi sesuap nasi.

Salma berdiri di pinggir jalan, menunggu angkutan umum seperti biasa.

" Hei istri taruhan." Salma menoleh ke sumber suara, dia bingung siapa yang dimaksud pemuda yang berdiri tidak jauh darinya . Salma melihat ke sana kemari, tidak ada orang lain. "Jangan bilang yang di katakan pemuda tersebut adalah dirinya." Pikir Salma.

" Eh Salma, kamu yang saya maksud . Kamu adalah istri taruhan Hendra dan teman temannya.".

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

siapa sih itu yang mulut nya ember

2024-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Lamaran Pernikahan
2 Keromantisan Hendra
3 Pernikahan
4 Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5 Ancaman Untuk Hendra
6 Hendra Mulai Berubah
7 Ternyata Istri Taruhan
8 Hinaan Hendra
9 Perilaku Buruk Hendra
10 Oh Namanya Salma
11 Makan Siang Bersama Kiandra
12 Pacar Hendra
13 Kehancuran Hati Salma
14 Misi Berhasil
15 Ide Cemerlang Davin
16 Jalan-Jalan Sama Mama
17 Ibu Kandung Kiandra
18 Anak Hendra
19 Berusaha Menerima
20 Talak Dari Hendra
21 Usaha Salma Melupakan Hendra
22 Misi Davin Di Mulai
23 Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24 Makan Siang Berdua
25 Kekesalan Salma Terhadap Davin
26 Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27 Menghadiri Acara Aqiqah
28 Memulai Misi
29 Kiandra Sakit
30 Jawaban Salma
31 Lamaran Davin untuk Salma
32 Pertemuan Yang Mengharukan
33 Kalung liontin
34 Mengantar Kiandra Sekolah
35 Pergi ke Bandung
36 Alergi Salma
37 Dalang Alergi Salma
38 Menjalankan Rencana Davin
39 Bukti Kejahatan Tante Cici
40 Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41 Tragedi di Acara Syukuran Salma
42 Penderitaan Tante Cici
43 Tante Cici Sakit
44 Rencana Lamaran Untuk Salma
45 Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46 Pertemuan Davin dengan Mantan
47 Acara Lamaran Salma Elvira
48 Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49 Mencari Cicin Tunangan
50 Acara Pertunangan Salma dan Davin
51 Keusilan Davin Mahendra
52 Ketegasan Salma
53 Jalan-jalan Ke Pantai
54 Keseruan di Pantai
55 Kisah Silam Papa Hendra
56 Ancaman Oma Salma
57 Balasan Untuk Hendra
58 Permintaan Hendra
59 Hendra kritis
60 Pernikahan Davin dan Salma
61 Malam Pertama Tidur Bertiga
62 Dasar Davin
63 Sarapan Bersama
64 Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65 Kebahagiaan Davin dan Salma
66 Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67 Kenzo, Keynan dan Kenken
68 Kesibukan Baru Davin
69 Keseruan Punya Anak Gembar Tiga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Lamaran Pernikahan
2
Keromantisan Hendra
3
Pernikahan
4
Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5
Ancaman Untuk Hendra
6
Hendra Mulai Berubah
7
Ternyata Istri Taruhan
8
Hinaan Hendra
9
Perilaku Buruk Hendra
10
Oh Namanya Salma
11
Makan Siang Bersama Kiandra
12
Pacar Hendra
13
Kehancuran Hati Salma
14
Misi Berhasil
15
Ide Cemerlang Davin
16
Jalan-Jalan Sama Mama
17
Ibu Kandung Kiandra
18
Anak Hendra
19
Berusaha Menerima
20
Talak Dari Hendra
21
Usaha Salma Melupakan Hendra
22
Misi Davin Di Mulai
23
Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24
Makan Siang Berdua
25
Kekesalan Salma Terhadap Davin
26
Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27
Menghadiri Acara Aqiqah
28
Memulai Misi
29
Kiandra Sakit
30
Jawaban Salma
31
Lamaran Davin untuk Salma
32
Pertemuan Yang Mengharukan
33
Kalung liontin
34
Mengantar Kiandra Sekolah
35
Pergi ke Bandung
36
Alergi Salma
37
Dalang Alergi Salma
38
Menjalankan Rencana Davin
39
Bukti Kejahatan Tante Cici
40
Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41
Tragedi di Acara Syukuran Salma
42
Penderitaan Tante Cici
43
Tante Cici Sakit
44
Rencana Lamaran Untuk Salma
45
Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46
Pertemuan Davin dengan Mantan
47
Acara Lamaran Salma Elvira
48
Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49
Mencari Cicin Tunangan
50
Acara Pertunangan Salma dan Davin
51
Keusilan Davin Mahendra
52
Ketegasan Salma
53
Jalan-jalan Ke Pantai
54
Keseruan di Pantai
55
Kisah Silam Papa Hendra
56
Ancaman Oma Salma
57
Balasan Untuk Hendra
58
Permintaan Hendra
59
Hendra kritis
60
Pernikahan Davin dan Salma
61
Malam Pertama Tidur Bertiga
62
Dasar Davin
63
Sarapan Bersama
64
Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65
Kebahagiaan Davin dan Salma
66
Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67
Kenzo, Keynan dan Kenken
68
Kesibukan Baru Davin
69
Keseruan Punya Anak Gembar Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!