Pernikahan

Sore harinya Hendra menjemput Salma di depan pintu rumah makan tempat Salma bekerja. " Siapa itu kak?, Sudah berapa hari ini menjemput kak Salma." Pegawai Salma yang paling kepo baik hati dan tidak sombong penasaran dengan atasan mereka yang diantar jemput cogan akhir-akhir ini.

Biasanya Salma cuek dengan cowok cowok yang suka mendekatinya. Salma hanya menjawab dengan senyum. "kakak duluan, jangan lupa sebelum pulang cek pintu dan semuanya!." Pesan Salma ke bagian kasir rumah makan miliknya. Di jawab acungan jempol oleh pegawai nya.

Salma menghampiri tempat Hendra menunggunya." Maaf lama menunggu bang, tadi Salma harus menyelesaikan pekerjaan dulu." Sesal Salma melihat sepertinya Hendra kesal karena menunggu lama. " Tidak apa-apa sayang , demi orang tersayang jangankan menunggu beberapa menit. Menunggu seumur hidup sampai mati pun Abang sanggup." Gombalan Hendra untuk Salma. Membuat Salma menunduk tersipu malu.

Seperti biasa Hendra membukakan pintu mobil dengan mesra penuh perhatian dan kesabaran. Wanita mana coba yang tidak akan terlena dengan perhatian dan kelembutan serta kasih sayang dari seorang pria. Termasuk Salma, dia yang biasa hidup sendiri, mandiri tidak sempat memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri. Diperlakukan dengan begitu baik oleh Hendra tentu hatinya kian terperosok ke dalam pesona Hendra.

Setelah Salma sudah duduk dengan nyaman dan tenang Hendra melajukan mobilnya.

Di tengah jalan Hendra kembali buka suara

"Sayang untuk biaya akad nikah kita nanti, Abang pinjam dulu uang kamu ya?. Uang Abang sudah habis Abang kirim ke kampung untuk pengobatan ibu Abang yang sedang sakit. Sedangkan gaji bulan ini belum cair." Hendra berbicara dengan mata berkaca-kaca, sambil menggenggam kedua tangan Salma. Untuk lebih menyakinkan Salma , Hendra sampai memberhentikan laju mobilnya.

Salma jadi delima, dengan permintaan Hendra. " Abang mohon sayang , Abang sangat mencintai kamu". Hendra berbicara dengan menunduk kan wajahnya dengan mata mengeluarkan air mata palsu sayangnya Salma percaya.

" I ya tidak apa-apa, bang pakai uang Salma dulu". Jawab Salma dengan membalas menggenggam tangan Hendra untuk memberikan kekuatan kepada sang kekasih hati sayangnya memainkan hati tulus Salma .

" Yes" Sorak Hendra dalam hati.

Hendra menghapus air mata yang turun di pipinya. " Terimakasih kasih sayang, setelah Abang gajian uang adek langsung Abang kembalikan." Hendra berbicara dengan begitu menyakinkan membuat hati Salma percaya apa yang dikatakan Hendra.

Tidak lama mereka sampai di depan rumah Salma. " Maaf sayang Abang sampai sini ". Hendra membukakan pintu mobil untuk sang kekasih, setelah Salma turun Hendra langsung melajukan mobilnya.

Hendra menemui ketiga temannya di tempat biasa mereka bertemu. " Nah ini teman kita yang paling ganteng muncul juga setelah ditunggu-tunggu." Teman Hendra yang rambutnya a b c d Abri bukan cepak doang.

" Sabar dong, saya lagi menjalankan misi yang kalian berikan. Kalian dengar baik-baik ya!. Minggu depan Saya akan menikah dengan Salma secara Sirih . Apa kalian mau datang?." Hendra berbicara dengan begitu bangga dan senang karena dia akan menyelesaikan misinya sudah dapat perawan ditambah uang 10 juta. Siapa coba yang tidak senang begitupun dengan Hendra, dia senang bukan kepalang. Pikiran Hendra tidak jauh dari selangkangan gratisan, tidak perlu ia mengeluarkan uang lagi untuk mendapatkan kepuasan birahinya.

Membuat temannya yang memberikan tantangan menyusun rencana juga dalam hati. Dia tidak menyukai Salma dan Hendra makanya dia mencetuskan ide memberikan tantangan kepada Hendra.

Dia benci dengan Salma karena cinta dan perhatian nya selalu diabaikan oleh Salma. Sedangkan dengan Hendra karena Hendra lebih unggul dari dirinya dalam segala hal.

" Bagaimana teman-teman apa kita hadir di pernikahan teman kita yang ganteng dan beruntung ini." Teman yang berambut cepak tadi mulai menghasut . " Boleh" jawab yang lain bersama.

Hari yang dinanti Salma dan Hendra pun tiba. Mereka hari ini akan melangsungkan pernikahan sirih untuk sementara waktu janji Hendra kepada Salma.

Keluarga Hendra yang datang hanya ketiga temannya sebagai wakil Hendra karena kedua orang tua Hendra jauh di kampung sedangkan ibunya sedang sakit-sakitan alasan Hendra ke Salma dan warga sekitar.

Salma mengundang Pemuka agama dan tetua di sekitar rumahnya. Sebenarnya perasaan Salma makin ke sini makin ragu dengan keputusan nya menikah dengan Hendra.

Padahal selama ini sudah banyak pemuda yang meminta dia sebagai istri mereka. Tetapi karena Salma belum kepikiran jadinya ajakan pemuda-pemuda selalu ia abaikan. fokus nya hanya ke masa depan berharap setelah menikah hidupnya tidak susah tinggal menikmati hasil kerja keras nya selama ini.

Salma mengundang sebagian warga yang tinggal lumayan dekat dengan rumah nya. Seandainya dia memasukkan lelaki ke dalam rumah warga tidak akan membuat dia tidak nyaman.

Hendra mengenakan pakaian jas, sepatu baju dan celana semua barang mahal. Mungkin supaya terlihat oleh orang dia dari keluarga terpandang. Salma mengenakan riasan sederhana tetapi membuat aura kecantikan Salma kian terpancar. Rambut ia sanggul modern. Baju kebaya bawahan kain batik modern.

Melihat penampilan calon istrinya yang cantik menawan hati, membuat Hendra penasaran. Tidak mungkin seorang pegawai rumah makan, bisa membeli barang bagus. " Bagaimana nak Hendra apa sudah siap?." pak penghulu bertanya ke Hendra karena dari tadi Hendra hanya bengong. "Siap pak" jawab Hendra dengan mantap dan pasti .

Setelah Hendra mengucapkan ijab kabul " bagaimana para saksi" sah " jawab semua tamu yang hadir di kediaman Salma.

Salma mencium tangan Hendra untuk pertama kalinya. Hendra juga mencium kening Salma untuk yang pertama kalinya.

Pak penghulu langsung pulang setelah menikahkan Salma dan Hendra karena dia akan menikah kan orang lain setelah nya.

Salma meminta bantuan rumah makan miliknya yang menyediakan makanan. Sekalian dia promosikan siapa tau ada yang ingin mengunakan jasa rumah makan mereka di acara hajatan. Tetapi Salma tidak mengatakan rumah makan itu miliknya setahu mereka semua , dia hanya pegawai di sana .

" Wah Salma ternyata makan-makan semuanya enak". Pujian yang Salma dapatkan dari ibu-ibu undangan. Salma hanya tersenyum.

Hendra sibuk berbicara dengan teman-teman nya entah apa yang mereka bicarakan Salma tidak ingin tahu.

" Mana uang yang kalian janjikan." Hendra menagih janji yang mereka janjikan.

" Besok temui kita di tempat biasa , tidak mungkin kami membawa uang nya sekarang." Teman Hendra yang berambut cepak yang menjawab .

Semua orang pamit pulang termasuk ke tiga teman Hendra.

Salma masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian. Begitu Hendra, ini untuk pertama kalinya Hendra memasuki kamar sang istri.

" Abang istirahat la dulu!, Salma mau berberesan rumah " Setelah berganti pakaian yang lebih nyaman di dalam kamar mandi. Salma pergi meninggalkan Hendra di dalam kamar nya.

Di dalam kamar Hendra berjalan mengelilingi kamar sang istri. Kamar Salma tidak sebesar kamar miliknya. Tetapi nyaman dan bersih. Kamar Salma juga sangat rapi. Untuk tempat tidur tidak terlalu besar tetapi cukup untuk mereka berdua.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

tuh di manfaatin, so poor salma 😭😭

2024-05-06

0

Amelia

Amelia

waduh modus nya 😕😕

2024-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 Lamaran Pernikahan
2 Keromantisan Hendra
3 Pernikahan
4 Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5 Ancaman Untuk Hendra
6 Hendra Mulai Berubah
7 Ternyata Istri Taruhan
8 Hinaan Hendra
9 Perilaku Buruk Hendra
10 Oh Namanya Salma
11 Makan Siang Bersama Kiandra
12 Pacar Hendra
13 Kehancuran Hati Salma
14 Misi Berhasil
15 Ide Cemerlang Davin
16 Jalan-Jalan Sama Mama
17 Ibu Kandung Kiandra
18 Anak Hendra
19 Berusaha Menerima
20 Talak Dari Hendra
21 Usaha Salma Melupakan Hendra
22 Misi Davin Di Mulai
23 Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24 Makan Siang Berdua
25 Kekesalan Salma Terhadap Davin
26 Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27 Menghadiri Acara Aqiqah
28 Memulai Misi
29 Kiandra Sakit
30 Jawaban Salma
31 Lamaran Davin untuk Salma
32 Pertemuan Yang Mengharukan
33 Kalung liontin
34 Mengantar Kiandra Sekolah
35 Pergi ke Bandung
36 Alergi Salma
37 Dalang Alergi Salma
38 Menjalankan Rencana Davin
39 Bukti Kejahatan Tante Cici
40 Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41 Tragedi di Acara Syukuran Salma
42 Penderitaan Tante Cici
43 Tante Cici Sakit
44 Rencana Lamaran Untuk Salma
45 Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46 Pertemuan Davin dengan Mantan
47 Acara Lamaran Salma Elvira
48 Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49 Mencari Cicin Tunangan
50 Acara Pertunangan Salma dan Davin
51 Keusilan Davin Mahendra
52 Ketegasan Salma
53 Jalan-jalan Ke Pantai
54 Keseruan di Pantai
55 Kisah Silam Papa Hendra
56 Ancaman Oma Salma
57 Balasan Untuk Hendra
58 Permintaan Hendra
59 Hendra kritis
60 Pernikahan Davin dan Salma
61 Malam Pertama Tidur Bertiga
62 Dasar Davin
63 Sarapan Bersama
64 Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65 Kebahagiaan Davin dan Salma
66 Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67 Kenzo, Keynan dan Kenken
68 Kesibukan Baru Davin
69 Keseruan Punya Anak Gembar Tiga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Lamaran Pernikahan
2
Keromantisan Hendra
3
Pernikahan
4
Kebahagiaan Salma dan Hendra (21+)
5
Ancaman Untuk Hendra
6
Hendra Mulai Berubah
7
Ternyata Istri Taruhan
8
Hinaan Hendra
9
Perilaku Buruk Hendra
10
Oh Namanya Salma
11
Makan Siang Bersama Kiandra
12
Pacar Hendra
13
Kehancuran Hati Salma
14
Misi Berhasil
15
Ide Cemerlang Davin
16
Jalan-Jalan Sama Mama
17
Ibu Kandung Kiandra
18
Anak Hendra
19
Berusaha Menerima
20
Talak Dari Hendra
21
Usaha Salma Melupakan Hendra
22
Misi Davin Di Mulai
23
Pertemuan Salma dan Hendra Setelah Berpisah
24
Makan Siang Berdua
25
Kekesalan Salma Terhadap Davin
26
Hari Pertama Makan Siang Bersama Davin
27
Menghadiri Acara Aqiqah
28
Memulai Misi
29
Kiandra Sakit
30
Jawaban Salma
31
Lamaran Davin untuk Salma
32
Pertemuan Yang Mengharukan
33
Kalung liontin
34
Mengantar Kiandra Sekolah
35
Pergi ke Bandung
36
Alergi Salma
37
Dalang Alergi Salma
38
Menjalankan Rencana Davin
39
Bukti Kejahatan Tante Cici
40
Acara Syukuran Ditemukannya Salma Elvira
41
Tragedi di Acara Syukuran Salma
42
Penderitaan Tante Cici
43
Tante Cici Sakit
44
Rencana Lamaran Untuk Salma
45
Rencana Pertunangan Salma dan Davin
46
Pertemuan Davin dengan Mantan
47
Acara Lamaran Salma Elvira
48
Rencana Pertunangan Davin dan Salma
49
Mencari Cicin Tunangan
50
Acara Pertunangan Salma dan Davin
51
Keusilan Davin Mahendra
52
Ketegasan Salma
53
Jalan-jalan Ke Pantai
54
Keseruan di Pantai
55
Kisah Silam Papa Hendra
56
Ancaman Oma Salma
57
Balasan Untuk Hendra
58
Permintaan Hendra
59
Hendra kritis
60
Pernikahan Davin dan Salma
61
Malam Pertama Tidur Bertiga
62
Dasar Davin
63
Sarapan Bersama
64
Pemimpin Perusahaan Belivia Company Yang Baru
65
Kebahagiaan Davin dan Salma
66
Kelahiran Tripel Baby Salma dan Davin
67
Kenzo, Keynan dan Kenken
68
Kesibukan Baru Davin
69
Keseruan Punya Anak Gembar Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!