Kurang lebih lima menit Salma dan yang lain menunggu. keluarlah wanita pengedar narkoba tadi dari dalam kamar hotel. Wanita tersebut, melihat satu per satu orang yang berdiri di depan pintu kamar hotel bosnya.
" Siapa dia ?," wanita pengedar menunjuk polisi Intel yang menyamar menjadi pacar Salma. " Dia kekasih saya." Jawab Salma mengandeng tangan polisi Intel dengan mesra dan sangat lembut.
Kaca matanya ia naikan karena sedikit melorot, bibirnya ia gerak-gerakan menampakan kawat giginya. Membuat wanita pengedar narkoba merasa jijik di dalam hati.
" Deg", jantung polisi Intel yang digandeng mesra oleh Salma mulai tidak tenang. Wangi dari minyak wangi yang Salma pakai menyeruak masuk ke dalam hidung mancungnya.
" Ia , saya kekasihnya." Polisi Intel menjulurkan tangannya, dengan gaya bicara lemah lembut gemulai . Persis seperti bencong.
" Oh astaga wanitanya culun, prianya banci padahal badan kekar dan macho begitu." Jeritan hati wanita pengedar narkoba.
" Bagaimana, apa kami bisa bertemu langsung dengan bos kalian?", Bella yang kesal melihat wanita pengedar narkoba hanya bengong memperhatikan penampilan Salma dan polisi Intel pacar Salma.
" Ah ia ayo!" , ajaknya dengan gagap Karena terkejut mendengar suara Bella yang tegas.
Wanita cantik pengedar narkoba langsung membukakan pintu, mereka semua masuk ke dalam ruangan. Polisi Intel pacar Salma berjalan dengan meliuk-liuk gemulai .
Di dalam ruangan ternyata banyak orang, ada yang sedang merokok dengan kaki di letakan di atas meja . Asap rokok ia tiupkan ke atas. Ada seorang pria di atas kasur sedang di pijit oleh dua orang wanita seksi dengan hanya menggunakan barang dalam saja.
Sedangkan di dalam kamar, di sebelah ruangan mereka terdengar suara orang sedang bercinta. " A a a", Salma spontan menutup telinganya.
Polisi pacar Salma menoleh ke arah Salma. Ingin rasanya ia bertanya, tetapi karena waktunya tidak tepat. Ia hanya diam, memperhatikan keadaan sekitar.
" Sebentar! bos di dalam , belum bisa diganggu". Ucap wanita cantik pengedar narkoba sambil menunjuk ruangan yang terdengar suara aneh tadi. " Tidak masalah ", jawab Tia mewakili.
Sedangkan lelaki bertopi tadi duduk selonjoran di bawah sambil menghitung uang mungkin hasil penjualannya.
Mereka menunggu kurang lebih dua puluh menit, barulah seorang lelaki setengah baya perut buncit , badan tidak terlalu tinggi , gemuk keluar dari ruang tempat suara orang sedang bercinta tadi. Diikuti dua orang wanita yang sangat seksi.
Buah dada sudah menyembul keluar, baju Ting top kelihatan pusat, rok pendek di atas paha. Sungguh penampilan wanita di dalam ruangan ini sangat menguji iman.
" Mereka orangnya?", tunjuk lelaki setengah baya ke arah rombongan Salma yang berbaris rapi. " Ia Tuan ." jawab wanita cantik pengedar narkoba tadi.
Di jawab anggukan kepala oleh lelaki tersebut." Apa kalian tau?, pekerjaan ini sangat berbahaya dan beresiko?." Ungkapnya sambil melihat orang-orang yang ada di depannya satu per satu.
" Kami tau Tuan ", jawab sang polisi mewakili dengan gaya bicara yang gemulai.
" Baiklah", jawabnya singkat ." Rocky ambilkan barang , bawa kemari !."
Lelaki yang merokok, kaki ia letakkan di atas meja tadi langsung beranjak, kemudian ia masuk ke dalam kamar mandi. Tidak lama ia keluar dengan membawa ember bekas cet yang di atasnya banyak sampah bekas Snack.
Ember cet tadi ia letakan di depan sang bos. " ini bos", pemuda itu ingin duduk lagi di kursinya semula. " Ambilkan yang satu lagi !."
Pemuda tersebut langsung mengangguk, kemudian ia berjalan ke arah sudut ruangan. Diambil pisau lipat yang ada di dalam jaketnya. Ia mencongkel satu bidang keramik , setelah keramik tersebut terbuka. Ia mengeluarkan sesuatu bungkusan seperti tepung.
Semua gerak gerik mereka disaksikan langsung oleh polisi' Intel dan trio Angel.
" Ini bos untuk sementara kita punya ini dulu. Yang lain belum sampai. " Setelah berbicara dengan bos nya, lelaki tadi kembali ke tempat duduk semula.
Lelaki yang di panggil bos tadi mengeluarkan narkoba bentuk ekstasi di dalam ember cat tadi. " Kalian mau mencoba berapa bungkus dulu?". Sang bos melihat Salma, polisi, Tia dan Bella secara bergantian.
" Saya ambil lima bungkus dulu bos per macamnya ." Polisi Intel berbicara seperti biasa dengan gaya gemulai. " kami samakan saja bos ." Salma mewakili mereka bertiga.
" Ok, besok barang baru sampai. Kalian bisa kembali lagi!. Tapi habiskan dulu yang ini !."
Pintanya kepada rombongan trio Angel dan polisi Intel.
" Jam berapa bos ?, barangnya masuk .Soalnya pekerjaan saya sangat memudahkan menjual barang ini ." Salma bertanya untuk memastikan pekerjaan mereka agar cepat selesai.
" Kalau tidak ada halangan tengah malam. Saat petugas sedang lengah ." Mereka semua mengangguk mengerti.
" Ringkus mereka semua !, takutnya mereka kabur. Urusan barang yang sampai besok, kita pikirkan lagi." Perintah komandan mereka yang ternyata sudah di parkiran club malam.
Mendapatkan perintah dari atasannya, polisi yang menyamar pacar Salma tadi langsung berjalan mendekati Bandar narkoba.
Ia berjalan dengan lemah gemulai, semua orang tidak ada yang curiga. " Angkat tangan, letakan semua senjata kalian !." Setelah meletakan senjata api di kepala bandar narkoba, polisi menekan tombol.
" Brak " pintu dibuka secara paksa dari luar . Masuklah ketiga polisi Intel yang mengikuti mereka tadi. Dengan cepat mereka ambil bagian masing-masing. Salma mendekati wanita cantik pengedar narkoba tadi. Bella ke arah dua wanita teman kencan pengedar narkoba, Tia ke laki-laki bertopi.
Dua orang polisi menodongkan pistol ke arah laki-laki yang merokok tadi dan yang sedang di pijit plus-plus beserta wanitanya.
Sedangkan satu orang polisi Intel lagi menggeledah seluruh ruangan untuk mencari barang bukti lainnya.
Ia menunduk di bawah tempat tidur, ia melihat seperti kotak yang dibungkus koran .
Diambilnya juga .
Karena bos mereka sudah tertangkap, anak buahnya semua diam di tempat.
" Ayo jalan !." Pintu polisi sebagai pacar Salma tadi. Pistol tetap ia letakan di kepala bandar narkoba. Mereka semua digiring keluar oleh rombongan petugas. Semua barang bukti dan alat yang mereka gunakan serta wanita penghibur dibawa semua ke kantor polisi.
Setelah sampai di parkiran sudah ada beberapa mobil polisi. Salah satu anggota polisi Intel membawa pemilik club malam untuk dimintai keterangan.
Pimpinan kepolisian menghampiri Salma, Bella dan Tia. " Terimakasih atas bantuan kalian. Ini sebagai ucapan terimakasih dari kami ". Ucapnya sambil memberikan amplop warna coklat yang lumayan tebal.
" Sama-sama pak, senang membantu anda." Mereka semua bersalaman.
Wanita pengedar narkoba, melihat trio Angel penuh kebencian. Setelah ini ia akan mendapatkan hukuman yang lebih parah dari bosnya. Akibat kecerobohannya mereka semua tertangkap.
Setelah memberikan amplop tadi Pimpinan kepolisian berjalan kembali ke arah mobil yang ia naiki semula.
Mobil polisi keluar dari area parkiran club malam Bintang Pesona. Trio Angel juga masuk ke dalam mobil mereka. Tia dan Bella mengantar Salma terlebih dahulu. Di dalam mobil mereka berbagi dengan adil uang yang mereka dapatkan.
Jam 2 dini hari Salma sampai di rumahnya.
" Hus...." Salma menarik nafas panjang setelah masuk ke dalam rumah. Sepi tidak ada orang lain.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments