"Darah siapa?"tanya Revina mengulangi perkataannya dengan ekspresi benar-benar kaget.
Ray menoleh saat mendengar Revina berteriak dari dalam kamar mandi. Tak lama kemudian wanita itu keluar sambil memperlihatkan kemeja putih yang terkena sedikit noda darah.
Rey menaikkan sebelah alis nya. Ia sedikit kaget melihat respons istrinya itu.
Apa istrinya cemburu?
"Kalau aku mengatakan jika itu darah perawan seorang wanita, apa kau marah?paling tidak,kau harus nya cemburu bukan,"ucap Rey sedikit acuh.
Revina membuang nafas kasar.
"Sama sekali tidak! aku hanya khawatir jika kau sudah membunuh seseorang. Dan kau membawa jejak nya kemari!"
Rey tersenyum kecut. Apa yang bisa ia harapkan dari istrinya ini?
Cih
Rey tersenyum sinis. "Kalaupun aku membunuh seseorang dan mayatkan aku lempar pun di tengah jalan,tak bakal ada polisi yang akan menangkap ku Revina!"tegas Rey dengan nada angkuh nya.
Kenapa lelaki itu bisa bicara seperti itu?ya karna di negara ini dia orang berpengaruh,apapun bisa ia dapatkan dengan kekuasaan nya .
Revina tersenyum biasa,karna dia tidak menginginkan ini semua .
Revina pun kembali ke dalam kamar mandi karena tidak mendapatkan jawaban yang jelas dari suaminya itu. darah perawan?wanita itu pun tak percaya,karna Revina tau bagaimana suaminya itu mencintai nya .
Sedangkan Rey meneguk air mineral yang ada di dekat ranjangnya itu. setelah itu menarik selimut dan segera tidur .
Hr8nin8 bagi dirinya sangat lah melelahkan. Dan entah mengapa, Rey sedikit merasa senang karena seperti berhasil membuka segel terbuat di bumi saat menyentuh Ayana.
Hasratnya terus menginginkan itu, Namun hatinya terus memikirkan Revina.
Ah,Rey jadi galau!
Di saat Rey bisa dengan tertidur pulas. Ayana justru menangis tersedu-sedu di dalam kamar mewah di gudang atau markas besar milik Rey Lucifer tersebut.
Ayana sangatlah takut! Kejadian tadi, Cukup memberikan dirinya trauma berat.
Gadis itu pun menggigit ujung selimutnya untuk menyalurkan emosi nya. Beberapa kali ia membungkam mulutnya saat tangisan keras nya tak bisa ia tahan.
Sebenarnya kalau Ayana ingin nangis teriak pun tak akan ada yang dengar di dalam kamar itu ,karna kamar itu pun kedap suara.
Ayah nya yang pernah berkata, Jika wanita hanya punya satu hal yang sangat berharga dalam hidupnya. Yaitu,Mahkota!
Dan Ayana pun tau apa maksudnya!
Dan sekarang gadis itu sudah kehilangan mahkota nya begitu saja !
Saat tangisan terus saja membasahi pipi mulus Ayana membuat gadis itu menjadi ngantuk dan ia pun terletak dalam tidur nya dengan keadaan menangis.
Dan gadis itu pun terbangun saat mendengar pintu kamar itu seperti asa yang membuka dari luar .
"Ehmmm...."suara Ayana sambil mengucek matanya .
"Makanlah!"ucap pria bertubuh besar itu yang baru saja masuk ke kamar dengan membawa sebuah roti dan susu hangat untuk gadis itu .
Ayana melihat wajah lelaki itu seketika dia tertawa.
"Hahahaha...hahahaha,"
gadis itu tertawa sambil memposisikan dirinya duduk bersandar di pinggir ranjang besar itu .
"Kenapa kau tertawa?apa ada yang lucu?"tanya Lucas sedikit geram.
Ya,pria bertubuh besar itu adalah Lucas kaki tangan Rey Lucifer. pria yang telah menculik Ayana saat gadis itu ingin mencari pekerjaan.
"Hahahaha.... Anda memang lucu Tuan,,,hahahah!"
"Dalam beberapa waktu anda menculik saya dan membawa saya ke lubang neraka ini dan membiarkan saya di terkam hewan buas di tempat ini. Dan kau tau Tuan?"ucap gadis itu dengan suara tegap nya.
"AKU HANYALAH SEORANG GADIS KOTOR MULAI SAAT INI,KALIAN TELAH MENGHANCURKAN KEHIDUPAN KU," ucap gadis itu dengan menekankan perkataan nya .
Lucas terdiam sesaat karna melihat bola mata indah gadis itu kembali menjatuhkan air matanya .
"Makanlah,aku tidak ingin berdebat denganmu. Ini perintah Tuan Rey agar kau tidak mati kelaparan disini dan sebentar lagi kau akan di antarkan pulang!" ucap Lucas berbicara namun tak ingin melihat wajah gadis itu, karna sebenarnya Lucas pun memiliki hati yang tak tegaan. Namun ini adalah tugas nya .
Cih....
Ayana merasa jijik dengan perkataan Laki-laki dihadapan nya itu saat mendengar kata Rey.
"Tuan mu yang perintahkan? hah? bahkan dia telah membuat ku bagai mayat hidup tak berguna sekarang. dan kalian mau menyuruh ku makan?tidak, aku tidak akan makan!" gadis itu langsung membaringkan tubuhnya dan menutupi tubuh mungilnya dengan selimut .
Lucas menarik nafas kasar,dan Lucas pun melihat ke arah hp nya dimana bos nya itu dari tadi memantau .
"Keluarlah,"ucap Rey dari sambungan vidio call mereka berdua .
"Baik Tuan."
Setelah terdengar suara pintu kembali di tutup,Ayana pun membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Ada ketakutan saat diri nya melawan seorang Lucas, Namun ia lega karna Laki-laki itu tidak memukul ya.
Ayana berdiri dan berjalan ke kamar mandi yang ada di kamar itu,jalannya pun sedikit terseok-seok. Di karnakan sakit di bagian intim nya.
Setelah ia membasahi wajahnya dengan air mengalir lalu ia kembali jalan keluar kamar mandi dan mendapatkan Lucas sudah berdiri di depan pintu kamar itu .s Sedikit kaget namun gadis itu menutupi ketakutan nya dengan mencoba diam dan santai.
Lucas melihat makanan yang ia bawa tadi pun tak di sentuh sama sekali oleh wanita itu .
"Ayo,anak buah ku akan mengantarkan mu pulang!"ucap Lucas seakan perkataan nya itu tidak harus di jawab atau pun bertanya lagi.
Mendengar kata pulang Ayana langsung bersemangat.
Akhirnya Ayana pun keluar dari kamar itu dan mengikuti Lucas berjalan menuju lift. Dan jam pun menunjukan pukul lima pagi. Saat tiba di lantai bawah, Ayana disuruh berdiri diam di samping mobil itu sebentar oleh Lucas . Karena lelaki bertubuh besar itu mendapati Tuan nya pun baru tidak dengan mobilnya .
Dari jarak mereka, Ayana pun masih bisa mendengarkan percakapan antara dua orang tersebut .
"Bagaimana kasus saham yang akan kita rebutan itu?" tanya Rey dengan serius .
"Hari ini sidang nya ,Tuan!"
"Kau tau kan tugas mu apa?"Rey mengisap kembali rokoknya.
"Siap Tuan, saya akan menemui hakim dan pengacara nya pagi ini,"ucap Lucas paham sekali pekerjaan saat ini.
"Bila mereka menolak,habisi mereka!"ucap Laki-laki itu dengan santai nya tanpa beban, Namun seorang gadis yang sedari tadi tak sengaja menguping pembicaraan tersebut. Seketika dirinya sulit untuk bernama dengan benar .
Saat Ayana kesulitan untuk bernapas,dan seketika itu juga mata Rey dan Ayana bertemu . walaupun Rey memakai kaca mata hitam , Tetapi tatapan arah panjangnya pun menuju ke arah gadis itu.
Seketika Ayana langsung membuang pandangan nya dan menundukan kepalanya.
"Kau buang dia sekarang juga!"perintah Rey saat melihat Ayana dan langsung berjalan masuk ke dalam lift.
Dan saat itu juga benci nya seorang Ayana kepada seseorang bernama Rey Lucifer mendarah daging.
next....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Merica Bubuk
Pasti negara Konoha ya ?
2024-07-13
0
Wardi Suwardi
Rey...kamu awas bucin..
2024-06-19
0