Happy reading
Sudah dua minggu lebih Ayana bekerja dan itu semua membuat ibunya itu girang sekali karna anak itu bisa di andalkan juga selain suaminya. Ayana begitu tepat waktu jika dalam bekerja dan bahkan gadis itupun sangatlah telaten jika soal pekerjaan dan tak jarang teman di tempat ia bekerja pun jadi ikut senang terhadap dirinya. Namun, dibalik senangnya itu terdapat kesedihannya harus ia sembunyikan dan kubur dalam-dalam agar orang-orang tidak tau.
MAMPUS!! Ayana menatap nanar dua garis merah yang ada di atas alat pengukur test kehamilan yang ia beli kemarin. Dan gadis itu pun tidak bisa membayangkan jika ibu dan kakaknya tau apa yang sudah terjadi pada dirinya.
Marinka hanya menatap kepergian Ayana dengan datar.
''Ayo kita berangkat sekarang,''ucap Ayana sambil tersenyum pada Sinta.
''Ayo,'' Sinta memberikan helm kepada Ayana
Mereka pun pergi bekerja menggunakan motor matic milik Sinta.
Dan di perjalanan, Ayana merasa kembali mual lagi, Tapi tahan sekuat tenaga.
Sesampainya di Cafe. Mereka pun masuk dan segera bekerja. Cafe belum buka, akan di buka setelah semua nya sudah siap.
Pagi ini gadis bernama Ayana itu tak seperti biasanya saat bekerja,hari ini gadis itu tampak pucat seperti kurang sehat. Dan saat masuk kedapur di cafe itu Ayana merasa pusing namun masih ia tahun lalu gadis itu langsung mencari tempat bersandar untuk menarik nafas dan menetralkan tubuhnya yang kurang seimbang tadi.
Sinta yang sedari tadi hanya memperhatikan gerak gerik temannya itu dan seketika langsung menghampiri Ayana dengan memberikan segelas air.
''Are you oke?'' Sinta langsung memberikan air putih itu dan dengan cepat Ayana pun langsung meminimnya. Terlihat sangat jelas bahwa gadis itu seperti kelelahan.
''Why?'' lagi-lagi Sinta bertanya membuat Ayana bingung mau jawab apa.
''Aku gak papa kok,'' lagi lagi gadis itu menutupi sesuatu.
Namun saat Ayana bilang tidak apa-apa kepada dirinya .
Brukhhh
''AYANA!'' teriak Sinta,membuat semua karyawan menatap nya dan segera berlari saat melihat Ayana sudah jatuh terkapar di lantai.
Beberapa jam kemudian.....
Ayana terbangun dari tidurnya , Ia menatap semua ruangan yang serba putih itu.
Dan Ayana melihat ibu dan kakak nya Marinka menatap nya tajam.
''Bu, Aku dim-''
Plak!!!
Belum sempat menyelesaikan pertanyaannya. Ibu nya sudah terlebih dahulu menamparnya.
'' Kau memalukan sekali Ayana! Siapa ayah dari anak yang kau kandung itu hah?'' Desak Diana yang sudah sangat emosi.
Ayana sangat kaget mendengar ucapan ibu nya!
Pasti dokter yang telah memberitahukan ini pada ibu dan kakak nya!
Ah sial!
Nyawa Ayana dan bayi nya bisa terancam!
Harus kah Ayana mengatakan jika ini adalah anak dari si penguasa REY LUCIFER? Apa ibu nya akan percaya?
"Jawab sialan,Sebelum kau ku bunuh!'' Sungut Marinka yang langsung mencengkram kerah baju Ayana.
Ayana semakin ketakutan. Apalagi melihat mata Marinka yang memerah Sangat tidak bersahabat.
Plak!!
"JANGAN DIAM SAJA SIALAN!' Marinka menampar Ayana saat gadis itu tak mengatakan apa pun.
Ayana hanya bisa memegang pipi nya yang memerah karena tamparan Marinka benar-benar keras!
" AYANA JAWAB IBU SIALAN! Tekan Diana lagi.
Ayana menelan susah payah ludah nya dan menatap ibu nya serta kakak nya dengan takut.
"R-REY, REY LUCIFER, Ayah bayi ini,'' ucap Ayana dengan terbata-bata,ia sangat lah takut.
''APA? TIDAK MUNGKIN! Teriak Diana tak percaya. Ia tahu betul siapa itu REY LUCIFER. Keluara nya sangat tidak bisa di singgung!
''I-iya bu, Dia sudah melecehkan aku,'' ucap Ayana lagi,setelah mengumpulkan keberanian diri nya.
''Apa kau menjual tubuh mu pada dia? Tidak mungkin Rey mau tidur bersama gadis kotor seperti mu. Istri nya sangat cantik, Apa kau paham!'' ucap Marinka Ia menuduh Ayana yang tidak-tidak.
Ayana pun hanya tersenyum kecut mendengar ucapan saudara nya itu.Apakah dia terlihat sebegitu rendah?
Jika yang mengatakan itu orang lain, Maka Ayana masih bisa menerima nya, Tapi ini Marinka, kakak nya!!
"Ibu tidak mau tau, Kamu harus menggugurkan janin itu!''
Ayana sangat kaget mendengar capan ibu nya itu.
"Gugur lah kandungan mu! Jangan sampai u membawa aib masuk ke dalam rumah Ayana!Cukup kamu saja yang menjadi beban sialan!'' Sarkas Diana.
Air mata Ayana keluar begitu saja. Apa dia akan setega itu untuk menuruti kemauan ibu nya?
''LAKUKAN APA YANG DI KATAKAN IBU AYANA JIKA KAU MASIH INGIN HIDUP! Ancam Marinka dengan tatapan membunuhnya.
Bagaimana ini?
Jika Ayana tidak menggugurkan kandungan nya.Nyawa nya juga akan terancam!
Ayana menutup mata nya dalam. Ia berdoa pada sang pencipta.
"Ya Tuhan bantu aku,'' lirih Ayana
Ia akan mengambil keputusan besar dalam hidup ya!
Next....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments